Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Manajemen Disaster

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Bencana


Dosen pembimbing :

Ns. Aditya Nur Aminuddin M.Kep

Nama :
Susanti
Siska kusumawati
Mirnawati
Musyfiqul Ibad

PROGRAM STUDI S1 KEPERWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ULUM
TAMBAKBERAS JOMBANG
2020

1
KATA PENGANTAR
Dengan ini kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah memberinya rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah
kami ini yang berjudul “Manajemen Disaster “.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menempuh mata kuliah keperawatan Bencana disamping
itu, juga untuk menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh
dari sempurna dan masih banyak kekurangannya atau karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

JOMBANG

Penulis

2
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
II. METODE PERANCANGAN................................................................................................ 6
III. KAJIAN PERANCANGAN .............................................................................................. 6
2. Deskripsi Objek ..................................................................................................................... 7
 Prospek dan Fisibilitas Proyek .............................................................................................. 8
 Lokasi Rancangan ................................................................................................................. 8
3. Kajian Tema.......................................................................................................................... 9
IV. ANALIS IS PERANCANGAN ........................................................................................ 10
 Besaran Ruang .................................................................................................................... 12
 Analisa Lokasi Dan Tapak .................................................................................................. 12
V. KONS EP-KONS EP PERANCANGAN .............................................................................. 14
 Konsep Sirkulasi ................................................................................................................. 14
VI. HAS IL PERANCANGAN............................................................................................... 20
DAFTAR PUS TAKA .............................................................................................................. 158

3
PUSAT SIMULASI DAN PELATI HAN PENANGGULANGAN BENCANA
(Desain Tanggap Bencana)

I. PENDAHULUAN
Indonesia juga merup akan salah satu negara yang berpotensi tinggi
mengalami ben cana, karena selain terletak antara dua benua dan dua samudra
Indonesia juga merupakan tempat bertemunya jalur pegunungan berap i, yaitu
Sirkum Pasifik dan Sirkum M editerania.Karena dilewati oleh dua jalur
pegunungan berapi Indonesia memiliki 129 gunun g berapi yang sekaligus
menjad ikan Indonesia negara dengan gunung b erap i terbany ak di
dunia.Indonesia juga merup akan tempat pertemuan tiga lemp eng tektonik,
yaitu Lemp eng Indo-Australia, Lemp eng Eurasia dan Lemp eng Pasifik.Jalur
pertemuan lemp eng berada di laut, sehingga Indonesia berpotensi mengalami
gelo mban g Tsunami. Dengan adany a pertemuan jalur gunung berapi dan lemp
eng, Indon esia tentu berpotensi tinggi men galami bencana berupa letusan
gunung berap i dan gempa yang tidak menutup kemungkinan memiliki bencana
bawaan berupa longsor, gelomban g pasang, dan bahaya sekunder berupa
kebakaran.
Propinsi Sulawesi Utara memiliki 9 gunun g berapi aktif, hal ini meny
ebabkan Sulawesi berpotensi tinggi men galami letusan gunung berapi. Propinsi
Sulawesi Utara juga ter golon g daerah berpotensi tinggi/rawan gempa bumi.
Hal ini akibat dari kegiatan Lempeng Halmahera, dan kegiatan pergerakan
Lemp en g M aluku ke arah b arat di bawah busur M inahasa-San gihe yang
masih aktif sampai sekaran g d ap at mengakibatkan terjadiny a gempa tektonik.
Kota Manado sendiri menjadi salah satu daerah yang rawan men
galami lon gsor, banjir dan gelombang pasang dan tsunami.Bencana yangp
ernah terjadi di Sulawesi Utara merupakan bencana alam dan non alam serta
bencana sosial akibat ulah manusia. Terdapat 8 bencana yang tercatat dalam
sejarah yang pernah terjadi di Sulawesi Utara yaitu, gempa bumi, letusan gunun
g berapi, banjir, cuaca ekstrim, kekerin gan, gagal teknolo gi, gelomban g
ekstrim, dan tanah longsor.
4
1
Mahasiswa Program SI Teknik Arsitektur Unsrat
2
St af Dosen Pengajar teknik Arsitektur Unsrat

