KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN NOFARINA
NOMOR : 440/NFR/054/I/2020
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN
NOFARINA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DIREKTUR KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN NOFARINA
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GALALA TENTANG PERESEPAN,
PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT.
Pertama : Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagai mana mestinya.
Kendal
Direktur Klinik Pratama Rawat Jalan
Nofarina
Jumiati
DaftarLampiran : Surat Keputusan direktur
klinik pratama rawat jalan
nofarina
Nomor : 440/NFR/054/I/2020
Tanggal :
A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Klinik Pratama
Rawat Jalan Nofarina untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya
kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi professional antara dokter,
penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses
pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis),
sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien
rawat jalan dan rawat inap di Klinik Pratama Rawat Jalan Nofarina harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.
b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud
tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Klinik Pratama Rawat Jalan Nofarina berasal dari
Apotek Cepiring. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Klinik Pratama Rawat
Jalan Nofarina adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Galala
diajukan oleh Kepala Puskesmas Galala kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore
Kepulauan dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke
Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas Galala sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Oba
Utara.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal rutin yang telah disusun oleh petugas
pencatat obat
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kota Tidore Kepulauan.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan
pemakaian pada periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Sedangkanuntukmenghitungpermintaanobatdapatdilakukandenganmenggu
nakanrumus:
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = StokKerja (stokpadaperiodeberjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktukekosonganobat
SWT = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktutunggu (Lead Time)
SP = StokPenyangga
SS = SisaStok
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
Kepala
Puskesmas Galala
Nursahdiana Hamid,S.ST.Keb
NIP. 197406241993012001