1.3 Tujuan
Perencanaan sistem drainase perkotaan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya genangan
di wilayah perkotaan yang dapat mengganggu aktivitas warga serta dapat merugikan dalam aspek
materiil.
BAB II
PENGOLAHAN DATA DAN LOKASI
Kota Ku adalah sebuah kota metropolitan yang memiliki kepadatan penduduk cukup padat
dan memiliki luas 46,411 hektar. Untuk mencegah terjadinya banjir diperlukan perencanaan sistem
drainase yang baik. Karena hal tersebut, maka diperlukan data-data untuk mendukung perhitungan
sistem drainase kota.
𝑦𝑇 − 𝑦̅𝑛
𝐾=
𝑆𝑛
Keterangan:
YT : fungsi dari periode ulang
𝑦̅𝑛 : Reduce medan atau fungsi dari ukuran sampel (tabel terlampir)
𝑆𝑛 : Reduce standar deviation atau fungsi dari standar deviasi (tabel terlampir)
∑(𝑥 − 𝑥̅ )2
𝜎= √
𝑁−1
Keterangan:
N : Jumlah data yang digunakan
𝑇
𝑦𝑇 = −[𝑙𝑛. 𝑙𝑛 ]
𝑇−1
Keterangan:
T : Tahun PUH yang digunakan
𝑋𝑡 = 𝑋̅ + 𝐾𝜎
Keterangan:
XT : Perkiraan nilai dengan periode ulang T
𝑋̅ : nilai rata-rata
KT : Faktor frekuensi (tabel terlampir) S = standar deviasi
Hasil dari ketiga metode yang dihitung, digunakan nilai PUH10 yang terbesar untuk
dapat mengatasi kekeliruan perhitungan perencanaan sistem drainase.
3.2 Desain Bangunan Drainase
Dalam perencanaan sistem drainase perkotaan dibutuhkan data jalur, saluran, dan dimensi
saluran drainase. Perhitungan dimensi saluran drainase dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penentuan Jalur Saluran Drainase
Jalur drainase ditentukan dengan memperhitungkan topografi perkotaan dan
memaksimalkan gaya gravitasi untuk mengaliri air limpasan hujan dalam sistem drainase
perkotaan.
BAB IV
HASIL DAN KESIMPULAN
4.1 Hidrologi
1. Analisis Curah Hujan Harian Maksimum
Pada perencanaan sistem drainase perkotaan digunakan perhitungan curah hujan harian
maksium dengan metode:
i. Contoh Perhitungan Metode Gumbel
Contoh perhitungan metode gumbel menggunakan data pada PUH10 dengan
perhitungan sebagai berikut:
𝑋𝑡 = 𝑋̅ + 𝐾𝜎
𝑋𝑡 = 50,9 + (1,58 × 19,88)
𝑋𝑡 = 82.22 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
dengan standar deviasi dihitung menggunakan:
∑(𝑥 − 𝑥̅ )2
𝜎=√
𝑁−1
9489.16
𝜎=√
25 − 1
𝜎 = 19.88
Setelah mendapat nilai rata-rata dari data tersebut, kemudian hitung nilai dari
simpangan baku dengan pesamaan sebagai berikut:
1
∑𝑛𝑖=1(log 𝑅𝑖 − log 𝑅̅ )2 2
𝑆=[ ]
𝑛−1
1
0.6914 2
𝑆=[ ]
25 − 1
𝑆 = 0.1697
Kemudian untuk menentukan nilai koefisen dari K dengan menggunakan tabel yang
berdasarkan pada koefisien kemencengan (G), nilai koefisien kemencengan (G) dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
3
𝑛 ∑𝑛𝑖=1(log 𝑅𝑖 − log 𝑅̅ )
𝐺=
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆 3
25 × −0,0112
𝐺=
(25 − 1)(25 − 2)(0.1697)3
𝐺 = −0.1
Kemudian logaritma curah hujan dengan periode ulang 10 tahun dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
log 𝑅𝑇 = log 𝑅̅ + 𝐾𝑆
log 𝑅𝑇 = 1.6754 + (1,270 × 0,1687)
log 𝑅𝑇 = 1.8909
Nilai K didapatkan dari tabel yang terlampir.
