Anda di halaman 1dari 17

Proses Perkembangan dan Pertumbuhan Wanita yang

mengalami Menarche

Vifin Rotuahdo Saragih

NIM : 102012232/B2

Email: rotuahdo94saragih@gmail.com

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi : Jalan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat

Pendahuluan

Pada setiap pertumbuhan dan perkembangan seorang wanita di dunia pasti


mengalami namanya datang bulan untuk pertama kali atau di kenal dengan menarche.
Menarche ini dipengaruhi oleh hormon yang tumbuh seiring bertambahnya usia.
Hormonnya berupa estrogen, progesteron yang dirangsang oleh hipotalamus. Selain
itu dengan adanya menarche tampak juga perubahan fisik yang terjadi. Hal itu juga
dapat mempengaruhi psikologis dari seorang wanita yang akan tumbuh dewasa.

Menarche sangat sering membuat seorang anak terkejut karena untuk pertama
kalinya tanpa ada apa-apa keluar darah. Ibu harus dapat menjelaskan kepada anak
dengan sejelas mungkin sesuai dengan batas kemampuan ia mengerti. Menarche dapat
menandakan seorang anak sudah mulai memasuki masa-masa yang rawan dalam arti
harus dapat menjaga diri dengan baik. Di jaman yang modern sekarang ini menarche
dapat terjadi lebih awal, dikarenakan pengaruh teknologi yang dapat merangsang
pengerluaran hormon dengan cepat sebelum waktunya.1

1
Pembahasan

Anamnesis

Dalam melakukan anamnesis tanyakanlah hal-hal yang logik mengenai penyakit


pasien, dengarkan dengan baik apa yang dikatakan pasien, jangan memotong
pembicaraan pasien bila tidak perlu. Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
dalam keluarga, dan anamnesis pribadi yang meliputi keadaan social ekonomi,
budaya, kebiasaan, obat-obatan dan lingkungan.

Identitas

Meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pendidikan, pekerjaan, suku bangsa dan agama.

Keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawanya pergi
ke dokter atau mencari pertolongan. Dalam menuliskan keluhan utama, harus disertai
dengan indicator waktu, berapa lama pasien mengalami hal tersebut.1 Pasien mungkin
mengeluhkan bahwa ada darah yang keluar dari kemaluannya.

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien
datang berobat. Keluhan utama ditelusuri untuk menentukan penyebab, Tanya jawab
diarahkan sesuai dengan hipotesis yang dapat berubah bila jawaban pasien tidak
cocok.

Pemeriksaan

Perawatan ginekologi dimulai sejak dari kamar bersalin melalui inspeksi pada
genitalia eksterna sebagai bagian dari pemeriksaan rutin NEONATUS. Pemeriksaan

2
genitalia eksterna dilanjutkan dengan pemeriksaan berikutnya yang memungkinkan
untuk deteksi dini adanya infeksi, adhesi labial, kelainan kongenital dan bahkan tumor
genitalia. Indikasi untuk melakukan pemeriksaan ginekologi lanjutan yang lebih
menyeluruh adalah bila seorang anak wanita menunjukkan adanya gejala dan keluhan
kelainan pada traktus genitalia.

ACOG memberikan rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan ginekologi anak


wanita pertama kali pada usia 13 – 15 tahun sebagai bagian dari Ilmu Kesehatan
Pencegahan. Pemeriksaan panggul dapat dilakukan pada remaja yang sudah
melakukan aktivitas seksual pada usia > 18 tahun atau lebih awal bila terdapat
indikasi medis. Terdapat sejumlah peralatan medis yang disediakan khusus untuk
pemeriksaan ginekologi bagi anak dan remaja (vaginoskop, spekulum vagina untuk
virgin). Kelainan ginekologi paling sering pada masa kanak-kanak
adalahvulvovaginitis. Vulvitis adalah masalah primer dan vaginitis adalah masalah
sekunder yang penting oleh karena sering berkaitan dengan perdarahan pervaginam
akibat benda asing, penyimpangan seksual, dan penyakit menular seksual.

