Anda di halaman 1dari 10

ANALISA BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN WORK SAMPLING DAN

NASA-TLX UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPERATOR


(Studi Kasus: PT XYZ)

ANALYSIS OF WORKLOAD WITH WORK SAMPLING AND NASA-TLX TO


DETERMINE THE NUMBER OF OPERATORS
(Case study: PT XYZ)

Rahadian Ramadhan1), Ishardita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D2), Remba Yanuar, ST., MT3)
Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: randy2492@gmail.com1), kangdith@ub.ac.id2), remb4@ub.ac.id3)

Abstrak

PT. XYZ merupakan pabrik yang bergerak di bidang sandang. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah pengukuran beban secara fisik dan pengukuran beban secara mental. Pada PT XYZ para
pelaksana mesin sering sekali mengeluh tentang kelelahan karena harus mengoperasikan mesin yang banyak
dalam sekali kerja. Untuk mengurangi kelelahan tersebut maka dibuatlah rencana penambahan jumlah
karyawan tetap untuk mengurangi beban kerja setiap pelaksana mesin.. Pengukuran beban kerja
menggunakan metode Workload Analysis (WLA) dan NASA-TLX. Dari hasil kedua metode tersebut akan
dianalisa kemudian akan menghasilkan pertimbangan untuk menentukan jumlah karyawan. Penelitian ini
menghasilkan jumlah penambahan untuk pelaksana mesin Ring-Spinning. Menurut perhitungan dengan
Workload Analysis, persentase beban kerja 5 pelaksana mesin adalah 112,8%. Setelah penambahan
pelaksana mesin di mesin Ring sebanyak 1 orang persentase beban kerjanya menjadi 94,56%. Hasil
perhitungan NASA-TLX menunjukkan bahwa beban mental 5 operator adalah 71,4. Setelah penambahan
pelaksana mesin di mesin Ring sebanyak 1 orang skor NASA-TLX menjadi 59,49.

Kata kunci : Ergonomi, Work Sampling, Workload Analysis, NASA-TLX

1. Pendahuluan
Karyawan adalah aset yang berharga bagi tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya
perusahaan. Tanpa adanya karyawan kesalahan kerja akan memberikan peluang
perusahaan tidak mungkin dapat berjalan terjadinya kecelakaan kerja dalam industri
sebagaimana mestinya. Karyawan merupakan (Nurmianto, 2004).
manusia biasa yang juga memiliki rasa lelah. PT XYZ merupakan pabrik yang
Rasa lelah dapat ditimbulkan dari berbagai bergerak di bidang sandang. Sebagai salah satu
macam hal, misalnya dari beban kerja pekerjaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
yang dilakukan sehari-hari. Beban kerja adalah (BUMN) PT XYZ bertanggung jawab untuk
suatu istilah yang digunakan untuk menyebut memenuhi kebutuhan sandang di Indonesia.
harga atau cost dari pencapaian suatu target Produk utama PT XYZ adalah benang tenun,
kegiatan. Setiap beban kerja yang diterima kain dan karung plastik, yang diproduksi oleh 7
seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap pabrik pemintalan, 1 pabrik terpadu
kemampuan fisik maupun mental pekerja yang (pemintalan dan pertenunan) dan 1 pabrik
menerima beban kerja tersebut agar tidak karung plastik. PT XYZ merupakan salah satu
terjadi kelelahan (Hart, 1990). cabang yang memproduksi benang polyester
Definisi kelelahan menurut Suma’mur dengan kualitas unggul dan terpercaya.
(1996) adalah berkurangnya kapasitas kerja dan Dibalik produk kualitas unggulnya
ketahanan tubuh. Menurut Tarwaka (2004) terdapat beberapa permasalahan pada
kelelahan adalah suatu mekanisme departemen produksi, salah satunya adalah
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari permasalahan tentang beban kerja. Salah satu
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi penyebabnya adalah banyaknya pelaksana
pemulihan setelah istirahat. Kelelahan kerja mesin di sini bisa dikatakan tidak seimbang
akan menurunkan kinerja dan menambah dibandingkan dengan jumlah mesin yang

964
tersedia. Data dari jumlah karyawan atau bobot rata-rata dari 6 subskala yaitu Mental
operator dan jumlah mesin di departeme Demands, Physical Demands, Temporal
produksi PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 1. Demands, Own Performance, Effort dan
Frustation (NASA Performance Research
Tabel 1. Data Perbandingan Pelaksana Mesin Group, 1988). Metode ini memiliki tingkat
PT. XYZ sensitivitas yang baik karena pengukurannya
No Mesin Jumlah Pelaksana Jumlah
Mesin Mesin
ditinjau dari 6 subskala dan menyeluruh (Rubio,
1 Blowing 3 2 (2 aktif) Diaz, Martin, & Puente, 2004).
2 Carding 3 31 (18 aktif) Pengukuran beban fisik diukur dari
3 Drawing 2 6 (5 aktif)
4 Speed 2 4 (4 aktif)
pendekatan work sampling. Metode work
5 Ring (Spiing) 5 48 (9 aktif) sampling merupakan salah satu metode
6 Winding 8 5 (5 aktif) pendekatan yang bisa digunakan untuk
mengukur produktivitas dengan mudah. Work
Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat sampling juga dapat digunakan untuk
diketahui bahwa terdapat ketidakseimbangan mengetahui aktivitas produktif dan tidak
perbandingan jumlah mesin dan operator pada produktif operator. Selain itu,work sampling
departemen produksi PT XYZ. juga dapat digunakan untuk pengamatan yang
Ketidakseimbangan ini dapat diartikan sebagai bersifat diskrit (Wignjosoebroto, 2008). Dengan
kekurangan jumlah pelaksana mesin. Akibat konsep pendekatan pengukuran beban mental
keadaan ini pelaksana mesin di PT XYZ harus dan beban fisik yang digunakan pada penelitian
mengoperasikan mesin lebih banyak dari ini, diharapkan peneliti mampu mengatasi
kemampuannya. Untuk itu diperlukan aktivitas ketidakseimbangan jumlah operator dan mesin
fisik dan aktivitas mental yang lebih untuk untuk mencegah terjadinya beban kerja yang
mengoperasikan mesin-mesin tersebut. tinggi sehingga dapat mencegah dampak buruk
Di samping itu pelaksana mesin di PT bagi karyawan.
XYZ sering merasakan gejala-gejala kelelahan.
Gejala tersebut sering dialami ketika sedang 2. Metode Penelitian
bekerja. Beberapa gejalanya dapat diketahui Metode pengumpulan data yang
dari Tabel 2. dilakukan adalah observasi pada proses
produksi. Metode observasi dilakukan dengan
Tabel 2. Data Gejala Kelelahan Pelaksana Mesin wawancara mengenai keadaan pelaksana mesin
PT XYZ ketika melakukan pekerjaannya. Langkah
No. Gejala selanjutnya adalah menentukan prioritas
1 Perasaan lesu, ngantuk dan pusing
2 Tidak konsentrasi
pelaksana mesin mana yang akan diamati.
3 Kurang waspada Menentukan prioritas dilakukan dengan cara
4 Respon yang lambat brainstorming dengan pihak perusahaan.
5 Kehilangan gairah untuk bekerja Setelah itu dilakukan penentuan elemen kerja
untuk melakukan pengamatan work sampling
Dari Tabel 2 di atas dapat diindikasikan dengan Lembar Instruksi Kerja (LIK)
pelaksana mesin di PT XYZ mengalami beban perusahaan.
kerja yang tinggi baik secara fisik dan mental. Setelah itu dilakukan pengamatan awal
Beban kerja yang tinggi akan mempercepat work sampling. Pengamatan awal dilakukan
timbulnya kelelahan, yang dapat berdampak dengan menentukan jumlah pengamatan. Data
pada timbulnya kecelakaan kerja (Silalahi & awal yang diambil adalah 800 kali pengamatan
Silalahi, 1995). Kecelakaan kerja dapat selama 2 jam pengamatan. Pengamatan
menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. dilakukan mulai pukul 09.00-11.00 WIB.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis lebih Pengamatan dilakukan hingga data dinyatakan
lanjut terkait dengan pengukuran beban kerja cukup.
baik fisik maupun mental. Salah satu metode Langkah selanjutnya adalah melakukan
yang dapat digunakan untuk melakukan pengambilan data dengan menggunakan metode
pengukuran beban mental adalah metode NASA-TLX. Langkah awal dimulai dengan
NASA-TLX. pengambilan nilai rating dan pengambilan
NASA-TLX adalah metode rating multi- bobot pelaksana mesin. Kartu berisi 15
dimensional yang mampu mengukur secara perbandingan antar bobot dibagikan kepada
keseluruhan beban kerja mental berdasarkan pelaksana mesin. Bobot akan dikalikan dengan

965
rating kemudian dibagi 15 untuk mendapatkan Tabel 4. Elemen Kerja PT XYZ
skor NASA-TLX. No Aktivitas
3. Hasil dan Pembahasan 1 Sambung Benang
Dalam penelitian ini data yang 2 Isi roving
dikumpulkan berupa elemen kerja, pre-work 3 Ganti traveler
sampling, performance rating, penentuan 4 Cek bobbin dan spindle
5 Pisah roving
allowance, workload analysis dan skor NASA-
6 Simpan waste
TLX.
7 Ganti roving
3.1 Identifikasi Elemen Kerja
Langkah awal yang dilakukan adalah Sambung benang merupakan aktivitas
menentukan elemen kerja berdasarkan Lembar utama dalam pengoperasian mesin Ring ini.
Instruksi Kerja (LIK) perusahaan. Dimulai dari mengambil helai benang
kemudian menyatukan sampai meletakkan
Tabel 3. Lembar Instruksi Kerja(LIK) PT XYZ bobbin ke spindle semula.
Posisi Isi roving adalah aktivitas pemasangan
Job description
Jabatan roving pada creel and cradle tempat
Pelaksana 1. Ambil alat kerja menggantungnya roving pada mesin ring.
Mesin 2. Sambung benang putus dan hindari
(Operator pancing ulang Dimulai dari pelaksana mesin mengambil
Pelaksana) 3. Isi roving yang habis dan suapkan roving dari keranjang hingga memasangnya
pada roll draft pada creel.
4. Ganti traveller yang sudah aus Cek bobbin dan spindle adalah aktivitas
5. Betulkan spindle tape yang slip,
pengecekan mesin dan transportasi dari
cabut gulungan benang yang gembos
dan ganti bobbin serta pancing lagi pelaksana mesin. Transportasi pada jenis
6. Bersihkan bottom roll dan top roll pekerjaan ini adalah aktivitas perpindahan
dari lapping, gunakan pengkait bila untuk pemeriksaan. Dimulai ketika operator
perlu berjalan mengecek mesin hingga operator
7. Pisahkan bila ada roving cacat dan
roving baik berhenti pada bobbin spindle tertentu untuk
8. Simpan reused waste hasil lapping, melakukan penyambungan benang. Dalam
potongan roving pada kantong waste aktivitas ini terjadi proses pemeriksaan spindle
dan kumpulkan pada tempat yang bobbin dan roving yang ada pada mesin ring.
disediakan
Dalam aktivitas ini pelaksana mesin juga
9. Ganti top roll yang cacat
10. Kontrol spindle dan pancing benang mengalami perpindahan mesin dengan pola
11. Laksanakan pembersihan di daerah perpindahannya acak.
roll draft, traveller gauge dengan Pisah roving adalah aktivitas pemisahan
stick. roving dalam kereta dorong. Roving yang baik
12. Kumpulkan alat-alat kerja menjelang
akhir kerja dan simpan di tempat
dipisahkan dari yang tidak baik untuk dipasang
yang disediakan ke mesin ring. Dimulai dari mengambil roving
dari keranjang untuk diinspeksi kemudian
Dari Tabel 3 diketahui job description meletakkannya kembali.
pelaksana mesin Ring PT XYZ. Dari LIK di Simpan waste adalah aktivitas
atas akan dilakukan penentuan elemen kerja. pengambilan reused waste maupun waste yang
Penentuan elemen kerja berdasarkan dibuang. Dimulai dari membuka tutup
pengamatan awal dan brainstorming dengan pneumafil box. Waste disimpan di dalam
pihak perusahaan. karung, lalu menutup kembali tutup pneumafil
Diketahui pada Tabel 4 elemen-elemen box.
kerja di PT. XYZ. Elemen kerja ini digunakan Ganti roving adalah aktivitas penggantian
sebagai aktivitas produktif. Ada 7 aktivitas roving ditengah proses penggulungan. Hal ini
pokok dalam lembar instruksi kerja pelaksana bisa saja terjadi karena roving yang terpasang
mesin ring, yaitu: sambung benang, isi roving ternyata cacat di tengah proses seperti kempes
ganti traveller, cek bobbin dan spindle, pisah atau gulungannya rusak sehingga menghambat
roving, simpan waste dan ganti roving. penarikan benang dari roving ke roll draft.
Dimulai dari penarikan roving dari creel,
inspeksi kerusakan, dan meletakkan roving di
keranjang roving cacatDemikian juga dengan

966
penentuan aktivitas non-produktif. Penentuan Tabel 6. Aktivitas non-produktif PT. XYZ
dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan %
Data yang %
Non-
pihak PT XYZ. Aktivitas non produktif yang Pelaksana Terkumpul N’ produ
Prod
didapatkan tercantum dalam Tabel 5. (N) ktif
uktif
Pelaksana 1 800 5625 0,9 0,1
Tabel 5. Aktivitas non-produktif PT XYZ Pelaksana 2 800 7708 0,92 0,08
No. Aktivitas Non- Pelaksana 3 800 8465 0,93 0,07
Keterangan
Produktif Pelaksana 4 800 10738 0,945 0,055
1. 1 Personal Timesa. Pergi ke toilet Pelaksana 5 800 12195 0,95 0,05
b. Minum
c. Beribadah
d. Menelepon
e. Menghilangkan bosan
3.3 Uji Kecukupan dan Keseragaman
2. 2 Fatigue a. Beristirahat ditengah Pada data pre-work sampling yang telah
kerja diambil dari hasil pengamatan maka dibutuhkan
b. Menghela nafas uji kecukupan data, yang bertujuan untuk
c. Mengusap keringat mengetahui data yang kita ambil sudah cukup
d. Peregangan
3. 3 Non Joba. Membantu pekerjaan
mewakili atau belum.
Description teman kerja yang tidak Pada penelitian ini digunakan derajat
sebidang kerja. kepercayaan 95% dengan nilai k = 2. Nilai
4. 4 Idle a. Menunggu mesin hidup derajat ketelitian yang digunakan adalah 0,08.
b. Menunggu mesin 1. Uji Kecukupan Data
Maintainance
Pada tabel ini dijelaskan tentang
kecukupan data pelaksana mesin 1.
Berdasarkan data pada Tabel 5 dapat
diketahui bahwa ada 4 jenis kegiatan non-
Tabel 7. Tabel Kecukupan Pelaksana Mesin
produktif pada pelaksana mesin Ring ini yaitu Ring /Spinning
Personal Time, Fatigue, Non Job Description,
dan Idle. Personal Time adalah waktu yang
digunakan untuk kebutuhan pribadi pelaksana
mesin. Fatigue adalah kelelahan yang tidak
dapat dihindarkan saat bekerja. Non job
description adalah kegiatan yang dilakukan tapi
tidak terkait dengan job description-nya.
Sedangkan aktivitas idle adalah aktivitas
menunggu Berdasarkan hasil perhitungan jumlah
kecukupan data terhadap 5 pelaksana mesin
3.2 Pre-Work Sampling diperoleh bahwa nilai N>N’ untuk masing-
Pre-Work Sampling adalah tahap awal masing pelaksana mesin. Sehingga data
dari proses pengambilan data Work Sampling. dinyatakan cukup. Waktu yang diperlukan
Data yang diambil adalah data persentase untuk mencukupi kebutuhan data pelaksana 4
produktif dan persentase non-produktif. Pada adalah 10 hari. Dengan data yang terkumpul
penelitian ini digunakan derajat kepercayaan sebesar 8000 dan kecukupan (N’) sebesar 7850.
95% dengan nilai k = 2. Nilai derajat ketelitian Waktu yang diperlukan untuk mencukupi data
yang digunakan adalah 0,08. pelaksana 4 adalah waktu yang terlama. Karena
Data yang dikumpulkan pada pre-work presentase produktif pelaksana 4 merupakan
sampling berjumlah 800 data. Pengamatan yang terbesar. Waktu yang diperlukan untuk
dilakukan selama 2 jam yang dimulai pukul mencukupi data pelaksana 1 adalah yang paling
9.00-11.00 WIB. Berdasarkan hasil yang singkat. Pengambilan data hanya berlangsung
diperoleh pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa selama 6 hari. Dengan total data 4800 dan nilai
data yang dikumpulkan belum dinyatakan N’ sebesar 4425. Hal ini disebabkan karena
cukup karena N<N’. Untuk itu dibutuhkan pelaksana 1 memilik persentase produktif yang
pengambilan data kembali hingga data paling kecil.
dinyatakan cukup. Data dinyatakan cukup jika 2. Uji Keseragaman Data
N>N’. Uji keseragaman dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang didapat telah
seragam dan tidak melebihi batas kontrol atas

967
(BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) yang
telah ditentukan. Uji keseragaman dilakukan
terhadap 5 orang pelaksana mesin Ring. Data
yang digunakan untuk dilakukan uji
keseragaman adalah data persentase produktif
yang dialami oleh masing-masing pelaksana.
Berikut adalah contoh perhitungan uji
keseragaman data untuk pelaksana 1 mesin
Ring.
∑P
P̅ = (pers.1)
jml hari
Gambar 1. Peta Kontrol Uji Keseragaman Work
90% 89,75% 87,75% 88,75% 89,75% 87,63% Sampling Pelaksana 1 Mesin Ring
6

∑N
Hasil perhitungan uji keseragaman data
̅=
N (pers.2) untuk 5 pelaksana mesin menunjukkan bahwa
jml hari
seluruh data persentase produktif masing-
800 800 800 800 800 800 masing pelaksana mesin telah seragam. Hasil
6 perhitungan tersebut berada diantara Batas
= 800 Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah
(BKB). Pada Tabel 8 berikut ini ditampilkan
Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) hasil uji keseragaman 5 pelaksana mesin Ring.
dan Batas Kontrol Bawah (BKB). BKA dan
BKB dihitung menggunakan rumus berikut: Tabel 8. Hasil Uji Keseragaman 5 Pelaksana Mesin
̅ ( ̅)
̅ √ (pers.3) Ring
̅

89% (100% ̅̅̅̅̅̅


89%)
= 89% 3√
800
= 98%
̅
P - (1 - P) ̅
P̅ - 3 √ ̅ (pers.4)
N

̅̅̅̅̅̅)
89% (100% 89%
= 89% 3 √
800
= 80% 3.3.1 Penentuan Performance Rating
Performance Rating bertujuan untuk
Peta kontrol uji keseragaman data memberi penilaian atau mengevaluasi
pelaksana 1 mesin Ring dapat dilihat pada kecepatan kerja seorang operator. Dalam
gambar dibawah ini. Pada gambar dibawah penelitian ini, penilaian performance rating
dapat dilihat bahwa persentase produktif berdasarkan tabel Westinghouse System.
pelaksana 1 sudah berada diantara batas kontrol Berikut ini adalah contoh perhitungan
atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). performance rating untuk pelaksana mesin.
Sehingga dapat dikatakan bahwa data Performance rating = 1+ rating factor
persentase produktif pelaksana 1 mesin Ring Performance rating = 1 + 0
sudah seragam. Performance rating = 1
Peta kontrol uji keseragaman data
pelaksana 1 mesin Ring dapat dilihat pada
gambar di atas. Pada gambar dibawah dapat
dilihat bahwa persentase produktif pelaksana 1
sudah berada diantara batas kontrol atas (BKA)
dan batas kontrol bawah (BKB). Sehingga
dapat dikatakan bahwa data persentase
produktif pelaksana 1 mesin Ring sudah
seragam.

