Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

FOTOSINTESIS
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 27 Maret 2019

Nama Kelompok 2 (D3) :


Rendi Mahardika Saputra 081711433029
Galuh Ayu Rakashiwi 081711433030
Septyani Angeline Konkase 081711433039
M. Haidar Hanun 081711433041

Dosen Asistensi :
Dr. Junairiah, M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB 1

1.1 TUJUAN

1. Mengukur pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis

2. Mengukur kadar klorofil dengan spektrofotometer

1.2 DASAR TEORI

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton)
ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan
digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh
molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis. (Devlin, 1975)

Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae
dan cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll
(choloros = green (hijau) dan phyllon = leaf (daun)). Fungsi klorofil pada tanaman
adalah menyerap energy dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan
bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari
fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut:

6CO2 + 12H2O + energi cahaya klorofil


C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
dalam peramaan tersebut dihasilkan bahan organic yang mengandung energy kimia
potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energy radiasi cahaya diubah
menjadi energy kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat).
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:

1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.

2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.


3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.

4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan.

Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung


banyak pigmen klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: klorofil
a, b, c, d dan tipe e. pembagian tersebut adalah berddasarkan rantai samping yang
mengingat inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada
tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar
hijau biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau.

Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen-pigmen lainnya, yaitu


Karotinoid yang merupakan derivate dari likopen.Di samping berperan sebagai
penyerap cahaya, karotenoid pada tilakoid juga berperan untuk melindungi klorofil dari
kerusakan oksidatif oleh O2, jika intensitas cahaya sangat tinggi. (Lakitan, 2007).

BAB 2

2.1 ALAT

1. Pemisahan Pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas

a. Mortar dan penggerusnya

b. Cawan petri

c. Jepitan kertas

d. Statif

e. Silet

f. Benang

2. Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer

a. Mortar beserta penggerusnya

b. Labu ukur 50 mL
c. Tabung cuvet

d. Saringan Buchner

e. Botol aspirator

f. Pompa vakum

g. Kertas saring

h. Spektrofotometer (spectronic 20)

2.2 BAHAN

1. Pemisahan Pigmen Fotosisntesis dengan Kromatografi Kertas

a. Alkohol 95%

b. Kertas saring (ukuran 3 x 15 cm)

c. Daun yang berwarna hijau, merah, atau kuning

2. Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer

a. Alkohol 95%

b. Daun berwarna hijau

2.3 PROSEDUR

1. Pemisahan Pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas

a. Mengambil daun seberat 1 gram kemudian digerus dalam mortar


dengan dituangkan 25 mL alkohol 95% sampai seluruh klorofil terlarut
dalam alkohol. Ekstrak akan terlihat berwarna hijau

b. Mendiamkan ekstrak beberapa menit sampai asapnya mengendap

c. Menuangkang cairan ekstrak ke dalam cawan petri dan diberi tanda


pada cawan petri sesuai spesies daun yang digerus
d. Mengambil kertas saring yang telah disediakan kemudian dijepit salah
satu ujungya dengan menggunakan penjepit dan digantungkan pada
benang yang telah diikat pada statif

e. Mencelupkan ujung yang lain dari kertas sarig tersebut ke dalam


larutan gerusan pada cawan petri

f. Membiarkan kertas saring menggantung beberapa lama sampai terlihat


pemisahan pigmen yang terkandung di dalamnya

g. Kemudian beberapa macam pigmen yang diperoleh diamati dalam


ekstrak tersebut, digambar, dan dicatat hasil (paling sedikit akan
diperoleh 3 macam pigmen yaitu klorofil jenis a yang berwarna hijau
muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karotinoid yang berwarna
kuning sampai jingga)

2. Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer

a. Mengambil 0,5 gram daun yang masih segar dan dipotong kecil-kecil.
Potongan-potongan ini kemudian diekstrak dengan alkohol 95%, yaitu
dengan cara digerus di dalam mortar sampai seluruh klorofil larut
(ditandai dengan adanya ampas daun yang berwarna putih)

b. ekstrak klorofil disaring dengan saringan Buchner dan selanjutnya


dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL. Jika volume ekstrak belum
mencapai 50 mL maka tambahkan lagi alkohol hingga volume 50 mL

c. optical density (OD) larutan ekstrak yang dipindahkan pada tabung


cuvet diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 649 dan 665 nm. Kadar klorofil a dan b dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :

Klorofil total (mg/l) = (20,0 x OD 649) + (6,1 x OD665)

Klorofil a (mg/l) = (13,7 x OD665) – (5,76 x OD649)


Klorofil b (mg/l) = (25,8 x OD649) – (7,7 x OD665)

Rumus di atas diturunkan oleh Winstermans & Mots , 1995.

