Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

“ HIV AIDS ”

Materi : HIV AIDS


Tempat : Ruang Anyelir RS Umum Daerah Dr. Hj. Abdul Moeloek
Hari/tanggal : Senin, 30 September 2019
Sasaran : Pasien ruang penyakit menular wanita (Anyelir)
Waktu : 30 Menit

A. Latar Belakang

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang


dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Masalah HIV/AIDS diyakini
bagaikan fenomena gunung es karena jumlah kasus yang dilaporkan tidak
mencerminkan masalah yang sebenarnya (Hardisman, 2009). Pada akhir tahun
2016 diestimasikan 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV, sebanyak 1,8 juta
orang baru terinfeksi HIV, dan menyebabkan 1 juta kematian pada tahun 2016
(WHO, 2017)
Di dunia tercatat 34,5 juta orang terjangkit HIV dengan penderita wanita
sebesar 17,8 juta sedangkan penderita anak berusia kurang dari 15 tahun 2,1 juta
(UNAIDS, 2017). Asia Tenggara menduduki peringkat kedua sebagai penderita
HIV terbanyak setelah Afrika, yakni sebesar 3,5 juta orang dengan 39% penderita
HIV merupakan wanita dan anak perempuan (WHO, 2016).
Pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua yang
diestimasikan sebagai penyumbang orang dengan HIV/AIDS terbanyak di Asia
Tenggara setelah India (60%) yakni sebesar 20% atau 690.000 ODHA (WHO,
2016). Tahun 2016, Indonesia mengalami kenaikan kejadian insiden HIV menjadi
41.250 orang yang sebelumnya sebesar 30.935 orang pada tahun 2015 (Ditjen
P2P Kemenkes RI, 2016).

1
HIV adalah singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. Virus ini
yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Seseorang dapat terjangkit
virus HIV, apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran darah.
Virus HIV menyerang sistem kekebalan seseorang. Jika tidak diatasi, maka virus
ini akan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah
terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah
yang dinamakan AIDS ( “Acquired Immune Deficiency Syndrome” ).
Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang yang
akan segera meninggal. Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV masih
dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah
dikembangkan dapat memperlambat kerusakan pada system kekebalan tubuh,
yang mengarah ke AIDS. Dengan pengobatan tersebut banyak penderita HIV
dapat hidup sehat aktif dan bahagia.

B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan

b. Tujuan Umum

c. Tujuan Khusus
Pasien dan keluarga pasien mampu :
- Mengenal masalah kesehatan
- Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
- Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang
sakit atau yang mempunyai gangguan fungsi tubuh atau membutuhkan
asuhan keperawatan
- Memodifikasi atau Memelihara lingkungan baik fisik, psikis, maupun
sosial sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan keluarga
- Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat seperti
puskesmas, puskesmas pembantu, kartu sehat, posyandu, RS, untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.

2
C. Rencana Kegiatan
a. Topik
Ketahui Pencegahan HIV AIDS
b. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi/Tanya jawab
c. Media
a) Lembar balik
b) Leaflet

d. Waktu dan tempat

a) Waktu : 30 Menit
b) Hari/ Tanggal : Senin, 30 September 2019
c) Tempat : Ruang Anyelir RS Umum Daerah Dr. Hj. Abdul
Moeloek

e. Pengorganisasian

 Moderator :
 Penyaji :
 Narasumber :
 Fasilitator :
 Demonstrator :
 Observer :

Sketsa / Denah : Keterangan:

: Moderator

: Penyaji

: Narasumber

: Demonstrator

: Fasilitator
3
:Observer

: Keluarga/ pasien
Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Nyaman
Pencahayaan : Cukup
Media : Lengkap dan dapat difungsikan dengan baik
Susunan tempat : Rapih dan Teratur

2. Kriteria Proses
- Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal
- Sambutan diberikan dari ketua kelompok kepada pasien dan keluarga
- Keadaan ruangan tidak gaduh.
- Pasien dan keluarga diskusi dan tanya jawab dengan mahasiswa sesuai
dengan sesi tanya jawab

3. Kriteria Hasil
1. Tes lisan
a. Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
pasien dan keluarga tentang materi penyuluhan yang telah dijelaskan.
b. Bila pasien dan keluarga dapat menjawab > 75 o/o dari pertanyaan
yang diajukan, maka penyuluhan dinyatakan berhasil

Kisi-kisi pertanyaan dan scoring

No. Pertanyaan Skor


1. Apa yang dimaksud dengan HIV AIDS ?
2. Sebutkan tanda dan gejala HIV AIDS (min 3 dari 6 )
3. Sebutkan faktor penyebab HIV AIDS (min 3 dari 8 )
4. Sebutkan cara pencegahan HIV AIDS (min 3 dari 7)
5.