968
Tabel 9. Performance Rating 5 Pelaksana Mesin Tabel 11. Aktivitas Produktif dan Non-Produktif
Ring

Tabel 9 menunjukkan bahwa seluruh 3.3.4 Penentuan Jumlah Operator


pelaksana mesin yang menjadi objek Berdasarkan hasil perhitungan beban
pengamatan memiliki nilai PR sebesar 1 yang kerja yang dilakukan terhadap 5 pelaksana
artinya aktivitas pelaksana mesin tersebut mesin Ring maka dapat dihitung jumlah pekerja
adalah rata-rata. Pengertian rata-rata adalah yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
tidak ada perubahan kondisi kerja pada skill, pekerjaan. Berikut adalah perhitungan jumlah
effort, condition dan consistency. Dalam pekerja yang dibutuhkan berdasarkan beban
penelitian ini pelaksana mesin dianggap kerja dengan mengelompokannya sesuai jenis
melakukan aktivitasnya dengan kemampuan pekerjaan.
rata-rata sesuai dengan cara pelaksana mesin Jumlah pelaksana yang menjadi subjek
tersebut melakukan aktivitas seperti dalam pengamatan adalah 5 orang. Lima orang.
kebiasaannya. Pelaksana mesin Ring tersebut memiliki beban
kerja melebihi 100%, sehingga dapat
dikategorikan beban kerja yang tinggi.
3.3.2 Penentuan Allowance
Perhitungan allowance dihitung Sehingga diperlukan perhitungan jumlah
menggunakan tabel rekomendasi kelonggaran pekerja yang dibutuhkan. Berikut ini adalah
dari International Labour Organizational (ILO) ilustrasi dari penambahan operator sehubungan
dengan 12 kategori. Penilaiannya berdasarkan dengan penambahan beban kerja.
pengamatan di lapangan. Perhitungan Total Beban Kerja
kelonggaran dapat dilihat pada Tabel 10.
111% 111% 113% 115% 114% = 564 %
Tabel 10. Allowance Pelaksana Mesin Ring Rata rata beban kerja (kondisi real dengan 5 pekerja)
564%
=
5
= 112,8 %
Rata rata beban kerja (rekomendasi penambahan 1 pekerja)

= 94,56%
3.3.3 Penentuan Nilai Beban Kerja Fisik
Aktivitas non-produktif dibagi menjadi 4 Rata rata beban kerja (rekomendasi penambahan 2 pekerja)
aktivitas, yaitu: Fatigue, Personal, Non Job 564%
=
Desc, Idle. Sedangkan aktivitias produktif 7

dibagi menjadi 7, yaitu: sambung benang, isi = 80,57


roving, ganti traveller, cek bobbin & spindle,
pisah roving, simpan waste, dan ganti roving. Setelah dilakukan perhitungan dengan
Tabel 11 menunjukkan aktivitas produktif membagi total beban kerja terhadap lima orang
dan aktivitas non-produktif pelaksana mesin pekerja (kondisi nyata) maka diperoleh rata-
Ring. Persentase kegiatan diatas diperoleh dari rata beban kerja yang diterima pelaksana mesin
pengamatan yang dilakukan selama kurang sebesar 112,8 %, namun jika dibagi dengan
lebih 2 jam tiap harinya mulai pukul 09.00 - enam orang pekerja atau yang berarti
11.00 WIB. menambah satu orang pekerja maka rata-rata
beban kerja menjadi 94,56%. Kondisi yang