2.4 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dalam praktikum Fisiologi


Tumbuhan ini yaitu :
1. Pemisahan pigmen fotosintesis dengan kromatografi kertas

Keterangan :

1 : klorofil b ( hijau tua )

3 2 : klorofil a ( hijau muda )

3 : Antosianin ( ungu )

2. Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer


Tabel 1. Data kelas pengukuran kadar klorofil dengan spektrofotometer
Kelompok Nama tanaman Klorofil a Klorofil b Klorofil total
Codiaeum variegatum
1 9,112 11,368 20,555
( puring ungu )
Codiaeum variegatum
2 4,171 7,132 11,334
( puring hijau )
3 Rhoeo discolor 1,721 1,898 3,631
Codiaeum variegatum
4 1,793 2,218 4,025
( puring kuning hijau )
Codiaeum variegatum
5 0,860 1,299 2,165
( puring kuning )
Kadar klorofil a dan b
a. Klorofil total (mg/l) = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
= (20,0 x 0,420) + (6,1 x 0,481)
= 8,4 + 2,934
= 11,334
b. Klorofil a (mg/l) = (13,7 x OD665) - (5,76 x OD649)
= (13,7 x 0,481) - (5,76 x 0,420)
= 6,5897 – 2,419
= 4,171
c. Klorofil b (mg/l) = (25,8 x OD649) - (7,7 x OD665)
= (25,8 x 0,420) – (7,7 x 0,481)
= 10,836 – 3,704
= 7,132
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung
banyak pigmen klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: klorofil
a, b, c, d dan tipe e Jenis klorofil yang terbanyak pada tumbuhan tinggi adalah klorofil
a dan b. Selain klorofil, didalam kloroplas juga terdapat pigmen-pigmen lainnya, yaitu
karetonoid.

Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat didalam
kloroplas. Pigmen lainnya dapat dijumpai pada tumbuhan seperti halnya warna merah,
ungu atau lainnya, dikarenakan terdapat antosianin. Energi cahaya yang diserap
klorofil inilah yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.
Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian
dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun, dan oksigen keluar, melalui pori
mikroskopik yang di sebut stomata (Campbell, dkk, 2002).

Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman,Algae dan
Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno:choloros = green
(hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi
dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses
biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat(gula menjadi pati), dari gas karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari.

Perobaan mengetahui pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis maupun


mengukur kadar klorofil menggunakan tanaman Codiaeum variegatum . Percobaan
pertama yaitu mengetahui pigmen yang berperan dalam proses sintesis.Klorofil
diluruhkan menggerusnya menggunakan mortar dan dilarutkan dengan alcohol 95%.
Diharapkan dengan menambahkan alcohol 95% klorofil yang terdapat pada daun dapat
terlarut. Kemudian larutan didiamkan untuk mengendapkan potongan daun yang tidak
larut, sehingga bagian larutan yang sudah bercampur dengan klorofil dapat
dipindahkan kedalam cawan petri. Diatas cawan petri digantungkan kertas saring agar
dapat mengetahui pigmen-pigmen yang terdapat pada daun Codiaeum variegatum
dengan melihat gradiasi warna yang terserap pada kertas saring. Warna hijau tua
menunjukkan klorofil B, sedangkan warna hijau muda menunjukkan klorofil A.
Terdapat pula pigmen yang memiliki warna ungu yaitu antosianin. Klorofil A dan
klorofil B berperan dalam proses fotosintesis.
Percobaan kedua yaitu mengukur kadar klorofil tanaman Codiaeum variegatum
dengan spektrofotometer. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
diserap sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Panjang gelombang
yang digunakan pada percobaan ini ialah 649 dan 665 nm. Berdasarkan hasil
pengamatan tanaman Codiaeum variegatum memiliki kadar klorofil total 11,334 mg/l,
kadar klorofil A 4,171 mg/l, kadar klorofil B 7,132 mg/l. Kadar klorofil meningkat
berdasar meningkatnya panjang gelombang yang diberikan dalam optical density
(OD). Hal tersebut dibuktikan dengan kadar klorofil B ( hijau tua ) menunjukkan
kadarnya lebih besar disbanding kadar klorofil A ( hijau muda ). Hasildalam table 1
menunjukkan kadar klorofil pada setiap specimen yang digunakan menunjukkan kadar
klorofil B lebih banyak dibanding kadar klorofil A. Namun pada data tabel 1 terdapat
perbedaan angka kadar yang dipengaruhi oleh daun yang digunakan, yaitu antara daun
Codiaeum variegatum hijau, Codiaeum variegatum kuning, ataupun Codiaeum
variegatum ungu memiliki kadar klorofil yang berbeda.

