oleh
Devi Astika Putri
NIM 152310101198
I. Identitas Klien
Nama : Erwin Darwi Fujiati No. RM : 29.93.47
Umur : 27 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Jenis : Perempuan Status Perkawinan : Menikah
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 16 Januari 2018
Pendidikan : SMA Tanggal : 17 Januari 2018
Pengkajian Jam : 14.00
Alamat : Dsn Klompangan 02/18 Sumber Informasi : Suami Ibu Erwin
Randuagung, Lumajang
: Perempuan
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Menurut suami klien bahwa kesehatan itu sangat penting dan memelihara kesehatan
dengan cara beraktivitas.
Interpretasi : interpretasi dari klien adalah normal.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
Berat badan : 42 kg
Tinggi badan : 160 cm
Interpretasi : Antropometri klien normal
- Biomedical sign :
Nilai hb 15,1. Nilai Lekosit 22.160. Nilai Eritrosit 5,51. Nilai laju endap darah
29. Nilai hematocrit 44. Nilai Trombosit 283.000. Nilai SGOT 56. Nilai SGPT
62. Nilai gula darah anak 122.
Interpretasi : Nilai biomedical sign klien tidak normal pada Lekosit, SGOT,
SGPT, dan GDA.
- Clinical Sign :
Keadaan umum klien lemah, status gizi kurang baik karena klien mengalami
penurunan berat badan, mukosa pink, rambut berwarna hitam.
Interpretasi : Clinical sign klien tidak normal
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Klien sebelum dirawat makan 3x sehari dengan porsi 1 piring habis (nasi, lauk,
sayur) dan minum air putih ± 8 gelas/hari. Saat dirawat klien makan 3x sehari
dengan porsi ½ piring habis (nasi, lauk, sayur) dan minum air putih ± 8
gelas/hari.
Interpretasi : normal
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK
- Frekuensi : sebelum dirawat klien BAK 4-5x sehari. Saat dirawat klien BAK 3-
4x sehari
- Jumlah : ± 200 cc
- Warna : sebelum dirawat warna kuning jernih dan saat dirawat juga
berwarna kuning jernih
- Bau : sebelum dirawat berbau khas dan saat dirawat juga berbau
khas urin
- Karakter : kekeruhan dalam batas normal
- BJ :-
- Alat Bantu : DC (dower cateter)
- Kemandirian : dibantu alat menggunakan DC (dower cateter)
- Lain :-
BAB
- Frekuensi : sebelum dirawat klien BAB 1x sehari. Saat dirawat klien belum
BAB sama sekali.
- Jumlah : sebelum dirawat jumlah normal.
- Konsistensi : sebelum dirawat padat
- Warna : sebelum dirawat kuning
- Bau : sebelum dirawat bau khas
- Karakter : sebelum dirawat khas tinja
- BJ :-
- Alat Bantu : -
- Kemandirian : saat sebelum dirawat mandiri
Interpretasi : terdapat gangguan eliminasi
Balance cairan: Intake agak berkurang
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit klien terbiasa berolahraga secara rutin. Saat di rumah klien merasa
bosan karena tidak dapat melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan.
Sebelum dirawat :
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Saat dirawat :
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu
alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi : 70%
Fungsi kardiovaskuler : S1 S2 tunggal, murmur : -, gallop : +
Terapi oksigen : klien mendapat terapi O2 : 6
Interpretasi : tidak normal
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi : sebelum sakit durasi tidur dan istirahat klien ± 8 jam/ hari. Saat sakit
menjadi ± 6 jam/hari dan sering terbangun.
Gangguan tidur : klien mengalami gangguan tidur yang diakibatkan rasa nyeri dan
sesak pada dadanya
Keadaan bangun tidur : saat sebelum dirawat keadaan bangun tidur tampak segar.
Saat dirawat keadaan bangun tidur klien, klien terlihat tampak lelah dan tidak segar.
Interpretasi : Pola tidur dan istirahat terganggu
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Status mental : tidak sadar, orientasi tidak baik
Fungsi dan keadaan indera :
Klien dapat melihat, mencium, merasakan, meraba dan mendengar dengan baik dan
normal.
Interpretasi : pola kognitif dan perceptual klien terganggu
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Suami klien mengatakan klien merasa sedih dan tidak nyaman dengan kondisinya.
Identitas diri :
Suami klien mengatakan klien dapat menyebutkan dirinya.
Harga diri :
Suami klien mengatakan klien merasa senang mendapat perawatan yang baik dari
perawat
Ideal Diri :
Suami klien mengatakan menginginkan klien bisa sembuh dari penyakitnya.
Peran Diri :
Suami klien mengatakan klien seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak laki-
laki berumur 2 tahun.
Interpretasi : terganggu
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas
Pola sesksualitas klien terganggu akibat dari penyakitnya
Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi klien terganggu akibat dari penyakitnya
Interpretasi : terganggu
9. Pola peran & hubungan
Suami klien mengatakan klien memiliki 1 orang anak laki-laki yang berumur 2
tahun. Klien memiliki sistem pendukung yaitu suaminya dan keluarga besarnya
yang selalu menjaga klien saat di rumah dan rumah sakit.
Interpretasi : Interpretasi masih dalam tingkat normal
10. Pola manajemen koping-stress
Suami klien mengatakan keluarganya selalu memberikan dukungan untuk
kesembuhan klien.
Interpretasi :
Interpretasi klien dalam manajemen koping-stressnya normal
11. System nilai & keyakinan
Klien beragama islam. Setiap hari saat sebelum sakit klien melakukan ibadah
dengan rutin tetapi setelah sakit klien tidak pernah melakukan ibadah karena
penyakitnya.
Interpretasi : Interprestasi system nilai dan keyakinan klien terganggu
ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Ketidakefetifan Ketidakefetifan
- Klien mengatakan sesak napas dan bersihan jalan napas bersihan jalan
batuk napas
(17 Januari 2018)
DO: Sekret menumpuk
pada bronkus
- Keadaan umum lemah
- Batuk
- TTV:
Penumpukan fibrin,
RR : 26 x/menit eksudat, eritrosit,
leukosit
N: 116
TD: 90/70
Suhu : 38,8 oC
Aktifasi proses
- Lekosit : 22.160 fagositosi
Kemotaksis
neutrophil dan
makrofag
Akumulasi sekret
DO:
- Selama sakit : klien mengatakan
Merangsang RAS
tidur tidak berkualitas, saat sakit
(reticulo activating
lama tidur menjadi ± 6 jam/hari dan
system)
sering terbangun.
Akumulasi sekret
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keterangan
perumusan pencapaian
1. Ketidakefektifan bersihan jalan 17 Januari 2018 18 Januari 2018
napas
2. Ketidakefektifan pola napas 17 Januari 2018 18 Januari 2018
3. Gangguan Pola Tidur 17 Januari 2018 18 Januari 2018
4. Intoleransi Aktivitas 17 Januari 2018 18 Januari 2018
5. Konstipasi 17 Januari 2018 18 Januari 2018
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA
NO DIAGNOSA INTERVENSI
HASIL
1. Ketidakefektifan NOC: Manajemen jalan nafas
bersihan jalan - Respiratory status : a. Lakukan fisioterapi dada
nafas Ventilation b. Motivasi klien untuk bernafas
- Respiratory status : pelan, dalam.
Airway patency c. Auskultasi suara nafas
- Aspiration Control d. Posisikan untuk meringankan
Setelah dilakukan tindakan sesak nafas
keperawatan selama 1 x24 Terapi oksigen
jam klien menunjukkan a. Monitor aliran oksigen
keefektifan jalan nafas b. Monitor kerusakan kulit terhadap
dibuktikan dengan adanya gesekan perangkat
Kriteria hasil : oksigen.
a. Mendemonstrasikan batuk Monitor pernafasan
efektif dan suara nafas a. Monitor kecepatan irama,
yang bersih, tidak ada kedalaman, dan kesulitan
sianosis dan dyspneu bernafas.