969
sama diterapkan dengan penambahan 1 orang banyak dengan pola putus benang yang tidak
lagi untuk mengetahui tingkat beban kerja. dapat diprediksi. Maka faktor temporal demand
Maka hasilnya adalah 80,57%. Persentase dan physical demand dapat dikaitkan dengan
tersebut masih normal karena berada dibawah waktu yang dibutuhkan untuk menyambung
100%. Persentase 80,57% merupakan benang pada tiap mesin serta kebutuhan fisik
persentase yang jauh dibawah 100%. Pada para pelaksana mesin. Bobot terendah diperoleh
angka 80% dikhawatirkan pekerja lebih banyak oleh performance. Performance dijelaskan
menganggur daripada bekerja. Maka dari itu sebagai seberapa yakin pekerja dapat memenuhi
dari hasil perhitungan diputuskan untuk target. Pada pekerjaan mesin ring ini pekerja
menambah 1 orang pelaksana mesin tidak dituntut untuk menyelesaikan target
berdasarkan analisis beban kerja fisik. produksi per mesin. Cepat atau lambat
selesainya suatu pekerjaan didominasi oleh
3.4 Pengumpulan Data NASA-TLX kerja mesin ring.
Pengumpulan data nasa TLX dilakukan
dengan menggunakan lembar pengamatan 3.4.2 Penentuan Rating Scale
khusus milik NASA-TLX. Pengambilan data Tahap selanjutnya adalah penentuan
menggunakan 2 kuesioner, kuesiner untuk Rating Scale. Rating Scale adalah alat numerik
bobot dan kuesioner rating. Setelah dilakukan yang bertujuan untuk mendapatkan hal-hal yang
pengambilan data menggunakan Lembar merefleksikan faktor kerja yang dirasakan
Pengamatan Kerja NASA TLX, kemudian operator. Subjek diminta untuk menandai skala
dilakukan pengambilan bobot. di nomor yang diinginkan. Dalam situasi
tertentu pengisian Rating Scale dapat
3.4.1 Penentuan Bobot Kerja didampingi secara verbal atau model
Pengambilan bobot dilakukan dengan wawancara sesuai dengan panduan dari NASA-
cara melakukan kegiatan wawancara TLX Guide v.1.0. Rating scale yang digunakan
menggunakan Lembar Bobot NASA TLX. adalah, mental demand, physical demand,
Lembar bobot NASA-TLX diberikan kepada 5 temporal demand, performance, effort,
orang pekerja terhadap pekerjaan yang mereka frustration. Penilaian rating tercantum pada
lakukan. Pemberian bobot bertujuan untuk Tabel 13.
mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh
pada jenis pekerjaan tersebut. Pada Tabel 13. Perolehan Rating Scale
pengamatan ini bobot yang diperoleh adalah PM PM PM PM PM
Faktor kerja
sebagai berikut. 1 2 3 4 5
Mental 75 70 80 80 75
Tabel 12. Aktivitas Produktif dan Non- Produktif Demand
Physical 70 75 70 80 80
Demand
Temporal 70 70 70 80 70
Demand
Performance 60 60 55 55 60
Effort 60 70 70 60 70
Frustration 60 60 70 70 60

3.4.3 Perhitungan Weighted Workload


Pada bagian ini, nilai bobot aspek akan
Dapat diketahui dari Tabel 12 perolehan
dikombinasikan dengan rating yang telah
bobot tertinggi ada pada temporal demand dan
diberikan oleh pekerja terhadap pekerjaan yang
Physical demand. Hal ini menunjukkan bahwa
dihadapinya dengan cara mengalikannya. Hal
jenis pekerjaan ini membutuhkan kapasitas fisik
ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai beban
dan penggunaan waktu yang tinggi.
kerja mental (mental workload) pada tiap
Penggunaan waktu yang tinggi bisa saja terkait
pekerja. Ada 6 faktor yang akan
dengan cepat atau tidaknya mengerjakan
dikombinasikan, yaitu Mental Demand,
pekerjaannya. Penggunaan waktu dalam
Physical Demand, Temporal Demand,
pekerjaan menyambung benang perlu
Performance, Effort, Frustation. Masing-
diperhitungkan. Karena jumlah spindle yang
masing faktor mempunyai bobot yang sudah

970
ditentukan oleh pekerja dalam pengisian bobot
pada kegiatan pengumpulan data. Selain itu, Total beban kerja
tiap faktor juga telah ditentukan seberapa besar 68,69 69,33 72 75,33 72,33
faktor tersebut muncul (rating factor) pada = 356,99
kegiatan pengumpulan data. Bobot dan rating Rata rata beban kerja (kondisi real dengan 5 pekerja)
pada tiap faktor akan dikalikan. Lalu nilai hasil 356,99
perkalian dari masing-masing faktor =
5
dijumlahkan kemudian dibagi 15 menghasilkan
=71,4
nilai weighted rating.
Rata rata beban kerja (rekomendasi penambahan 1 pekerja)
Tabel 14. Perolehan Rating Scale 356,99
=
PM 1 PM 2 PM3 PM4 PM5 6
MD 150 140 240 80 225 = 59,49
Rata rata beban kerja (rekomendasi penambahan 2 pekerja)
PD 350 300 350 400 400
356,99
TD 280 350 280 320 280 =
7
P 0 0 0 0 60 = 50,99

