DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan sasaran
B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomndasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Sabtu
NUPTK : 9563738641200043
Agama : Islam
Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practice Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) ini dengan baik. Dalam penyusunan Best Practice penulis
banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Sampang
2. Plt Kepala SMKN 1 Sampang yang telah memberi izin, kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas – luasnya
3. Semua rekan guru di SMKN 1 Sampang yang telah memberi bantuan selama proses
penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan
seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi.
Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).
Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b)
selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa
mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari
buku teks. Untuk menghadapi era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover learning. Menurut
Hosnan (2014:282): “discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara
belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar
berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi” Dalam
mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar
yang teacher oriented menjadi student oriented
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan Model Discovery/InquiryLearning,
penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika Model Discovery Learning ini diterapkan
pada kelas yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Oleh karena
itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best practice
berjudul "Implementasi Pembelajaran Limit Fungsi Melalui Pendekatan Saintfik Dengan
Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas XII untuk pasangan KD Limit Fungsi Aljabar
C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran
Matematika terutama dalam materi matriks yang berorientasi HOTS. Penulis
mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS
atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis
(criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan
berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan
kepercayaan diri (confidence).
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengetahuan
Keterampilan
IPK Pengayaan:
4.30.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
bentuk pecahan
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning .
5. Membuat Desain Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran
6. Membuat Penilaian Berorientasi HOTS
7. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai pendekatan saintifik dengan menggunakan sintak
discovery learning .Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning:
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Stimulation (pemberian 1. Sebagai langkah awal peserta didik diperkenalkan
Stimulus) dengan konsep limit dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik diminta mengamati permasalan nyata
yaitu: “Apabila kita memandang jalan raya yang lurus,
melihat kendaraan yang melintas bergerak semakin
jauh dan semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan kita terbatas. Kita sering mendengar kata
“hampir pada ambang batas” kata tersebut dalam
matematika disebut sebagai istilah limit.
2. Memfasilitasi peserta didik untuk bertanya atau
memberikan pendapat terhadap hasil pengamatan
fenomena-fenomena alam dan kejadian sehari-hari
yang mengilustrasikan konsep limit.
1. Membagikan LKPD, kemudian memberikan penjelasan
mengenai tata cara mengisi LKPD
Problem Statement
2. Menginstruksikan peserta didik untuk mengamati dua
(Identifikasi masalah)
contoh masalah yang diberikan pada LKPD 1.
(mengamati)
1. Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang
Data Callectting
2. Memfasilitasi peserta didik untuk berpendapat
(mengumpulkan data)
mengenai dua masalah yang diberikan pada LKPD ,
dan menuliskan hasil pengamatannya dalam LKPD .
Peserta didik dapat mengakses pengetahuan barunya
melalui kegiatan membaca dari hasil brosing di
internet, atau modul yang disediakan, atau sumber-
sumber terkait yang berhubungan dengan
permasalahan. (Mengumpulkan informasi)
Mendiskusikan hasil belajar yang telah ditulis pada LKPD ,
kemudian mengkonfirmasi dan menyepakati hasil diskusi,
Data Processing
dan peserta didik memperbaiki hasil kesepakatannya dalam
(Mengolah Data)
LKPD . (menanya dan mengasosiasi)
Memfasilitasi peserta didik perwakilan dari setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan dan
Verification (Menguji
diskusinya di depan kelas. (mengomunikasikan)
Hasil)
Generalization Memfasilitasi peserta didik untuk menarik kesimpulan
(Menyimpulkan) pada materi yang sudah dipelajar
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery
learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak
hanya memahami materi tersebut, tetapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan
sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya dalam kehidupan
nyata.
3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran Matematika berorientasi HOTS
dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery learning yang
diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Sebelum
menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis
gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran discovery learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
Matematika yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak
mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-
learning.html
http://berita-guru-terkini.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-model-discovery_12.html
http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-pkp.html
Suparno, A.S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi
Depdiknas
Siswa dan guru berdoa sebelum pelajaran dibuka Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
Siswa mengamati permasalahan Limit Fungsi Siswa Menanyakan tentang hal yang di amati
Siswa menyelesaikan soal dalam lembaran penilaian Siswa melakukan gerakan literasi dasar
Guru sedang melakukan penilaian sikap Guru membimbing diskusi kelompok
Lampiran 2 : RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, yang dipadukan
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan pendekatan saintifik yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan yang ada pada
LKPD, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta
didik dapat menganalisis masalah limit fungsi aljabar dengan rasa ingin tahu, bertanggung
jawab, bersikap percaya diri, dan mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik
D. Materi Pembelajaran
Konsep Limit Fungsi Aljabar
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Penemuan terbimbing, Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya
jawab, tugas
F. Media Pembelajaran
1. Lembar penilaian
2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
3. Slide presentasi
G. Sumber Belajar
1. Kasmina dan Toali. (2013). Matematika untuk SMK kelas XII. Jakarta: Erlangga
2. Manulang, S. dkk. (2017). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas XII Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kemendikbud
3.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Observasi
b. Keterampilan
Unjuk Kerja
c. Pengetahuan
Tes tulis
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pengayaan
Siswa diberikan tugas permasalahan tentang Limit fungsi aljabar yang levelnya lebih
tinggi dan sulit. Untuk melatih siswa dalam menggunakan HOTS.
