Nama : Devi Riska Sari

Kelas : B3
Npm : 190102197P
1. Buatlah contoh masing-masing pelayanan kebidanan berdasarkan skema!
Jawab :
a. Contoh contuinity of care pada pelayanan kebidanan seperti : asuhan ibu hamil,
persalinan, pasca persalinan, dan KB.
b. Respectful labour and childbirth care pada pelayanan kebidanan seperti memberikan
dukungan dan rasa empati saat proses persalinan.
c. Emotional support from a comparison of choice pada pelayanan kebidanan seperti : bidan
memberikan penjelasan dan pilihan kepada pasien contohnya pilihan kontrasepsi, tempat
bersalin, tempat ANC
d. Effective communications by staff pada pelayanan kebidanan seperti pada saat proses
persalinan bisa menjadi sebuah pengalaman baru dan pertama bagi seorang ibu. Tugas
bidan sebagai penolong persalinan tentu harus bisa menyediakan pelayanan yang
optimal, komunilasi yang baik dan efekif sehingga ibu tidak merasa khawatir atau cemas
dan melakukan persalinan dengan baik.
e. Pain relief strategis pada pelayanan kebidanan seperti memberikan analgesik epidural
pada ibu yang akan bersalin untuk menghilangkan rasa nyeri.
f. Regular labour monitoring documentation of events, audit, and feedback pada pelayanan
kebidanan seperti membuat laporan kohort kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan
imunisasi.
g. Oral fluid and food intake pada pelayanan kebidanan seperti memberikan asupan nutrisi
pada ibu bersalin contohnya memberikan minuman manis disela-sela kontraksi.
h. Mobility in labour and birthposition of choice pada pelayanan kebidanan seperti
memberikan pilihan pada ibu bersalin untuk memilih posisi saat bersalin yang paling
nyaman, seperti setengah duduk ataupun jongkok.
i. Pre-established referral plan pada pelayanan kebidanan seperti bidan memberikan
rujukan pada ibu hamil untuk melakukan usg agar mengetahui posisi janin.
2. Salah satu rekomendasi dri WHO yaitu “ analgesik epidural di anjurkan untuk wanita hamil
yang sehat”. Bagaimana pendapat anda sebagai bidan di pelayanan kesehatan.
Jawab :
Menurut saya analgesik epidural salah satu asuhan sayang ibu tetapi asuhan ini tidak bisa di
lakukan oleh bidan praktek mandiri karena harus di lakukan di rumah sakit dan
 berkolaborasi dengan dokter pada situasi tertentu pemberian epidural juga mengakibatkan
rasa kebas sehingga ibu bersalin kesulitan berkontraksi.

3. Berikan contoh eviden base pelayanan kebidanan pada bayi baru lahir atau balita. Kaji
manfaatnya dan pelaksanaannya di indonesia ataupun di lingkungan kerja anda

Jawab :

a. IMD : Manfaat IMD untuk mendekatkan ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan
bayi pada jam-jam pertama kehidupannya, IMD juga berfungsi menstimulasi hormon
oksitosin yang dapat membuat rahim ibu berkontraksi dalam proses pengecilan rahim
kembali ke ukuran semula. Proses ini juga membantu pengeluaran plasenta, mengurangi
perdarahan, merangsang hormon lain yang dapat meningkatkan ambang nyeri, membuat
perasaan lebih rileks, bahagia, serta lebih mencintai bayi (WHO, 2013). Contohnya di
lingkungan kerja sudah banyak bidan di bps yang sudah melakukan IMD pada bayi baru
lahir.
b. Perawatan Tali Pusat : Saat bayi dilahirkan, tali pusar (umbilikal) yang
menghubungkannya dan plasenta ibunya akan dipotong meski tidak semuanya. Tali
pusar yang melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa senti. Sisanya ini akan
dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas dengan sendirinya.
Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa potongan tadi harus dirawat dengan benar (WHO,
2013). Contohnya di lingkungan kerja sudh bnyak masyarakat yang melakukan
perawatan tali pusat dengan baik dan benar.
c. Asi ekslusif : semua bayi harus mendapatkan asi ekslusif sejak lahir sampai usia 6 bulan.
Manfaat untuk bayi sebagai imunitas tubuh yang paling baik , merupakan nutrisi yang
lengkap untuk bayi dan sebagai pererat ikatan batin ibu dan bayi (WHO, 2013).
Contohnya di lingkungan kerja sudah banyak ibu yang memberikan asi ekslusif pada
bayinya selama 6 bulan.
4. Berikan contoh eviden base pelayanan kebidanan pada ibu pasca slin (nifas). Kaji
manfaatnya dan pelaksanaannya di indonesia ataupun di lingkungan kerja anda.

