BLOK 6.A
Tutor : Bd.
Kelompok :3
PRODI S1 KEBIDANAN
2016/2017
MODUL II
Bidan fatmi berencana akan membuka praktik mandiri dirumahnya. Kini ia sudah
selesai mengurus STR setelah lulus uji kompetensi. Sebelum BPM nya dibuka, bidan fatmi
harus mengurus licensure di dinas kesehatan kota agar kliniknya terdaftar. Banyak surat-surat
yang harus diurusnya agar pelayanan yang diberikan pada kliennya legal. Surat izin yang
telah didapat bidan fatmi sekarang hanya untuk 5 tahun kedepan,jadi kalau ia hendak
memperpanjang izin praktiknya nanti, ia harus mengurusnya lagi. Agar memudahkannya
untuk memperpanjang izin praktiknya nanti, ia harus selalu membuat rekam medis yang
nantinya akan digunakan untuk record review sebagai salah satu penilaian.
Dalam menjalankan praktik dan memberikan pelayananm bidan fatmi selalu
berorientasi pada kebutuhan klien dan SOP, karena bidan fatmi selalu memperhatikan aspek
responsiveness. Sarana dan prasarana untuk kliniknya juga disediakan dan dilengkapinya
sesuai standar. Dia mengharapkan klien akan puas dan nyaman saat datang ke kliniknya.
Bidan fatmi juga selaalu bersikap ramah dan sopan setiap kali berinteraksi dengan kliennya.
Ada klien yang datang kekliniknya hanya untuk bertukar pikiran dan berbagi cerita tentang
masalah yang mereka hadapi. Namun kadang ada pasiennya yang complain dan merasa tidak
puas atas apa yang diterimanya. Kejadian tersebut dijadikan sebagai masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang akan datang.
1. STR : Merupakan kependekan dari surat tanda registrasi, STR merupakan bukti
tertulis dari pemerintah yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki
sertifikat uji kompetensi, dengan STR tenaga kesehatan dapat melakukan aktivitas
pelayanan
2. Licensure : Pemberian surat izin praktek oleh lembaga yang berwenang, izin praktek
ini diberikan bagi yang telah memiliki STR
3. Record review : merupakan rekaman, yang disusun oleh 1 atau lebih file, tiap file
menyimpan dara dari tipe tertentu
4. SOP : Atau standar operasional prosedur merupakan dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan pekerjaan
secara efektif
5. Responsiveness : kesiagaan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat
tanggap.
6. . uji kompetensi : ujian yang dillakukan untuk pemantauan lulusan ujian perguruan
tinggi. Dilakuakn pada akhir pendidikan atau disebut juga exit exam.
STEP II
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana cara untuk dapat membuka praktik mandiri?
2. Apa saja syarat untuk mengurus STR?
3. Apa fungsi STR?
4. Bagaimana pelaksanaan uji kompetensi bidan?
5. Bagaimana prosedur pengurusan STR?
6. Bagaimana cara mengurus lisensi untuk membuka praktik bidan mandiri?
7. Apa tujuan mengurus lisensi sebelum praktik mandiri?
8. Bagaimana bentuk pelayanan yang diberikan bidan pada kliennya?
9. Mengapa surat izin praktik hanya berlaku selama 5 tahun?
10. Apa saja penilaian lain untuk memperpanjang izin praktik bidan?
11. Apa saja aspek yang harus diperhatikan dalam memberi pelayanan selain aspek
responsif?
12. Bagaimana sarana dan prasarana yang sesuai standar?
13. Apasaja yang menyebabkan ada klien yang puas namun ada juga klien yang complain
dengan pelayanan yang diberikan?
14. Bagaimana cara bidan dalam menghadapi klienyang complain dengan pelayanan yang
diberikan?
15. Bagaimana cara meningkatkan dan memperbaiki mutu pelayanan?
STEP III
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana cara membuka praktik mandiri bidan?
- Sarana dan prasana telah sesuai
- Memiliki fotocopy ijazah yang telah dilegalisir
- Memiliki surat rekomendasi dan berita acara dari puskesmas diwilayah akan
dibuka tempat praktik mandiri
- Memberikan pelayanan yang berkualitas
2. Apa saja syarat untuk mengurus STR ?
- Fotocopy ijazah yang telah dilegalisir dengan pas foto
- Surat permohonan penerbitan STR yang di tanda tangan oleh kepala institusi
- Softcopy dimasukkan kedalam cd
- Memiliki sertifikat uji kompetensi
- Surat pernyataan akan memamtuhi aturan etika profesi
3. Apa fungsi dari STR?
- Merupakan bukti tertulis tenaga kesehatan yang telah terigistrasi yang diberikan
oleh mentri kesehatan yang dikeluarkan oleh MTKI
- Syarat untuk aktifitas pelayanan kesehatan
- Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi ilmu pengetahuan
- Meningkatkan mekanisme yang komprehensif untuk kasus mal praktik
4. Bagaimana pelaksanaan ujian kompetensi bidan?
Ujian kompetensi bidan dilaksanakan serentak secara nasional oleh setiap institusi
terhadap mahasiswa sebelum dinyatakan lulus. Ujian kompetensi bertujuan untuk
mellihat kemampuan mahasiswa dalam menerapkan dan memberikan pelayanan
kebidanan yang sesuai standar.
5. Bagaimana prosedur penggurusan STR?
Calon bidan yang akan mengurus STR mengajukan surat permohonan
pengajuan STR yang diusulkan dari institusi ke MTKI provinsi yang nantinya akan
disampaikan ke MTKP. Dalam mengajukan permohonan mengurus STR dicantumkan
nama, TTL, alamat lengkap, lulusan institusi, tahun lulusan. jika telah didapat akan
langsung didistribusikan kepada pemohon.
6. Bagaimana cara mengurus lisensi untuk membuka praktik mandiri bidan?
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah yang
berwenang berupa surat izin yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang teregitrasi
untuk pelayanan mandiri. Lisensi untuk praktik mandiri bidan adalah SIPB (surat izin
praktik bidan). SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh depkes RI kepada bidan
yang menjalankan praktik setelah memenuhi syarat.
Cara mengurus lisensi adalah :
- Memiliki ijazah bidan
- Surat keterangan sehat dari dokter
- Rekomendasi dari organisasi profesi
- Pas foto 4x6 cm sebayak 3 lembar
- Rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota
- SIPB dikeluarkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota ,hanya berlaku selama
STR masih berlaku dan hanya pada 1 tempat praktik
7. Apa tujuan mengurus lisensi sebelum praktik mandiri?
Tujuan umum : melindungi masyarakat dari pelayanan profesi, agar masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar
Tujuan khusus :
- Memberikan kejelasan batasan wewenang
- Menetapkan sarana dan prasana dalam praktik bidan yang sesuai standar
- Menigkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan
- Mencegah pelayanan dibawah standar
Standar
Bidan STR
Diperpanjang
Evaluasi dan
setiap 5 tahun
penilaian
Meningkatkan
mutu pelayanan
STEP V
LEARNING OBJECTIVES
PEMBAHASAN
1. mutu pada pelayanan kebidanan ( konsep dan faktor yang mempengaruhi)
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jada pelayanan dan diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.
Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, maunisa atau
tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan (syafruddin, 2011, hlm 2). Mutu pelayanan kebidanan merujuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada klien.
Manajemen mutu adalah suatu proses dimana orang bergerak untuk mencapai tujuan
a. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterima. Dalam hal
ini aspek komunikasi memegang peranan penting.
b. Empati (sikap peduli) yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan.
c. Biaya (cost).
d. Penampilan fisik petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan.
e. Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan.
f. Kehandalan dan kterampilan petugas kesehatan dalam memberikan perawatan.
g. Kecepatan petugas kesehatan dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien.