5
Salah satu penyebab timbulnya korban dalam bencana antar lain karena masyarakat
tidak memah ami karakteristik ancaman bencana yang ada di sekitar merek a, sehingga
masyarakat tidak siap menghadap inya. Akibatnya adalah timbul korban jiwa dan
kerusakan/kerugian yang cukup besar. Padahal dengan adanya pengetahuan mengenai ancaman
bencana yang ad a di sekitar dan ketersedian alat dan sarana dap at mereduksi jumlah korban
dan kerusakan akibat bencana. Salah satu bentuk memp ersiapkan masyarakat menghad api
suatu bencana adalah dengan memb erikan suatu simulasi dan p elatihan mengenai bencana itu
sendiri, mengenai bagaimana bencana itu terjadi dan bagaimana penanggu langan terhad ap
korban bencana itu. Karena bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa diduga dan perlu waktu
untuk mendatangkan petugas medis dalam menangani korb an bencana, maka dari itu perlu
adanya suatu fasilitas yang mamp u mewadahi kegiatan simulasi dan pelatihan ini, “ Pusat
Simulasi dan Pelatihan Penanggulangan Bencana”dap at menjadi salah satu wadah yang
memfasilitasi hal tersebut.

II. METODE PERANCANGAN


Dalam perancan gan objek “Pusat Simulasi dan Pelatihan Penan ggulangan Bencana”
ini dilakukan pendekatan perancangan melalui 3 poin utama, yaitu :
1. Pendekatan terhadap tipologi objek
Perancangan den gan pendekatan tipologi dibedak an atas dua tahap kegiatan yaitu
pengidentifikasian tipe/tipologi dan tahap pengolahan tipe.
2. Pendekatan terhadap tema perancangan (“Desain Tanggap Bencan a”)
Diperlukan pemahaman terhadap tema untuk bisa men goptimalkan desain yang tan
ggap terhadap bencana, hal ini meliputi rancan gan struktur, sirkulasi, utilitas, serta
ruang dalam dan ruang luar agar dap at men gop timalkan ketanggapan desain terhadap
bencana.
3. Pendekatan terhadap kajian tap ak dan lin gkun gan
Dalam pendekatan ini perlu dilakukan analisa terhadap p emilihan site d an tapak yang
terp ilih, yang bisa menunjang optimalisasi fungsi objek.

III. KAJIAN PERANCANGAN


1. Definisi Objek
6
Pusat Simulasi dan Pelatihan Penanggulangan Bencana di M anado ini ad alah
suatu wadah yang memberikan suatu simulasi mengenai terjadiny a suatu bencana
dengan semirip mungk in dengan kead aan sewaktu terjadiny a bencana serta
memberikan pelatihan
men genai bagaiman a men anggulangi korban yang diakib atkan oleh bencana tersebut.
2. Deskripsi Objek

 Kedalaman Pemaknaan Objek Rancangan

Simulasi adalah imitasi dari operasi kead aan seb enarnya di dunia
nyata.Tindakan simulasi p ada dasarnya memer lukan sebuah p ermodelan, model ini
mencer minkan perilaku dari keadaan y ang sebenarny a.Simulasi digunakan dalam
banyak konteks, sep erti simulasi teknologi untuk optimalisasi kin erja,
teknik
keselamatan, pengujian, pelatihan, pendidikan, dan video game. Simulasi juga
digunakan dengan pemodelan ilmiah sistem alam atau sistem manusia untuk
mendapatkan wawasan tentang fungsi mereka. Simulasi dapat digunakan
untuk
menunjukkan efek nyata akibat dari suatu kondisi tertentu.Simulasi juga digunakan
ketika suatu kejadian sangat sulit untuk diterima dan dijelaskan, karena tidak dapat
diakses, atau mungkin berbahaya atau tidak dapat diterima untuk terlibat, sehingga
perlu adanya pendekatan berup a simulasi atas kejadian tersebut.

7
 Prospek dan Fisibilitas Proyek

Dengan adanya “Pusat S imulas dan Pelatihan Penanggulangan


Bencana” ini tentuny a dap at memberik an p engetahuan mengenai bencana
terhadap masyarakat luas sehingga dap at mengurangi jatuhnya korban saat terjadi
suatu bencana, serta dapat memberikan palatihan-pelatihan yang dapat menunjang
proses p enanggu lan gan bencana yang terjadi pada suatu daerah. Sebagai daerah
dengan topografi yang beragam, memilik i pegunungan, pantai, laut, dan berada
pada zona patahan aktif kemungkinan terjadinya bencan a tidak dapat kita hindari,
dengan keadaan seperti ini sudah sepatutnya kita memilik i fasilitas simulasi dan
pelatihan p enanggulan gan
bencana.
 Lokasi Rancangan

