Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat


membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun
rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil
sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara
maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala
pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya.
Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut
sedang menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam
tubuh semasa mengandung. Anemia secara sederhana dapat kita artikan
dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka
nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia
gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi
sekurang – kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden
komplikasi postpartum yang lebih tinggi, seperti infeksi, daripada wanita
hamil dengan nilai hematologi normal.
Berdasarkan data Penelusuran Wilayah Setempat (PWS) di UPTD
Puskesmas DTP Pulomerak, jumlah pengidap anemia pada ibu hamil pada
bulan Januari hingga Desember 2018 mencapai sejumlah 122 orang,
sedangkan pada 34 bayi dengan BBLR terdapat angka kematian sebanyak 2
bayi.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan meningkatkan
curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan

1
fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang menyertai komplikasi lain
(misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan
darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi
dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus
anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi. Dua puluh
persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia herediter dan berbagai variasi
anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat, anemia sel sabit dan
talasemia.

1. Gambaran Umum Organisasi


a. Wilayah Kerja
Puskesmas Pulomerak yang beralamat di jalan R.E. Martadinata
Km 2 Kecamatan Pulomerak dengan nomor telepon 0254-571154,
didirikan pada tahun 1973. Semula merupakan wilayah Kabupaten Serang
Propinsi Jawa Barat. Posisi strategis Kota Cilegon yang terletak di ujung
barat Pulau Jawa, merupakan satu-satunya jalan darat untuk menuju
Jakarta dari Pulau Sumatra dan sebaliknya. Pelabuhan penyeberangan
Merak~Bakauni yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, berada
di wilayah Kecamatan Pulomerak. Puskesmas DTP Pulomerak
mempunyai ijin oprasional berdasarkan keputusan Walikota Cilegon
Nomor:440.05/Kep.481-Dinkes/2016.
Sepanjang jalan menuju Kecamatan Pulomerak adalah daerah
industri berat, yang tentunya berciri khas yaitu urbanisasi dan aktifitas
manusia meningkat sehingga kepadatan penduduk meningkat. Keadaan
diatas menyebabkan tingkat mobilitas manusia dan kendaraan bermotor
sangat tinggi, terutama pada hari besar (Lebaran dan Tahun Baru) dan
hari libur. Hal ini berdampak banyaknya kasus penyakit menular dan
kasus gawat darurat yang harus ditangani dan menjadi perhatian utama
Puskesmas Pulomerak. Dilihat dari jarak Kecamatan ke lokasi Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Cilegon, Kecamatan Pulomerak terletak paling

2
jauh dibanding Kecamatan lain. Sehingga peningkatan status Puskesmas
menjadi Puskesmas DTP (Dengan Tempat perawatan) sangat diperlukan.
Adanya masyarakat di wilayah gunung yang mana akses ke
Puskesmas hanya dapat dijangkau dengan ojek atau jalan kaki, karena
jalan menuju gunung yang terjal menanjak dan masih berbatu-batu,
memerlukan pantauan kesehatan secara rutin dari Puskesmas DTP
Pulomerak. Hal ini merupakan tantangan keberanian bagi karyawan
Puskesmas DTP Pulomerak untuk menjalankan tugas Pusling Ojek sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas.
Posisi Kecamatan Pulomerak yang merupakan jalur arus mudik,
merupakan tugas rutin karyawan Puskesmas DTP Pulomerak untuk tetap
bekerja (piket) pada hari Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Luas wilayah
Kecamatan Pulomerak 20,07 Km2, dengan batas wilayah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Kec. Puloampel Kab. Serang


2) Sebelah Timur : Kec. Bojonegara Kab Serang
3) Sebelah Selatan : Kec. Grogol Kota Cilegon
4) Sebelah Barat : Selat Sunda (Propinsi Lampung)

Kecamatan Pulomerak terdiri dari 4 kelurahan 28 RW 124 RT, yaitu:


 Kelurahan Suralaya : terdiri dari 5 RW dan 21 RT
 Kelurahan Lebakgede : terdiri dari 9 RW dan 43 RT
 Kelurahan Tamansari : terdiri dari 6 RW dan 35 RT
 Kelurahan Mekarsari : terdiri dari 8 RW dan 30 RT

Kecamatan Pulomerak memiliki 8 wilayah gunung, yaitu :


1) Gunung Cisuru Suralaya
2) Gunung Cipala Lebakgede
3) Gunung Batupayung Lebakgede
4) Gunung Ciporong Mekarsari
5) Gunung Tembulun Mekarsari

3
6) Gunung Sumurpring Mekarsari
7) Gunung Batur I Mekarsari
8) Gunung Batur II Mekarsari

Gambar 1.1
Posisi lokasi Puskesmas DTP Pulomerak

Propinsi Banten

Cilegon

Serang Kota Tangerang


Kab
Tangerang

Pandeglang Lebak

Pulau Kepusat-pusat utama


Sumatra lainnya di pulau Sumatera

Bandar Lampung

LAUT JAWA

Kepusat-pusat utama
Cilegon lainnya di pulau Jawa
Jabotabek

KETERANGAN : Anyer

Jalan Raya Pulau Jawa


Angkutan Penyeberangan
Kereta Api
Angkutan Laut Nasional & International
Alur Pelayaran

b. Kependudukan
Penduduk Kecamatan Pulomerak berdasarkan proyeksi penduduk
tahun 2017 sebanyak 53,331yang terdiri atas 27,153 jiwa penduduklaki-

4
lakidan 26,178 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi
jumlah penduduk tahun 2016, penduduk Kecamatan Pulomerak
mengalami pertumbuhan sebesar 1,60 persen. Kelurahan dengan jumlah
penduduk terbanyak berada di Kelurahan Tamansari sebanyak 18,354 jiwa
dan kelurahan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah di Kelurahan
Suralaya sebanyak 6,938 Jiwa .
Jika di kaitkan dengan Jumlah penduduk dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan di dalam satu wilayah, maka rasio kepadatan
penduduk (density ratio) Kecamatan Pulomerak pada tahun 2017
mencapai 2.386 jiwa/km2 yang artinya tiap kilometer persegi
wilayahKecamatan Pulomerak di huni oleh 2.386 jiwa. Kepadatan
penduduk di 4 Kelurahan cukup beragam dengan kepadatan penduduk
tertinggi di Kelurahan tamansari dengan kepadatan sebesar 5.786
jiwa/km2, dan terendah di Kelurahan Suralaya sebesar 909 jiwa/Km2.. Hal
ini disebabkan oleh realitas bahwa pusat perkonomian dan aktivitas warga
Kota Cilegon berada di wilayah Kecamatan Jombang, dan merupakan
kawasan permukiman dan perumahan yang cukup padat.

2. Visi Misi Organisasi


a. Visi

Keinginan, harapan dan tujuan sebagaimana tertuang di dalam visi


kesehatan Kota Cilegon melalui Dinas Kesehatan Kota Cilegon yaitu
“Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Terwujudnya
Masyarakat Cilegon Sehat, Peduli, Mandiri dan Berkeadilan”, maka
seluruh pelaku kesehatan bersama dengan masyarakat harus dapat
memahami dari visi tersebut. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut
Puskesmas Kecamatan Pulomerak berusaha untuk dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggerakan
pembangunan kesehatan. Visi tersebut harus dapat mendukung visi

5
Puskesmas Kecamatan Pulomerak yaitu “Menjadi Salah Satu Pusat
Pelayanan yang Berkualitas Kota Cilegon 2021”

b. Misi
Untuk merealisasikan visi Puskesmas DTP Pulomerak, maka
ditetapkan misi, yaitu :
1. Menerapkan setiap komitmen dalam memberikan Pelayanan
2. Meningkatkan kompetensi SDM UPT Puskesmas DTP Pulomerak
3. Meningkatkan manajemen pelayan di UPT Puskesmas DTP
Pulomerak
4. Mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat
5. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.

3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai dan Indikator yang disepakati :

” P R I M A”
Profesional dalam bekerja
Ramah pada pelanggan 3 S ( senyum, sapa salam )
Inovatif
Mengutamakan pelanggan
Aman dalam bekerja (APD)

6
4. Struktur Organisasi
Gambar 1.2. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TAHUN 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS DTP PULOMERAK


dr. H. FAISAL, MARS

KASUBAG TATA
USAHA

MARLIN YEN MY

BEND.
BENDAHARA
PENG. KEPEGAWAIAN
BARANG
PEMBANTU
SUHARNI, EKA
SADIRUN
A.Md.PK PUTRIYAWANGSA,S.Kep

BENDAHARA KEARSIPAN & SURAT


BOK MENYURAT
VENNY
AGUSTIANI
M, SP SRI MURDAWATI,S.Sos

7
BEND.
PENERIMA SISTEM INFORMASI
(PENTOR)

SURYANANI SUHARNI, A.Md.PK

BENDAHARA
RUMAH TANGGA
JKN
SUNAJAH,
SURYANANI
A.Md.Kep

PJ UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
PJ UPAYA KESEHATAN JEJARING PELAYANAN
VENNY AGUSTIANI M, SP
PERSEORANGAN (UKP) PUSKESMAS

dr.M. ARIEF GUNAWAN drg. TINA MARDARINA

UKM
UKM ESSENSIAL
PENGEMBANGAN

JARINGAN JEJARING

ERMI
PROMKES IRNAWATI,SKM.M.Kes
IBRAHIM,Amd.Keb
KES. GIGI KES. RUANG ANAK &
KHAIRUR RIZKI,SKM KES.JIWA USILA KESJA IGD
MASYARAKAT TRADISIONAL DEWASA
AGNES TANTRI
drg.TINA Ns.HELDA N YEKA KUSNIA,
INDRIANA, DAURISKA, ROSY N, SUGENG RIYANTO POSKESDES T.SARI
MARDARINA P,S.Kep Amd.Kep
Amd.Kep S.Apt.Farm SKM BPM
ERMI
KESLING
IBRAHIM,Amd.Keb KLINIK

8
DOKTER PRAKTIK
ROSSY N , SKM RUANG USILA R. INAP
MANDIRI
ENI
Ns.HELDA N P,S.Kep PUSTU L. GEDE
GUSWANTI,STT.Keb
NELA
GIZI MASYARAKAT
NISRIYANTI,SST.Keb
RUANG
VENNY A.M,SP TB PARU RUANG MTBS
BERSALIN/PONED
POSKESDES
H. WIDY, Amd.Keb NURLAELA, Amd.Kep FITRIANI, Amd.Keb
L.GEDE
SRI MULYATI,
KESEHATAN IBU
SST.Keb

SETIAWATI,SST.Keb KUSTA RUANG GIGI

H. WIDY, Amd.Keb drg. TINA MARDARINA PUSTU SURALAYA

AISYAH SOFIANI,
KESEHATAN ANAK
SST.Keb
ERMI IBRAHIM,
ISPA RUANG PARU & KUSTA
AMd.Keb
NURLAELA,
HINDUN WIDY,Amd.Keb
Amd.Kep

KB

SETIAWATI, SST.Keb DIARE RUANG KIA & KB

NURLAELA, IRNAWATI,SST
Amd.Kep Keb,M.Kes

KES.REPRODUKSI

IRNAWATI,SKM.M.Kes HEPATITIS RUANG GIZI

NURLAELA, VENNY AGUSTIANI


Amd.Kep MP,SP
PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK RUANG PENYEHAT
HIV IMS
MENULAR LINGKUNGAN

9
Ns.HELDA N P,S.Kep ERNAWATI,Amd.Kep ROSY NOVIANTHIE,SKM

SURVEILLANS P2BB RUANG IMS& HIV

ERNAWATI,Amd.Kep ERNAWATI,Amd.Kep ERNAWATI.S.Kep

PENCEGAHAN & IMUNISASI RUANG PKPR


PENGENDALIAN
DETI
PENYAKIT MENULAR SRIYANTI,Amd.Keb
KURNIAWATI,Amd.Kep

RUANG KONSELING
PERKESMAS PROMKES
AGNES
KHAIRUR RIZKI,SKM
INDRIANA,Amd.Kep

RUANG JIWA FARMASI

AGNES TANTRI DAURISKA,


INDRIANA,Amd.Kep S.Farm

RUANG IMUNISASI LABORATORIUM

DETI
JIHAN,Amd.AK.S.Si
KURNIAWATI,Amd.Kep

RUJUKAN REKAM MEDIS

SANDRA OKTAVIA,
SUHARNI, Amd.PK
SST.Keb

10
5. Uraian Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas, Puskesmas DTP
Pulomerak melakukan 3 (tiga) fungsi pokok pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi penderita sakit.
3. Membina masyarakat diwilayah kerja berperan serta aktif dan
diharapkan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan.

