Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)


TAHUN 2019 / 2020

Implementasi Pembelajaran Limit Fungsi Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model


Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Sampang Tahun
Pelajaran 2019/2020

Oleh : Drs. Madin

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SAMPANG

DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan sasaran
B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomndasi

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Implementasi Pembelajaran Matrik


Melalui Pendekatan Saintfik Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 1 Sampang Tahun Pelajaran 2019/2020, Kabupaten Sampang Provinsi
Jawa Timur.

Nama : Drs. Madin

Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Sampang

Telah disetujui dan disahkan pada/oleh

Hari : Sabtu

Tanggal : 30 November 2019

Plt. Kepala SMKN 1 Sampang

Budi Purwanto, S.Pd., MM.


NIP. 19690521 199903 1 004
BIODATA PENULIS

Nama : Drs. Madin

NIP : 19601231 198703 1 129

NUPTK : 9563738641200043

Instansi : SMK Negeri 1 Sampang

Jabatan : Guru Matematika

Pangkat / Gol.Ruang : Pembina / IIIA

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 31 Desember 1960

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : S-1

Alamat : JL. MERPATI SAMPANG

Sampang, 30 November 2019


Penulis

Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practice Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) ini dengan baik. Dalam penyusunan Best Practice penulis
banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Sampang
2. Plt Kepala SMKN 1 Sampang yang telah memberi izin, kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas – luasnya
3. Semua rekan guru di SMKN 1 Sampang yang telah memberi bantuan selama proses
penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Sampang, 30 November 2019


Penulis

Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan
seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi.
Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).
Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b)
selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa
mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari
buku teks. Untuk menghadapi era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover learning. Menurut
Hosnan (2014:282): “discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara
belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar
berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi” Dalam
mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar
yang teacher oriented menjadi student oriented
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan Model Discovery/InquiryLearning,
penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika Model Discovery Learning ini diterapkan
pada kelas yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Oleh karena
itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best practice
berjudul "Implementasi Pembelajaran Limit Fungsi Melalui Pendekatan Saintfik Dengan
Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas XII untuk pasangan KD Limit Fungsi Aljabar

C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran
Matematika terutama dalam materi matriks yang berorientasi HOTS. Penulis
mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS
atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis
(criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan
berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan
kepercayaan diri (confidence).
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan penulisan best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thiking Skills
(HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XII semester Genap di
SMK Negeri 1 Sampang sebanyak 25 orang.

B. BAHAN DAN MATERI


Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
XII untuk materi Limit Fungsi Aljabar sebagai berikut ini:

Pengetahuan

KD 3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar

Keterampilan

KD 4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menggunakan
model pembelajaran discovery learning. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan
praktik baik yang telah dilakukan penulis:
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas XII, penulis
memilih tema Limit Fungsi Aljabar untuk membelajarkan pasangan KD 3.30 dan KD
4.30 di kelas XII semester Ganjil.
2. Analisis Target Kompetensi
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Dari hasi Pemetaan KD dan Analisis Target Kompetensi maka perumusan indikator
pencapaian kompetensi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
IPK Pengetahuan

KD 3.30 IPK Penunjang:


3.30.1 Menjelaskan konsep limit fungsi
3.30.2 Memahami konsep limit fungsi
IPK Kunci:
3.30.3 Menentukan nilai limit fungsi polinomial
3.30.4 Menentukan nilai fungsi aljabar fungsi pecahan
IPK Pengayaan:
3.30.5 Menganalisis masalah limit fungsi aljabar
IPK Keterampilan

KD 4.30 IPK Penunjang:


4.30.1 Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
IPK Kunci:
4.30.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi pecahan

IPK Pengayaan:
4.30.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
bentuk pecahan
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning .
5. Membuat Desain Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran
6. Membuat Penilaian Berorientasi HOTS
7. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai pendekatan saintifik dengan menggunakan sintak
discovery learning .Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning:

Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Stimulation (pemberian 1. Sebagai langkah awal peserta didik diperkenalkan
Stimulus) dengan konsep limit dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik diminta mengamati permasalan nyata
yaitu: “Apabila kita memandang jalan raya yang lurus,
melihat kendaraan yang melintas bergerak semakin
jauh dan semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan kita terbatas. Kita sering mendengar kata
“hampir pada ambang batas” kata tersebut dalam
matematika disebut sebagai istilah limit.
2. Memfasilitasi peserta didik untuk bertanya atau
memberikan pendapat terhadap hasil pengamatan
fenomena-fenomena alam dan kejadian sehari-hari
yang mengilustrasikan konsep limit.
1. Membagikan LKPD, kemudian memberikan penjelasan
mengenai tata cara mengisi LKPD
Problem Statement
2. Menginstruksikan peserta didik untuk mengamati dua
(Identifikasi masalah)
contoh masalah yang diberikan pada LKPD 1.
(mengamati)
1. Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang
Data Callectting
2. Memfasilitasi peserta didik untuk berpendapat
(mengumpulkan data)
mengenai dua masalah yang diberikan pada LKPD ,
dan menuliskan hasil pengamatannya dalam LKPD .
Peserta didik dapat mengakses pengetahuan barunya
melalui kegiatan membaca dari hasil brosing di
internet, atau modul yang disediakan, atau sumber-
sumber terkait yang berhubungan dengan
permasalahan. (Mengumpulkan informasi)
Mendiskusikan hasil belajar yang telah ditulis pada LKPD ,
kemudian mengkonfirmasi dan menyepakati hasil diskusi,
Data Processing
dan peserta didik memperbaiki hasil kesepakatannya dalam
(Mengolah Data)
LKPD . (menanya dan mengasosiasi)
Memfasilitasi peserta didik perwakilan dari setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan dan
Verification (Menguji
diskusinya di depan kelas. (mengomunikasikan)
Hasil)
Generalization Memfasilitasi peserta didik untuk menarik kesimpulan
(Menyimpulkan) pada materi yang sudah dipelajar

8. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun perangkat pembelajaran
meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.
9. Melakukan Praktek Pembelajaran
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang
telah disusun pada kegiatan sebelumnya. Praktek pembelajaran dilakukan dibawah
pengawasan/pengamatan dari Pengawas pembina/Kepala Sekolah agar praktek yang
dilakukan dapat di evaluasi tingkat keberhasilannya dan agar penulis dapat melakukan
refleksi.
10. Melakukan Evaluasi dan Refleksi
Data hasil evaluasi pengawas pembina/Kepala Sekolah terhadap RPP dan praktek
pembelajaran, penulis melakukan refleksi sehingga dapat melakukan perbaikan baik
dalam hal Perencanaan (RPP) atau dalam praktek pembelajaran.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) Slide Presentasi,
(b) Lembar Kerja Peserta Didik dan (c) Lembar Penilaian. Sedangakan Instrumen yang
digunakan dalam praktik baik ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen penilaian sikap untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat
hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian (c) dan Lembar
pengamatan Penilaian Keterampilan

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 01 Desember 2019
bertempat di kelas XII SMK Negeri 1 Sampang.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery
learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak
hanya memahami materi tersebut, tetapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan
sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya dalam kehidupan
nyata.
3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran Matematika berorientasi HOTS
dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery learning yang
diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Sebelum
menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis
gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
model discovery learning dan menggunakan keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode
ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah
mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak
mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal
selain sebagai media pembelajaran. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang
juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran Matriks dengan discovery learning dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran
akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS. Kekurang mampuan guru membuat video
pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan
dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran discovery learning layak


dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran discovery
learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran discovery learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
Matematika yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak
mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-
learning.html

http://berita-guru-terkini.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-model-discovery_12.html

http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-pkp.html

Puspita, D.R. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Multimedia


Interaktif Tipe Tutorial terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Siswa SMP di Jawa Barat.

Suparno, A.S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi
Depdiknas

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja


Rosdakarya
Lampiran 1 : Foto-foto Kegiatan

Siswa dan guru berdoa sebelum pelajaran dibuka Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin

Siswa mengamati permasalahan Limit Fungsi Siswa Menanyakan tentang hal yang di amati

Siswa mengumpulkan informasi Siswa berdiskusi menyelesaikan LKPD


Salah satu kelompok presentasi Guru melakukan transfer Knowledge

Siswa menyampaikan pendapat Siswa memberikan pemecahan masalah yang


diajukan temannya

Siswa menyelesaikan soal dalam lembaran penilaian Siswa melakukan gerakan literasi dasar
Guru sedang melakukan penilaian sikap Guru membimbing diskusi kelompok
Lampiran 2 : RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sampang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Limit Fungsi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, . mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif,
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
DASAR
1 3.30 Menentukan 3.30.1 Menganalisis masalah limit fungsi aljabar
nilai limit fungsi
aljabar
2 4.30 Menyelesaikan 4.30.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan limit
masalah yang fungsi aljabar bentuk pecahan
berkaitan dengan
limit fungsi aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, yang dipadukan
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan pendekatan saintifik yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan yang ada pada
LKPD, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta
didik dapat menganalisis masalah limit fungsi aljabar dengan rasa ingin tahu, bertanggung
jawab, bersikap percaya diri, dan mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik
D. Materi Pembelajaran
Konsep Limit Fungsi Aljabar
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Penemuan terbimbing, Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya
jawab, tugas
F. Media Pembelajaran
1. Lembar penilaian
2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
3. Slide presentasi
G. Sumber Belajar
1. Kasmina dan Toali. (2013). Matematika untuk SMK kelas XII. Jakarta: Erlangga
2. Manulang, S. dkk. (2017). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas XII Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kemendikbud
3.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Aktivitas Pembelajaran diawali dengan


