Anda di halaman 1dari 4

Dr ratna – Luka tembak Balistik terminal Terdapat sebuah luka , luka terdiri dari dua bagian : bagian dalam

merupakan lubang luka , bagian luar merupakan cincin lecet , cincin lecet
Trauma tembak berbentuk oval , dengan diameter Panjang 5 cm diameter pendek 3 cm ,
lebar cincin lecet terlebar berada di sebelah kiri korban
1. Luka tembak / bukan
Lebar cincin lecet yang terlebar menunjukkan arah masuknya anak peluru
a) Ciri ciri luka tembak senjata api
Dibentuk oleh beberapa komponen : Perkiraan kaliber anak peluru = diameter lubang luka + lebar kelim lecet
- Anak peluru sampai sasaran lubang luka7 yang tegak lurus dengan arah masuknya anak peluru
- Asap  kelim jelaga
- Api  luka bakar , kulit dan rambut dapat hangus terbakar LTK hanya luka robek , kalo LTM ada komponen’ td 6. Alur tembakan
- Bubuk mesiu yang tidak terbakar  kelim tato Kalo ada carbon ada jelaga = sangat dekat Luka ada di dada sebelah kanan  menembus apa? Untuk tau arah
- Moncong laras ( nempel / sebagian)  jejas laras tembakan
- Dalamnya laras sering dibersihkan  kelim lemak ( karna ILMU BALISTIK Jadi arah tembakan bs diketahui dari cincin lecet , alur tembakan ,
membersihkan dalamnya laras dengan vaseline) • interna: mempelajari peluru saat di dalam senjata. menghubungkan antara LTM dan LTK
- Adanya gerakan giroskopis ( memutar ) dari anak peluru dan • eksterna, mempelajari keadaan peluru saat melesat di udara.
perbedaan elastisitas antara epidermis dan dermis kelim • terminal, mempelajari dampak peluru saat mengenai sasaran. 7. Mekanisme kematiannya
lecet Apabila sasarannya adalah makhluk hidup disebut balistik luka. Tembak di dahi = nembus kena jaringan otak = kerusakan 
- Anak peluru relative lebih besar > dalamnya laras  ketika • forensik : pemeriksaan selongsong, anak peluru  memastikan mekanismenya kerusakan jaringan otak
anak peluru masuk ke dalamnya laras anak peluru akan senjata
tergores berbenturan dengan landnya goresan akan terlepas Sebab kematian – trauma tembak
( logamnya )  luka lecet yang kecil – kecil 3. Berapa jumlahnya
b) Alur laras dibentuk oleh land ( pematang ) and groove ( alur / 4. Jarak tembak LTM : lubang luka pada tabula eksterna < interna
cekungan) , kaliber ( jarak antara pematang ) Jarak tempel LTK : lubang luka pada tabula interna < eksterna
Kombinasi land and groove tiap senjata beda ( kaya barcode) • Hard Contact – bener bener nempel Tabula interna ada garis untuk saraf dll
Dapat dipakai untuk identifikasi senjata dengan mencocokan yang – Luka tembak tempel yang erat
dari tubuh korban – mikroskopik komparasi – Jejas laras jelas mengelilingi lubang luka Luka tembak tempel ga harus selalu bentuk bintang ???
– Tidak akan dijumpai kelim jelaga atau kelim tattoo
• Soft Contact – maksimal 2,5 cm / miring Bagian pemberitaan :
c) Peluru ada proyektil , gunpowder , cartridge casing , primer/pelatuk – Luka tembak tempel sebagian • Sifat luka (kelim lecet, kelim kesat, kelim tato, kelim jelaga,
( senjata api ) – Jejas laras tampak sebagai garis lengkung kelim api, jejak laras).
Yang sampai ke sasaran proyektilnya – Terdapat kelim jelaga dan kelim tattoo • Bentuk luka (berbentuk bulat/bintang, posisi lubang terhadap
Kalau senjata revolver selongsongnya tertinggal di dalam , Kalau cincin lecet).
pistol akan keluar selosongnya Jarak dekat : I inch – 2 kaki • Ukuran luka (diameter cincin lecet dan diameter lubang luka).
Jarak jauh : > 2 kaki • Lokasi luka.
- Peluru tajam : proyektil ( anak pelurunya ) terbuat dari logam 5. Arah tembakan • Jumlah luka.
- Peluru tumpul : peluru karet Luka tembak bisa ditembakkan dengan arah tegak lurus ( moncong
- Peluru hampa : peluru yang tidak punya anak peluru ( hanya senjata terhadap tubuh) atau membentuk sudut / x tegak lurus
suara) • Kesimpulan
d) Shot gun  anak pelurunya terdiri dari banyak pellet KONSENTRIS ( tepat di tengah ) – Jenis luka (luka tembak masuk/luka tembak keluar)
Shot gun makin jauh makin menyebar , jarak pendek masih lubang Apabila peluru datangnya tegak lurus bidang datar, maka LTM akan – Jenis benda penyebab (kaliber senjata)
berbentuk bulat dan dikelilingi kelim lecet yang sama lebar. – Cara benda menimbulkan luka (arah tembak, jarak
2. Apakah luka tembak masuk / keluar Contoh deskripsi : tembak)
No. Perbedaan LTM LTK Terdapat sebuah luka , luka terdiri dari dua bagian : bagian dalam