Berdasarkan hasil penilaian tapak didap at site terpilih adalah terletak tep at
pada daerah perbatasan antara dua kelurahan, yaitu Kelurahan Bailang dan
Kelurahan M olas.Site ini juga berada dekat denga pemukiman warga, mudah dicap
ai baik dengan
kendaraan umu m maup un kendaraan pribadi. Berada di sisi jalan dan memiliki
aliran sungai di samp ing site yang dapat member ikan gambar an daerah rawan banjir
yang dpat dimanfaatkan dalam fungsi simulasi dan pelatihan bencana banjir,
topografi site yang berkontur mendukung salah satu fungsi ob jek sebagai temp at
pengungsian saat terjadi bencan a, selain itu dengan adanya kontur p ada site dapat
memberikan gambaran kondisi daerah rawan longsor yang dapat dimanfaatkan
sebagai fungsi simulasi dan pelatihan.

8
U

(Sumber :Google
Earth)
3. Kajian
Gambar Site Terpilih
Tema
Tema “Desain Tanggap Bencana” sebagai pendekatan maka diperlukan sebuah
landasan teori yang bisa menggabungkan tema yang digunakan dengan objek yang
akan dihadirkan. Desain Tanggap Bencana merup akan subuah perwujudan dari suatu
desain bangunan yang dapat beraksi cep at dan tanggap terhadap suatu bencana yang
terjadi baik dari desain bentuk ban gunan, sirkulasi ruang-ruan g, struktur
ataupun penggunaan
teknologi yang diaplikasik an terhadap objek perancan gan. Pada objek rancangan
pusat simulasi dan pelatihan penanggulangan ben cana ini sistem utilitas dan peran
gkat keaman an bangunan san gat di utamakan dalam konteks tanggap dan sigap
terhadap
bencana yang akan terjadi. Selain itu bentuk bangunandirancang yang aman dari
pengaruh alam, hal ini mengacu pada keadaan alam sekitar dan berkemb ang
dengan

9
beradaptasi menyesuaikan den gan kondisi lingkugan sekitar kemudian memb entuk suatu
katahan terhadap lingkungan y ang ber ada di sek itarnya.

IV. ANALIS IS PERANCANGAN


Berdasarkan pola kegiatan dan jen is p emakai, kegiatan yang terjadi dalam objek adalah :
1. Kegiatan utama
Kegiatan utama pada objek ini adalah simulasi dan pelatihan
2. Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang y aitu kegiatan y ang mendukung operasional kegiatan utama
dalam bentuk administrasi, pengelolaan, dan servis/p emeliharaan bangunan.
3. Kegiatan pelengkap
Kegiatan pelengkap y aitu kegiatan pelayanan lainnya diantaranya makan dan minum,
parkir, dan lain-lain.
Pusat Simulasi dan Pelatihan Penanggulan gan Bencana ini memiliki dua aktifitas utama,
yaitu simulasi dan pelatihan. Kebutuhun ruang untuk dua kegiatan ini ad alah :
1. Kebutuhan Ruang Simulasi
a. Simulasi gemp a
- M odel ruang keluar ga
- M odel ruang kelas
- M odel ruang kerja/kantor
b. Simulasi banjir
- Sun gai alami (jika site memun gkinkan) / buatan (jik a site tidak memun gkinkan)
- Kolam
c. Simulasi longsor
- Out door space
d. Simulasi cu aca ekxtrim
- ruang simulasi badai/angin dan hujan
e. Simulasi kebakaran
- M odel ruang kelas
- M odel ruang keluar ga

10
- M odel ruang kerja/kantor
2. Kebutuhan ruang palatihan
a. Pelatihan M FR (Medical First Responder)
- Rg. pelatihan penilaian korban
- Rg. pelatihan bantuan hidup dasar dan resusites jantung paru
- Rg. pelatihan penanganan korban pendarahan, shock, dan cedera ringan
- Rg. pelatihan penanganan cedera alat gerak, tulang ten gkorak, tulang belakang dan
dada
- Rg. pelatihan penan ganan luka bak ar
- Rg. pelatihan penanganan keracun an
- Rg. pelatihan penanganan gawat darurat
b. Pelatihan Water Rescue
- Kolam renang
- Sun gai alami/bu atan
c. Pelatihan High Angle Rescue Technique
- Out door space
d. Pelatihan CSSR (Collapsed Strukture Search and Rescu e)
- Out door space

