Anda di halaman 1dari 12

1.

Jelaskan makna-makna bacaan daftar/tabel ordinat z, sebaran t, F dan 𝜒 2 , masing-masing


berikan contoh!

Jawab:

 Tabel ordinat Z disusun untuk menghitung probalitas nilai-nilai variabel normal


standar, yaitu distribusi normal dengan 𝜇 = 0 dan 𝜎 = 1.
 Tabel sebaran Z sering juga disebut tabel sebaran normal baku yang dapat digunakan
untuk mencari peluang dibawah kurva normal secara umum, asalkan nilai 𝜇 dan 𝜎
diketahui. Sebagai catatan nilai 𝜇 dan 𝜎 dapat diganti dengan nilai 𝑥̅ dan S. Tabel
distribusi normal berisi peluang dari nilai Z atau 𝑃(𝑍 ≤ 𝑧). Sebagaimana kita ketahui
bahwa nilai peluang akan selalu berada di antara 0 dan 1, sehingga nilai-nilai di dalam
tabel juga berada diantara 0 dan 1.

Contoh : Peluang 𝑃(𝑍 < 1,24). Untuk menentukan peluang 𝑍 < 1,24, kita harus
menentukan terlebih dahulu letak 1,2 pada kolom pertama kemudian diarahkan ke
kanan. Selanjutnya menentukan letak 0,04 pada baris pertama.

Titik pertemuan keduanya merupakan 𝑂(𝑍 < 1,24), yaitu 0,8925

 Dalam statistik, khususnya dalam pengujian sering dijumpai istilah uji t. Tabel
distribusi t adalah jenis uji hipotesis yang digunakan dalam pembuktian hipotesis
yang telah dibuat dalam penelitian yang didasarkan atas data-data nominal yang ada.
Untuk itu diperlukan tabel t. Tabel t dipakai sebagai perbandingan untuk memperoleh
keputusan menerima atau menolak hipotesis.

Contoh jika 𝑛 − 1 = 12 dan 𝜌 = 0,95

Lihat tabel distribusi t:


Sehingga, diperoleh nilai 𝑡 = 1,78

 Tabel sebaran F adalah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding,
apakah sebuah pengujian yang menggunakan f hitung dikatakan siginifikan atau tidak.
Tabel sebaran F juga merupakan tabel bantuan jika menggunakan statistik uji F
dalam pengujian hipotesis.

 Tabel khi kwadrat adalah tabel pembanding bagi uji kgi kwadrat untuk menentukan
tingkat signifikansi.

Contoh, keyakinan 𝛾 = 0,05 dan 𝑛 − 1 = 5, maka harga khi kwadrat nya dapat
dilihat dari tabel khi kwadrat sebagai berikut:

Sehingga, nilai khi kwadratnya adalah 11,07


2. Hasil ujian sampel representatif dua kelompok siswa jurusan MIPA disajikan sebagai

Kelompok X 30, 21, 27, 28, 24, 28, 27, 12, 32, 31, 45, 29, 30 ,30 ,26 , 26, 26, 25, 30, 33,
29, 32, 15, 39, 42
Kelompok Y 28, 25, 30, 31, 34, 29, 32, 35, 38, 30, 34, 35, 36, 32, 30, 37, 36, 38, 34, 35

Taksirlah selisih rataan kelompok A dan B, dengan taraf confidensi 98% Anda dibantu
dengan langkah/petunjuk berikut :

∑𝑥 ∑𝑦
a. Hitung rataan masing-masing kelompok ingat 𝑥 = , 𝑦̅ =
𝑛𝑥 𝑛𝑦

∑(𝑥−𝑥)2 ∑(𝑦−𝑦)2
b. Hitung simpangan baku kedua kelompok ingat varians 𝑠𝑥2 = ,𝑠𝑦2 =
𝑛𝑥 −1 𝑛𝑦 −1

c. Periksa apakah kedua kelompok homogen dan heterogen dengan membandingkan


kedua varians (disarankan varians pembilang lebih besar dari varians penyebut) bila
hasilnya kurang dari 𝑓0,01;𝑛𝑥−1 𝑣𝑠,𝑛𝑦−1 maka kedua kelompok populasi homogen jika

tidak maka heterogen.


d. Hitung dan tentukan titik penaksir selisih rataan
e. Hitung simpangan baku selisih rataan dengan ketentuan ukuran sampel <<5% ingat
2 (𝑛𝑥 −1)𝑠𝑥2 + (𝑛𝑦 −1)𝑠𝑦
2
f. Cari 𝑠𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑛𝑥 +𝑛𝑦 −2

2
𝑠𝑦 2
𝑠
( 𝑥+ )
𝑛𝑥 𝑛𝑦
g. Cari dan gunakan 𝑡1(1+𝛾);𝑣 , v = 2 dibulatkan bila heterogen
2 𝑠2
2 𝑠2
𝑦
( 𝑥) ( )
𝑛𝑦
𝑛𝑥
+
𝑛𝑥−1 𝑛𝑦−1

h. Hitungan taksiran dengan 𝛼 = 0,02 atau taraf konfidensi 𝛾 = 98%, ingat P (titik
penaksir - (z atau t). Simpangan baku selisih rataan <𝜇𝑥 - 𝜇𝑦 < titik penaksir + (z atau
t). simpangan baku selisih rataan ) = 𝛾 (atau = 1-𝛼 )

Penyelesaian :

a. Menghitung rataan masing-masing kelompok :


∑𝑥
 𝑥̅ = =
𝑛
30+21+27+28+24+28+27+12+32+31+45+29+30+30+26+26+26+25+30+33+29+32+15+39+42
25
717
= 25
= 28,6
∑𝑦
 𝑦̅ = 𝑛
28+25+30+31+34+29+32+35+38+30+34+35+36+32+30+37+36+38+34+35
= 20
659
= 20
= 32,9

b. Menghitung simpangan baku :


∑(𝑥 − 𝑥̅ )2
 𝑠𝑥 2 = 𝑛𝑥 − 1
1191,24
= 24

= 49,635

𝑠𝑥 = √49,635

= 7,04
∑(𝑦 − ̅𝑦)2
 𝑠𝑦 2 = 𝑛𝑦 −1
237
= 19

= 12,47

𝑠𝑦 = √12,47

= 3,53

c. Memeriksa perbandingan kedua varians :


𝑠𝑥 2 49,635
= = 3,9 > 𝑓0,01;24,19 = 2,92
𝑠𝑦 2 12,47

Maka kedua kelompok populasi heterogen


d. Menghitung titik penaksir :
𝑥̅ − 𝑦̅ = 28,6 − 32,9 = −4,3
e. Menghitung simpangan baku selisih rataan :
𝑠 2 𝑠𝑦 2 49,635 12,47
√ 𝑛𝑥 + 𝑛𝑦
=√ 25
+ 20
= √1,98 + 0,62 = √2,6 = 1,6
𝑥

2 (𝑛𝑥 −1)𝑠𝑥 2 +(𝑛𝑦 −1)𝑠𝑦 2


f. 𝑠𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑛𝑥 +𝑛𝑦 −2

24(49,635)+19(12,47)
= 43
1428,17
= 43

= 33,21
2 2
𝑠 2 𝑠𝑦
( 𝑥 + )
𝑛𝑥 𝑛𝑦 (1,98 + 0,62)2 6,8
g. 𝑣 = 2 2 = = 0,18 = 37,78 = 38
𝑠 2 𝑠𝑦 2 0,16+0,02
( 𝑥 ) ( )
𝑛𝑥 𝑛𝑦
+
𝑛𝑥 −1 𝑛𝑦 −1

𝑡1(1+𝛾);𝑣 = 𝑡0,99;38 = 2,43


2

𝑠 2 𝑠𝑦 2 𝑠 2 𝑠𝑦 2
h. 𝑃((𝑥̅ − 𝑦̅) − 𝑡0,99;38 (√ 𝑛𝑥 + ) < 𝜇𝑥 − 𝜇𝑦 < (𝑥̅ − 𝑦̅) + 𝑡0,99;38 (√ 𝑛𝑥 + ))
𝑥 𝑛𝑦 𝑥 𝑛𝑦

𝑃 (−4,3 − 2,43(1,6) < 𝜇𝑥 −𝜇𝑦 < −4,3 + 2,43(1,6)) = 0,98

𝑃(−8,1 < 𝜇𝑥 −𝜇𝑦 < −0.5) = 0,98


1. Jelaskan makna-makna bacaan daftar/tabel ordinat z, sebaran t, F dan 𝜒 2 , masing-masing
berikan contoh!

Jawab:

 Tabel ordinat Z disusun untuk menghitung probalitas nilai-nilai variabel normal


standar, yaitu distribusi normal dengan 𝜇 = 0 dan 𝜎 = 1.
 Tabel sebaran Z sering juga disebut tabel sebaran normal baku yang dapat digunakan
untuk mencari peluang dibawah kurva normal secara umum, asalkan nilai 𝜇 dan 𝜎
diketahui. Sebagai catatan nilai 𝜇 dan 𝜎 dapat diganti dengan nilai 𝑥̅ dan S. Tabel
distribusi normal berisi peluang dari nilai Z atau 𝑃(𝑍 ≤ 𝑧). Sebagaimana kita ketahui
bahwa nilai peluang akan selalu berada di antara 0 dan 1, sehingga nilai-nilai di dalam
tabel juga berada diantara 0 dan 1.