(persiapan/orientasi) prilaku religius dengan berdoa bersama 2 Menit
(PPK) yang dipimpin langsung oleh guru atau
oleh siswa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Guru mengingatkan siswa untuk senantiasa
bersikap/berkarakter Religius, Nasionalis,
Mandiri, Gotong royong dan berintegritas
baik secara proporsional selama proses
pembelajaran berlangsung.
3. Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Limit Fungsi”
Apersepsi Peserta didik diminta mengingat kembali
materi fungsi yang pernah di pelajari di kelas 7 Menit
X
Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
1 Menit

B. Kegiatan Inti

1. Pemberian 1. Sebagai langkah awal peserta didik


rangsangan diperkenalkan dengan konsep limit dalam 10 Menit
(Stimulation) kehidupan sehari-hari. Peserta didik diminta
mengamati permasalan nyata yaitu:
“Apabila kita memandang jalan raya yang
lurus, melihat kendaraan yang melintas
bergerak semakin jauh dan semakin kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa pandangan kita
terbatas. Kita sering mendengar kata “hampir
pada ambang batas” kata tersebut dalam
matematika disebut sebagai istilah limit.
2. Memfasilitasi peserta didik untuk bertanya
atau memberikan pendapat terhadap hasil
pengamatan fenomena-fenomena alam dan
kejadian sehari-hari yang mengilustrasikan
konsep limit.
2. Pernyataan/Identif 1. Membagikan LKPD, kemudian memberikan
ikasi masalah penjelasan mengenai tata cara mengisi 5 Menit
(Problem LKPD
Statement) 2. Menginstruksikan peserta didik untuk
mengamati dua contoh masalah yang
diberikan pada LKPD 1. (mengamati)
3. Pengumpulan data 3. Membagi peserta didik ke dalam kelompok
(Data Collection) yang beranggotakan 4-5 orang 30 Menit
4. Memfasilitasi peserta didik untuk
berpendapat mengenai dua masalah yang
diberikan pada LKPD , dan menuliskan hasil
pengamatannya dalam LKPD . Peserta didik
dapat mengakses pengetahuan barunya
melalui kegiatan membaca dari hasil brosing
di internet, atau modul yang disediakan, atau
sumber-sumber terkait yang berhubungan
dengan permasalahan. (Mengumpulkan
informasi)
4. Pengolahan data Mendiskusikan hasil belajar yang telah ditulis
(Data Processing) pada LKPD , kemudian mengkonfirmasi dan 10 Menit
menyepakati hasil diskusi, dan peserta didik
memperbaiki hasil kesepakatannya dalam LKPD
. (menanya dan mengasosiasi)
5. Pembuktian Memfasilitasi peserta didik perwakilan dari
(Verification) setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil 10 Menit
pengamatan dan diskusinya di depan kelas.
(mengomunikasikan)
6. Menarik Memfasilitasi peserta didik untuk menarik
simpulan/generalis kesimpulan pada materi yang sudah dipelajar 10 Menit
asi(Generalization)
C. Kegiatan Penutup
1. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik ( 5 Menit)

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Observasi
b. Keterampilan
Unjuk Kerja
c. Pengetahuan
Tes tulis
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pengayaan
Siswa diberikan tugas permasalahan tentang Limit fungsi aljabar yang levelnya lebih
tinggi dan sulit. Untuk melatih siswa dalam menggunakan HOTS.
Remidial
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal, Guru menanyakan kepada siswa
tentang kendala atau hal – hal yang belum siswa pahami. Siswa diberi penjelasan ulang
dengan menggunakan beberapa sumber belajar tambahan yang memungkinkan siswa
dapat belajar secara konkret. Siswa dibimbing guru dalam mengerjakan LKPD secara
mandiri ( yang semula secara kelompok/ bisa memungkinkan karena dominasi siswa
yang lebih terampil sehingga siswa yang kurang aktif cenderung kurang.
J. Bahan Ajar
1. Lembar penilaian
2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
3. Slide presentasi

Sampang, 30 November 2019

Drs. Madin
NIP. 19601231 198703 1 129
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Materi : Limit Fungsi Aljabar


Kelas/Semester : XII / Ganjil
Hari/Tanggal :

Tanggung
No Nama Disiplin Kerjasama Kepedulian Skor Nilai
jawab
1

dst
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Diskusi Kelompok
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Hari/Tanggal :-

Aspek yang dinilai


Ketrampilan
Kerja sama
No Kelompok Nama Siswa Materi dalam Skor Nilai
dalam Keaktifan
presentasi mengemukakan
kelompok
pendapat
1
2
3

dst

JumlahSkor
Nilai = x100
SkorMaksimal

Skor maksimal adalah 8 Keterangan


Skor 0 apabila elemen yang dinilai tidak ada Kriteria Nilai:
Skor 1 apabila elemen yang dinilai ada, tidak jelas 0 – 49 = kurang
Skor 2 apabila elemen yang dinilai ada dan jelas 50 – 60 = cukup
61 – 71 = baik
72 – 100 = sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Aspek penilaian : Pengetahuan
Judul kegiatan : Tugas Individu
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Hari/Tanggal :-

NAMA :
KELAS :
NO :

1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 𝑝 untuk 𝑥 ≤ 2 dan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1 untuk 𝑥 ≥ 2. Agar lim 𝑓(𝑥)


𝑥→2
memiliki nilai, maka 𝑝 = ⋯ … … ….
A. 11
B. 22
C. 33
D. 44
E. 5
𝑥 2 −𝑥−𝑏
2. Jika a dan b bilangan bulat dan lim = 𝑎 , maka nilai b – a = ...........
𝑥→2 2−𝑥
A. −5
B. B. −3
C. C. −1
D. D. 2
E. E. 5
3. Seorang mekanik mau memasang mur dengan menggunakan bor listri. Pada saat bor itu
di gunakan untuk memasukan mur, mengalami perlambatan kecepatan yang dinyatakan
dalam fungsi 𝑣(𝑡) = 0,25𝑡2 + 0,5𝑡. Cm/s Tentukan perubahan perlambatan kecepatan bor
tersebut pada saat 𝑡 = 5 menit.
Lampiran 4 : LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD 1. Menjelaskan dan memahami konsep limit

Kompetensi Dasar.
3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar
4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
Indikator.
Menjelaskan dan memahami konsep limit

Petunjuk:
1. kamu perhatikan contoh peristiwa berikut, proses berkaratnya besi kapal yang diakibatkan
oleh gesekan air laut yang asin, tidak dapat ditentukan secara pasti, namun kita dapat
memperkirakan waktu tersebut misalkan sekitar 6 bulan. Padahal tidak pasti 6 bulan.
2. Buatlah peristiwa fenomena dalam kehidupan sehari hari yang mirip dengan peristiwa
pada contoh di atas.

3. Amatilah fungsi 𝑓(x) = x + 2 untuk x ∈ R. Kita tentukan nilai 𝑓(x) = x + 2 pada saat x
mendekati 3 dengan memisalkan y = 𝑓(x)
Tuliskan hasil pengamatannya;
a. ......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
c. ........................................................................................................................
Secara matematis, nilai-nilai fungsi 𝑓(x) = x + 2 mendekati 5 pada saat x mendekati 3. Hal ini
ditulislim 𝑥 + 2 = 5
𝑥→3
𝑥 2 −1
4. Amatilah fungsi 𝑓(𝑥) = untuk x ∈ R, x ≠ 1. Kita tentukan nilai 𝑓(x)pada saat x
𝑥−1

mendekati 1 dengan memisalkan y = 𝑓(x)


Tuliskan hasil pengamatannya;
a. ......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
c. ........................................................................................................................
d. ........................................................................................................................
𝑥 2 −1
Secara matematis, nilai-nilai fungsi 𝑓(𝑥) = mendekati 2 pada saat x mendekati 1. Hal
𝑥−1
𝑥 2 −1
ini ditulis lim =2
𝑥→1 𝑥−1
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian

Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk Nomor


No. IPK Level
Dasar Pokok Soal Soal
1 3.30 3.30.1 Limit Disajikan C4 Pilihan 1
Menentukan nilai Menganalisis Fungsi permasalahan Ganda
limit fungsi masalah limit Aljabar limit fungsi
aljabar fungsi aljabar aljabar
polinomial, siswa
dapat
menganalisis
persoalan tersebut
agar dapat
terpecahkan