E 60 70 70 120 0
F 180 180 140 210 120 Setelah dilakukan perhitungan dengan
membagi total beban mental terhadap lima
Total 1020 1040 1080 1130 1085
orang pekerja (kondisi nyata) maka diperoleh
Skor 68 69,33 72 75,33 72,33 rata-rata beban kerja yang diterima pelaksana
mesin sebesar 71,4. Tetapi jika dibagi dengan
Nilai Weighted Rating yang dihasilkan enam orang pekerja atau yang berarti
merupakan nilai beban kerja mental yang menambah satu orang pekerja maka rata-rata
dialami oleh pekerja. Tidak ada pembagian beban kerja menjadi 59,49. Ketika ditambah
kategori tinggi rendah beban kerja pada metode menjadi 7 orang pelaksana mesin didapatkan
NASA-TLX. Penentuan skala tinggi atau rata-rata sebesar 50,99. Sehingga
rendah bisa berdasarkan subjektifitas seseorang. mempertimbangkan bobot dari NASA-TLX
Tetapi pada NASA-TLX ini telah ditentukan yang menyatakan bahwa jenis pekerjaan ini
titik normalnya. Suatu skor dimana rata-rata tidak memerlukan aktivitas mental yang sangat
beban mental manusia seharusnya. Titik besar maka hanya diperlukan penambahan
tersebut berada pada level skor 60. Perolehan sebanyak 1 orang saja.
skor tertinggi ada pada pelaksana mesin 4
dengan skor 75,33.. Skor yang ada merupakan 3.5 Analisa Kecukupan Pelaksana Mesin
cerminan dari beban mental yang dirasakan Ring
oleh para pelaksana mesin. Pada tahap ini akan dilakukan analisa
terhadap perhitungan beban fisik dan mental
3.4.4 Perhitungan Jumlah Pelaksana Mesin dari 2 metode diatas. Perhitungan beban fisik
berdasarkan NASA-TLX menggunakan Workload Analysis (WLA)
Berdasarkan hasil perhitungan beban sedangkan beban mental menggunakan NASA-
kerja yang dilakukan terhadap 5 pelaksana TLX. Berikut ini adalah rekap hasil perhitungan
mesin Ring maka dapat dihitung jumlah pekerja 2 metode tersebut.
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Berikut adalah perhitungan jumlah Tabel 15. Hasil Perhitungan Workload
pekerja yang dibutuhkan berdasarkan beban Analysis dan NASA-TLX
mental dengan mengelompokannya sesuai jenis Nomor Workload Analysis NASA-TLX
pekerjaan. 1 111% 68
Jumlah pelaksana yang menjadi subjek 2 111% 69,33
3 113% 72
pengamatan adalah 5 orang. 5 orang pelaksana 4 115% 75,33
mesin Ring tersebut memiliki beban mental 5 114% 72,33
melebihi 60, sehingga dapat dikategorikan
beban kerja yang tinggi. Sehingga diperlukan Dari Tabel 15 di atas dapat diketahui
perhitungan jumlah pekerja yang dibutuhkan. besarnya beban kerja fisik dan mental yang