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir wanita

Pada genitalia ambigous, harus segera dilakukan tindakan untuk mencegah


dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit oleh karena sering disertai dengan
hiperplasia adrenal kongenital.

 Pemeriksaan Umum

“webbed neck”, tumor dalam abdomen, edema lengan dan kaki, coarctatio aortae
biasanya disertai dengan kelainan genitalia.

 Klitoris

Pembesaran klitoris biasanya disertai dengan hiperplasia adrenal kongenital.

Penyebab lain yang harus dipertimbangkan adalah :true hermaproditisme dan male
pseudohermaphroditisme.

3
 Vagina

Orifisium vagina dapat dilihat dengan memisahkan labia. Bila tidak terlihat maka
perlu dipikirkan adanyahimen imperforatus atau agenesis vagina.

Adanya masa inguinal mencurigakan bahwa bayi tersebut secara genetik adalah
pria ( adescensus testis ).

 Recto abdominal

Umumnya uterus dan adneksa tak dapat diperiksa melalui pemeriksaan rectal.

Pemeriksaan rectal perlu untuk memastikan patensi kanalis anorectal.

Pemeriksaan Anak Wanita Premenarche

Pemeriksaan premenarche dan peripubertal dipusatkan pada keluhan utama yang


ada yaitu : pruritus, disuria, perubahan warna kulit danleukorea.
Pada pemeriksaan anak wanita, sangat diperlukan bantuan ibu yang bersangkutan
untuk memberikan rasa aman bagi anak yang diperiksa.
Pada anak usia sekitar 5 tahun, pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan anak
dalam pangkuan ibunya sambil dipeluk dari arah belakang.

Pada anak yang lebih besar, pemeriksaan dapat dilakukan dengan posisi “knee –
chest” Pasien anak-anak dan remaja lebih menyukai dokter yang menggunakan baju
dokter saat melakukan pemeriksaan pada daerah-daerah yang sensitif. Penjelasan pada
anak yang lebih dewasa dengan memperlihatkan instrumen yang akan digunakan serta
meminta anak tersebut untuk membantu jalannya pemeriksaan sangat membantu
berlangsungnya pemeriksaan ginekologi.

Pemeriksaan fisik

 Inspeksi umum

 Payudara

4
 Abdomen

 Genitalia

 Vaginoskopi

Pemeriksaan Remaja Wanita

Kunjungan remaja wanita pertama kali seringkali diwarnai dengan perasaan cemas
dan ketakutan. Diperlukan kesabaran untk membuat remaja menjadi percaya diri dan
tidak mengalami rasa kecemasan dan ketakutan secara berlebihan. Dokter harus dapat
meyakinkan remaja bahwa dirinya adalah seorang pasien yang memerlukan
pertolongan. Pertanyaan mengenai perilaku resiko tinggi termasuk perilaku seksual
dan PMS harus ditanyakan secara pribadi. Setelah anamnesa, pasien diberi penjelasan
terperinci mengenai rencana pemeriksaan dan diyakinkan bahwa pemeriksaan tersebut
tidak menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaan dilakukan dengan ditemani oleh pengantar
wanita. Pemeriksaan payudara adalah bagian intergral dari pemeriksaan ginekologi.
Namun masih merupakan kontroversi mengenai perlunya penyuluhan tentang “Breast
self examination” mengingat bahwa angka kejadian keganasan payudara pada remaja
sangat rendah. Pemeriksaan dilakukan disertai dengan penjelasan tentang
pemeliharaan kesehatan organ genitalia yang bersangkutan serta penjelasan mengenai
fungsinya. Bila perlu, pasien diberi cermin kecil sehingga dapat menyaksikan organ
genitalia yang dimaksud. Pemeriksaan inspeculo dapat dilkukan dengan
menggunakan speculum kecil berukuran sekitar 1 cm ( Huffman Graves speculum dan
Pedersen speculum )
Speculum Graves yang besar hanya sesuai untuk multipara dan tidak sesuai untuk
virgin. Kunjungan ginekologi sangat bermanfaat dalam mengevaluasi status kesehatan
dasar secara menyeluruh misalnya untk pemberian vaksin hepatitis B, vaksinasi
tetanus dan measles mump rubella (MMR).