2 3.30 3.30.1 Limit Disajikan C4 Pilihan 2


Menentukan nilai Menganalisis Fungsi permasalahan Ganda
limit fungsi masalah limit Aljabar limit fungsi
aljabar fungsi aljabar aljabar Pecahan,
siswa dapat
menganalisis
persoalan tersebut
agar dapat
terpecahkan
3 4.30 4.30.1 Limit Menyelesaikan C4 Uraian 3
Menyelesaikan Memecahkan Fungsi masalah limit
masalah yang masalah yang Aljabar fungsi aljabar
berkaitan dengan berkaitan
limit fungsi dengan limit
aljabar fungsi aljabar
bentuk
pecahan
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XII / Ganjil

Kompetensi Dasar 3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar

Limit Fungsi Aljabar


Materi

Disajikan permasalahan limit fungsi aljabar polinomial, siswa


Indikator Soal dapat menganalisis persoalan tersebut agar dapat terpecahkan

Level Kognitif C4

Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 𝑝 untuk 𝑥 ≤ 2 dan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1 untuk 𝑥 ≥ 2.


Agar lim 𝑓(𝑥) memiliki nilai, maka 𝑝 = ⋯ … … ….
𝑥→2

A. 11
B. 22
C. 33
D. 44
E. 5

KARTU SOAL NOMOR 2


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XII/ Ganjil

Kompetensi Dasar 3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar

Limit Fungsi Aljabar


Materi

Disajikan permasalahan limit fungsi aljabar pecahan, siswa


Indikator Soal dapat menganalisis persoalan tersebut agar dapat terpecahkan

Level Kognitif C4

𝑥 2 −𝑥−𝑏
Jika a dan b bilangan bulat danlim = 𝑎 , maka nilai b – a = ...........
𝑥→2 2−𝑥
A. −5
B. −3
C. −1
D. 2
E. 5
KARTU SOAL NOMOR 3
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XII / Ganjil

4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit


Kompetensi Dasar
fungsi aljabar
Materi Limit Fungsi Aljabar

Indikator Soal Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar

Level Kognitif C4

Seorang mekanik mau memasang mur dengan menggunakan bor listri. Pada saat bor
itu di gunakan untuk memasukan mur, mengalami perlambatan kecepatan yang
dinyatakan dalam fungsi 𝑣(𝑡) = 0,25𝑡2 + 0,5𝑡. Cm/s Tentukan perubahan
perlambatan kecepatan bor tersebut pada saat 𝑡 = 5 menit.

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Agar lim 𝑓(𝑥) memiliki nilai, maka limit kiri dan limit
𝑥→2
kanannya harus sama. 10
lim 𝑓(𝑥) = lim+ 𝑓(𝑥)
𝑥→2− 𝑥→2

lim(3𝑥 − 𝑝) = lim(2𝑥 + 1)
𝑥→2 𝑥→2

3(2) − 𝑝 = 2 (2) + 1
6−𝑝=5
𝑝 =6−5=1
(Jawaban A)
2 𝑥 2 −𝑥−𝑏 10
Karena fungsi memiliki nilai limit untuk x mendekati 2,
2−𝑥
maka substitusi langsung x = 2 harus menghasilkan bentuk tak
0
tentu 0, sehingga ditulis

22 − 2 − 𝑏 2 − 𝑏 0
= =
2−2 0 0
2 – b = 0 maka b = 2
Selanjutnya, dapat ditentukan nilai a sebagai berikut.
𝑥2 − 𝑥 − 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
lim = lim
𝑥→2 2−𝑥 𝑥→2 −(𝑥 − 2)
𝑥+1
= lim
𝑥→2 −1
= −(2 + 1) = −3
Diperoleh nilai a = −3
Jadi, hasil dari 𝑏 − 𝑎 = 2 − (−3) = 5
(Jawaban E)
3 Diketahui : 𝑓(𝑡) = 0,25𝑡2 + 0,5𝑡 3
Ditanyakan
𝑓(𝑡) − 𝑓(5)
lim
𝑡→5 𝑡−5
𝑓(𝑡) − 𝑓(5) (0,25t 2 + 0,5t) − 8,75 5
lim = lim
𝑡→5 𝑡−5 𝑡→5 𝑡−5
0,25(t 2 + 2t − 35)
= lim
𝑡→5 𝑡−5
0,25(𝑡 − 5)(t + 7)
= lim
𝑡→5 𝑡−5
= lim 0,25(𝑡 + 7)
𝑡→5
= 0,25(5 + 7)
= 0,2𝟓(12) = 3 cm2/s

Anda mungkin juga menyukai