Jawab:
Contoh : Peluang 𝑃(𝑍 < 1,24). Untuk menentukan peluang 𝑍 < 1,24, kita harus
menentukan terlebih dahulu letak 1,2 pada kolom pertama kemudian diarahkan ke
kanan. Selanjutnya menentukan letak 0,04 pada baris pertama.
Dalam statistik, khususnya dalam pengujian sering dijumpai istilah uji t. Tabel
distribusi t adalah jenis uji hipotesis yang digunakan dalam pembuktian hipotesis
yang telah dibuat dalam penelitian yang didasarkan atas data-data nominal yang ada.
Untuk itu diperlukan tabel t. Tabel t dipakai sebagai perbandingan untuk memperoleh
keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Tabel sebaran F adalah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding,
apakah sebuah pengujian yang menggunakan f hitung dikatakan siginifikan atau tidak.
Tabel sebaran F juga merupakan tabel bantuan jika menggunakan statistik uji F
dalam pengujian hipotesis.
Tabel khi kwadrat adalah tabel pembanding bagi uji kgi kwadrat untuk menentukan
tingkat signifikansi.
Contoh, keyakinan 𝛾 = 0,05 dan 𝑛 − 1 = 5, maka harga khi kwadrat nya dapat
dilihat dari tabel khi kwadrat sebagai berikut:
Kelompok X 30, 21, 27, 28, 24, 28, 27, 12, 32, 31, 45, 29, 30 ,30 ,26 , 26, 26, 25, 30, 33,
29, 32, 15, 39, 42
Kelompok Y 28, 25, 30, 31, 34, 29, 32, 35, 38, 30, 34, 35, 36, 32, 30, 37, 36, 38, 34, 35
Taksirlah selisih rataan kelompok A dan B, dengan taraf confidensi 98% Anda dibantu
dengan langkah/petunjuk berikut :
∑𝑥 ∑𝑦
a. Hitung rataan masing-masing kelompok ingat 𝑥 = , 𝑦̅ =
𝑛𝑥 𝑛𝑦
∑(𝑥−𝑥)2 ∑(𝑦−𝑦)2
b. Hitung simpangan baku kedua kelompok ingat varians 𝑠𝑥2 = ,𝑠𝑦2 =
𝑛𝑥 −1 𝑛𝑦 −1
2
𝑠𝑦 2
𝑠
( 𝑥+ )
𝑛𝑥 𝑛𝑦
g. Cari dan gunakan 𝑡1(1+𝛾);𝑣 , v = 2 dibulatkan bila heterogen
2 𝑠2
2 𝑠2
𝑦
( 𝑥) ( )
𝑛𝑦
𝑛𝑥
+
𝑛𝑥−1 𝑛𝑦−1
h. Hitungan taksiran dengan 𝛼 = 0,02 atau taraf konfidensi 𝛾 = 98%, ingat P (titik
penaksir - (z atau t). Simpangan baku selisih rataan <𝜇𝑥 - 𝜇𝑦 < titik penaksir + (z atau
t). simpangan baku selisih rataan ) = 𝛾 (atau = 1-𝛼 )
Penyelesaian :
= 49,635
𝑠𝑥 = √49,635
= 7,04
∑(𝑦 − ̅𝑦)2
𝑠𝑦 2 = 𝑛𝑦 −1
237
= 19
= 12,47
𝑠𝑦 = √12,47
= 3,53
24(49,635)+19(12,47)
= 43
1428,17
= 43
= 33,21
2 2
𝑠 2 𝑠𝑦
( 𝑥 + )
𝑛𝑥 𝑛𝑦 (1,98 + 0,62)2 6,8
g. 𝑣 = 2 2 = = 0,18 = 37,78 = 38
𝑠 2 𝑠𝑦 2 0,16+0,02
( 𝑥 ) ( )
𝑛𝑥 𝑛𝑦
+
𝑛𝑥 −1 𝑛𝑦 −1
𝑠 2 𝑠𝑦 2 𝑠 2 𝑠𝑦 2
h. 𝑃((𝑥̅ − 𝑦̅) − 𝑡0,99;38 (√ 𝑛𝑥 + ) < 𝜇𝑥 − 𝜇𝑦 < (𝑥̅ − 𝑦̅) + 𝑡0,99;38 (√ 𝑛𝑥 + ))
𝑥 𝑛𝑦 𝑥 𝑛𝑦
Jawab:
Contoh : Peluang 𝑃(𝑍 < 1,24). Untuk menentukan peluang 𝑍 < 1,24, kita harus
menentukan terlebih dahulu letak 1,2 pada kolom pertama kemudian diarahkan ke
kanan. Selanjutnya menentukan letak 0,04 pada baris pertama.
