PENDAHULUAN
ke retina adalah lensa. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa,
cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga
hilang sama sekali. Penyebab utama katarak adalah usia, tetapi banyak hal lain
yang dapat terlibat seperti paparan sinar ultraviolet yang, paparan dengan radikal
bebas, merokok, defisiensi vitamin (A, C, E, niasin, tiamin, riboflavin, dan beta
penyakit penyebab kebutaan di seluruh dunia adalah katarak 51%, di ikuti oleh
Degeneration – AMD) 5%, kekeruhan kornea 4%, dan gangguan refraksi 3%.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 20104, katarak di
Thailand 0,3%). Sedangkan insiden katarak 0,1% (210.000 orang per tahun),
sedangkan operasi mata yang dapat dilakukan lebih kurang 80.000 orang per
Penumpukan ini antara lain disebabkan oleh daya jangkau pelayanan operasi
serta ketersediaan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan mata yang masih
terbatas.
menunjukan angka katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah satu
pada tahun 2013 adalah 1,8 persen. Penduduk Indonesia juga memiliki
bawah 55 tahun.
Data dari sumber yang sama5, juga menyatakan bahwa Maluku berada di
peringkat ke 12 dari data prevalensi katarak menurut provinsi tahun 2013 yaitu
sebanyak 2,2%, dan dimana provinsi yang tertinggi dengan pasien katarak adalah
provinsi Sulawesi Utara 3,7% dan terendah adalah provinsi DKI Jakarta 0,9%.
Menurut Riskesdas sebelumnya tahun 20076, secara Nasional pada daerah
Maluku kabupaten atau kota pasien yang mengalami katarak terbanyak adalah
kota dengan prevalensi katarak pada penduduk umur lebih dari 30 Tahun
tertinggi adalah Aceh Selatan 53,2%, Boalemo 47,6%, Aceh Barat Daya 41,5%,
Pidie 40,6%, Jeneponto 40,0%, Pasaman 39,2%, Maluku Tenggara 38,5%, Timor
Tengah Utara 36,7%, Kampar 35,6%, dan Luwu Utara 35,5%. Data riskesdas
2007 ini di ambil untuk melihat data katarak Secara Nasional pada daerah
Maluku kabupaten atau kota, karena pada data riskesdas 2013 tidak di lampirkan
Tahun 2010-2012, menyatakan bahwa pada Tahun 2010 angka kejadian katarak
sebanyak 377 kasus, pada Tahun 2011 menjadi 588 kasus, dan pada Tahun 2012
Dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian ini sesuai dengan judul
karena peneliti ingin melihat seberapa banyak penderita katarak di Klinik Mata
Ambon Vlissingen dalam satu tahun, apakah ada terjadi peningkatan penderita
katarak atau tidak dalam satu tahun terakhir. Judul penderita katarak sendiri
karena di mana yang di ketahui katarak adalah penyakit penyebab kebutaan
nomor satu di dunia dan untuk itu peneliti ingin mengetahui prevalensi penderita
katarak pada Klinik Mata Ambon Vlissingen karena klinik mata ini adalah klinik
mata yang baru di bangun di Kota Ambon oleh pemerintah Vlissingen dan
APBD kota Ambon dan baru di resmikan pada November 2013 di Kota Ambon
dan belum ada penelitian sebelumnya, dan dimana klinik ini adalah klinik khusus
penyakit mata sehingga penderita katarak lebih banyak di dapatkan di klinik ini.
penderita katarak yang berobat pada Klinik Mata Ambon Vlissingen ini dalam
satu tahun terakhir dapat diketahui. Penelitian ini di lakukan pada 1 Oktober
berikut:
Ambon Vlissingen
Ambon Vlissingen.
jenis kelamin, umur, visus dasar, jenis katarak, stadium katarak, status
operasi.
3. Untuk peneliti dan peneliti lain agar hasil penelitian ini bisa menjadi bahan