5
Menarche

Menarche merupakan menstruasi pertama yang dialami perempuan sebagai tanda


bahwa seorang anak telah memasuki fase pubertas. (tk anak) Walaupun begitu
menarche merupakan gejala pubertas yang lambat.

Epidemiologi

Menarche terjadi pada setiap anak perempuan dan merupakan stadium lanjut dari
pubertas yang sangat bervariasi pada umur berapa masing-masing individu
mengalaminya, rata-rata pada umur 10,5-15,5 tahun.

Etiologi

Pubertas terjadi akibat perubahan penting yang terjadi dalam sistem pengaturan
hormonal pada sistem saraf pusat, gonad, dan adrenal yang menyebabkan perubahan
pada pertumbuhan skeleton dan dalam komposisi tubuh serta diperolehmya ciri-ciri
seks sekunder. Salah satu cirri perkembangan menuju pubertas adalah muncul haid
pertama (menarche).2

Siklus dan Hormon mensturasi

Mensturasi pertama kali disebut menarche. Faktor psikologis cukup berperan


ketika terjadi menarche. Hal ini diperkirakan terjadi karena pengaruh globalisasi dan
video-video orang dewasa yang banyak beredar sehingga mengakibatkan menarche
terjadi lebih dini, yaitu pada usia kurang dari 10 tahun.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap
21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi
pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH.
Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang
haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini
juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.

6
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu
endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen
menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang
berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang
terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.3

Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi
badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah
untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu
progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus
luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga
pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan
selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28.
Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada
progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.3

Gambar 1. Siklus Menstruasi3

7
Perubahan fisiologis pada anak perempuan

Pada anak perempuan tanda pubertas pertama pada umunya payudara stadium 2
atau disebut “breast bud” yaitu terdiri dari penonjolan puting disertai pembesaran
areola mamae sekitar umur 8-12 tahun, kemudian lebih lanjut diikuti oleh haid
pertama (menarche). Hubungan antara menarche dengan pacu/spurt tinggi badan
yang sangat erat, haid pertama ini pada setiap anak perempuan terjadi bila kecepatan
pertumbuhan tinggi badan mulai menurun. Keadaan ini sering menimbulkan masalah
tentang kematangan yang terlambat dirasakan oleh remaja perempuan, karena mereka
belum menarche padahal pacu tinggi badannya telah tercapai, sehingga terjadi pada
remaja laki-laki belum tiba pacu tinggi badannya, padahal teman sebaya yang
perempuan sudah mencapainya.4

Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal
terjadi pertumbuhan payudara (thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan
(pubarche), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Barulah terjadi menarche,
sesudah itu haid datang secara siklik. Haid (menstruasi) ialah perdarahan siklik dari
uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan faalnya. Dalam pubertas anak
tumbuh dengan cepat dan mendapatkan bentuk tubuh yang khas jenisnya. Dengan
pubertas ini wanita masuk dalam masa reproduktif, artinya masa mendapat keturunan
yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah masa reproduksi, wanita masuk ke
dalam klimakterium. Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan senium. Dalam klimakterium haid berangsur-angsur akan berhenti :
mula-mula haid menjadi sedikit, kemudian terlampaui 1 atau 2 bulan dan akhirnya
berhenti sama sekali.

Haid yang terakhir disebut menopause. Bagian klimakterium sebelum menopause


disebut premenopause dan bagian sesudah menopause disebut postmenopause. Masa
pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas : pada premenopause timbul
kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause timbul kelainan haid, sedangkan

8
dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif, seperti panas, berkeringat an
palpitasi, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat
atrofi alat kandungan dan tulang. Setelah klimakterium datang senium dimana terjadi
kemunduran organ tubuh dalam kemampuan fisik.