971
diderita oleh setiap pelaksana. Data antara 1 pelaksana dengan pelaksana lain.
menunjukkan bahwa pelaksana 1, memperoleh
beban kerja fisik sebesar 111% dengan skor Tabel 12. Tabel Perbandingan Persentase
NASA-TLX 68. Sedangkan pelaksana 2 Aktivitas
% % % % %
memperoleh beban kerja secara fisik sebesar No Elemen kerja PM PM PM PM PM
111% dengan skor NASA-TLX 69,33. 1 2 3 4 5
Pelaksana mesin 1 dan 2 memiliki nilai beban 1 Sambung 75,5 71,3 71,3 70,4 70,5
benang
fisik terendah. Keduanya memiliki nilai beban
2 Isi Roving 3,4 4 5 5,8 4,3
fisik 111%. Ditinjau dari besarnya beban mental
berdasar pada NASA-TLX menunjukkan 3 Ganti 0 0,6 0 0 0
Traveller
perbedaan yang tidak terlalu besar dengan skor
4 Cek Bobbin & 5,2 6,6 4,6 6,4 7,7
beban mental sebesar 68 untuk pelaksana1 dan Spindle
pelaksana 2 mengalami skor sebesar 69,33.
5 Pisah Roving 2,2 2,9 4,7 5,6 4,4
Pelaksana 3 memperoleh beban kerja
fisik sebesar 113% dengan skor NASA-TLX 6 Simpan Waste 2,6 3,4 4,8 3,3 4,2
72. Pelaksana 4 memperoleh beban fisik
7 Ganti Roving 0 0 0 0,5 0,2
sebesar 115% dengan skor 75,33. Sedangkan
pada pelaksana 5 memperoleh beban fisik 8 Fatigue 5,5 6,4 6,6 4,9 5,6
sebesar 114% dengan skor NASA-TLX 72, 33. 9 Personal 5,2 4,5 2,8 3,2 2,6
Pelaksana mesin 4 mengalami beban fisik dan 10 Non-job 0 0 0 0 0
beban mental yang tertinggi. Ditinjau dari
11 Idle 0 0 0 0 0
besarnya persentase produktif menunjukkan
bahwa pelaksana mesin 4 ini paling produktif
diantara yang lainnya yaitu 91,92%. Demikian Dari rekap hasil data, dapat diketahui
juga dengan beban mental berdasarkan NASA- bahwa semakin tinggi nilai Workload Analysis
TLX pelaksana 4 juga menjadi yang tertinggi maka semakin tinggi pula skor NASA-TLX hal
yaitu sebesar 75,33. ini membuktikan bahwa semakin tinggi beban
Pada NASA-TLX diketahui bahwa mental maka semakin tinggi pula beban
acceptance score yang disarankan adalah pada fisiknya. Pada perhitungan Workload Analysis
skor 60. Lebih dari 60 dapat dikatakan beban didapatkan jumlah operator seharusnya. Dari
mental tinggi. Gejala yang timbul biasanya yang berjumlah 5 harus ditambah 1 orang lagi
pandangan mulai tidak fokus dan merasa bosan menjadi 6. Dengan beban awal sebesar 112,8%
hingga yang terparah adalah tidak beraturnya menjadi 94,56%. Pada perhitungan NASA-TLX
denyut jantung. Sedangkan pada Workload juga telah didapatkan jumlah operator
Analysis batas tertingginya sebesar 100%. seharusnya. Dari yang berjumlah 5 harus
Gejala yang timbul jika lebih dari 100% adalah ditambah 1 orang lagi menjadi 6. Dengan beban
kelelahan yang dapat berakibat pada kecelakaan awal 71,4 menjadi 59,49. Penambahan
kerja. karyawan dilakukan agar beban kerja baik
Pada dasarnya semua pelaksana mesin secara fisik maupun mental yang dirasakan
memiliki beban mental yang melebihi nilai setiap pelaksana mesin tidak melebihi dari batas
batas kewajaran. Dapat diketahui dari Tabel 12 yang telah ditentukan.
tentang perbandingan persentase aktivitas
pelaksana 1, 2 dan 4. Meskipun pelaksana 4 4. Kesimpulan
memiliki persentase produktif tertinggi namun Kesimpulan yang dapat diambil dari
tak semua elemen kerja dikerjakan oleh penelitian ini berdasarkan hasil pengolahan data
pelaksana 4. Dari seluruh kegiatan produktif dan analisa pembahasan adalah sebagai berikut:
hanya pelaksana mesin 2 yang pernah 1. Beban fisik diukur menggunakan metode
mengganti traveller mesin. Namun hanya Workload Analysis. Pada pelaksana 1 dapat
pelaksana mesin 4 dan 5 pernah mengganti dilketahui, memperoleh beban kerja fisik
gulungan roving yang cacat. Aktivitas yang sebesar 111%. Pelaksana 2 memperoleh
paling banyak dilakukan oleh pelaksana mesin beban fisik sebesar 111%. Pelaksana 3
yaitu adalah aktivitas menyambung benang. memperoleh beban fisik sebesar 113%.
Dari analisa diatas, dapat diketahui dari Tabel Pelaksana 4 memperoleh beban fisik
12 bahwa pekerjaan yang dilakukan bersifat sebesar 115%. Pada pelaksana 5
acak. Tidak ada pembagian job-desc khusus memperoleh beban fisik sebesar 114%.

972
Beban mental diukur menggunakan Tarwaka. (2004), Ergonomi Untuk
NASA-TLX pelaksana 1 dengan skor Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
NASA TLX 68. Pelaksana 2 dengan skor Produktivitas, Uniba Press, Surakarta.
NASA TLX 69,33. Pelaksana 3 dengan Wignjosoebroto, Sritomo, (2008). “Ergonomi
skor NASA TLX 72. Pelaksana 4 dengan Studi Gerak dan Waktu”, Gunpa Widya,
skor 75,33. Dan pada pelaksana 5 dengan Surabaya.
skor NASA-TLX sebesar 72, 33.
2. Berkaitan dengan jumlah pelaksana di
bagian Ring-spinning dapat diketahui
bahwa semua pelaksana memiliki beban
mental maupun fisik yang melebihi
ambang batas. Berdasarkan workload
analysis, kekurangan pelaksana mesin
adalah 1 orang. Dengan beban awal
sebesar 112,8% menjadi 94,56%. Pada
perhitungan NASA-TLX juga telah
didapatkan jumlah operator seharusnya.
Dari yang berjumlah 5 harus ditambah 1
orang lagi menjadi 6. Dengan beban awal
71,4 menjadi 59,49 dengan pengurangan
beberapa faktor penyebab tingginya beban
mental. Penambahan karyawan dilakukan
agar beban mental yang dirasakan setiap
pelaksana mesin tidak melebihi dari batas
yang telah ditentukan.

Daftar Pustaka

Hart, Sandra G. (1990). “NASA Task Load


Index (NASA-TLX): 20 Years Later”, Moffett
Field: NASA-Ames Research Center

Nurmianto, Eko. (2004), Ergonomi: Konsep


Dasar dan Aplikasinya, Prima Printing,
Surabaya.

Rubio, et al (2004), “Evaluation of Subjective


Mental Workload: A Comparison of SWAT,
NASA-TLX and Workload Profile Methods”,
International Journal of Applied Psychology,
Vol. 1, hlm 61-86.

Silalahi, Bennett N.B & Rumondang Silalahi.


(1995), “Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja”, Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta.

Suma’mur. (1996), Higiene Perusahaan dan


Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta.

973

Anda mungkin juga menyukai