2.5 DISKUSI

Percobaan I

a) apa fungsi dari alkohol 95% atau etanol pada percobaan ini?

-Sebagai pelarut klorofil yang terkandung pada daun.

b) Dalam reaksi fotosintesis yang manakah asal oksigen dihasilkan?

- gas oksigen dihasilkan dari hidrolisis 2 molekul H2O(air) oleh ion mangan
(Mn) menghasilkan 4 ion H+ (hidrogen) dan O2 (oksigen) (angka koefisien
untuk menyamakan reaksi). Kemudian ion H+ yang bersifat elektrolit
(bermuatan) akan masuk ke dalam fotosistem pada tumbuhan dan ikut
melakukan serangkaian tahapan fotosintesis sedangkan Oksigen akan
dibebaskan ke lingkungan, menjadi udara yang sehari-hari kita hirup.

perlu diingat, hidrolisis air ini terjadi pada saat reaksi terang proses fotosintesis

c) Dari hasil kromatografi daun hijau ternyata ada yang menghasilkan pigmen
selain warna hijau? Mengapa?

-Selain menghasilkan metabolit primer, tumbuhan juga menghasilkan metabolit


sekunder. Metabolit sekunder dapat berupa zat bioaktif dan pigmen. Pigmen
merupakan molekul khusus yang dapat memunculkan warna. Pigmen mampu
menyerap cahaya matahari dengan menyerap dan memantulkannya pada
panjang gelombang tertentu. Molekul pigmen yang berbeda akan memantulkan
warna tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga menyebabkan reaksi
kimia yang berbeda. Zat warna alami dapat diperoleh dari tanaman atau hewan
dan warna alami ini meliputi pigmen yang terdapat dalam bahan atau terbentuk
pada proses pemanasan, penyimpanan atau pemprosesan.
d) Apakah ada perbedaan jumlah dan lebar pita pita yang dihasilkan kromatografi?
Mengapa?

-Ada, hal ini disebabkan oleh hubungan antara jumlah suatu zat terlarut dan
ukuran dari pita elusi yang dihasilkan.

Percobaan II

a) apakah kandungan klorofil dalam tiap daun sama?

-Tidak, kadar klorofil yang semakin tinggi, berdasarkan pertambahan atau umur
daun.Warna hjau daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada
umumnya, semakin tua daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi
kandungan klorofilnya. Selain itu Struktur dan metabolisme daun tua telah lebih
sempuran bila dibandingkan dengan daun muda.

b) Apakah daun yang tidak berwarna hijau kandungan klorofilnya sedikit?

-Tidak, hanya saja perbedaan pigmen yang terkandung pada daun berwarna
selain hijau mempengaruhi warna daun saja. Tidak mempengaruhi jumlah
klorofil.

c) Apakah peranan klorofil dan pigmen pada daun dalam proses fisiologis?

-Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.


Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat
dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian
cahaya tersebut akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Fungsi pigmen bagi tumbuhan bermacam-macam. Pigmen pada
bunga berfungs
BAB 3

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pada daun
Codiaeum variegatum terdapat pigmen warna hijau tua, hijau muda dan ungu. Pigmen
tersebut menyatakan bahwa pada daun Codiaeum variegatum terdapat klorofil a,
klorofil b dan antosianin yang berwarna ungu. Klorofil a berwarna hijau muda, klorofil
b berwarna hijau tua sedangkan antosianin memiliki warna berkisar dari kuning menuju
jingga hingga ungu. Kadar klorofil pada Codiaeum variegatum, klorofil a sebanyak
4,171 mg/l dan klorofil b sebanyak 7,132 mg/l sehingga total klorofil pada daun
Codiaeum variegatum adalah 11,334 mg/l. Kadar klorofil meningkat berdasarkan pada
panjang gelombang yang diberikan dalam OD (optical density).

3.2 SARAN
Dalam pelaksanaan praktikum, ketika mengukur berat spesimen dengan
menggunakan neraca Ohauss ada beberapa neraca yang tidak dapat dikalibrasi menjadi
0 (nol). Selain itu, adanya angin juga kerap kali membuat kami sedikit kesulitan untuk
melakukan pengukuran berat spesimen.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van
Nostrand.

Lakitan, Benyamin. 2007.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai