Kimia Lingkungan Desinfektan Air
Kimia Lingkungan Desinfektan Air
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Kimia Lingkungan
1. Liyana
2. Nur Amalia Putri
3. Muhammad Sidiq Ari Wibowo
4. Puteri Ullyana Saragih P21345119059
5. Sabrina Christianingrum P21345119073
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada
kami.Sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Kimia Lingkungan sesuai waktu yang telah
ditentukan.Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas berkelompok yang
telah diberikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
PENDAHULUAN
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan
untukmencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga
untukmembunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya.Sedangkanantiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup.
Bahandesinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan
dan pakaian.
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik
dandesinfektan.Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena
adanya batasan dalam penggunaan antiseptik.Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak
merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan
jugadijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan
kuman.Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai
bahan dalam proses sterilisasi.
Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat
menentukanefektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam
proses desinfeksisebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia
(penambahan bahan kimia).Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia,
khususnya jenis-jenis bahan kimia yangdigunakan serta aplikasinya.
PEMBAHASAN
1. Chlorin(Cl2)
Chlorin banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai
oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidant, chlorin digunakan untuk menghilangkan
bau, rasa dan warna pada pengelolahan air bersih, serta untuk mengoksidasi Fe+2 dan
Mn-2 yang banyak terkandung dalam air tanah menjadi Fe+3 dan Mn-3 . Yang
dimaksud dengan chlorin tidak hanya Cl2 saja, akan tetapi termaksuk juga asam
hiphochlorite (HOCl) dan ion hypochlorite (OCl). Serta beberapa jenis chloramine,
seperti monochloramine (NH2Cl) termaksud di dalamnya.
Chlorin dapat diperoleh dari gas Cl2 atau dari garam-garam NaOCl (bleach) dan
Ca(OCl)2. Chloramines terbentuk karena adanya reaksi antara amonia (NH3), baik
anorganik amonia maupun organik amonia di dalam air dengan chlorine. Adapun jenis-
jenis chlorin adalah sebagai berikut :
a. AnorganikChloramine
Seperti telah disebutkan di atas, chloramine terbentuk karena adanya amonia di
dalam air.Chloramine kurang efektif sebagai desinfektan bila dibandingkan dengan
chlorine, tetapi bersifat lebih stabil sehingga residualnya lebih persistent.Pementukan
jenis chloramines tergantung pada pH dan pertandingan NH3 dengan HOCl.
b. OrganikCChloramine
Pada organic chloramines reaksi yang terbentuk agak lambat tetapi hasilnya
stabil, sehingga residualnya tetap ada setelah beberapa jam.Kemampuan desinfektan
lebih rendah bila dibandingkan dengan anorganik chloramine.
c. Natrium dan Calsium Hphochlorit
d. Chorine dioksida
Sejak tahun 1944 chlorine dioksida (ClO2) sudah digunakan dalam proses
pengolahan air bersih, untuk menghilangkan rasa dan bau akibat adanya phenol.
Selain menghilangkan rasa dan bau ClO2 digunakan pula untuk menghilangkan zat
besi (Fe) dan mangan (Mn), serta sebagai desinfektan dan pencegah adanya algae.
2. Ozone (O3)
Ozone atau O3 bersifat mudah larut di dalam air dan mudah terdekomposisi pada
temperature dan pH tinggi.Karena sifat terakhir ini, maka ozone harus disiapkan/dibuat
sesaat sebelum digunakan.Ozone merupakan oksidator kuat yang bereaksi cepat dengan
hampir semua zat organik dan anorganik.Meskipun demikian, peekecualian terjadi bagi
ion chlorida karena tidak bereaksi dengan ozone dan amonia yang hanya sedikit bereaksi
dengan ozone.
Sifat ozone yang bereaksi dengan cepat menyebabkan persistensinya di dalam air
hanya sebentar saja. Dengan demikian desinfektan ini kurang efektif bila dimasudkan
untuk “menjaga” kualitas air yang terkontaminasi di jaringan distribusi. Ozone tidak
stabil di dalam air serta mempunyai waktu paruh sebesar 40 menit pada pH 7,6 dan suhu
14,6 derajat C. Pada suhu udara bebas diperkirakan waktu paruhnya hanya sekitar 10-20
menit.
Sudah sejak lama iodine digunakan sebagai anti septik pada luka yang kita derita,
meskipun demikian penggunaannya sebagai desinfektan kurang popular sampai saat
ini.Dibandingkan dengan chlorine, penggunaan iodine memerlukan biaya besar.Seperti
halnya chlorine dan bromine, efektivitas iodine dalam membinasakan bakteri dan cyste,
masih sangat tergantung pada pH.Akan tetapi dalam membinasakan virus, iodine lebih
efektif daripada chlorine dan bromine.Bromine merupakan bakterisida dan virusida yang
efektif.Pada kehadiran amonia di dalam air, bromine lebih efektif bila dibandingkan
dengan chlorine.Sebagai cystisida, asam hypobromus masih tetap aktif pada pH > 9.
4. Desinfektan Lain
Beberapa desinfektan yang belum banyak digunakan karena kurang efektif atau
karena penggunaannya masih merupakan hal baru, itu sebagai berikut :
a. Ferrate
Ferrate merupakan garam dari asam ferric (H2FeO4) dimana Fe bervalensi
6.Sebagai bakterisida atau virusida, ferrate lebih baik dari pada chloramine.
b. Hydrogen Peroksida
Hydrogen peroksida (H2O2) adalah oksidator yang digunakan pula sebagai
desinfektan.Penggunaannya tidak popular, karena harganya mahal dan konsentrasi
yng diperlukan sebagai desinfektan cukup tinggi.
c. Kalium Permanganat
http://nanosmartfilter.com/jenis-desinfektan-air/
https://www.academia.edu/32453914/Makalah_desinfektan