merupakan lubang luka , bagian luar meruoakan cincin lecet , posisi
1 Ukuran Lebih kecil Lebih besar
lubang luka terhadap cincin lecet konsentris , diameter lubang 5 cm
2 Pinggiran luka Melekuk ke arah Melekuk ke arah luar diameter cincin lecet 7 cm
dalam
Pekiraan kaliber anak peluru = diameter cincin lecet
3 Kelim lemak Tampak Tidak tampak
Kaliber anak peluru relatif >bsr diameter cincin lecet
4 Serat Pakaian Masuk ke dalam luka Tidak masuk ke dalam luka
EPISENTRIS
5 Gambaran luka Tampak hitam, Tidak ada.
terbakar, kelim, tatto,
Kalau peluru datangnya mempunyai sudut, maka akan berbentuk oval,
atau jelaga. dengan kelim lecet yang lebih lebar pada sudut datangnya.
Contoh deskripsi :
Pemeriksaan luar c. Umur : Gigi molar ketiga sudah tumbuh sempurna
Dr ratna - Teknik pemeriksaan jenazah , arcus senilis belom ada (25-40 tahun)
1. LabelL : sebagai identifikasi dari jenazah 16/18 – 25 tahun – ggi molar 3 sudah ada yang
Terdiri dari pemeriksaan : Jika penyidik ikut bisa gausah ada label tumbuh tp blm sempurna
• Pemeriksaan Luar ( PL ) Catat : d. Warna kulit
• Pemeriksaan Dalam ( PD ) a. Dari Kepolisian mana e. Status gizi
• Pemeriksaan Penunjang b. Lokasi temuan : di ibu jari kaki kanan f. Panjang badan
1. Toksikologi. c. Bahan dan warna : kertas warna kuning g. Berat badan
2. Histopatologi. d. Tulisan terlampir h. Zakar disunat/tidak
3. Laboratorium lainnya.
Prosedur Medikolegal 2. Pembungkus jenazah 7. Ciri khusus/Identifikasi khusus
1. SPV a. Jenis pembungkus/ tutup jenazah a. Tatto : terdapat sebuah tato di dada yang melebar
2. Label b. Bahan dari bahu kanan ke kiri , bentuk , warna , ukuran
3. Surat pernyataan ( tidak wajib) karena otopsi forensik c. Warna PxL
tidak membutuhkan izin keluarga, tetapi keluarga d. Corak / bertuliskan b. Jaringan parut/bekas luka/operasi
berhak diberitahu , jika keluarga menolak : penyidik Contoh : pembungkus , bahan kain , warna coklat berselang seling c. Kelainan kongenital
wajib memberitahu apa keuntungan dilakukan otopsi dengan cokelat tua horizontal , motif batik d. Cacat didapat
dan kerugian jika tidak dilakukan otopsi kemudian
keluarga diberikan waktu 2 x24 jam untuk berfikir  3. Perhiasan 8. Mata
jika tetap menolak tetapi penyidik tetap mengharuskan a. Jenis a. Terbuka/tertutup : kaku mata paling awal di
dilakukan otopsi  tetep otopsi , tetapi bila penyidik b. Bahan : logam kelopak mata karena ototnya paling kecil , cara
gapapa  bikinkan surat pernyataan ( persetujuan atau c. Warna periksanya kalau matanya kebuka  tutup trs
penolakan ) d. Lokasi temuan lepas kalau gabsa membuka seperti tadi brti kaku
INGAT : e. Motif mayat
• Saat pemeriksaan Mayat harus telanjang !!! “lepas dan simpan dalam kantong plastik serta beri label”  Kalau terbuka : kornea lebih cepat mengering 
• Temuan objektif, bukan opini !!! serahkan ke penyidik mempengaruhi lama kematian ( kornea ngeruh)
Contoh : gelang terbuat dari logam bkn blg emas ,dll b. Selaput bening mata : kornea
Rambut bewarna hitam bercampur warna putih bukan uban 4. Pakaian c. Teleng : pupil
a. Jenis pakaian d. Tirai mata : iris
SPV b. Bahan e. Selaput bola mata : konjungtiva bulbi atau sklera
 Syarat material : syarat sesuai kaidah kedokteran c. Warna f. Selaput kelopak mata : konjungtiva palpebra
 Visum et repertum diminta secara resmi oleh pihak d. Corak
yang berwenang ( penyidik ) e. Merek 9. Hidung dan telinga
 Dibawa oleh kepala kepolisian sendiri f. Ukuran a. Bentuk : ada kelainan atau tidak , kalau kulit
 Penyidik adalah polisi dengan pangkat perwira , dan S1 g. Robekan/pengotoran ( kalo tembak ada jelaga?) kekerasan / x
 Yang meminta sudah dibubuhi cap + tanda tangan Robekan bisa direkonstruksikan dengan luka b. Kelainan tertentu
 Ada tanggal surat , nomer surat dibawah nya
 Ada alamat yang dituju ( kepada siapa ) 10. Gigi geligi
 Rujukan ( dasar permohonan ver ) 5. Benda disamping mayat a. Keterangan perkuadran
 Surat permohonan harus bersamaan dengan a. Sebatas brangkar/keranda b. Jumlah gigi
pemeriksaan b. Dalam kantong jenazah Kanan Kiri
c. Patokan truncus 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 atas
 Visum hidup : Yang paling bener surat dateng + orang
d. Termasuk tempayak/belatung ( warna, panjang 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 bawah
didampingi penyidik
terbesar) c. kuadran, nama/no.gigi, kelainan yang ditemukan

6. Benda disamping mayat


Identifikasi Umum :
a. Jenis kelamin
b. Ras/kebangsaan/warga negara
Tanda pasti kematian Kasus keracunan
Gambaran luka
LEBAM MAYAT • Tepi luka rata/tidak rata • Penekanan dinding dada, uap dari mulut dan hidung di
Yang dinilai : • Sudut luka tajam/ tumpul hirup: bau minyak (racun serangga), bau manis
1) Distribusi: tubuh di bagian paling bawah • Bentuk beraturan/setelah dirapatkan (alkohol)
2) Warna : memperkirakan sebab kematian • Arah luka • Perhatikan sekat hidung: serbuk putih, mimisan dan
• Normal : merah kebiruan/keunguan • Tebing luka luka (narkotik)
• Bila lebih gelap (asfiksia), merah terang (keracunan • Jembatan jaringan • Lengan : luka suntik baru, needle tract, tattoo (narkoba)
CO,CN), coklat (methemoglobinemia) • Dasar luka • Busa dan darah dari hidung dan mulut
3) Luas: meluas (asfiksia, jantung, stroke,narkoba), • Usapan kapas lidi dari mukosa hidung
minim (perdarahan) Jenis perlukaan • Ambil darah vena 5 cc, pakai heparin /EDTA
4) Hilang/tidak hilang pada penekanan (8-12 jam)  > 4 jam dr • Luka memar : perhatikan warnanya • Lakukan Supra Pubic Puncture (SPP): ambil sebanyak
sofwan • Luka lecet mungkin, kalau perlu bilas dengan aquadest (untuk
• Luka terbuka strip test)
KAKU MAYAT liat di persendian ( extensi , fleksi ) Deskripsikan secara sistematis : • Kalau perlu lakukan test narkoba di tempat
Yang dinilai : umlah luka, jenis luka, regio anatomi, koordinat, ukuran luka,
1. Masih lemas: kurang dari 2 jam kecuali kelopak mata gambaran luka, sekitar luka Uji narkoba kualitatif
2. Kaku tidak sempurna, mudah dilawan: • Ambil urin korban dengan SPP
sudah meninggal 2-12 jam • Ambil strip test untuk Amfetamin, Met-amfetamin,
3. Kaku sempurna, sukar dilawan: luka lecet opiate, cocain dan canabis
sudah meninggal 12-24 jam • Sebuah luka lecet pada dada samping kanan, letaknya • Celupkan strip test pada urin
4. Kaku tidak sempurna, ( relaksasi sekunder ) melintang terhadap garis pertengahan tubuh dengan • Tunggu 2 menit
perut kanan bawah hijau, bau: lebih dari 24 jam batas teratas satu sentimeter di bawah garis mendatar • Interpretasi: dua pita (negatif), satu pita (positif)
Cara periksa : persendian digerakkan melalui kedua puting susu, batas terbawah tiga belas
sentimeter di bawah garis mendatar melalui kedua Pemeriksaan dalam
PEMBUSUKAN puting susu, batas terkanan sepuluh sentimeter sebelah
Lecet post mortem( licin warna agak pucat) / ante mortem ( kanan dari garis tengah tubuh, batas terkiri sepuluh • Dilakukan pembukaan rongga kepala, dada, dan perut-
permukaan kasar ditutupi krusta ) sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh, panggul
PEMERIKSAAN LUBANG TUBUH berukuran panjang dua puluh sentimeter, lebar dua • Setiap organ dalam diperiksa secara makroskopik:
(mulut , hidung, telinga , kemaluan , Pelepas  cairan , darah) belas sentimeter, disekitar luka tampak memar. Inspeksi luar, palpasi, timbang dan irisan/penampang
• Jika diperlukan dilakukan pemeriksaan PA dan
Pemeriksaan luka Luka memar toksikologi
• Jumlah luka. • Dua buah luka memar yang sejajar pada lengan kanan • Semua organ dikembalikan ke tempatnya
• Jenis perlukaan (memar, lecet, terbuka) sisi dalam, masing-masing berbentuk lonjong dengan
• Lokasi regio anatomi. ukuran panjang sepuluh sentimeter kali satu sentimeter Kesimpulan otopsi
• Koordinat ( x,y). dan sembilan sentimeter kali satu sentimeter, berwarna
• Ukuran luka. kemerahan. • Identitas Umum
• Gambaran luka (tepi, sudut, bentuk, dasar, arah) • Jenis Perlukaan
• Sekitar luka. Pemeriksaan patah tulang • Jenis Kekerasan
• Teraba untuk patah tulang tertutup. • Sebab Mati
Regio dan koordinat • Tampak untuk patah tulang terbuka • Mekanisme Kematian
• Regio sebutkan dengan jelas • Perkiraan Saat Kematian
misal, lengan atas kanan sisi dalam
• Koordinat pada daerah kepala dan badan/punggung Kesimpulan pemeriksaan luar
mempunyai aksis dan ordinat • Identitas Aborsi
• Pada anggota gerak atas dapat dipakai siku atau • Jenis perlukaan - Identitas
pergelangan tangan • Jenis kekerasan penyebab perlukaan - Tanda tanda kehamilan : payudara besar dan
• Pada anggota gerak bawah dipakai lutut atau tumit • Perkiraan waktu kematian kencang , putting susu tampak besar dan keluar
cairan , lebih hitam , striae gravidarum
- Tanda tanda kelahiran : liat di genitalia  Nama lain udem  emfisema aquatum
robekannya gmn
- Tanda tanda usaha pengguguran kandungan : Tenggelam – tengkurap lebam mayat jadi bagian depan depan
memar
- Sebab kematian Kenapa tenggelam lebih sering tengkurap ? Kepala relatif lebih
- Mekanisme kematian berat, dan organ pertitoneal lebih ringan daripada retroperineal
- Pemeriksaan penunjang : tes golongan darah ,
histopatologi ,( sel trophoblast , sel desidua ,
corpus luteum ) Buih – fenomena kocok?
- Jaringan diambil untuk periksa dna
- Periksa ovarium Udem otak : bagian putih dan abu abu otak sulit di bedakan
Bintik perdarahan mudah muncul pada jaringa ikat longgar
Periksa. Jendelan darah dengan hukum archiles;
Yang masukin air trs jendelan Pemeriksaan diatom cara pengambilan..

Kalo pendarahan hebat = semua pd njd ksoong trs pucat PD


maupun PL
Harus tau berapa cc darah
Kalau jumlah darah yang dilihat sesuai dengan syarat jumlah
untuk pendarahan hebat = tanda tanda pendarahan hebat
Darah yang beredar brp cc per kg bb (70 cc)
1/3 x 50-70 cc kg bb
Pembulu darah yang ter potong

TENGGELAM
NRP : Nomor registrasi polisi
68(tahun kelahiran) 06( bulan lahir ) 028 (nomer polisi)

Tertutupnya jalan nafas , Air salah masuk yg harusnya masuk ke


lambung tp ke saluran pernafasan

Otopsi : mulai dr trakea – bronkus – bronkiolus diperhatikan


Pada pemeriksaan paru tidak seperti biasa tp harus lengkap

Udem Paru pada tenggelam


1. Karena asfiksia
2. Kemasukan air – teraba basah , saat pengirisan ada air
Membentuk cetakan iga pada paru paru , warna menjadi pucat
Bercak paltauf

Asfiksia
1. Udem
2. Kongesti vena
3. Sianosis
4. Darah menjadi gelap dan encer karena autolisi dan
banyak timbunan co2 , aktivitas meningkat

Anda mungkin juga menyukai