Ada beberapa unsur pokok dalam program menjaga mutu pelayanan agar
selalu berkualitas, yaitu :
a. Unsur masukan
Yaitu semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu pelayanan, yang
terpenting adalah tenaga, peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber
daya manusia serta sumber daya lainnya dalam bidang kesehatan.
b. Unsur lingkungan
Yaitu keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan,
yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan manajemen, dan bila tidak sesuai
dengan standar tidak bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan bermutunya suatu
pelayanan.
c. Unsur proses
Yaitu semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan.
Tindakan dapat dibedakan menjadi tindakan medis dan tindakan non medis.
d. Unsur keluaran
Yaitu menunjukkan penampilan pelayanan yaitu penampilan aspek medis pelayanan,
dan penampilan aspek non medis, apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan
standar maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan
bermutu.
Persepsi mutu pelayanan kesehatan dilihat menurut:
a. Konsumen/pasien/masyarakat.
Melihat bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai pelayanan yang sesuai
dengan harapannya baik yang di nyatakan ataupun yang tersirat seperti keramahan-
tamahan, tanggap, dan kecepatan pelayanan, kemajuan pengobatan, rasa aman,
nyaman,dll
b. Pemberi pelayanan
a. Lisensi
Lisensi adalah proses administasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang
berwewenang berupa surat izin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri.
b. Akreditasi
Akreditasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang terbuk
c. Standarisasi
Standarisasi adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan yaitu yang
menyangkut masukan proses dari system pelayanan kesehatan.
d. Sertifikasi
a. Bersifat khas
Bersifat khas maksudnya adalah jelas sasaran, tujuan, tata cara pelaksanaannya
serta diarahkan pada hal – hal yang bersifat pokok saja.
Program menjaga mutu yang terlalu kaku nantinya ditakutkan tidak tanggap
terhadap setiap perubahan.
c. Survey, dapat dilakukan melalui kuesioner atau interview secara langsung maupun
telepn, terstruktur atau tidak terstruktur.
d. Observasi, terhadap asuhan pasien, meliputi observasi terhadap status fisik dan
perilaku pasien.
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan
organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di
dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini di dalam institusi
pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus diserahkan
tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu.
Ditinjau dari peranan para pelaksananya, program menjaga mutu intrnal dibagi atas
a. Para pelaksana program menjaga mutu adalah para ahli yang tidak terlibat dalam
pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan
tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak luar
untuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan
kesehatan, yang biasanya sulit diterima.
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Dengan
mempelajari psikologi, kita dapat memahami prilaku manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
1. Aktivitas kognitif
2. Aktivitas afektif
3. Aktivitas psikomotoris
Aktivitas individu yang berkaitan dengan kerja organ-organ tubuh manusia seperti
berlari, menangis, memukul, menari, tertawa, dsb
a. Memahami prilaku
b. Memprediksi prilaku
c. Mengubah prilaku
Pelayanan adalah proses interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi kebutuhan
dengan seseorang yang ingin terpenuhi kebutuhannya yaitu pelanggan/klien dan para
petugas.
d. Jadi, ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam memberikan pelayanan agar
tercipta psikologi yang baik dari pasien:
e. SERVICE
S: Smile for everyone senyum kepada setiap orang
R: Reading out to every guest with hadapi setiap pelanggan dengan ramah
E: Eye contact that show we are kontak mata mewujudkan penuh perhatian
Psikologi pelayanan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam proes interaksi kerja di industri jasa pelanggan yaitu antara pelanggan (tamu dan
para petugas)
h. Alihkan tugas oada yang lebih mampu bila tidak mampu melayaninya sendiri
Profesi dan profesiobal bidan dalam melaksanakan praktiknya, dapat dilihat dan diketahui
dari aspek karakter dan sikap, yang meliputi :
a. Penampilan
Penampilan seorang bidan yang terlihat rapi dan bersih, sehingga membuat klien
yang akan menerima pelayanan merasa nyaman dan senang melihatnya.
b. Sopan, santun dan tata krama
c. Keramahan
a. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuat nya.
b. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan secara berkala.
c. Menggunakan konsultasi dan rujukan dalam asuhan kebidanan.
d. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode oasca persalinan, BBL dan anak.
e. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama.
f. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan.
g. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.