Contoh : Peluang 𝑃(𝑍 < 1,24). Untuk menentukan peluang 𝑍 < 1,24, kita harus
menentukan terlebih dahulu letak 1,2 pada kolom pertama kemudian diarahkan ke
kanan. Selanjutnya menentukan letak 0,04 pada baris pertama.

Titik pertemuan keduanya merupakan 𝑂(𝑍 < 1,24), yaitu 0,8925

 Dalam statistik, khususnya dalam pengujian sering dijumpai istilah uji t. Tabel
distribusi t adalah jenis uji hipotesis yang digunakan dalam pembuktian hipotesis
yang telah dibuat dalam penelitian yang didasarkan atas data-data nominal yang ada.
Untuk itu diperlukan tabel t. Tabel t dipakai sebagai perbandingan untuk memperoleh
keputusan menerima atau menolak hipotesis.

Contoh jika 𝑛 − 1 = 12 dan 𝜌 = 0,95

Lihat tabel distribusi t:


Sehingga, diperoleh nilai 𝑡 = 1,78

 Tabel sebaran F adalah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding,
apakah sebuah pengujian yang menggunakan f hitung dikatakan siginifikan atau tidak.
Tabel sebaran F juga merupakan tabel bantuan jika menggunakan statistik uji F
dalam pengujian hipotesis.

 Tabel khi kwadrat adalah tabel pembanding bagi uji kgi kwadrat untuk menentukan
tingkat signifikansi.

Contoh, keyakinan 𝛾 = 0,05 dan 𝑛 − 1 = 5, maka harga khi kwadrat nya dapat
dilihat dari tabel khi kwadrat sebagai berikut:

Sehingga, nilai khi kwadratnya adalah 11,07


1. 2. Perhatikan data berikut!
Ada suatu eksperimen terhadap lima jenis metode mengajar dengan empat kondisi
ruangan yang dilaksanakan secermat dan efektif mungkin terhadap sejumlah siswi
yang dipilih dengan pengetahuan awal homogen dan setara. Setelah diajari di tes
diperoleh skor hasil belajar seperti dalam tabel.

Met. Pembel Metode Metode Metode Metode Metode


Kon.R.Kelas Ceramah Diskusi Penemuan T.Jawab P.Solving
Ruang AC 6,7,8 8,7,7 9,6,7 5,9,9 9,9,9
Ruang T,AC 8,5,5 6,6,9 4,8,6 7,7,7 6,6,7
Ruang Bebas 5,5,9 8,8,9 8,8,6 5,7,6 6,7,7
Gantilah satu angka skor hasil belajar dari tiap petak kemudian jawablah pertanyaan berikut

a. Tuliskan hipotesis yang menguji efek utama, efek interaksi


b. Ujilah hipotesis tersebut pada a dengan 𝛾 = 0,95

Jawab

Met. Pembel Metode Metode Metode Metode Metode 𝝨


Kon.R.Kelas Ceramah Diskusi Penemuan T.Jawab P.Solving
Ruang AC 4,7,8 6,7,7 7,6,7 8,9,9 7,9,9 110
Ruang T,AC 7,5,5 7,6,9 8,8,6 6,7,7 7,6,7 101
Ruang Bebas 9,5,9 6,8,9 9,8,6 4,7,6 8,7,7 108
𝝨 59 65 65 63 67 319

Penyelesaian :

a. Misalkan efek utama dengan 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽 sedangkan efek interaksi dengan 𝛼𝛽,
sehingga hipotesis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐴, 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 0
𝐻𝑎 : ∃𝑖, 𝛼𝑖 ≠ 0, 𝑖 = 1,2,3

𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐵, 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽5 = 0

𝐻𝑎 : ∃𝑖, 𝛽1 ≠ 0, 𝑖 = 1,2,3,4,5

Interaksi A dan B
𝐻0 : (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = ⋯ = (𝛼𝛽)35 = 0

𝐻𝑎 : ∃𝑖𝑗, (𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0, 𝑖 = 1,2,3. 𝑗 = 1,2,3,4,5

b. 𝛼 = 0,01 maka daerah kritik untuk A adalah 𝐹 > 𝑓0,05;2,64 = 2,91


B adalah 𝐹 > 𝑓0,01;4,64 = 2,13
AB adalah 𝐹 > 𝑓0,05;8,64 = 1,85
Perhitungan :
𝐽𝐾𝑇 = (4)2 + (7)2 + ⋯ + (7)2 + (7)2 − (319)2 /45
= 81, 644
𝐽𝐾𝐴 = [(110)2 + (101)2 + (108)2 ]/15 − (319)2 /45
= 2, 977
𝐽𝐾𝐵 = (59)2 + (65)2 + (65)2 + (63)2 + (67)2 /9 − (319)2 /45
= 4,08

[(19)2 +(20)2 +⋯+(17)2 +(22)2 ]


𝐽𝐾𝐴𝐵 = − 2264,33 − 2265,4 + 2261,356
3

= 4081,626

𝐽𝐾𝐺 = 81,644 − 2,977 − 4,08 − 4081,626

= −4006,967

Tabel analisis variansi untuk soal diatas

Sumber derajat Jumlah Rataan 𝑓ℎ𝑖𝑡 Hubungan

Variasi kebebasan kuadrat kuadrat 𝑓ℎ𝑖𝑡 dan 𝑓ℎ𝑖𝑡


A 2 2,977 1,4885 -0,0272 >4,926

B 4 4,08 1,02 -0,0186 > 3,596

AB 8 4081,626 510,20325 -9,3380 >2,796

Galat 64 −4006,967 -54,6369

Total 78 81, 716

Kesimpulan:

a. 𝐻0𝐴 diterima : karena tidak ada perbedaan efek jenis metode mengajar yang
diterapkan kepada sejumlah siswa.
b. 𝐻0𝐵 diterima : karena tidak ada perbedaan efek jenis kondisi ruangan yang
dipakai sejumlah siswa.
c. 𝐻0𝐴𝐵 diterima : karena tidak ada perbedaan interaksi antara jenis metode
mengajar dengan kondisi ruangan yang diterapkan kepada sejumlah siswa.

3. Hasil dari suatu eksperimen

Lama tahan Frekuensi


Nama Lama istirahat Konsumsi
membaca Gangguan/mimpi
Mahasiswa tidur (jam) Protein (Ons)
(jam) istirahat

A 6 8 6 2
B 4 6 7 3
C 5 6 8 1
D 6 5 6 3
E 8 8 5 1
F 5 6 5 3
G 4 3 6 2
H 5 6 7 4
I 3 5 4 3
J 6 8 7 1
K 5 6 5 1
L 4 6 4 2
M 4 7 5 2
Dengan taraf nyata atau signifikansi 0,04 atau diluar angka 0,05 atau bukan taraf konfidensi
0,95,

a. Carilah persamaan regresi lama tahan membaca atas lama istirahat tidur, konsumsi
protein dan frekuensi gangguan mimpi selama istirahat.
b. Hitung kontribusi lama istirahat tidur, konsumsi protein dan frekuensi gangguang
mimpi selama istirahat terhadap lama tahan membaca, tuliskan maknanya.
c. Hitung koefisien korelasi dari pertanyaan b, jelaskan maknanya.
d. Hitung simpangan baku dari koefisien regresi.
e. Ujilah salah satu koefisien regresi jelaskan maknanya.

Jawab:

a. Melalui perhitungan menggunakan Aplikasi Microsoft Excel diperoleh harga


𝑏0 , 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 sebagai berikut:

𝑏0 = 3,266767382

𝑏1 = 0,319326845
𝑏2 = 0,106383726
𝑏3 = −0,408424973
Persamaan Regresi : 𝑦̂ = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3
Maka, persamaan regresi lama tahan membaca atas lama istirahat tidur,
konsumsi protein dan frekuensi gangguan mimpi selama istirahat:
𝑦̂ = 3,266767382 + 0,319426845 𝑥1 + 0,106383726 𝑥2 − 0,408424973 𝑥3

b. Sehingga prediksi daya tahan membaca seseorang apabila lama istirahat tidurnya
seorang mahasiswa adalah selama 2 jam, konsumsi proteinnya 2 ons dan frekuensi
gangguan mimpinya selama istirahat 2 jam adalah sebesar:
𝑌 = 3,266767382 + 0,319426845 .2 + 0,106383726 .2 − 0,408424973 .2
𝑌 = 3,266767382 + 0,63897369 + 0,212767452 − 0,816849946
𝑌 = 3,301658578 jam
c. Koefisien regresi :
𝐶00 = 5,245705
𝐶11 = 0,04181
𝐶22 = 0,06723
𝐶33 = 0,09121
d. 𝑠 2 = 1,49063
Maka simpangan baku dari koefisien regresi adalah:
𝑠𝑏20 = 𝑠 2 𝐶00 = 7,8194 → 𝑠𝑏0 = 2,79632
𝑠𝑏21 = 𝑠 2 𝐶11 = 0,06232 → 𝑠𝑏1 = 0,24964
𝑠𝑏22 = 𝑠 2 𝐶22 = 0,10021 → 𝑠𝑏2 = 0,31656
𝑠𝑏23 = 𝑠 2 𝐶33 = 0,13595 → 𝑠𝑏3 = 0,36872
e.

Anda mungkin juga menyukai