11
 Besaran Ruang
Kebutuhan ruang dihitung berdasarkan dengan jumlah pemakai ruang.
Kelompok fungsi serta st andar-st andar perancangan

TabelRekapitulasi Luasan

Fasilitas Luasan
Simu lasi 881,4m2
Pelatihan 878.m2
Penunjang 918.06m2
Kantor Pengolola 42.9 m2
Service 733.395m2
Fasilitas Pengun 315.77m2
gsi
30% total ruang dalam
Ruang Luar
=

1130.85756m2
TOTAL 4900.38276 m2

 Analisa Lokasi Dan Tapak


Berdasarkan hasil pemilihan site, maka site terpilih adalahsite yang berlokasi di
Kelurahan M olas, Kecamatan Bunaken. Berikut ini adalah p erhitungan kapabilitas tapak :
 Total luas site : 35. 261 m2
 Lebar jalan : 6m(Semp adan jalan 4m)
Luas sempadan jalan : 4 x 50,3 = 201,2 m2
Sempadan sungai : 5m (karena sungai memiliki tanggul)
Luas sempadan sungai : 5 x 146,16 = 730,80m2
Total luas semp adan : 201,2 + 730,80 = 932m2
 Total luas site efektif : Total luas site - luas sempadan
: 35.261 - 932
12
: 34.329 m2

(Sumber :Google Earth)


Gambar Site Terpilih

13
V. KONS EP-KONS EP PERANCANGAN
 Konsep Gubahan Massa dan Tata Letak Massa
Berdasarkan kebutuhan penggunaan ruang zona dibagi men jadi ruang luar dan
ruang dalam. Secara garis besar menurut kegiatan yang b erlaku pada ru an g dalam
terdapat 3 zona kegiatan, yaitu zona simulasi, zona pelatihan dan zona

Zona kegiatan pelatihan Zona pengungsian,


Area Parkir dalam ruang diletakkan pada kontur
tertinggi sebagai bukit
penyelamatan ketika
terjadi bencana

Plaza simulasi
dan pelatihan
evakuasi
bencana

Marupakan area yang


berbatasan langsung Zona kegiatan simulasi Plaza simulasi dan Plaza simulasi
dengan sungai, area ini dalam ruang pelatihan bencana dan pelatihan
dapat dimanfaatkan longsor.Diletakkan kebakaran
Area perkiran untuk pada daerah
mewadahi kegiatan
kendaraan yang di curam pada tapak.
pelatihan water rescue
gunakan dalam kegiatan
ketika terjadi banjir.
simulasi dan pelatihan
di ruang terbuka.
pengungsian.Kegiatan yang tidak memun gkinkan dilakukan di dalam ruang dialihkan
pada ruang luar p ada plaza yang telah disediak an.

Gambar Konsep Tata Letak M assa


 Konsep
Sirkulasi
Sirkulasi pada site men ggunak an sistem gabu gan linear dan terp usat, pusat
sirkulasi berada pada kontur tertinggi dan terbagi menjadi 2 jalur pada sisi bangunan

14
pelatihan.Pengaturan sep erti ini adalah untuk memberikan alternative jalan keluar dari
bangunan lebih banyak, sehingga jika terjadi bencana secara tiba-tiba tidak terjadi
kepanikan dalam men cari jalan kelu ar.Sirkulasi dalam bangunan men ggunakan sistem
linear y ang terhubung langsung den gan sirkulasi p ada site, hal ini memudahkan jalur
keluar dar i dalam bangunan.
Sirkulasi pada ruang luar berdasarkan pengguna jalan di bagi men jadi 2 yaitu
untuk p ejalan kaki dan kendaraan bermotor. Bagi kendaraan bermotor di sediakan area
drop offdi bagian depan massa simulasi, dari ar ea drop off ini kendaraaan dapat
menuju
area parkir dan dapat keluar dari site dengan jalur y ang telah di sediakan. Untuk pejalan
kaki di sediakan jalur pedestrian, selain itu dari area parkir menuju objek
rancangan di

15
sediakan jembatan penyebrangan untuk memud ahkan akses karena adanya
perbedaan ketinggian kontur.

Sirkulasi manusia
Bagian ini
dalamsite
diperuntukkna bagi
kendaraan service.
Untuk sirkulasi
dari parkiran
menuju massa
disediakan
jembatan
penyebrangan
yang
mempermudah
pengunjung.
Entrance Utama
Akses keluar Kedalam Site
dari site.

Akses keluar site bagi kendaraan yang


`penumpang.