Perkembangan biologis

Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasilaktivitas hormonal dibawah


pengaruh sistem saraf pusat,walaupun semua aspek fungsi biologis berinteraksi secara
bersama-sama. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan fisik dan
pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder, perubahan yang
tidak tampak jelas adalah perubahan fisiologis dan kematangan neurogonad yang
disertai dengan kemampuan untuk bereproduksi. Perbedaan fisik antara kedua jenis
kelamin ditentukan berdasarkan karakteristik pembeda; karakterisitik seks primer
merupakan organ eksternal dan internal yang melaksanakan fungsi reproduktif (mis.
Ovarium, uterus, payudara, penis), karakteristik seks sekunder merupakan perubahan
yang terjadi di seluruh tubuh sebagai hasil dari perubahan hormonal (mis. perubahan
suara, munculnya rambut pubertas dan bulu pada wajah, penumpukan down) tetapi
tidak berperan langsung dalam reproduksi. (buku ajar keperawatan pediatric)

Pada keadaan pubertas kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan
balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dengan pengurangan hambatan
hipotalamus dalam responnya terhadap faktor - faktor yang belum sepenuhnya dapat
dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya pulsa
gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitaria anterior. Rangkaian akibat
perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan maturitas seksual atau
stadium Tanner.

Tanda pubertas pertama yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah
perkembangan tunas-tunas payudara, yang dimulai seawalnya pada usis 8 tahun. Pada
anak perempuan, di bawah pengaruh hormon perangsang folikel dan estrogen,
ovarium, uterus dan klitoris membesar, endometrium dan mukosa vagina menebal,

9
dan peningkatan glikogen vagina mendorong bakteri membentuk asam, yang
merupakan predisposisi infeksi jamur. Labia mayora menjadi lebih vaskuler dan lebih
sensitif. Menarche terjadi pada kira-kira 10% anak perempuan.4

Percepatan pertumbuhan dimulai pada remaja awal, meskipun kecepatan


pertumbuhan tidak tercapai sampai SMR3 atau 4. Pertumbuhan paling cepat terjadi
dini pada anak perempuan dan lebih lambat pada anak laki-laki. Pertumbuhan paling
cepat ini mulai sebelah distal, dengan pembesaran dini tangan dan kaki diikuti oleh
lengan dan tungkai bawah serta akhirnya badan dan dada. Pertumbuhan asimetris ini
membuat remaja muda mulai tampak janggal.

Pada kedua jenis kelamin, androgen adrnal merangsang kelenjar sebasea,


mendorong perkembangan jerawat. Pemanjangan bola mata sering mengakibatkan
rabun dekat. Perubahan gigi meliputi pertumbuhan rahang, hilangnya gigi desidua
akhir, dan erupsi kuspid permanen, premolar dan akhirnya molar.4

Perubahan hormonal saat pubertas

Secara umum diterima bahwa peristiwa pubertas disebabkan oleh pengaruh


hormon dan dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior (adenohipofisis) sebagai
respon terhadap stimulus dari hipotalamus. Stimulasi gonad memiliki fungsi ganda
yaitu untuk memproduksi dan pelepasan gamet dan sekresi hormon seks yang sesuai
yaitu estrogen dan progesterone dari ovarium (wanita) dan testosterone (pria).Hormon
seks disekresi oleh ovarium, testis dan adrenal, hormon seks diproduksi dalam jumlah
bervariasi oleh kedua jenis kelamin sepanjang rentang kehidupan. Korteks adrenal
bertanggung jawab dalam terjadinya berbagai perubahan biologis yang dipantau
selama pubertas. Estrogen merupakan hormon kewanitaan, ditemukan dalam jumlah
sedikit selama masa kanak-kanak, sekresinya meningkat sampai usia sekitar 11 tahun.
Pada wanita produksi estrogen di ovarium menyebabkan peningkatan yang jelas dan
berlanjut sepanjang kehidupan reproduksi wanita.4

10
Perubahan fisik

Di antara perubahan fisik yang terjadi, yang paling tampak nyata semasa pubertas
adalah meningkatnya tinggi dan berat, serta kematangan seksual.

Lonjakan pertumbuhan terjadi 2 tahun lebih awal pada anak perempuan daripada anak
laki-laki. Pada anak perempuan hal ini dimulai sekitar usia 10 ½ tahun dan
berlangsung selama 2 ½ tahun. Sepanjang masa tersebut, anak perempuan bertambah
tinggti badannya sekitar 3 ½ inchi tiap tahun. Anak laki-laki maupun perempuan yang
lebih pendek atau tinggi daripada teman sebayanya sebelum masa remaja, cenderung
tetap demikian selama masa remaja.

Di awal masa remaja, remaja putrid cendenrung lebih tinggi daripada remaja putra
yang seusianya, tetapi mendekati akhir masa SLP putra mengejar ketinggalannya, atau
banyak juga yang mencapai tinggi badan melampaui teman putrinya. Meskipun
tinggi badan di masa SD merupakan prediktor yang baik akan tingi badan di masa
remaja, tampaknya masih ada kesempatan bagi tinggi badan individu untuk berubah
jika dikaitkan dengan tinggi badan teman sebayanya. Sejumlah 30% tinggi badan di
akhir usia remaja tidak dapat dilihat dengan melihat tinggi badan di masa SD.

Kecepatan pertambahan berat badan remaja kira-kira mengikuti jadwal perkembangan


yang sama seperti pertambahan tinggi badan mereka. Lonjakan pertambahan berat
badan terjadi bersamaan dengan awal masa pubertas. Sepanjang masa remaja awal,
remaja putrid cenderung lebih berat daripada remaja putra, tetapi sekitar usia 14
tahun, seperti halnya dengan tinggi badan, remaja putra mulai mengungguli remaja
putri.4

Kematangan seksual pada anak perempuan

Kematangan seksual yang dapat dilihat dicapai secara berurutan, dan status
kematangan dapat diperkirakan berdasarkan penampakan manifestasi eksternal ini.
Usia ketika perubahan ini terjadi diobservasi dan waktu yang diperlukan untuk

11
berlanjut dari satu tahap ke tahap berikutnya mungkin sangat bervariasi pada setiap
anak. Waktu ketika mulainya pertumbuhan payudara sampai kematangan penuh dapat
berlangsung dari ½ sampai 6 tahun untuk remaja putri.

Pada kebanyakan remaja putri, indikasi awal pubertas adalah tampaknya tonjolan
payudara, yang dikenal sebagai telarke, terjadi pada usia 9 dan 13 ½ tahun. Kondisi
ini diikuti dengan pertumbuhan rambut pubis pada mons pubis sekitar 2 sampai 6
bulan yang dikenal sebagai adrenarke. Pada sebagian kecil remaja putrid yang sedang
berkembang secara normal, rambut pubis dapat tumbuh mendahului perkembangan
payudara.

Awal munculnya menstruasi atau menarche terjadi sekitar 2 tahun setelah


penampakan perubahan pubertas pertama, kira-kira 9 bulan setelah kecepatan
pertambahan tinggi badan dan 3 bulan setelah kecepatan pertambahan berat badan
mencapai puncaknya. Menarche telah dikaitkan dengan perolehan kandungan lemak
tubuh (lebih banyak lemak tubuh, lebih awal terjadinya menarke), walaupun masih
controversial. Rentang usia terjadinya menarche biasanya 10 ½ sampai 15 tahun
dengan usia rata-rata adalah 12 tahun 9 ½ bulan pada remaja puti amerika. Awal
periode menstruasi biasanya sedikit, tidak teratur, dan anovulasi. Ovulasi dan periode
menstruasi yang teratur biasanya terjadi 6 sampai 14 bulan setelah menarke remaja
putrid dianggap mengalami keterlambatan pubertas jika perkembangan payudara tidak
terjadi sampai usia 13 tahun atau jika menarke tidak terjadi dalam 4 tahun setelah
awitan timbulnya payudara.

Perkembangan Kognitif dan Moral

Dalam teori Piaget, remaja menandai peralihan dari karakteristik pemikiran


operasional anak usia sekolah yang nyata ke perbuatan logis yang formal. Perbuatan
formal meliputi kemampuan memanipulasi gagasan seperti tanda-tanda aljabar,
memberi alasan dan prinsip-prinsip yang diketahui , mempertimbangkan berbagai
sudut pandang sesuai dengan berbagai kriteria dan memikirkan mengenai proses
pemikirannya itu sendiri. Pemikiran operasional formla, yang menyatakan

12
kemampuan menangani kemungkinan-kemungkinan sebagai suatu kesatuan yang
nyata, bisa dihubungkan dengan keputusan mendesak seperti apakah melakukan atau
tidak hubungan kelamin tidak terproteksi atau terjerumus ke dalam perilaku berisiko
yang lain.4

Beberapa remaja muda memperagakan pemikiran formal, yang lain memperoleh


kecakapan setelahnya, dan yang lain lagi sama sekali tidak memilikinya. Para remaja
muda mungkin mampu untuk mengaplikasikan pelaksanaan formal tugas sekolah
tetapi tidak mampu untuk dilemma-dilema pribadi. Bila tiang emosionalnya tinggi,
pemikiran magis, seperti pembuktian kekebalan, bisa mengganggu urutan kognisi
yang lebih tinggi.

Perkembangan pemikiran moral secara kasar sejajar dengan perkembangan kognitif.


Kebanyakan anak praremaja melihat benar dan salah sebagai hal yang mutlak dan
tidak dapat dipertanyakan. Remaja sering mempertanyakan moralitas yang diterima
ini, mencakup standar tingkah laku kelompok sebayanya. Keanggotaan suatu
kelompok mungkin mengijinkannya menggeser perasaan bersalah karena pelanggaran
moral yang disadari dari diri mereka sendiri pada kelompoknya.

Konsep Diri

Kesadaran diri meningkat secara eksponen dalam tanggapannya terhadap transformasi


somatic pubertas. Kesadaran diri pada usia ini cenderung untuk memusatkan pada
karakteristik luar yang berbeda dengan introspeksi pada remaja akhir. Adalah normal
pada remaja awal, memperhatikan dengan teliti penampilannya dan merasakan bahwa
orang lain sedang memandangi mereka juga. Gangguan citra ringan mungkin
universal. Gangguan citra tubuh yang serius eperti anoreksia nervosa, juga cenderung
muncul pada usia ini. Masa pubertas dapat memperlemah pada anak perempuan

13
karena kedua jenis jender yang menggabungkan ketidaksejajaran yang kasar dalam
kekuasaan dan kehormatan.

Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sosial

Pada awal remaja, kecenderungan kearah pemisahan dari keluarga dan peningkatan
keterlibatan dalam percepatan aktivitas kelompok sebaya. Ungkapan simbolis dari
pergeseran ini adalah penyangkalan kode berpakaian dan perawatan keluarga dengan
mendukung “seragam” kelompok sebayanya. Perubahan gaya demikian sering
mencetuskan konflik yang sebenarnya mengenai kekuatan atau kesulitan menerima
perpisahan. Tidak semua remaja memberontak dan tidak semua orang tua menolah
pernyataan tentang perpisahan demikian sebagai tanda-tanda pemberontakan.
Kebanyakan remaja melanjutkan usaha untuk membahagiakan orangtuanya meskipun
mereka tidak setuju pada beberapa hal.

Pemisahan dengan keluarga sering melibatkan pemilihan orang dewasa lain di luar
keluarganya sebagai panutan dan mengembangkan hubungan yang erat dengan guru-
guru tertentu atau orang tua teman-temannya.

Remaja muda bersosialisasi dengan kelompok jenis kelamin yang sebaya. Dalam
persahabatan satu lawan satu, anak laki-laki dan anak perempuan dapat berbeda dalam
beberapa cara yang penting. Persahabatan antar wanita dapat berpusat pada saling
percaya.

