Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA

1. Defenisi
Manajemen aktif kala tiga adalah penatalaksanaan secara aktif pada kala tiga
(pengeluaran aktif plasenta) untuk membantu menghindarkan terjadinya perdarahan
pasca persalinan.

2. Tujuan
a. Menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif
b. Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap

3. Keuntungan – Keuntungan Manajemen Aktif Kala Tiga


a. Memperpendek waktu persalinan kala tiga
b. Mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan
c. Mencegah terjadinya atonia uteri dan retensio plasenta

4. Manajemen Aktif Kala Tiga terdiri dari tiga langkah utama :


a. Pemberian oksitosin
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
c. Pemijatan masase fundus uteri

5. Menurut Depkes RI (2008) melakukan manajemen aktif kala III meliputi :


a. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
b. Meletakan 1 tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simpisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat
c. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversion uteri) jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas. Jika uterus tidak segera berkontraksi, mnta ibu atau suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimuasi putting susu.
d. Mengeluarkan plasenta
 Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hinga plasenta terlepas, minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-
kranial). Jika tali pusat dengan arah sejajar bertambah panjang, pindahkan klem
hingga berjarak 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
 Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan,
pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disiapkan
 Segera setelah pllasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar
dengan lembut hingga yterus berkontraksi (fundus teraba keras)
e. Pemeriksaan plasenta
 Selaput ketuban utuh atau tidak
 Plasenta : ukuran plasenta, bagian maternal : jumlah kotiledon, keutuhan pinggir
kotiledon. Bagian fetal : utuh atau tidak
 Tali pusat : jumlah arteri atau vena yang terputus untuk mendeteksi plasenta
suksenturia. Insersi tali pusat apakah sentral, marginal, serta panjang tali pusat
f. Menilai perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastic atau
tempat khusus
b. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan bila ada
robekan yang menimbulkan perdarahn aktif, segera lakukan penjahitan.

Anda mungkin juga menyukai