Gambar Sirkulasi
 Konsep Utilitas Bangunan
Utilitas dalam hal ini berkaitan erat dengan sistem keaman an bangunan dan
ketersedian alat pengamanan bangunan.
1. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem ini bertujuan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran sedini mungkin
dengan menggunakan peralatan y ang digunakan secara manual maupun otomatis.Sistem
ini dikelompokkan atas dua jenis yaitu, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif.
Sistem proteksi aktif y ang di terapkan pada bangun an adalah :
a. Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran
Prinsip deteksi ap i didasarkan atas elemen- elemen yang ada dalam suatu api yaitu adany a

16
asap, nyala dan panas. Alat untuk mendeteksi api digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu
:
- Detektor asap
- Detektor panas
- Detektor ny ala
Sistem deteksi akan berhubungan dengan sistem alarm yang berfun gsi memberikan
peringatan akan adanya bahaya.
b. Sistem Air Pemadam
Sistem air ini terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :
- Sumber air dan penamp ung,
- Pompa pemadam keb akaran,
- Jaringan pipa pemadam

17
- Hidran pemadam kebakaran,
- Sprinkler,
- Lemar i slang,
- Alat pemadam api ringan (APAR),

Air sungai Hydran Tempat


dapat penampungan
sijadikan air
sumber air
pemadam api.

Gambar VI.8 Titik hydran dan penampungan air

Sistem proteksi p asif yang diterapkan p ada banguan ad alah :


a. Penghalang,
b. Jarak aman,
c. Pelindung tahan api,
2. Means of Escape
Jika kebakaran telah terdeteksi, maka preoritas utama adalah meny elamatkan penghuni
yang berada di lokasi kebakaran.Oleh k arena itu sangat penting untuk meny iap kan rute
aman menyelamatkan diri. Informasi yang dised iakn untuk means of escape pada objek
perancangan adalah :
a. Pintu keluar
b. Tangga darurat
c. Lampu darurat
d. Penunjuk arah

18
e. Koridor
3. Jaringan listrik
Penyediaan tenaga listrik pada site bersumber dari PLN kemudian didistribusikan
melalui panel utama pada bangunan. Untuk hal sumber cadangan listrik berupa generator
digunakan untuk kondisi darurat. Untuk setiap bangunan diperlukan panel utama yang
dilen gkapi sekring pengaman dan saklar service yang berfungsi untuk pemutus arus litrik
utama. Sistem komunikasi
Dalam sebuah penanggulan gan bencana dibutukan sebuah koordinasi yang baik antar
berbagai pihak, namun hal ini sulit jika pada kondisi bencana alam semua komunikasi
komersil dinyatakan down.Adapauncara dalam komunikasi pada kondisi darurat bencana
yang diterap kan adalah :
a. Komunikai Isyarat atau Tanda
b. Radio Komunikasi

19
c. Telepon Satelit

VI. HAS IL PERANCANGAN


155
T
AMPAK MASSA UTAMA

PERSPEKTIF DAN SPOT

VII. PEN UTUP

Pusat Simulasi dan Pelatihan Penanggulangan Bencan a dengan tema Desain Tanggap
Bencana hadir untuk menjadi wadah y an g dapat menamp ung kegiatan simulasi
156
dan p elatihan.Sehin gga mamp u memberik an pengetahuan dan keteramp ilan bagi
masy arakat untuk penanggulangan bencana.Den gan pengguaan tema Desain Tanggap
Bencana di harap kan mampu memberikan contoh bangunan yang mampu bertahan
dari bencana yang mungk in dapat terjadi.

157
DAFTAR PUS TAKA

Adikoesoemo. Dede, Kuswanda, Nurjanah. dkk, 2012. Mana jemen Bencana. Alfab eta, Bandung
Anomimous, 2012.Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Sulawesi Utara 2012 – 2016.
Badan Penanggulan gan Bencana Daerah, M anado
, 2010. Medical First Responder.Bad an SAR Nasional, Jakarta
Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur Bangunan. Direktorat Pembinaan Sekolah M enengah
Kejuruan, Jakarta
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek, Jilid 2 Edisi 33. Erlangga, Jakarta
Pamungkas, Anugerah. Harianti, Erny. 2013. Desain Pondasi Tahan Gempa. ANDI, Yogy akarta
Soehatman, Ramli. 2010. Manajemen Kebakaran. Dian Rakyat, Jakarta
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1 tentang Pen an ggulangan Bencana

158

Anda mungkin juga menyukai