Jawab :

A. Penggunaan Tampon Vagina

Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak menhentikan pendarahan, bahkan
pendarahan tetap terjadi dan dapat menyebabkan infeksi.
B. Bounding Attacment
Bounding Attacment adalah sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu dan bayi
pada menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi. Menurut
Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari
kontak dini:
a. Kadar oksitosin meningkat
b. Refleks menghisap dilakukan dini
c. Pembentukkan kekekbalan aktif dimulai.
d. Mempercepat proses ikatan antara orangtua dan anak
Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan Bouding Attachment
a. Dilakukan segera
b. Sentuhan orangtua pertama kali
c. Kesehatan emosional orangtua
d. Terlibat pemberian dukungan pada proses persalinan
e. Adaptasi
f. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak
g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan
pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu dan memberi trasa nyaman.
h. Penekanan pada hal-hal positif.
i. Libatkan anggota keluarga
j. Ionmformasi bertahap tentang bounding attachment
C. Pemakaian Gurita dan Sejenisnya
Wanita yang setelah melahirkan pasti ingin tubuhnya kembali seperti semula/
langsing. Maka darti itu kebanyakan orang inigin memakai gurita/stagen.Pada
dasarnya, dunia kesehatan tidak menganjurkan setiap pasien bersalin untuk memakai
stagen atau gurita. Stagen atau gurita tidak memberikan efek positif dalam mengecilkan
atau mengencangkan perut karena sifatnya yang pasif. Pada saat memakai stagen atau
gurita perut memang terasa kencang, namun setelah dilepas perut akan kendur seperti
semula.Ibu yang melahirkan melalui proses operasi, dan jahitan berada di tengah perut
paling tidak memakai gurita setelah satu minggu setelah persalinan. Ini untuk memberi
waktu agar jahitan bekas operasi kering. Karna jika memakai gurita pada jahitan masih
basahakan membuat jahitan akan parah, jahitan bisa terbuka kembali, atau bahkan
bernana dan akan berakibat infeksi.
 D. Perawatan Tali Pusat
Telah dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara penanganan
tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada tali pusat dibiarkan dan tidak melakukan
apapun selain membersihkan tali pusat dengan air bersih. Untuk di waspadai bagi yang
menggunakan alkohol,bedak antiseptik juga dapat kehilangan efektifitasnya terutama
dalam suasana kelembapan tinggi (apabila tidak dijaga). untuk sementara agar ibu nifas
membiarkan luka tali pusat mengagering sendiri. Hasil penelkitian tersebut diatas
menunjukan bahwa dewngan membiarkan talipudsat mengering sendiri dan hanya
membersikan tiap hari dengan air bersih , merupakan cara paling cost effektive untuk
perawatan tali pusat.
5. Salah satu bentuk dari eviden base praktice adalah perkembangan model asuhan continuiti
of care. Apa yang anda ketahui mengenai model asuhan ini ? dan bagaimana penerapan
model ini di indonesia?
Jawab :
Pelayanan Kebidananan Kontinyu (Continuity Of Care)
Bidan diharuskan memberikan pelayanan kebidananan yang kontinyu (Continuity of Care)
mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan postpartum, Asuhan Neonatus dan Pelayanan
KB yang berkualitas.
Pelayanan Kebidananan Kontinyu di Indonesia Penguatan manajemen fisiologis sebagai
ciri khas bidan. Seorang Bidan yang baik dan professional harus memahami filosofi
Kebidanan bahwa hamil dan melahirkan bukan penyakit. Seorang bidan harus mampu
mempraktekan pendekatan fisiologis yang paling tepat., menerapkan model praktik bidan,
mengembangkan model praktik bidan, mempertahankan praktik mandiri, memahami
lingkup praktik bidan berdasarkan Evidence based practice.
6. Bagaimana anda menanggapi mengenai tindakan amniotomi rutin saat persalinan jika di
tinjau dari eviden base praktice?
Jawab :
Tindakan amniotomi rutin saat persalinan jika ditinjau dari Evidence Based Practice
adalah tidak mendukung dikarenakan Amniotomi rutin tidak direkomendasikan sebagai
bagian dari manajemen dan perawatan tenaga kerja standar.amniotomi adalah tindakan
untuk membuka selaput ketubanamnion dengan jalan membuat gaya berat dan gaya tekanan
didalam rongga amnion,sedangkan cairan amnion berfungsi sebagai perisai yang
melindungi janin dari tekanan penuh karena kontraksi oleh karena itu perlu di hindarkan
amniotomi karna selaput yang sudah pecah akan pecah secara spontan yang rentan infeksi
dan amniotomi saja tidak mempersingkat durasi persalinan spontan atau menurunkan
kejadian kelahiran sesar. Demikian juga, sangat berbeda bila dibandingkan dengan wanita
yang melakukan persalinan normal tidak menjalani amniotomi.