4
Total Skor :

5
LAMPIRAN

A. Pengertian

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang


sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang
salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah
putih tersebut terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau
penanda yang berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4
dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit
yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia.
Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-
1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada
orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun
(bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol) (KPA, 2007).
AIDS adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome dan
menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV (Brooks, 2009). Virus
HIV ini akan menyerang sel-sel sistem imun manusia, yaitu sel T dan sel CD4
yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit dalam tubuh manusia. Virus
HIV akan menginvasi sel-sel ini, dan menggunakan mereka untuk mereplikasi lalu
menghancurkannya. Sehingga pada suatu tahap, tubuh manusia tidak dapat lagi
mengatasi infeksi akibat berkurangnya sel CD4 dan rentan terhadap berbagai jenis
penyakit lain. Seseorang didiagnosa mengalami AIDS apabila sistem pertahanan
tubuh terlalu lemah untuk melawan infeksi, di mana infeksi HIV pada tahap lanjut
(AVERT, 2011).

Virus HIV adalah virus yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menyerang
sistem kekebalan tubuhnya. Bila sistem kekebalan tubuh sudah rusak atau lemah,
maka seseorang akan dengan mudahnya terserang berbagai penyakit yang ada di
sekitar kita seperti TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS. AIDS adalah:

6
A = Acquired (didapat)
I = Immune (kekebalan tubuh)
D = Deficiency (kekurangan)
S = Syndrome (gejala)

Jadi, perlu untuk Anda perhatikan bahwa HIV adalah virusnya, sementara AIDS
adalah gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat daya tahan tubuh atau sistem
imunitas yang melemah akibat infeksi HIV.

B. Tanda dan Gejala


Gejala awal HIV begitu ringan dan tidak memiliki karakteristik yang khas.
Banyak yang tidak menyangka kalau sebenarnya gejala awal HIV bisa dibilang
mirip dengan gejala-gejala yang timbul akibat serangan virus lainnya, misalnya
penyakit flu (flu-like syndrome). Lama munculnya gejala bisa berlangsung selama
1-2 minggu.

Beberapa kondisi di bawah ini adalah gejala-gejala awal yang mungkin muncul
saat terinfeksi HIV:
1. Demam
Salah satu gejala acute retroviral syndrome (ARS) yang pertama kali muncul
biasanya berupa demam ringan dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.
Gejala awal ini dapat disertai dengan beberapa gejala lain, seperti kelelahan,
pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
2. Kelelahan
Sama halnya dengan respons tubuh terhadap infeksi virus pada umumnya,
sistem kekebalan tubuh juga akan memberikan respons peradangan terhadap
infeksi HIV. Hal ini akan mengakibatkan tubuh mengalami rasa letih dan lesu
sebagai gejala awal HIV. Mirip dengan rasa tidak enak badan yang sering
dialami menjelang flu.
3. Nyeri pada kelenjar getah bening dan otot
Nyeri pada persendian, otot, dan kelenjar getah bening juga dapat menjadi
salah satu gejala awal HIV. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari
7
sistem kekebalan tubuh dan kemungkinan besar akan mengalami peradangan
saat terjadi infeksi. Jika peradangan terjadi di kelenjar getah bening, maka
ketiak, pangkal paha, dan leher kemungkinan akan terasa nyeri. Selain itu,
sama halnya dengan infeksi virus lainnya, gejala awal HIV dapat meliputi nyeri
pada sendi dan otot.
Gejala akut HIV ini kemudian akan menghilang, dan memasuki tahap infeksi
kedua, yaitu tahap nongejala. Pada tahap ini, infeksi HIV tidak akan
menimbulkan gejala apapun dalam waktu yang cukup lama, yakni sekitar 5
hingga 10 tahun. Meski tidak mengalami gejala, namun sudah bisa menularkan
HIV pada orang lain.
Tanpa pengobatan maka selanjutnya status HIV dapat berkembang memasuki
tahap ketiga. Pada saat ini, daya tahan tubuh sudah sangat rendah sehingga
mengalami AIDS.
Saat sudah mencapai tahap lanjutan HIV menjadi AIDS, gejala-gejala yang
mungkin timbul dapat berupa rasa lelah berkepanjangan, demam lebih dari 10
hari, sesak napas, nyeri di tenggorokan, infeksi jamur di kulit atau vagina, diare
kronis (diare berlarut-larut terjadi hingga berminggu-minggu), berkeringat saat
malam hari serta berat badan turun tanpa alasan yang jelas.

C. Cara Penularan
Penderita infeksi HIV adalah seseorang yang berpotensi untuk menularkan
penyakit yang dideritanya kepada orang lain. Perlu Anda ingat bahwa HIV hanya
bisa hidup di dalam cairan tubuh seperti:
1. Darah
2. Cairan vagina
3. Cairan sperma
4. Air Susu Ibu (ASI)
HIV adalah virus yang hanya hidup di cairan tubuh tertentu dan tidak hidup di
permukaan tangan atau permukaan kulit penderita. Maka dari itu, penularan HIV
juga hanya dapat terjadi melalui cara tertentu, yaitu melalui:

8
1. Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks
dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung
(kondom)
2. Kontak darah/ luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian
dengan orang yang terinfeksi HIV
4. Dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
HIV tidak menular melalui:
1. gigitan nyamuk
2. orang bersalaman
3. berciuman
4. orang berpelukan
5. makan bersama
6. tinggal serumah
Infeksi HIV adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan hanya dengan berkontak
fisik yang simpel seperti bersalaman atau bersinggungan dengan penderita. Selama
tidak melakukan hal-hal yang berisiko menularkan HIV, Anda tetap aman untuk
berinteraksi dengan penderita. Maka dari itu, pendampingan yang intensif terhadap
penderita HIV/AIDS ini sangat dianjurkan untuk mencegah kondisi mental dan
tubuh pasien HIV menjadi semakin memburuk.

D. Pencegahan
HIV adalah virus yang menakutkan. Namun, tetap ada cara pencegahan agar tidak
tertular penyakit akibat virus ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah
penularan infeksi HIV/AIDS:
1. Hindari hubungan seks bebas/berganti-ganti pasangan
2. Lakukan tes sebelum menikah
3. Gunakan kondom bila berhubungan seks
4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian
Menurut Kepala Disdukcapil KB Kapuas Hulu, Drs Ibrahim M (Kapuas Pos, hal
14), untuk lebih memudahkan mengingat maka sebaiknya menggunakan rumus
ABCDE, yaitu
1. A (Abtinence) artinya, tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
9
2. B (Befaithfull) artinya, berhubungan seks hanya dengan pasangan yang sah.
3. C (Condom) artinya, gunakanlah kondom apabila salah satu dari pasangan
yang sah mengidap Infeksi Menular Seksual (IMS) atau HIV/AIDS.
4. D (Drugs) artinya hindari pemakaian narkoba suntik.
5. E (Equipment) artinya, mintalah pelayanan kesehatan dengan peralatan yang
steril.

E. KOMPLIKASI

AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi
sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya. Jika
memiliki AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa komplikasi kondisi yang cukup
parah, seperti:

1. Infeksi

Infeksi akibat HIV/AIDS bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang
bersamaan. Adapun berbagai infeksi yang biasanya muncul, yaitu tuberkulosis,
infeksi sitomegalovirus, kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, dan
cryptosporidiosis.

2. Kanker

AIDS juga bisa memunculkan penyakit kanker di dalam tubuh. Jenis kanker
yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma
Kaposi.

3. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat


seseorang mengidap HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat
rentan terkena virus. Oleh sebab itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama
kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.

10
4. Sitomegalovirus

Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk


cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem
kekebalan tubuh yang sehat akan membuat virus tidak aktif. Namun, jika
sistem kekebalan tubuh melemah, virus muncul kembali dan menyebabkan
kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.

5. Kandidiasis

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan
tebal pada selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.

6. Kriptokokus meningitis

Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak
dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah
infeksi sistem saraf umum pusat akibat HIV/AIDS yang disebabkan oleh jamur
di dalam tanah.

7. Toksoplasmosis

Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang
menyebar terutama melalui kucing. Kucing yang terinfeksi biasanya memiliki
parasit di dalam tinjanya. Tanpa disadari, parasit ini kemudian dapat menyebar
ke hewan lain dan manusia. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa
menyebabkan infeksi otak serius seperti ensefalitis.

8. Cryptosporidiosis

Infeksi ini disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan.
Biasanya seseorang bisa terkena parasit ini ketika menelan makanan atau air
yang terkontaminasi. Parasit tumbuh di usus Anda dan saluran empedu,
menyebabkan diare parah kronis pada orang dengan AIDS.

11
Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis, dan
masalah ginjal ketika Anda memiliki AIDS.

12

Anda mungkin juga menyukai