(mampu mengeluarkan b. Catat pergerakan dada.
sputum, bernafas dengan c. Catat ketidaksimetrisan.
mudah, tidak ada pursed d. Monitor suara nafas tambahan
lips) e. Monitor pola nafas.
b. Menunjukkan jalan nafas Monitor tanda – tanda vital
yang paten (klien tidak Monitor tekanan darah, nadi, suhu
merasa tercekik, irama dan status pernafasan
nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara
nafas abnormal)
c. Saturasi O2 dalam batas
normal
2. Ketidakefektifan NOC: NIC:
Pola Napas - Respiratory Status: Airway - Airway Management
patency 1. Posisikan klien semi fowler
- Vital Signs 2. Monitor pernapasan dan status
Setelah dilakukan tindakan oksigen yang sesuai
keperawatan selama 3 x - Oxygen Therapy
24jam klien menunjukkan 1. Mempertahankan jalan napas
keefektifan pola nafas, paten
2. Kolaborasi dalam pemberian
dengan kriteria hasil:
oksigen terapi
1. Frekuensi, irama,
3. Monitor aliran oksigen
kedalaman pernapasan
- Respiratory Monitoring
dalam batas normal
1. Monitor kecepatan, ritme,
2. Tidak menggunakan otot-
kedalaman dan usaha klien saat
otot bantu pernapasan
3. Tanda Tanda vital dalam bernafas
2. Catat pergerakan dada, simetris
rentang normal (tekanan
atau tidak, menggunakan otot
darah, nadi, pernafasan)
bantu pernafasan
(TD 120-90/90-60
3. Monitor suara nafas seperti
mmHg, nadi 80-100
snoring
x/menit, RR : 18-24 4. Monitor pola nafas: bradypnea,
x/menit, suhu 36,5o – tachypnea, hiperventilasi,
37,5o C) respirasi kussmaul, respirasi
cheyne-stokes dll
5. Monitoring vital signs klien
3. Gangguan Pola Outcome untuk mengukur Terapi relaksasi
tidur penyelesaian dari diagnosis: a. Dorong klien untuk mengambil
Tidur posisi yang nyaman.
Setelah dilakukan asuhan b. Tunjukkan dan praktikkan pada
keperawatan 2 x 24 jam klien teknik relaksasi.
diharapkan dapat tidur secara Pengaturan posisi
berkualitas dengan kriteria a. Posisikan klien untuk
hasil : mengurangi dispnea.
a. Jumlah jam tidur dalam b. Tinggikan kepala tempat tidur.
batas normal 6 hingga 8
jam/hari.
b. Pola tidur, kualitas dalam
batas normal.
c. Perasaan segar saat
bangun.
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Ketidakefektifan bersihan jalan napas
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
16.30 1. Mengajarkan klien untuk latihan Jam 08.00 WIB / 18
WIB/ 17 nafas dalam dan batuk efektif. Januari 2018
Januari Respon : klien mengatakan masih S: Klien mengatakan
2018 berusaha latihan nafas dalam dan sesak napas berkurang.
sudah melakukan batuk efektif Batuk juga berkurang.
2. Memposisikan untuk meringankan O: Keadaan umum
sesak nafas devi cukup, TD : 90/60, S:, N:
Respon : klien mengatakan sesak 80, RR: 20
napas berkurang A : Masalah 36,6oC
3. Memonitor kecepatan irama dan ketidakefektifan jalan
kesulitan bernafas. napas teratasi sebagian
Respon : klien mengatakan sudah P : Lanjutkan intervensi
tidak terlalu kesulitan bernapas RR : no 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
20
4. Memonitor pola nafas.
Respon : RR klien 20
5. Memonitor tekanan darah, nadi,
suhu dan status pernafasan
Respon : TD : 90/60, N : 80, S :
36,6oC, tidak ada takipnea
6. Melakukan kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian terapi
Antrain dan Ceftriaxone melalui
injeksi IV
Respon : demam dan nyeri pada
klien berkurang. Suhu : 36,6oC