Anda di halaman 1dari 4

PENELITIAN PENDIDIKAN II

LATAR BELAKANG PROPOSAL

OLEH :

PUTRI NILAM SARI

17129166

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan mulai dari
Sekolah Dasar (SD) hingga ke perguruan tinggi. Mata pelajaran IPS yaitu membahas berbagai
peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Kajian dari IPS adalah
geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Dengan pembelajaran IPS ini peserta didik diharapkan
agar memiliki kemampuan dasar berfikir logis, kritis, dasar ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah dan keterampilan berkomunikasi.

Menurut Depdiknas (2006: 575) IPS membahas berbagai fakta, konsep, atau generalisasi
yang berkaitan erat dengan isu global. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya
diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar
pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa.

Materi kajian IPS di Sekolah Dasar diharapkan agar mampu menghapus pandangan
buruk di masyarakat, siswa ataupun di kalangan akademisi bahwa mata pelajaran IPS menjadi
mata pelajaran yang membosankan dan cenderung kurang disenangi ataupun diminati oleh
kebanyakan dari siswa di Sekolah Dasar .

Tujuan utama dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik supaya peduli terhadap masalah lingkungan yang terjadi disekitar masyarakat,
memiliki sikap mental yang positif, dan juga agar terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang tejadi pada dirinya sendiri ataupun yang terjadi pada masyarakat dan
lingkungan. Oleh karena itu, perlu untuk melatih sikap siswa supaya menjaga sekolah agar
menjadi sekolah yang hijau, asri, rindang, indah, dan bersih.

Berkaitan dengan karakteristik kemampuan belajar siswa pada fase perkembangan pada
usia sekolah (6-12) tahun, materi IPS di Sekolah Dasar yaitu untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis, yang di dalamnya membahas tentang
berbagai peristiwa fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang terjadi
dalam.kehidupan bermasyarakat.

Selama ini pengajaran IPS disekolah biasanya masih memakai pendekatan tradisional
seperti ceramah, diskusi, dan lain-lain, serta lebih menekankan pada aspek-aspek kognitif dan
mengabaikan keterampilan-keterampilan social. Namun masih ada saja fenomena yang sering
terjadi seperti guru yang hanya memberikan penjelasan di buku saja tanpa mementingkan
keterampilan proses siswa dalam memecahkan suatu permasalahan yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa.
kondisi pembelajaran yang diharapkan yaitu menjadikan siswa sebagai subjek yang
berupaya ikut aktif dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggali sendiri, memecahkan
sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak
bertindak sebagai motivator dan fasilitator.

Masalah yang selalu dirasakan oleh siswa yaitu mereka cepat merasa bosan dan jenuh
dengan keadaan kelas dimana siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru saja
tanpa ikut berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Rendahnya minat siswa untuk ikut
berperan aktif dalam proses belajar mengajar saat di kelas dan pada saat guru menjelaskan
materi tentang pelajaran IPS.

Salah satu cara untuk membangkitkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
yaitu dengan cara memvariasikan metode pembelajaran yang banyak macamnya. Sehingga
dengan cara itu dapat membantu siswa agar lebih semangat dalam belajar. Dan pendekatan
belajar yang dilaksanakan dalam proses belajar IPS tidak hanya sebatas untuk memberikan siswa
tentang sejumlah konsep yang bersifat hafalan, tetapi juga supaya agar siswa mampu menjadikan
apa yang telah dipelajari sebagai bekal dengan memahami dan ikut menjalani kehidupan
masyarakat di lingkungannya.

Sehubungan dengan hal tersebut, pengajaran IPS di sekolah harus dikaitkan langsung
dengan lingkungan yang ada disekitar siswa, baik di lingkungan masyarakat sekitar maupun
lingkungan alam sekitar. Dalam hal ini, pendekatan yang sesuai yang dapat digunakan adalah
pendekatan lingkungan yang memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
Pendekatan lingkungan dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran IPS yang
berkaitan dengan lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar yaitu bahan pelajaran berasal dari lingkungan.

Maka berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang muncul adalah


”Implementasi pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPS utuk meningkatkan kecintaan
anak pada lingkungan sekitar”

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dimyati dan Mujiono(2000).Belajar dan pembelajaran,Jakarta:Rineka Cipta Hamalik.

Hidayati, Mujinem, Senen A. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, Oemar. 1993. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 1997. Media Pendidikan. Bandung: Alumni Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Jaenudin, R. 2014. “Konsep Ilmu Penegtahuan Sosial dalam Sistem Pendidikan di Indonesia”.
Jurnal Forum Sosial, VII (01).

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mulyani. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud

Pebriyenni. 2009. Bahan AjarPembelajaran IPS II (Kelas Tinggi).Padang: KerjasamaDepdiknas


dan Fkip Universitas Bung Hatta.

Sapriya, 2011. Pengajaran IPS, Konsep dan Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Sumarmi. 2008. Sekolah Hijau sebagai Alternatif Pendidikan Lingkungan Hidup dengan
Menggunakan Pendekatan Kontekstual. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 15. Nomor 1. Februari
2008. Hal. 19-25. (Jurnal diakses tanggal 25 januari 2020).

Suryosubruto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2004.PsikologiBelajar.Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai