Anda di halaman 1dari 2

1.

(20%) Suatu kawasan yang kondisinya tidak memungkinkan sistem drainasenya diintegrasikan
dengan sistem drainase pemukiman perkotaan atau untuk lahan reklamasi, maka pengendalian
limpasan air hujannya dibuat dengan sistem polder
a. Kondisi kawasan yang bagaimana yang mengharuskan direncanakannya sistem polder
b. Jelaskanlah sistem polder dengan instalasi pompa dan kolam tampung tipe long storage dan
komponen sistem yang harus ada
c. Skema/alur proses perencanaan sistem polder pada soal 2b

a. Kondisi kawasan yang menggunakan sistem polder

Sistem polder adalah suatu sistem yang secara hidrologis terpisah dari sekelilingnya baik secara
alamiah maupun buatan yang dilengkapi dengan tanggul, sistem drainase internal, pompa dan/atau
waduk, serta pintu air.

Sistem polder ini digunakan untuk kondisi kawasan yang memiliki elevasi muka tanah lebih rendah
dibanding dengan elevasi muka air sungai atau laut atau dapat dikatakan juga bahwa sistem polder ini
digunakan untuk elevasi muka air muara saluran lebih tinggi dari elevasi muka tanah tempat
pemukiman.

b. Sistem polder dengan instalasi pompa dan kolam tampung tipe long storage

Pada sistem ini, saluran drainase digunakan sebagai waduk/kolam retensi pada saat musim kering
ataupun musim hujan, berikut prosedur perencaannya:

1. Identifikasi daerah genangan dengan parameter luas genangan, tinggi genangan, lama genangan, dan
frekuensi genangan serta penyebab genangan

2. Identifikasi elevasi muka air saat banjid di badan penerima lebih tinggi dibanding hilir saluran

3. Kapasitas saluran dibandingkan dengan debit banjir rencana untuk menentukan penyebab

4. Menentukan lokasi dan panjang ruas saluran yang berfungsi sebagai kolam tampung tergantung dalam
saluran dan kapasitas pompa

5. Merencakan tanggul keliling sistem polder

6. Menentukan lokasi dan desain pintu outlet

7. Menentukan lokasi bangunan rumah pompa

8. Menghitung debit yang masuk ke dalam ruas saluran yang berfungsi sebagai kolam tampung

9. Menetukan sistem aliran saluran dan kapasitas pompa

10. Menentukan elevasi muka air saluran dan kolam tampung yang terletak pada ruas sungai/saluran

11. Komponen bangunan pelengkap yakni

a. Rumah pompa

b. Pintu Outlet
c. Trash Rackk

d. Kolam penangkap sedimen

e. Akses jalan masuj

f. Rumah jaga

g. gudang

skema halaman 140

2. (40%) Suatu ruas jalan sepanjang 750 meter dengan lebar 20 meter dan lebar bahu jalan 2 meter
akan direncanakan saluran drainasenya. Diketahui koefisien limbasan jalan, C1= 0,7 dan koefisien
limpasan bahu jalan C2=0,4. Intensitas curah hujan adalah 200 mm/jam. Dengan struktur jalan
seperti skema dibawah ini, maka
a. Hitunglah debit limpasan air hujan pada jalan
b. Hitung dimensi saluran drainasenya jika salurannya berbentuk trapezium dengan bahan
saluran lempung keras (kemiringan dinding saluran = 0,75), nilai koefisien kekasaran saluran
= 0,020 dan kemringan saluran = 0,003

3. (40%) Jika aliran air pada soal 2 di atas menyilang pada badan jalan di suatu lokasi, maka
rencanakanlah gorong gorong pada jalan tersebut dengan ketentuan elevasi muka air sebelum
menyilang jalan (hulu) adalah 1 m dibawah permukaan jalan. Hitung juga kehilangan tekanan
yang terjadi jika menggunakan saluran beton berbentuk persegi panjang. Kriteria disain yang lain
dapat ditentukan sendiri sesuai kriteria yang berlaku.
4. Apa perbedaan secara hidrolis antara saluran terbuka dan saluran tertutup. Jelaskan dengan
membuat skema aliran pada saluran terbuka dan saluran tertutup
5. Jelaskan secara ringkas perbedaan antara aliran laminer dan aliran turbulen
6. Jelaskan, bagaimana menghitung debit aliran pada saluran terbuka. Uraikan dengan
menganalisis persamaan yang digunakan
7. Jelaskan, bagaimana menghitung debit aliran pada saluran tertutup. Uraikan dengan
menganalisis persamaan yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai