Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

PERAWATAN TALI PUSAT

Disusun Oleh :
Nisa Tri Widiyastuti S.Tr. Kep.
P27220019 223

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2019/2020
LAPORAN ANALISA SINTESIS TINDAKAN
Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Perawatan Tali Pusat Bayi
Pada By.Ny. W dengan BBLR di Ruang Perinatologi
RSUD dr. Soehardi Prijonegoro Sragen

Hari : Selasa
Tanggal : 26 November 2019
Jam : 08.00 WIB

A. Keluhan Utama
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan BB 2160 gram dan tali pusat masih basah
dan layu.
B. Diagnosa Medis
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan system kekebalan tubuh
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS: -
DO : Tali pusat pasien tampak masih basah dan layu
Pemeriksaan TTV : S : 36,7oC, RR: 42x/m, N: 140x/m, SPO2 : 98%
Keadaan umum baik, kesadaran Composmentis, mukosa bibir lembab
Akral tubuh teraba hangat, terdapat lanugo.
E. Dasar Pemikiran
Tali pusat merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara plasenta dan
janin yang memiliki peranan penting dalam interaksi antara ibu dan janin selama masa
kehamilan. Jaringan ini berfungsi menjaga viabilitas dan memfasilitasi pertumbuhan
embrio serta janin. Tali pusat sangat penting bagi perkembangan, kesejahteraan, dan
kelangsungan hidup fetus karena berfungsi sebagai sumber oksigen, nutrien dan
pembuangan zat-zat sisa. Proses ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin. Tali pusat adalah saluran kehidupan bagi janin selama didalam kandungan, tali
pusat inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke dalam janin.
Perawatan Tali pusat adalah memberikan perawatan terhadap tali pusat bayi.
Perawatan adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi kemudian tali pusat di rawat dengan steril,
bersih kering, puput dan trhindar dari infeksi. (Hidayat, 2010).
Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan untuk
mencegah infeksi dan mempercepat pemisahan tali pusat dari perut. Tali pusat bisa
menjadi jalan masuk untuk terjadinya suatu proses infeksi, yang mana proses infeksi
bisa terjadi sejak pemotongan tali pusat yang masih terhubung dengan plasenta ibu
maupun setelah fisik bayi terlepas dari ibu. Sisa potongan tali pusat pada bayi harus
dirawat. Jika tidak dirawat dengan baik maka dapat memperlambat putusnya tali pusat
dan menjadi tempat koloni bakteri yang berasal dari lingkungan sekitar dan terjadilah
infeksi. Transmisi infeksi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali pusat kering dan
bersih sehingga tali pusat cepat kering dan putus. Perawatan tali pusat tersebut
sebenarnya sangat sederhana. Adapun yang paling penting, pastikan tali pusat dan
erea di sekelilingnya selalu bersih dan kering dan terhindar dari infeksi. Selalu cuci
tangan manggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat.(Antini
dkk, 2012).
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Untuk membantu dalam memudahkan tindakan, maka persiapan yang perlu dilakukan
sebelum melakukan tindakan adalah:
1. Tahap Prainteraksi
-mengecek program terapi
-mencuci tangan
-menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
- memberikan salam pada keluarga
-menjelaskan maksud dan tujuan prosedur tindakan pada keluarga
-menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
3. Tahap Kerja
- Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
- bersihkan tali pusat dengan kapas alkhohol 70%
- bila tali pusat masih basah, bersihkan dari ujung ke pangkal, tapi bila sudah
kering bersihkan dari pangkal ke ujung
- setelah selesai, pakaian bayi dikenakan kembali. Sebaiknya bayi tidak boleh
dipakaikan gurita karena akan membuat lembab daerah tali pusat sehingga
kuman/bakteri bisa tumbuh dan memperlambat proses penyembuhan.
4. Tahap Terminasi
-Mengevaluasi tindakan
-membereskan alat yang telah digunakan
-Mencuci tangan dan dokumentasi tindakan
G. Analisis Tindakan
Dalam melakukan perawatan tali pusat ini harus ada pendampingan dari bidan yang
bertugas di bangsal karena mengingat keadaan bayi masih belum stabil. Tindakan
Perawatan tali pusat sangat dianjurkan karena untuk mencegah terjadinya resiko
infeksi pada bayi. Bayi yang baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang
kuat sehingga sangat perlu pengawasan dan perawatan secara ekstra, selain itu bayi
juga belum bisa membersihkan dirinya sendiri sangat rentang terhadap pajanan dan
resiko kebersihan dari lingkungan sehingga pada bayi perlu mempertahankan
lingkungan yang bersih, dan nyaman pada bayi. Perwatan tali pusat ini menurut
artikel Analesdepediatria : Castellanos. J.L.L, etall (2019) Infeksi terus menjadi
penyebab utama kematian anak di seluruh dunia dan karena itu perawatan tali pusat
terus dilakukan atau di rekomendasikan sebagai pencegahan infeksi.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Tindakan ini tidak berpotensi membahayakan apabila dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan tindakan ini juga sangat baik untuk mencegah
terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan agar tali pusat cepat kering
an dan lepas (puput).
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Monitor vital sign dan keadaan Umum
2. Kaji tanda dan gejala infeksi
3. Pertahankan lingkungan yang bersih
4. Ajarkan dan anjurkan ibu pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien
5. Anjurkan batasi pengunjung bila perlu
6. Jaga kebersihan tubuh pasien (memandikan dan rawat tali pusat)
7. Kolaborasi dengan medis untuk pemberian terapi, sesuai indikasi
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S: -
O: Pemeriksaan TTV : S : 37,3oC, RR: 42x/m, N: 141x/m, SPO2 : 99%
Akral teraba hangat, tidak terdapat tanda infeksi, turgor kulit baik
Keadaan umum baik, Kesadaran Composmentis, tali pusat tampak sudah bersih
tidak ada tanda infeksi dan kemerahan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor vital sign
2. Ajarkan dan anjurkan ibu pasien cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien
3. Anjurkan batasi pengunjung bila perlu
4. Ajarkan dan anjurkan ibu untuk merawat tali pusat pasien jika sudah
pulang
5. Jaga kebersihan tubuh pasien (memandikan dan rawat tali pusat
K. Evaluasi diri
Saat melakukan tindakan perawatan tali pusat, tidak mengalami kesulitan karena saat
perawatan tali pusat ada pendampingan dari bidan atau perawat yang bertugas di
ruangan karena keadaan bayi masih belum stabil dan masih perlu perawatan khusus
sehingga perlu pendampingan.

Daftar Pustaka
Antini, dkk. (2012). Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Untuk Keperawatan Dan
Kebidanan. Cet 1. D-Medika. Jogjakarta.

Castellanos, J. L. L, et all (2019). Recomendations for the careof the umbiilical cord
in the newborn. Analesdepediatria: Spain. Diakses pada
https://doi.org/10.1016/j.anpedi.2019.01.019.

Tarwoto & Wartonah. (2013). Asuhan keperawatan dan proses keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Herdman, T. Heather, dkk. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan :


Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.

Nanda International (2012). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-


2011. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.

Sarwono, Prawiroharjo. (2010). Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Supartini. (2014). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta. EGC.

Syamsussabri. (2013). Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak. Jakarta:


Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai