Oleh:
Kelompok 2
1. Agung Tri Kuncoro (1162005021)
2. Malikhatun Nikmah (1162005005)
3. Medinah Nur Khalifah (1162005019)
4. Rr. Alifianatifa Anandya P (1162005002)
2.2. Administrasi
Pada Awal pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, terdiri dari 5 kecamatan, 37 Desa dan
131 Dusun/Lingkungan. Sesuai dengan kebutuhan organisasi sekaligus untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat, wilayah administrasi kabupaten Sumbawa Barat mengalami
pemekaran menjadi 8 Kecamatan, 6 Kelurahan, 57 Desa dan 208 Dusun/ Lingkungan pada Tahun
2009.
Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu daerah dari sembilan kabupaten/kota yang
berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak diujung barat pulau Sumbawa pada posisi
116o 42’ sampai dengan 117o 05’ BT dan 08o 30’ sampai dengan 09o 07’ LS, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec. Alas Barat dan Kec. Alas Kabupaten Sumbawa;
Sebelah Timur : Kec. Batu Lanteh dan Kec. Lunyuk Kab. Sumbawa;
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia; dan
Sebelah Barat : Selat Alas
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administratif Kabupaten Sumbawa Barat
Di tahun 2009 Secara administratif wilayah Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari 8
kecamatan, yang terdiri dari: Poto Tano 158,88 km2 (8,59%), Seteluk 236,21 km2 (12,77%), Brang
Rea 212,07 km2 (11,47%), Brang Ene 140,90 km2 (7,62%), Kecamatan Taliwang 375,93 km2
(20,33%), Jereweh 260,19 km2 (14,07%), Kecamatan Maluk 92,42 km2, dan Sekongkang 372,42
km2 (20,14%) (5,00%). Secara lebih rinci dan detail dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jarak Dengan Ibukota Kabupaten
Sumbawa Barat
Luas Wilayah Jarak Dengan
Jumlah
No Kecamatan Ibukota Kabupaten
2
(km ) (%) Desa/Kel
(km2)
1 Poto Tano 158,88 8,59 8 25
2 Seteluk 236,31 12,77 10 15
3 Brang Rea 212,07 11,47 9 11
4 Taliwang 375,93 20,33 15 0
5 Brang Ene 140,90 7,62 6 5
6 Jereweh 260,19 14,07 4 15
7 Maluk 92,42 5,00 5 30
8 Sekongkang 372,42 20,14 7 41
Jumlah 1.849,02 1.849,02 64
Sumber : Sumbawa Barat Dalam Angka 2008/2009
Pada tahun 2010 jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 3.210 orang. 458 orang masih berstatus CPNS Daerah dan
63 Honor Daerah. Jika di rinci pergolongan 45 orang Pegawai Golongan I, 1.352 orang Golongan
II, 1.332 orang Golongan III, 481 orang Golongan IV dari jumlah tersebut PNS terbanyak bertugas
di Sekolah Dasar Negeri yaitu sekitar 618 orang dengan rincian 327 laki-laki dan 291 perempuan,
sementara kantor arsip dan perpustakaan merupakan SKPD yang memiliki PNS paling sedikit.
Tabel 2.2 Nama Kecamatan, Ibukota dan Jumlah Desa/ Dusun Kabupaten Sumbawa Barat
Jumlah
Kecamatan Ibu Kota
Kelurahan Desa Dusun/ Lingk
Taliwang Kuang 6 8 50
Jereweh Beru 4 14
Maluk Benete 5 17
Sekongkang
Sekongkang 7 21
Bawah
2.4. Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
berjumlah 114.754 jiwa yang terdiri dari 58.170 laki-laki dan 56.584 perempuan. Dengan melihat
luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat sekitar 1.849,02 km2 maka rata-rata kepadatan penduduk
KSB adalah sebanyak 62 orang per-km2 dengan rincian sebagaimana terlihat dalam Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk KSB Per-Kecamatan dan Jenis Kelamin
Penduduk (jiwa)
Sex Luas Kepadatan
No Kecamatan Laki- Jumlah %
Peremp. Rasio (Km2) (Jiwa/Km2)
laki
1. Poto Tano 4.695 4.563 9.258 8,1 102,89 158,88 58,27
2. Seteluk 7.777 7.623 15.400 13,4 102,02 236,21 65,20
3. Brang Rea 6.447 6.084 12.531 10,9 105,97 212,07 59,05
4. Brang Ene 2.578 2.502 5.080 4,5 103,04 140,9 36,05
5. Taliwang 22.095 21.937 44.032 38,4 100,72 375,93 117,13
6. Maluk 6.196 5.679 11.875 10,3 109,10 260,19 32,25
7. Jereweh 4.210 4.181 8.391 7,3 100,69 92,42 128,49
8. Sekongkang 4.172 4.015 8.187 7,1 103,01 372,42 21,98
Jumlah 58.170 56.584 114.754 100 102,80 1.849,02 62,06
Sumber: BPS Sumbawa Barat (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010)
120000
100000
Jumlah (Jiwa)
80000
60000
40000
20000
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.2 Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Sumbawa Barat Tahun 2006 -
2009 dan Prediksinya Tahun 2010 - 2015
115000 31000
110000
29000
105000
28000
100000 27000
26000
95000
25000
90000
24000
85000 23000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk dan Rumahtangga KSB Tahun 2006
– 2009 dan Prediksinya Tahun 2010 – 2015
Tingkat kepadatan penduduk KSB yang tersaji pada Tabel 2.21. tergolong “sangat jarang”,
namun penyebaran penduduk antar kecamatan dan desa “relatif tidak merata”, dimana desa-desa
di Kecamatan Seteluk, Taliwang dan Maluk lebih padat dari desa-desa di Kecamatan Poto Tano,
Brang Rea, Brang Ene, Jereweh dan Sekongkang. Sementara itu, rata-rata jumlah anggota
rumahtangga penduduk pada tahun 2009 sebanyak 3,82 jiwa.
Tabel 2.7 Perkembangan Jumlah Penduduk menurut Struktur Umur di KSB Tahun 2006 –
2009 dan Prediksnya Tahun 2010 - 2015
Tahun 0 - 14 Tahun (jiwa) 15 – 64 Tahun (jiwa) 65+ Tahun (jiwa) Total (jiwa)
2006 31.480 61.238 3.119 95.837
2007 30.911 62.930 3.172 97.013
2008 30.506 65.713 2.837 99.056
2009 31.247 63.363 6.479 101.089
2010 32.803 64.977 5.685 103.465
2011 32.284 66.018 6.790 105.092
2012 32.582 66.809 7.634 107.025
2013 32.881 67.600 8.478 108.959
2014 33.179 68.391 9.322 110.892
Tahun 0 - 14 Tahun (jiwa) 15 – 64 Tahun (jiwa) 65+ Tahun (jiwa) Total (jiwa)
2015 33.477 69.182 10.166 112.825
Sumber: BPS KSB dan BAPPEDA Kabupaten Sumbawa Barat, 2006 – 2010.
80000
70000
Jumlah (jiwa)
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 - 14 15 - 64 65+
Gambar 2.4 Grafik Perkembangan Penduduk menurut Struktur Umur di KSB Tahun 2006
– 2010 dan Prediksnya Tahun 2011 – 2015
Data pada Tabel 2.24. dan Gambar 2.25. menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang
tergolong sebagai tenaga kerja (usia 15 tahun ke atas), misalnya pada tahun 2009 sebanyak 68.842
jiwa, sedang jumlah penduduk yang bukan tenaga kerja sebanyak 31.247 orang, sehingga angka
ketergantungan (dependency ratio) sebesar 0,45, artinya setiap 100 orang yang bekerja
menanggung hidup 45 orang yang tidak bekerja. Sedangkan tingkat perkembangan jumlah tenaga
kerja di Kabupaten Sumbawa Barat dari Tahun 2006 – 2007 terlihat pada Tabel 2.17 berikut ini:
Tabel 2.8 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di KSB Tahun 2006 – 2009
Perubahan
No. Kompenen 2007 2008 2009
(%/tahun)
1. Angkatan Kerja: 44.501 40.943 40.943 - 4,00
a. Bekerja 42.361 38.628 38.628 - 4,41
b. Pernah Bekerja 810 1.209 1.209 24,63
c. Tdk pernah bekerja 13.130 1.106 1.106 - 45,79
2. Bukan Angkatan Kerja: 24.138 27.548 27.548 7,06
a. Sekolah 6.283 5.406 5.406 6,98
b. Mengurus RT 15.425 13.531 13.531 - 6,14
c. Lainnya 2.430 8.611 8.611 -127,18
Total Tenaga Kerja 68.639 68.491 68.491 0,22
Sumber: BPS KSB dan BAPPEDA KSB, 2006 – 2010.
Data pada Tabel 2.8 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja dari waktu ke waktu
menurun dengan rata-rata penurunan 4,00 % per tahun, sebaliknya jumlah buka angkatan kerja
meningkat dengan rata-rata peningkatan 7,06 per tahun. Dari sejumlah angkatan kerja pada tahun
2009, masih terdapat pencari kerja yang belum ditempatkan atau belum memperoleh pekerjaan
sebanyak 738 orang.
Tabel 2.9 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja Uang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
di KSB Tahun 2006 – 2009
No. Lapangan Usaha 2007 2008 2009
1 Pertanian Dalam Arti Luas 17.543 15.253 15.253
2 Industri Pengolahan 1.822 4027 4.027
3 Rumah Makan dan Perhotelan 8.005 6473 6.473
4 Jasa-jasa Kemasyarakatan 5.994 7065 7.065
5 Lainnya 8.997 5810 5.810
Total AK yang Bekerja 42.361 38.628 38.628
Sumber: BPS KSB dan BAPPEDA KSB, 2006 – 2010.
Data pada Tabel 2.9 menunjukkan bahwa sebagian besar angkatan kerja yang bekerja masih
menggantungkan hidupnya pada lapangan usaha pertanian dalam arti luas (misalnya pada tahun
2009 sebanyak 39,49 %), sedangkan jumlah angkatan kerja pada lapangan-lapangan usaha lainnya
relatif sedikit.
Tabel 2.10 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Formal di KSB
Tahun 2006 – 2009
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Jereweh Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Jereweh Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 5556 2020 11265
2001 5717 2021 11571
2002 5882 2022 11877
2003 6052 2023 12183
2004 6227 2024 12489
2005 6407 2025 12796
2006 6592 2026 13102
2007 6783 2027 13408
2008 6926 2028 13714
2009 7121 2029 14020
2010 8370 2030 14327
2011 9700 2031 14633
2012 9973 2032 14939
2013 8831 2033 15245
2014 9461 2034 15551
2015 9734 2035 15858
2016 9906 2036 16164
2017 10291 2037 16470
2018 10580 2038 16776
2019 10877 2039 17083
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.13 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Maluk Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Maluk Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 8148 2020 15937
2001 8338 2021 16513
2002 8533 2022 17110
2003 8732 2023 17728
2004 8936 2024 18369
2005 9144 2025 19033
2006 9358 2026 19720
2007 9576 2027 20433
2008 9778 2028 21171
2009 10001 2029 21936
2010 11929 2030 22729
2011 12098 2031 23551
2012 12374 2032 24402
2013 12516 2033 25283
2014 13325 2034 26197
2015 13655 2035 27144
2016 14021 2036 28125
2017 14316 2037 29141
2018 14642 2038 30194
2019 14976 2039 31285
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Taliwang Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Taliwang Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 29949 2020 60207
2001 30789 2021 62432
2002 31654 2022 64740
2003 32542 2023 67134
2004 33455 2024 69615
2005 34394 2025 72189
2006 35360 2026 74857
2007 36352 2027 77625
2008 37117 2028 80494
2009 38130 2029 83470
2010 44136 2030 86555
2011 44578 2031 89755
2012 45795 2032 93073
2013 46505 2033 96514
2014 49795 2034 100081
2015 51203 2035 103781
2016 52085 2036 107618
2017 54085 2037 111596
2018 55561 2038 115721
2019 57078 2039 119999
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.15 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Brang Ene Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Brang Ene Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 3794 2020 6851
2001 3907 2021 7058
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Brang Ene Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2002 4024 2022 7271
2003 4144 2023 7491
2004 4268 2024 7718
2005 4396 2025 7951
2006 4527 2026 8192
2007 4662 2027 8440
2008 4759 2028 8695
2009 4897 2029 8958
2010 5088 2030 9229
2011 5139 2031 9508
2012 5288 2032 9796
2013 5379 2033 10092
2014 5778 2034 10397
2015 5951 2035 10712
2016 6211 2036 11036
2017 6312 2037 11370
2018 6495 2038 11714
2019 6683 2039 12068
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.16 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Brang Rea Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Brang Rea Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 8892 2020 16956
2001 9150 2021 17527
2002 9415 2022 18117
2003 9689 2023 18727
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Brang Rea Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2004 9970 2024 19357
2005 10259 2025 20008
2006 10557 2026 20682
2007 10863 2027 21378
2008 11092 2028 22097
2009 11405 2029 22841
2010 12498 2030 23610
2011 12623 2031 24404
2012 12979 2032 25225
2013 13194 2033 26074
2014 14160 2034 26952
2015 14582 2035 27859
2016 14957 2036 28796
2017 15439 2037 29766
2018 15875 2038 30767
2019 16323 2039 31803
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.17 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Seteluk Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Seteluk Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 11463 2020 20663
2001 11798 2021 21288
2002 12143 2022 21931
2003 12497 2023 22595
2004 12863 2024 23278
2005 13239 2025 23982
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Seteluk Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2006 13626 2026 24708
2007 14024 2027 25455
2008 14319 2028 26225
2009 14726 2029 27018
2010 15424 2030 27836
2011 15511 2031 28678
2012 15952 2032 29545
2013 16286 2033 30439
2014 17485 2034 31360
2015 18001 2035 32308
2016 18502 2036 33285
2017 19065 2037 34292
2018 19606 2038 35330
2019 20163 2039 36398
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.18 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Poto Tano Tahun
2000-2019 dan Proyeksi Penduduknya 20 Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Poto Tano Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2000 6434 2020 12700
2001 6617 2021 13155
2002 6805 2022 13626
2003 6998 2023 14114
2004 7197 2024 14620
2005 7401 2025 15143
2006 7611 2026 15686
2007 7827 2027 16248
Jumlah Penduduk (2000-2019) di Poto Tano Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang
Tahun Jumlah penduduk Tahun Jumlah Penduduk
2008 7993 2028 16830
2009 8214 2029 17433
2010 9327 2030 18058
2011 9379 2031 18705
2012 9638 2032 19375
2013 9841 2033 20069
2014 10528 2034 20788
2015 10829 2035 21533
2016 11187 2036 22304
2017 11443 2037 23103
2018 11759 2038 23931
2019 12084 2039 24788
Sumber : Hasil Perhitungan
o
Tidak
7 Salinity /oo (-) 0,1 0,2 0,1
Dipersyaratkan
Kesadahan
Tidak
8 sebagai mg/L 114,73 135,9 134,27
Dipersyaratkan
CaCO3
Klorida Tidak
9 mg/L (-) 9,5 22,87 7,2
(Cl) Dipersyaratkan
Amonium Tidak
10 mg/L (-) 0,02 0,03 0,04
(NH4) Dipersyaratkan
Nitrit
11 mg/L 0,06 0,01 0,01 0,01 < BAKU MUTU
(NO2)
Phosphat
12 mg/L 1 0,1 0,08 0,09 < BAKU MUTU
(PO4)
13 BOD mg/L 6 2,08 2,21 3,12 < BAKU MUTU
BAKU
MUTU
HASIL UJI
PP 82/01
PARAME LABORATORIUM
NO SATUAN TTG PPA Ket
TER
& PKA
SUNGAI
Kls III
H1 H2 H3
14 COD mg/L 50 12,67 8,6 12,67 < BAKU MUTU
Mangan Tidak
15 mg/L (-) 0,49 0,09 0,10
(Mn) Dipersyaratkan
Cadmium
16 mg/L 0,01 0,002 0,002 0,002 < BAKU MUTU
(Cd)
Chromium
17 mg/L 0,05 0,017 0,017 0,017 < BAKU MUTU
(Cr)
Timbal
18 mg/L 0,03 0,03 0,03 0,03 < BAKU MUTU
(Pb)
Minyak
19 dan mg/L 1000 2,5 2,5 2,5 < BAKU MUTU
Lemak
Tembaga
20 mg/L 0,02 0,01 0,01 0,01 < BAKU MUTU
(Cu)
Tidak
21 Besi (Fe) mg/L (-) 0,184 0,373 0,278
Dipersyaratkan
22 Seng (Zn) mg/L 0,05 0,001 0,001 0,004 < BAKU MUTU
Detergen
23 mg/L 200 0,037 0,067 0,05 < BAKU MUTU
(MBAS)
Nitrat Tidak
24 mg/L (-) 2,123 1,637 2,45
(NO3) Dipersyaratkan
Sulfat Tidak
25 mg/L (-) 0,77 2,61 2,63
(SO4) Dipersyaratkan
C Biologi
BAKU
MUTU
HASIL UJI
PP 82/01
PARAME LABORATORIUM
NO SATUAN TTG PPA Ket
TER
& PKA
SUNGAI
Kls III
H1 H2 H3
Escherichi
MPN/100 10133, 10666, 16666,
25 al 2000 > BAKU MUTU
ml 3 6 6
Coliform
Total MPN/100
26 10000 7000 6800 9333,3 < BAKU MUTU
Coliform ml
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat, 2009
Keterangan :
mg/L = miligram/liter
MPN = Most Probable Number
H1 = Hulu
H2 = Tengah
H3 = Hilir
(-) = tidak dipersyaratkan
4. IPAL kota 0%
Total 100%
Sistem On-site
a. Kecamatan Poto Tano 97%
b. Kecamatan Seteluk 80%
c. Kecamatan Brang Rea 90%
d. Kecamatan Taliwang 2%
e. Kecamatan Brang Ene 88%
f. Kecamatan Jereweh 100%
g. Kecamatan Maluk 100%
h. Kecamatan Sekongkang 100%
Gambar 3.1 Peta Pembagian Zona Pelayanan
Cubluk/tangki septik
1. 17.60% 8% 0%
individual belum aman
Cakupan Jangka
Jangka Panjang
No Sistem Layanan Menengah
(2039)
Eksisting (2029)
3. IPAL kawasan 0% 0% 0%
Selain jumlah penduduk terlayani, diperlukan juga data mengenai fasilitas umum pada
daerah yang dilayani sebagai dasar dari perhitungan kebutuhan air non domestik.
Tabel 3.3 Jumlah Fasilitas Umum
Sekolah Kesehatan Peribadatan
Kecamatan
SD SMP SMA RS Pukesmas Masjid Mushollah Gereja
Taliwang 30 8 7 1 1 40 1 6
Brang Ene 7 2 1 0 1 4 0 0
Brang Rea 12 4 2 0 1 25 0 1
Poto Tano 11 5 1 0 1 0 0 0
Sumber : Hasil Perhitungan
Berdasarkan data jumlah penduduk maka didapatkan data kebutuhan air domestic.
Sedangkan data fasilitas umum dapat digunakan untuk mendapatkan nilai kebutuhan air non
domestic. Sehingga didapatkanlah data proyeksi kebutuhan air bersih sebagai berikut.
Tabel 3.4 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih
Rekapitulasi Kebutuhan Air Terlayani di Kabupaten Sumbawa Barat
Kebutuhan Tahun 2019 Tahun 2029 Tahun 2039
Domestik (L/s) 65.22 94.64 135.34
Nondomestik (L/s) 9.53 9.53 9.53
Total I 74.75 104.17 144.87
Keperluan Umum Kota
Hidran Kebakaran (10%) (L/s) 7.48 10.42 14.49
Tata Kota (5%) (L/s) 3.74 5.21 7.24
Total II 85.96 119.80 166.60
Tingkat Kehilangan Air (%) 17.5 17.5 17.5
Kehilangan Air (L/s) 15.04 20.97 29.15
Jumlah Air Diproduksi (L/s) 101.01 140.77 195.75
Debit Maksimum Harian (fm=1.5) (L/s) 121.21 168.92 234.90
Debit Minimum Harian (fm=0.2) (L/s) 20.20 28.15 39.15
Debit Jam Puncak (fp=1.8) (L/s) 181.81 253.38 352.35
Sumber : Hasil Perhitungan
Untuk mencari debit air limbah, dapat menggunakan faktor debit air limbah yaitu
0.8 dari debit air bersih. Sehingga didapatkan proyeksi kuantitas air limbah sebagai
berikut.
Tabel 3.5 Proyeksi Kuantitas Air Limbah
Kebutuhan Tahun 2019 Tahun 2029 Tahun 2039
Debit Air Bersih (l/s) 121,21 168,92 234,90
Debit Air Limbah Domestik (fab=0.8)(l/s) 96,97 135,14 187,92
Penduduk Ekivalen (/1000 jiwa) 62,96 91,37 130,65
Q Min (l/s) 44,41 66,67 99,59
Debit Harian Maksimum (fm=1.2)(l/s) 116,36 162,16 225,51
Debit Jam Puncak (fm=1.5)(l/s) 145,45 202,70 281,88
Sumber : Hasil Perhitungan
Sehingga, berdasarkan Tabel 3.5 tersebut, dapat disimpulkan bahwa debit air limbah rata-
rata adalah 12.41 m3/s di tahun 2019, 14.27 m3/s di tahun 2029, dan 16.07 m3/s di tahun 2039.
Suhu 25.9 oC -
pH 7.5 6-9
DO 0.33 Mg/L -
Berdasarkan karakteristik air limbah tersebut, makadapat dilihat bahwa kadar BOD, COD,
dan TSS dari air limbah melebihi baku mutu air limbah domestik pada Permen LHK No. 68
Tahun 2016. Tingginya kadar BOD, COD, dan TSS ini dapat dikarenakan oleh kegiatan rumah
tangga yang menghasilkan cemaran organic yang tinggi sehingga membuat aktifitas mikroba
di dalam air limbah meningkat.
Lokasi IPAL
Suhu 25.9 oC ± 25 oC
pH 7.5 6-9
2 Sedimentasi Sedimentasi I
Sludge Handling
Gambar 4.1 Rencana Rangkaian Unit Pengolahan Air Limbah Domestik Alternatif 1
Rotating
Intlet dan Bar Screen Sedimentasi I Biological
Contactor (RBC)
Sludge Handling
Gambar 4.2 Rencana Rangkaian Unit Pengolahan Air Limbah Domestik Alternatif 2
Bar Screen 5a 5a 10 a
Sumber: aQasim(1985), bPUPR, (2017), Metcalf dan Eddy (2003) c, Rekoyoso dkk (2013)d, Eawag (2010)e.
Berikut adalah contoh perhitungan hasil persentase removal konsentrasi COD pada
alternatif 1:
a) Intake = air limbah domestik
= 315 mg/l
b) Bar screen = COD di inlet- {[% removal] x [COD di inlet]}
= 315– {5%x315}mg/l
= 299,25 mg/l
c) Sedimentasi = COD di barscreen– {[% removal] x [COD di barscreen]}
= 299,25 – {0% x 299,25 }
= 179,55 mg/l
d) UASB = COD di sedimentasi I - {[% removal] x [COD di
sedimentasi I]}
=179,55– {77%x179,55}
= 41,30 mg/l
e) Badan air = COD di UASB – {[% removal] x [COD di UASB]}
= 41,30 – {0% x 41,30}
= 41,30 mg/L
[COD air baku – COD hasil akhir]
f) Total Persen = x 100%
COD air baku
Removal
[315−41,30]
= x 100%
315
=86,89% = 87%
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rangkaian unit IPAL alternatif 1 yaitu dari
inlet hingga unit UASB dapat menurunkan COD hingga 41,30 mg/l, TSS 9,9 mg/l dan BOD5
12,76 mg/l. Sedangkan rangkaian unit IPAL alternatif 2 yaitu dari inlet hingga unit RBC-
sedimentasi II dapat menurunkan COD hingga 21,55 mg/l, TSS 0,8 mg/l dan BOD5 17,01
mg/l. Ketiga parameter tersebut sudah memenuhi baku mutu air limbah domestik, berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik.
Berdasarkan hasil persen removal diatas, langkah selanjutnya dalam pemilihan alternatif
unit pengolahan air limbah adalah membandingkan UASB dan RBC berdasarkan beberapa
aspek seperti, persen removal, biaya, dsb. Perbandingan antara unit UASB dan RBC dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Perbandingan Antara Unit UASB (alternatif 1) dan RBC (alternatif 2)
Kriteria Upflow Anaerobic Rotating Biological
No
Pemilihan Sludge Blanket (UASB) Contactor (RBC)
Sludge Handling
Kriteria desain saluran inlet pada perencanaan bangunan pengolahan air buangan dapat
dilihat pada tabel 5.1.
Gambar 3.1 menunjukkan bentuk saluran inlet. Apabila diasumsikan b = 2y, maka
- A = 2h x h = 2h2
- P = 2h + h + h = 4h
𝐴 2h2 1
- R=𝑃= =2h
4h
- b = 2h
1
Q =nx R2/3 x S1/2 x A
1 h
Q= nx ( 2)2/3 x (0,001)1/2 x 2h2
1 h2/3
0,113 = 0,015x x (0,001)1/2 x 2h2
22/3
1
2h8/3 = 0,113 x 0,015 x 22/3x
√0,001
1 1
h = [ 2( 0,113 x 0,015 x 22/3x ) ]3/8
√0,001
1
h = [ 2(0,085)]3/8
h = [0,042]3/8
h = 0,305 0,3 m
b = 2h
= 2 (0,3m)
= 0,6 m
A 2h2 1
R =P = = 2h
4h
1
= 2(0,3 m)
= 0,15 m
1
= 0,015x(0,15)2/3 x √0,001
= 0,6 m/s
Agar tidak terjadi pengendapan pada saluran inlet, maka perlu dilakukan kontrol kecepatan aliran.
Syarat agar tidak terjadi pengendapan di saluran inlet yaitu: Vscouring< Valiran
Sehingga,
18 x Vs x V
dp = √ g x (Sg−1)
18 𝑥 0,2 𝑥 8,73.10−7
= √ 9,81 𝑥 (2,65−1)
= 4.10-4 m
= 0,26 m/s
Maka dapat diketahui bahwa Vscouring(0,26 m/s) < Valiran(0,6 m/s), sehingga tidak terjadi
pengendapan
Pada saluran inlet yang berbentuk saluran terbuka juga terjadi head loss. Untuk menghitung
head loss saluran inlet dengan menggunakan kecepatan, maka dilakukan perhitungan berikut:
Vmanning = Valiran = 0,6 m/s
1 Hf
V = nx R2/3 x ( b )1/2
1 Hf
0,6 = 0,015x (0,15)2/3 x (0,6 )1/2
Hf
0,6 = 18,82 x (0,6 )1/2
Hf
0,03 = (0,6 )1/2
Hf = (0,03 x (0,61/2))2
= (0,232)2
= 0.054 m
5.1.2 Bar Screen
Bar screen yang akan digunakan dalam perencanaan bangunan pengolahan air buangan ini
merupakan tipe bar racks atau coarse screen yang dibuat secara manual dengan menggunakan baja
tahan karat berdiameter 1 cm (Priyanka, 2012). Kriteria desain bar screen berdasarkan sistem
pembersihannya dapat dilihat pada tabel 3.2.
Lebar (b) mm 5 – 15 5 - 15
Kedalaman mm 25 – 38 25 – 38
Slope o
30 – 45 0 – 30
Kecepatan
Perhitungan:
0,55
n = 0,055 = 10 buah
= (10+1)
= 11 buah
= 11 x 0,05 m x 0,3 m
= 0,17 0,2 m2
0,113 m3 /s
= (0,2 m2 )
0,62 + 0,62 1
=( )x( )
2 x 9,81 0,7
0,36 1
= ( 19,6) x ( 0,7)
= (0,02) x 1,42
= 0,028 m
5.2. Sedimentasi
Kriteria desain bak pengendap yang digunakan sebagai acuan pada tugas perencanaan kali
ini dapat dilihat pada Tabel 5.3.
3 Beban pelimpah
6 Lebar (l) m 3 – 24
= 243,59 m2
Dimensi zona pengendapan, P : L = 4 : 1
As =PxL
243,59 m2 = 4.L x L
243,59 m2 = 4L2
243,59 m2
L2 = 4
L2 = 60,9 m
L = 8 m OK (memenuhi kriteria desain 3 – 24 m)
As
P = L
243,59 m2
= 8m
𝐿𝑥𝐻
R = 𝐿+(2𝐻)
8𝑥3
= 8 + (2 𝑥 3)
= 1,7 m
Karena NFr lebih kecil dari 10-5 dan Nre lebih besar dari 2000, maka memodifikasi bak
pengendapan dengan merencanakan perforated wall di zona inlet untuk mencegah aliran pendek
dan agar alirannya menjadi lebih laminer sehingga partikel mempunyai kesempatan mengendap
yang lebih lama.
= 310 buah
h. Susunan lubang
Jumlah horizontal = 10 buah
Jumlah vertikal = 31 buah
i. Jarak horisontal antar lubang (sh)
Sh = [lebar wall / (jumlah vertikal + 1)]
= [8 / (31 + 1)]
= 0,25 m
j. Jarak vertikal antar lubang (sv)
Sv = [tinggi wall / (jumlah horizontal +1)]
= [3 / (10 + 1)]
= 0,27 m
k. Menghitung debit tiap lubang
Qave
Q = jumlah lubang
0,113 m3 /𝑠
= 310
= 0,0004 m3 /𝑠
l. Menghitung kecepatan tiap lubang
Q lubang
V = A
0,0004 m3 /𝑠
= 0.031 m2
= 0,012 m3 /𝑠
m. Cek bilangan Reynold
Qlubang
NRe = πxdxʋ
0,0004 m3 /𝑠
= 3,14 x 0,2 m x 8,73.10−7 m2/det
= 0,2 m2
A
Kedalaman air (H air) =L
0,2 𝑚2
= 8m
= 0,025 m
Kedalaman inlet (H) = H air + f
= 0,025 m + 0,3 m
= 0,325 m
Kehilangan tekanan (Hf) = s x L
= 0,0001 x 8 m
= 0,0008m
BOD = 60%
COD = 40%
TSS = 70%
86.400 s
= 70% x 283,5 x (0,113 m3/s x 1000 kg )
= 830 kg/hari
94%
= ( 6% ) × 830 kg/hari
= 13003 kg/hari
= 12,6 m³/hari
k. Menghitung volume ruang lumpur
Volume ruang lumpur = volume lumpur × waktu pengurasan
= 12,6 m³/hari x 1/2 hari
= 6,3 m³
18,9 m3 = 71,8 m2 x t
t = 0,3 m
P1
L1
L2
P2
Perencanaan:
6,3 m³
= 5 m³/menit
= 1,3 menit
0,08 m³/s
= 1 m/s
= 0,08 m 2
4 × 0,08 m2 1/2
=( )
3,14
d. Mengitung V cek
Q
Vcek =A
0,08 m3/s
= 0,08 m2
= 1 m/s
Saluran Outlet berfungsi untuk membawa dan mengatur debit air untuk memasuki atau
melewati beberapa unit Bak Prasedimentasi. Saluran ini berguna untuk merencanakan dimensi
saluran antara dua unit pengolah atau jika disini berarti saluran/pipa menuju unit UASB. Panjang
dan lebar saluran menyesuaikan dari lebar dan panjang unit Prasedimentasi yang telah
direncanakan. Perhitungan secara rinci adalah sebagai berikut:
0,113 m3 /s 86400 s
= 186 m3 /m.hari x hari
= 52,5 m
Menghitung jumlah pelimpah (np)
P
np = Pzp
52,5 m
= 30 m
= 1,7 2 buah
Menghitung debit pelimpah (qp)
Q bak
qp =
𝑛𝑝
0,113 m3 /s
= 2
= 0,006 m3/s
Lebar V-notch = 0,1 m
Menghitung jumlah V-notch(Nvn)
P
Nvn = 𝑙 -2
52,5 m
= -2
0,1 n
= 525
Menghitung debit tiap V-notch (Qvn)
Q
Qvn = 𝑁𝑣𝑛
0,113 m3 /s
= 525
= 2 x 10-4 m3/s
Menghitung ketinggian air pada V-notch (hvn)
Qvn
hvn = (8 𝑎 )2/5
𝑥 𝐶𝑑 𝑥 tan 𝑥 √2𝑔
15 2
0,0002
= (8 90 )2/5
𝑥 0,6 𝑥 tan 𝑥 √2 𝑥 9,81
15 2
= 0,03 m
d. 1 gutter = 2 pelimpah
Perhitungan Gutter
2
= 2 = 1 buah
= (0,28)2/3
= 0,43 m
Menghitung freeboard (f)
f = 20% x h
= 20% x 0,43 m
= 0,09 m
Menghitung tinggi gutter (H)
H =f+h
= 0,09 m + 0,43 m
= 0,52 m
Direncanakan :
Kedalaman (h)
Q = 1,375 x L x h3/2
0,113 m3/s = 1,375 x 2 x h x h3/2
0,04 m = h5/2
Kedalaman (h) = 0,28 m
Lebar (b) = 2 x 0,28 m
= 0,6 m
Dimensi saluran pengumpul :
Panjang ( L ) =8m
Lebar ( b ) = 0,6 m
Kedalaman + freeboard ( h ) = 0,28 m + 0,3
= 0,58 m
= 0,72 / (2 x 9,81)
= 0,025 m
Head loss total = hf + hv
= 0,0072 m + 0,025 m
Kriteria desain UASB yang digunakan sebagai acuan pada tugas perencanaan kali ini dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Qave = 0,226m3/s
= 0,226m3/s x 3600 = 813,6 m3/jam
= 813,6 m3/jam x 24 = 19526 m3/hari
COD (eff.sedimentasi I) = 179,55 mg/l
= 179,55 mg/l : 1000 = 0,1795 kg/m3
BOD (eff.sedimentasi I) = 39,9 mg/l
= 39,9 mg/l : 1000 = 0,04 kg/m3
Suhu = 25,9oC
Koefisien yields (Y) = 0,18 kg/TSSkgCODapp
Yobs = 0,21 kgCODsludge/kgCODapp
Sludge yg dihasilkan (C) = 4%
Massa jenis sludge = 1020 kg/m3
Perhitungan:
= 2440,8 m3
2440,8 m3
= 5m
= 488 m2
= 28 m x 17,43 m
= 488 m2
P = 28 m
L =17,43 m
H =5m
= 976 m2 x 5m
= 4880 m3
4880 m3
= 813,6 m3/jam
= 6 jam OK
= 4 m3/m3.hari
Volumetric organic load (Lv)
Qave x So
Lv = Vt
m3
19526 x 0,1795 kg/m3
hari
= 4880 m3
= 0,72kgCOD/m3.hari
= 0,83 m/jam
= 434 distributor
Perencanaan:
- Ada 28 tube sepanjang 28 m pada masing-masing module
- Ada 8 tube searah lebar reaktor sebesar 17,43 m pada masing-masing module
Sehingga, masing-masing module akan memiliki 224 (28 x 8) tube distribusi, dengan luas area
masing-masing tube adalah:
At
Ad = Nd
976
= 434
= 2,24 m2
Berikut adalah skema cakupan masing-masing tube distribusi dapat dilihat pada Gambar 4.2
8,7 m 8,7 m
28 m
1 2
Gambar 4.2 Skema cakupan masing-masing tube distribusi (terlihat dari reaktor bagian bawah)
Diketahui efisiensi pengurangan BOD dan COD adalah 60% sementara untuk efisiensi TSS
adalah 85%
= 72 mgCOD/L
= 72 mgCOD/L : 1000 = 0,072 kgCOD/m3
(E x So)
- CeffluenBOD = So – 100
(60 x 39,9 mg/l)
= 39,9 mg/l - 100
= 16,5 mgBOD/L
(E x So)
- CeffluenTSS = So – 100
(85 x 85,05 mg/l)
= 85,05 mg/l 100
= 12,75 mgTSS/L
B. Zona Inlet dan Outlet
Direncanakan :
Perhitungan:
Inlet
Menghitung diameter pipa (D)
D 𝟒𝐐
=√
𝛑.𝐯
𝟒 𝐱 𝟎,𝟐𝟐𝟔 𝐦𝟑 /𝐬
=√
𝟑,𝟏𝟒 𝐱 𝟏
𝟎,𝟗𝟎𝟒𝐦𝟑 /𝐬
=√
𝟑,𝟏𝟒
D = 0,53 m ≈ 530 mm
D pasaran = 560 mm
𝐐
V =
𝐀
0,226 m3 /s
=
0,28 x 3,14 x 0,562
0,226 m3 /s
=
0,2757
= 0,82 m/s
Panjang pipa = 4,7 m
Menghitung headloss
Q
Hfmayor =( )1,85 x L
0,2785 x C x D2,63
0,226 m3/s
=( )1,85 x 4,7
0,2785 x 120 x 0,562,63
= 0,008 m
Hf minor belokan
Kb = 0,2
Kb x v2
Hf belokan = (Nb x )
2g
0,2 x 0,822
= (1 x )
2 x 9,8
= 0,007 m
Headloss total
Headloss total = Hf mayor + Hf minor
= 0,008m + 0,007 m
= 0,015 m
Outlet
𝟒 𝐱 𝟎,𝟐𝟐𝟔 𝐦𝟑 /𝐬
=√
𝟑,𝟏𝟒 𝐱 𝟏
𝟎,𝟔𝟒𝟒 𝐦𝟑 /𝐬
=√
𝟑,𝟏𝟒
D = 0,53 m ≈ 530 mm
D pasaran = 560 mm
𝐐
V =
𝐀
0,266 m3 /s
=
0,28 x 3,14 x 0,562
0,266 m3 /s
=
0,2747
= 0,82 m/s
Panjang pipa = 2 m
Menghitung headloss
Q
Hfmayor =( )1,85 x L
0,2785 x C x D2,63
0,266 m3/s
=( )1,85 x 2
0,2785 x 120 x 0,562,63
= 0,004 m