𝑋𝑡 = 𝑋̅ + 𝐾𝜎
𝑋𝑡 = 50,9 + (1.082 × 19,88)
𝑋𝑡 = 72.414 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
Nilai K yang digunakan didapatkan dari tabel dengan koefisien kemencengan (G) = 0
4.2 Desain
Contoh perhitungan pada segmen 1, jalur 1 sistem drainase perkotaan Kota Ku dengan
menggunakan persamaan berikut:
∑(𝐶. 𝐴)
𝐶𝑒𝑞 =
∑𝐴
4,355
𝐶𝑒𝑞 =
7,931
𝐶𝑒𝑞 = 0,5492
Pada peta dilakukan pengukuran limpasan terjauh (Lo) dan panjang saluran Ld dengan nilai
sebagai berikut:
𝐿𝑜 = 134,067 m
𝐿𝑑 = 560,55 m
Setelah didapatkan panjang jalur pada segmen 1, selanjutnya menghitung kemiringan dengan
persamaan
∆ℎ
𝑆=
𝐿𝑑
824 − 814
𝑆=
560,55
𝑆 = 0.0178
Langkah selanjutnya menghitung waktu limpasan di permukaan tanah pada segmen 1 dengan
persamaan sebagai berikut:
6.33(𝑛. 𝐿0 )0.6
𝑡0 =
(𝐶. 𝐼)0.4 (𝑆)0.3
6.33(25 × 134,067)0.6
𝑡0 =
(0.5492 × 82.22)0.4 (0.0178)0.3
𝑡0 = 6.439 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
dan waktu detensi dalam saluran dengan persamaan sebagai berikut:
4.763 𝐿𝑑
𝑡𝑑 =
(𝑅𝑡 . 𝐿𝑑 )0.5 (𝐴. 𝐶)0.1 (𝑆)0.2
4.763 × 560,55
𝑡𝑑 =
(82,22 × 560,55) (7,9307 × 0,549)0.1 (0.0178)0.2
0.5
𝑡𝑑 = 24,0162 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Langkah selanjutnya adalah menentukan kecepatan aliran dalam saluran dengan persamaan
sebagai berikut:
𝑣𝑑 = 0.0035(𝑅𝑡 . 𝐿𝑑 )0.5 (𝐴. 𝐶)0.1 (𝑆)0.2
𝑣𝑑 = 0.0035 × (82,22 × 560,55)0.5 (7,9307 × 0,549)0.1 (0.0178)0.2
𝑣𝑑 = 0.3891 𝑚/𝑠
Karena nilai kecepatan lebih kecil dari 0,4 m/s, maka digunakan nilai 0,4 m/s untuk
menghindari adanya endapan. Langkah selanjutnya yitu menentukan intensitas curah hujan
(I) pada segmen 1, dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑅𝑡 24 2/3
𝐼= ( )
24 𝑡𝑐
82.22 24 2/3
𝐼= ( )
24 30,455
𝐼 = 2,9229
Selanjutnya menghitung nilai debit dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑄 = 0.00278. 𝐶. 𝐼. 𝐴
𝑄 = 0.00278 × 0.5492 × 2,9229 × 7,9307
𝑄 = 0.0353 𝑚3 /𝑠
Untuk mendapatkan nilai dimensi dihitung luas penampang dengan persamaan sebagai
berikut:
𝑄
𝐴𝐷 =
𝑉𝑑
0.0353
𝐴𝐷 =
0.3891
𝐴𝐷 = 0.0884 𝑚2
dan dimensi saluran dengan menggunakan:
1
𝐴𝐷 2
𝑦𝑒 = ( )
2
1
0.0884 2
𝑦𝑒 = ( )
2
𝑦𝑒 = 0.2103 𝑚
Sedangkan untuk nilai dari b di segmen 1, dapat dihitung dengan persamaan berikut:
𝑏 = 2 × 0,2103
𝑏 = 0,4207 𝑚
4.3 Desain dan Detil Gambar
DAFTAR PUSTAKA
Meinda, Niken. Perencanaan Sistem Drinase Pada Daerah Aliran Sungai Cimahi Di Kota Cimahi.
Institut Teknologi Bandung. Bandung. 2007)
Yuwono, Budi. 2007. Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan.
Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kementrian Pekerjaan Umum. Indonesia. Diakses melalui
http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/buku_jilid_1_tata_cara_perencanaan_drain
ase.pdf
LAMPIRAN
1 134,067 560,55 6,43953 24,0162 30,4557619 0,017839749 2,922911584 0,035391684 0,389094447 0,4 0,088479209 0,210332129 0,420664259 0,02103
2 147,669 464,24 8,80696 25,0979 33,90490507 0,008616224 2,721157226 0,035424949 0,308356826 0,4 0,088562374 0,210430955 0,42086191 0,0021
3 111,197 263,401 4,36258 13,3549 17,71747942 0,045558 4,194311677 0,063104757 0,328794442 0,4 0,157761891 0,280857518 0,561715037 0,00281
JALUR 2
SEGMEN Lo Ld to td tc Slope I Q vd vd koreksi Ad ye b yjaga
1 111,943 193,094 7,12681 18,2855 25,41226276 0,010357676 3,297866714 0,00877695 0,176039637 0,4 0,021942383 0,104743456 0,209486911 0,00105
2 177,497 291,764 1,26641 5,77575 7,042167142 5,531868222 7,758738328 0,057673143 0,842115323 0,842115323 0,06848604 0,185048696 0,370097392 0,00185
JALUR 3
SEGMEN Lo Ld to td tc Slope I Q vd vd koreksi Ad ye b yjaga
1 130,722 372,83 9,87005 26,8068 36,67685472 0,005364375 2,582263763 0,014994156 0,23185395 0,4 0,037485391 0,136903964 0,273807929 0,00137
2 118,034 108,718 5,40508 12,0869 17,49200464 0,018396218 4,230278255 0,012679908 0,149945782 0,4 0,031699771 0,125896327 0,251792655 0,00126
3 70,9495 140,48 3,8402 13,7248 17,56498212 0,042710858 4,218553061 0,00436095 0,170630327 0,4 0,010902371 0,073832146 0,147664291 0,00074
JALUR 4
SEGMEN Lo Ld to td tc Slope I Q vd vd koreksi Ad ye b yjaga
1 91,516 257,759 5,91251 19,8004 25,7128775 0,007759201 3,272112325 0,02967433 0,217014259 0,4 0,074185825 0,192595204 0,385190408 0,00193
2 176,972 426,579 8,5067 23,8185 32,32515497 0,018753853 2,809106775 0,008533031 0,298561943 0,4 0,021332578 0,103277728 0,206555455 0,00103
Lampiran 6. Tabel Reduce Mean (yn)