January 23, 2012 Posted by Dr.Ari under opini for public No Comments
Kejadian tabrakan maut hari Minggu kemarin tanggal 22 Januari 2012 yang menyebabkan
hilangnya nyawa 9 orang membuktikan bahwa narkoba dan alkohol harus dihindari. Mendagri
juga selayaknya tidak memaksakan kehendak seputar Peraturan pembatasan atau pelarangan
peredaran Alkohol oelh PEMDA. Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1997
memang mengatur tiga golongan minuman keras, yakni golongan A dengan kandungan alkohol
0-5 persen, B dengan alkohol 5-20 persen, dan C dengan kandungan alkohol 20-55 persen.
Untuk minuman yang mengandung alkohol 0-5 % peredarannya bebas ditengah masyarakat.
Disisi lain ada beberapa daerah yang melalui Peraturan Daerah (PERDA) melarang peredaran
minuman berlakohol walau masuk golongan A. Kesenjangan antara Kepres dan Perda inilah
yang menjadi sumber masalah. Sudah ada Ormas yang menyatakan akan mengajukan uji Kepres
No 3 1997 ini ke Mahkamah Konstitusi.
Tetapi apapun hasilnya sebagai sebagai seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dalam praktek
sehari-hari bahwa penggunaan alkohol ditengah masyarakat lebih banyak keburukan dari pada
kebaikannya. Menurut catatan World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, tercatat 2,5
juta penduduk dunia meninggal akibat alkohol dan 9 % kematian tersebut terjadi pada orang
muda (15-29 tahun).
Secara umum kenapa seseorang minum minuman alkohol adalah karena alasan menjaga
hubungan baik dengan relasi, baik untuk acara jamuan makan malam atau pesta. Disisi lain
alasan minum alkohol adalah untuk menghangatkan badan apalagi didalam musim penghujan
saat ini, minum alcohol juga untuk alasan lebih relaks dan melupakan beban berat atau
permasalahan yang sedang dimiliki oleh seseorang. Buat sebagian orang yang memang merasa
rendah diri dengan minum alkohol merasa dirinya menjadi lebih berharga dan sedikit lebih
“berani”. Buat sebagian anak muda alkohol sebagai pelarian karena menghadapi frustasi dalam
kehidupan sehari-hari baik karena masalah pendidikan, masalah keluarga (Broken Home), karena
pekerjaan dan masalah sosial lain dalam kehidupan bermasyarakat. Minum alkohol bisa
melupakan beban hidup sesaat dan tentu sifatnya semu belaka.
Efek samping Minum Alkohol
Mengulas sedikit mengenai minuman beralkohol yang ada ditengah masyarakat mengandung
kadar alkohol yang bervariasi. Bir umumnya mengandung alkohol 3,5% sampai 5 %, wine
mengandung alkohol 10%-14%, fortified wine mengandung alkohol 14-20 % sedang whisky,
vodka mengandung 40 % alkohol. Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai
berbagai organ didalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke
usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya liver, pancreas, otot, tulang dan sistim genetalia
baik laki-laki maupun perempuan.
Alkohol dikelompokan sebagai bahan yang menyebabkan sedasi dan hypnosis. Artinya apa
bahwa alkohol membuat seseorang menjadi tenang dan “tertidur”.
Penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan terjadinya
keracunan alkohol (Intoksikasi alkohol) dan dapat mennyebabkan kematian. Akibat penggunaan
alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan seseorang menjadi “mabuk”.
Intoksikasi terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang toleransi orang tersebut
sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental, sesorang yang dalam
keadaan mabuk tidak sadar akan apa yang sedang dilakukan, disorientasi, bingung dan lupa.
Dalam keadaan mabuk seseorang bisa saja melakukan aktifitas antisosial termasuk juga
melakukan tingkah laku seksual yang tidak aman. Tentunya sangat berbahaya jika mengendarai
kendaraan bermotor atau menghidupkan mesin.
Alkohol dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi penggunaan makin hari makin
banyak. Walaupun seseorang sudah toleransi untuk volume tertentu tetapi efek samping
kronisnya tetap terjadi. Pasien dengan penggunaan alkohol jangka panjang akan menyebabkan
peradangan kronis pada saluran pencernaannya khususnya pada lambung. Pasien yang
menggunakan alkohol kronis akan dengan mudah ditemukan kelainan pada lambungnya. Saya
beberapa kali medeteksi pasien yang secara endoskopi diketahui ada peradangan kronis pada
lambung dan mengakui sebagai pengguna alhohol rutin pada saat konfirmasi setelah
pemeriksaan endoskopi. Alkohol akan menyebabakan peradangan kronis pada saluran
pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan
struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas (kanker). Liver peminum alkohol juga
akan mengalami peradangan kronis yang akan berlanjut dengan penciutan hati (sirosis hati) tentu
dengan komplikasi lanjutan yang bermacam-macam antara lain pembengkakan pada perut dan
terjadi perdarahan pada saluran cernanya. Alkohol juga dihubungkan dengan dengan berbagai
kanker antara lain kanker usus besar. Pasien peminum alkohol kronis akan mengalami tulang
kropos (osteoporosis), mengalami impotensi dan infertilitas. Pada wanita alkohol juga menjadi
salah factor resiko terjadi kanker payudara.
Informasi mengenai penggunaan alkohol dosis kecil sedikit yang rutin membawa dampak baik
untuk kesehatan ternyata juga masih kontroversi. Disisi lain penggunaan rutin walaupun sedikit
tetap akan membawa efek samping yang akan timbul dimasa depan. Belum lagi toleransi dari
penggunaan sedikit makin lama makin tinggi.
Minum alkohol juga tidak boleh dibarengi dengan minum obat tertentu yang mempunyai efek
samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi berupa kombinasi obat batuk-pilek.
Karena efek penenang dari alkohol akan bertambah berat jika dikombinasi dengan antihistamin.
Akhirnya ternyata pengunaan alkohol lebih banyak dampak buruknya dari pada manfaatnya
sehingga upaya untuk melarang penggunaan alkohol di tengah masyarakat luas memang harus
dilakukan tentunya melalui berbagai peraturan.
Salam Sehat,
Leave a Reply
Share This
January 2012
M T W T F S S
« Dec Mar »
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Recent Posts
Blogroll
Twitter Updates
January 2012
M T W T F S S
« Dec Mar »
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Page
About Me
Events
o Categories
o Locations
o My Bookings
My Publication
News From Media
Recent Posts
This is the default footer layout. You can easily add or remove columns in the footer.
Just go to Admin area > Appearence > Clear Line Options > Footer and select column
number and their width.
Every footer column is the widget area. Go to Admin area > Appearence > Widgets and add
what you like here.
Dokter ARI's Blog (@DokterAri) powered by WordPress and The Clear Line Theme