Hubungan remaja muda terhadap masyarakat berpusat pada sekolah. pergeseran dari
sekolah dasar ke sekolah menengah memerlukan penghentian perlindungan di rumah
yang bertukar dengan rangsangan tambahan dan dilibatkan dalam tanggungjawab
kesibukan kelas.4

Faktor yang mempengaruhi pubertas

Beberapa informasi menunjukkan di Amerika Serikat, anak-anak matang setahun


lebih cepat dibanding anak-anak di negara-negara Eropas, usia rata-rata menarche

14
terus menurun rata-rata sekitar 4 bulan setiap decade selama seabad ini. Hal inn
terjadi karena peningkatan mutu makanan dan kesehatan.

Faktor genetik juga berpengaruh terhadap masa pubertas. Pubertas bukanlah sekedar
kecelakaan lingkungan. Faktor-faktor makanan, kesehatan dan lainnya berpengaruh
terhadap waktu datangnya pubertas serta variasi penampilannya, sedangkan program
dasar genetiknya sudah tertanam sejak awal dalam sifat dasar dari suatu spesies.

Faktor kunci lain dalam terjadinya pubertas adalah massa tubuh. Menarche terjadi
relatif ajeg saat anak perempuan mencapai berat tubuh tertentu. Badan sekitar 103
sampai 109 pon dapat mencetuskan menarche dan akhir dari lonjakan pertumbuhan
pubertas. Agar menarche dapat berlanjut 17% berat badan remaja harus terdiri dari
lemak. Remaja yang mengalami anoreksia yang bobotnya menurun drastic, dan atlet
putrid pada olehraga tertentu (seperti senam) dapat mengalami amenorrhea (tidak
mengalami menstruasi).

Singkatnya, faktor yang mempengaruhi pubertas meliputi mutu makanan, kesehatan,


bawaan dan massa tubuh.5

Edukasi

Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche)

Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) adalah keadaan yang


menujukkan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik yaitu
datangnya menstruasi pertama (menarche), yang keluar dari tempat khusus wanita
pada saat menginjak usia sepuluh sampai enam belas tahun, yang terjadi secara
periodik (pada waktu tertentu) dan siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai dengan
adanya pemahaman yang mendalam tentang proses menstruasi sehingga siap
menerima dan mengalami menstruasi pertama (menarche) sebagai proses yang
normal.

tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu:

15
a) Aspek Pemahaman, yaitu kondisi dimana seseorang mengerti dan mengetahui
kejadian yang dialaminya bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa Hubungan
antara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama.

b) Aspek Penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologis dimana seseorang siap secara
alami bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang
adalah sesuatu yang wajar, normal, dan tidak perlu dikhawatirkan.

c) Aspek Kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis dimana seseorang sanggup atau
rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung segala hal yang
seharusnya dialami sebagai salah satu proses kehidupan.

Komunikasi Ibu-Anak

Komunikasi ibu-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara ibu
dan anak yang berlangsung secara tatap muka dan dua arah (interpersonal) dan
disertai adanya niat atau intense dari kedua belah pihak, dimana keduanya berperan
sebagai pembicara dan pendengar secara bergantian sehingga menimbulkan efek
tertentu berupa respon dan umpan balik segera (feedback).5

Kesimpulan

Pada kasus ini seorang wanita berusia 12 tahun yang mengalami menstruasi pertama
kali (menarche). Oleh karena itu perlu di dampingi oleh orang tua dan di beri edukasi
sedini mungkin agar kelak tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Dan juga agar
anak siap menghadapi menstruasi berikutnya.

Daftar Pustaka

1. Hull D, Johnston DI. Dasar-dasar pediatri. edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2008.

2. Harrisons. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Edisi ke-19. Jakarta: EGC;


2009.

16
3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.

4. Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas indonesia.


Ilmu kesehatan anak 1. Jakarta: percetakan infomedika jakarta; 2007.

5. Benson RC, Pernoll ML. Buku saku obstetri dan ginekologi. Jakarta: EGC; 2006.

17

Anda mungkin juga menyukai