Dalam statistik, khususnya dalam pengujian sering dijumpai istilah uji t. Tabel
distribusi t adalah jenis uji hipotesis yang digunakan dalam pembuktian hipotesis
yang telah dibuat dalam penelitian yang didasarkan atas data-data nominal yang ada.
Untuk itu diperlukan tabel t. Tabel t dipakai sebagai perbandingan untuk memperoleh
keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Tabel sebaran F adalah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding,
apakah sebuah pengujian yang menggunakan f hitung dikatakan siginifikan atau tidak.
Tabel sebaran F juga merupakan tabel bantuan jika menggunakan statistik uji F
dalam pengujian hipotesis.
Tabel khi kwadrat adalah tabel pembanding bagi uji kgi kwadrat untuk menentukan
tingkat signifikansi.
Contoh, keyakinan 𝛾 = 0,05 dan 𝑛 − 1 = 5, maka harga khi kwadrat nya dapat
dilihat dari tabel khi kwadrat sebagai berikut:
Jawab
Penyelesaian :
a. Misalkan efek utama dengan 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽 sedangkan efek interaksi dengan 𝛼𝛽,
sehingga hipotesis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐴, 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 0
𝐻𝑎 : ∃𝑖, 𝛼𝑖 ≠ 0, 𝑖 = 1,2,3
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐵, 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽5 = 0
𝐻𝑎 : ∃𝑖, 𝛽1 ≠ 0, 𝑖 = 1,2,3,4,5
Interaksi A dan B
𝐻0 : (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = ⋯ = (𝛼𝛽)35 = 0
= 4081,626
= −4006,967
Kesimpulan:
a. 𝐻0𝐴 diterima : karena tidak ada perbedaan efek jenis metode mengajar yang
diterapkan kepada sejumlah siswa.
b. 𝐻0𝐵 diterima : karena tidak ada perbedaan efek jenis kondisi ruangan yang
dipakai sejumlah siswa.
c. 𝐻0𝐴𝐵 diterima : karena tidak ada perbedaan interaksi antara jenis metode
mengajar dengan kondisi ruangan yang diterapkan kepada sejumlah siswa.
A 6 8 6 2
B 4 6 7 3
C 5 6 8 1
D 6 5 6 3
E 8 8 5 1
F 5 6 5 3
G 4 3 6 2
H 5 6 7 4
I 3 5 4 3
J 6 8 7 1
K 5 6 5 1
L 4 6 4 2
M 4 7 5 2
Dengan taraf nyata atau signifikansi 0,04 atau diluar angka 0,05 atau bukan taraf konfidensi
0,95,
a. Carilah persamaan regresi lama tahan membaca atas lama istirahat tidur, konsumsi
protein dan frekuensi gangguan mimpi selama istirahat.
b. Hitung kontribusi lama istirahat tidur, konsumsi protein dan frekuensi gangguang
mimpi selama istirahat terhadap lama tahan membaca, tuliskan maknanya.
c. Hitung koefisien korelasi dari pertanyaan b, jelaskan maknanya.
d. Hitung simpangan baku dari koefisien regresi.
e. Ujilah salah satu koefisien regresi jelaskan maknanya.
Jawab:
𝑏0 = 3,266767382
𝑏1 = 0,319326845
𝑏2 = 0,106383726
𝑏3 = −0,408424973
Persamaan Regresi : 𝑦̂ = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3
Maka, persamaan regresi lama tahan membaca atas lama istirahat tidur,
konsumsi protein dan frekuensi gangguan mimpi selama istirahat:
𝑦̂ = 3,266767382 + 0,319426845 𝑥1 + 0,106383726 𝑥2 − 0,408424973 𝑥3
b. Sehingga prediksi daya tahan membaca seseorang apabila lama istirahat tidurnya
seorang mahasiswa adalah selama 2 jam, konsumsi proteinnya 2 ons dan frekuensi
gangguan mimpinya selama istirahat 2 jam adalah sebesar:
𝑌 = 3,266767382 + 0,319426845 .2 + 0,106383726 .2 − 0,408424973 .2
𝑌 = 3,266767382 + 0,63897369 + 0,212767452 − 0,816849946
𝑌 = 3,301658578 jam
c. Koefisien regresi :
𝐶00 = 5,245705
𝐶11 = 0,04181
𝐶22 = 0,06723
𝐶33 = 0,09121
d. 𝑠 2 = 1,49063
Maka simpangan baku dari koefisien regresi adalah:
𝑠𝑏20 = 𝑠 2 𝐶00 = 7,8194 → 𝑠𝑏0 = 2,79632
𝑠𝑏21 = 𝑠 2 𝐶11 = 0,06232 → 𝑠𝑏1 = 0,24964
𝑠𝑏22 = 𝑠 2 𝐶22 = 0,10021 → 𝑠𝑏2 = 0,31656
𝑠𝑏23 = 𝑠 2 𝐶33 = 0,13595 → 𝑠𝑏3 = 0,36872
e.