Remidial
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal, Guru menanyakan kepada siswa
tentang kendala atau hal – hal yang belum siswa pahami. Siswa diberi penjelasan ulang
dengan menggunakan beberapa sumber belajar tambahan yang memungkinkan siswa
dapat belajar secara konkret. Siswa dibimbing guru dalam mengerjakan LKPD secara
mandiri ( yang semula secara kelompok/ bisa memungkinkan karena dominasi siswa
yang lebih terampil sehingga siswa yang kurang aktif cenderung kurang.
J. Bahan Ajar
1. Lembar penilaian
2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
3. Slide presentasi
Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Tanggung
No Nama Disiplin Kerjasama Kepedulian Skor Nilai
jawab
1
dst
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Diskusi Kelompok
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Hari/Tanggal :-
dst
JumlahSkor
Nilai = x100
SkorMaksimal
NAMA :
KELAS :
NO :
Kompetensi Dasar.
3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar
4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
Indikator.
Menjelaskan dan memahami konsep limit
Petunjuk:
1. kamu perhatikan contoh peristiwa berikut, proses berkaratnya besi kapal yang diakibatkan
oleh gesekan air laut yang asin, tidak dapat ditentukan secara pasti, namun kita dapat
memperkirakan waktu tersebut misalkan sekitar 6 bulan. Padahal tidak pasti 6 bulan.
2. Buatlah peristiwa fenomena dalam kehidupan sehari hari yang mirip dengan peristiwa
pada contoh di atas.
3. Amatilah fungsi 𝑓(x) = x + 2 untuk x ∈ R. Kita tentukan nilai 𝑓(x) = x + 2 pada saat x
mendekati 3 dengan memisalkan y = 𝑓(x)
Tuliskan hasil pengamatannya;
a. ......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
c. ........................................................................................................................
Secara matematis, nilai-nilai fungsi 𝑓(x) = x + 2 mendekati 5 pada saat x mendekati 3. Hal ini
ditulislim 𝑥 + 2 = 5
𝑥→3
𝑥 2 −1
4. Amatilah fungsi 𝑓(𝑥) = untuk x ∈ R, x ≠ 1. Kita tentukan nilai 𝑓(x)pada saat x
𝑥−1
Level Kognitif C4
A. 11
B. 22
C. 33
D. 44
E. 5
Level Kognitif C4
𝑥 2 −𝑥−𝑏
Jika a dan b bilangan bulat danlim = 𝑎 , maka nilai b – a = ...........
𝑥→2 2−𝑥
A. −5
B. −3
C. −1
D. 2
E. 5
KARTU SOAL NOMOR 3
(URAIAN)
Level Kognitif C4
Seorang mekanik mau memasang mur dengan menggunakan bor listri. Pada saat bor
itu di gunakan untuk memasukan mur, mengalami perlambatan kecepatan yang
dinyatakan dalam fungsi 𝑣(𝑡) = 0,25𝑡2 + 0,5𝑡. Cm/s Tentukan perubahan
perlambatan kecepatan bor tersebut pada saat 𝑡 = 5 menit.
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Agar lim 𝑓(𝑥) memiliki nilai, maka limit kiri dan limit
𝑥→2
kanannya harus sama. 10
lim 𝑓(𝑥) = lim+ 𝑓(𝑥)
𝑥→2− 𝑥→2
lim(3𝑥 − 𝑝) = lim(2𝑥 + 1)
𝑥→2 𝑥→2
3(2) − 𝑝 = 2 (2) + 1
6−𝑝=5
𝑝 =6−5=1
(Jawaban A)
2 𝑥 2 −𝑥−𝑏 10
Karena fungsi memiliki nilai limit untuk x mendekati 2,
2−𝑥
maka substitusi langsung x = 2 harus menghasilkan bentuk tak
0
tentu 0, sehingga ditulis
22 − 2 − 𝑏 2 − 𝑏 0
= =
2−2 0 0
2 – b = 0 maka b = 2
Selanjutnya, dapat ditentukan nilai a sebagai berikut.
𝑥2 − 𝑥 − 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
lim = lim
𝑥→2 2−𝑥 𝑥→2 −(𝑥 − 2)
𝑥+1
= lim
𝑥→2 −1
= −(2 + 1) = −3
Diperoleh nilai a = −3
Jadi, hasil dari 𝑏 − 𝑎 = 2 − (−3) = 5
(Jawaban E)
3 Diketahui : 𝑓(𝑡) = 0,25𝑡2 + 0,5𝑡 3
Ditanyakan
𝑓(𝑡) − 𝑓(5)
lim
𝑡→5 𝑡−5
𝑓(𝑡) − 𝑓(5) (0,25t 2 + 0,5t) − 8,75 5
lim = lim
𝑡→5 𝑡−5 𝑡→5 𝑡−5
0,25(t 2 + 2t − 35)
= lim
𝑡→5 𝑡−5
0,25(𝑡 − 5)(t + 7)
= lim
𝑡→5 𝑡−5
= lim 0,25(𝑡 + 7)
𝑡→5
= 0,25(5 + 7)
= 0,2𝟓(12) = 3 cm2/s