Anda di halaman 1dari 4

Skenario

Jatuh Dari Pohon

Seorang laki laki usia 45 tahun diantar ke IGD RS dengan keluhan lemah pada
kedua lengan sejak 2 jam yang lalu. Awalnya lemah pada lengan kiri saja, keluhan yang
sama terjadi juga pada lengan kanan. Pasien juga merasakan leher belakang hingga
kedua lengan terasa nyeri dan kesemutan, terutama bila pasien menoleh lehernya ke
belakang. Pasien mengaku keluhan timbul setelah pasien jatuh dari pohon. Pemeriksaan
fisik batas normal. Status neurologis tidak didapatkan kelainan pada nervus kranialis.
Pada pemeriksaan sensibilitas terdapat gangguan eksteroseptif dan propioseptif,
setinggi vertebra cervicalis 4. Kemudian dokter melakukan penatalaksanaan awal untuk
mencegah kondisi semakin parah.

Step 1

1. Eksteroseptif: salah satu sistem sensori dan superficial


2. Propioseptif: gangguan sikap, nyeri dalam dari struktur otak

Step 2

1. Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan dengan jatuh dari pohon ?


2. Pemeriksaan fisik dan penunjang yang seharusnya dilakukan ?
3. Bagaimana penegakan diagnosis pada kasus ?
4. Bagaimana penatalaksanaan awal pada kasus ?

Step 3

1. Parese: monoparese, paraparese, hemiparese, tetraparese


- Karena adanya tekanan, edema, perdarahan kecil, akan menimbulkan asam
laktat
- Kesemutan karena suplai darah ke saraf terhalang
- Nyeri karena adanya tekanan, suplain darah ke medulla spinalis terhambat
2. Pemerikasaan fisik
- Pemeriksaan A,B,C
- Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan penunjang

- Foto polos vertebra


- CT Scan
- MRS
3. Anamnesis
- Jatuhnya bagaimana
- Nyerinya sebelah mana
- Sakit pada bagian mana
- Pemeriksaan kesadaran
4. Mencegah syok, mempertahankan nafas, imobilisasi leher, dan pemeriksaan
A,B,C

Step 4

1. Parese: kelemahan parsial


- Monoparese: kelemahan 1 ekstremitas
- Paraparese: kelemahan ekstremitas atas/bawah
- Hemiparese: kelemahan 1 sisi tubuh
- Tetraparese: kelemahan 4 anggota ekstremitas

Jatuh

- Fleksi: vertebra ke depan tertekan


- Fleksi dan rotasi: trauma fleksi bersamaan rotasi
- Hiperekstensi: terjadi pada cervical dan thoracal
- Kompresi: beban aksial
2. MRI: identifikasi rusak saraf/edema
CT Scan: mengetahui fraktur/lokasi luka
3. Anamnesis
- Adanya sesak nafas?
- Adanya gangguan menelan?
- Ada muntah proyektil?

Terdapat 4 sindrom

- Syndrome central cord


- Syndrome anterior cord
- Syndrome brown cord
- Syndrome posterior cord
4. Pemeriksaan A,B,C
- Airway: sumbatan
- Breathing: untuk mengetahui pernafasan
- Circulation: cek nadi, detak jantung
- Dilakukan A,B,C karena trauma
- Dilakukan C,B,A untuk kardia
- Kegawat daruratan: stroke, kelainan medulla spinalis, GBS

Mind map

Traumatic brain injury GBS Akut iskemik stroke

Periodic paralisis Myeloradikulopati

Myestenia gravis
Subarachnoid hemorage Kegawat daruratan neurologis
Spontanicus
intraserebral hemorage

Brown sequard syndrome, syndrome spinalis anterior,


syndrome spinalis posterior, syndrome spinalis central
Step 5

1. Trauma medulla spinalis, etiologi-tatalaksana


2. Myestenia gravis
3. GBS
4. Periodic paralisis
5. Myeloradiculopati
6. Traumatic brain injury, subaracnoid hemorage, iskemik stroke, spontan
intraserebral hemorage (gejala klinis)

Step 6

Belajar mandiri

Anda mungkin juga menyukai