Maka pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas DTP


Pulomerak adalah sebagai berikut:
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif

Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka tugas pokok


Puskesmas DTP Pulomerak bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, jika ditinjau dari
sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM ) Essensial meliputi :
 Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
 Perbaikan Gizi.
 Kesehatan Lingkungan.
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. (TB, Kusta,
Imunisasi, Jiwa, Survelan, P2BB, HIV/IMS, PTM, ISPA & Diare,
Hepatitis)
 Promosi Kesehatan, UKS, Apras & Remaja
 Perkesmas

1111
11
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan meliputi :
 Upaya Kesehatan Kerja & Olahraga
 Upaya Kesehatan Indra
 Upaya Kesehatan Reproduksi
 Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
 Upaya Kesehatan Gigi & Mulut
 Kesehatan Tradisional

3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang meliputi :


 Upaya Kesehatan Rawat Jalan : Ruang Pemeriksaan Umum, Gigi,
KIA, Gizi, MTBS, Imunisasi, Kespro)
 Upaya Kesehatan Rawat Inap : UGD, Persalinan, Rawat Inap.
 Upaya pelayanan penunjang : laboratorium medis dan Apotik

6. Uraian Tugas (Peserta)


Tugas Pokok :
1. Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan pasien
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara kolaborasi
sesuai dengan kondisi pasien
3. Melaksanakan tindakan medis
4. Memberikan pelayanan rujukan
5. Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
oleh pasien dan keluarga pasien
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
Tugas Tambahan : -
Integrasi :
1. Melakukan koordinasi dengan lintas Program/ Sektoral
2. Menghadiri rapat/undangan evaluasi kegiatan di wilayah kerja
3. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
Wewenang : -

1212
12
7. Role Model
Role Model saya adalah Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas DTP
Pulomerak sebagai PNS yang profesional dan menanamkan nilai-nilai
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti-Korupsi. Dimana beliau adalah sosok pemimpin yang berijiwa
kepemimpinan dengan integritas dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya, peduli dan saling menghormati serta bersikap adil
kepada bawahan, mampu merangkul bawahan untuk sama-sama
berkomitmen menjalankan misi UPTD Puskesmas DTP Pulomerak agar
tercapai visi UPTD Puskesmas DTP Pulomerak.

8. Nilai-nilai Dasar PNS


Aparatur Sipil Negara(ASN) harus memiliki
pemahaman(internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah
Akuntabilitas ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti
korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang
profesional harus memiliki integritas untuk menginternalisasi dan
mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sehari-hari. Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA
tersebut, yang harus ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu
dijelaskan indikator-indikator dari ANEKA, sebagai landasan teori :

a. Akuntabilitas PNS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan, antara kepentingan public dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;

1313
13
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

Terdapat 9 nilai-nilai dasar Akuntabilitas, yaitu:

1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.

2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.

3. Integritas
Integritas adalah dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.

5. Keadilan
Keadilan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.

6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

1414
14
7. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka


diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.

8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan


sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
9. Profesionalisme

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN
senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa
dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang
pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku
diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap

1515
15
netral adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan
yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya,
PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di
lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi
nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa;
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang
rasa.

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:

1616
16
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut,
namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan.
Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola
paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola
pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan
kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah.

1717
17
Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan
yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah.
Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk
mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat
efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat
dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara
inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di
sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi pada mutu.

e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang
berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral.
Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang
dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau
sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan

1818
18
perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun
2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian
Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan
curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang
terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a) Kejujuran

Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus


hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur
pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

b) Kepedulian

Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan


menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai
dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.

c) Kemandirian

Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan


diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk
mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan karakter
kemandirian pegawai dituntut untuk mengerjakan semua tanggung
jawab dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.

d) Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI).


Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan

1919
19
hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat
orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.

e) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala


sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan) (KBBI). Tanggung jawab adalah menerima segala
sesuatu perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah dilakukan.

f) Kerja Keras

Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana


kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya
tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang
mundur.

g) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua
kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter
penting dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini
akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak,
egosi dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.

h) Keberanian

Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan, untuk


mengembangkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian
dan keyakinan harus mempertimbangkan masalah dengan sebaik-
baiknya. Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan

2020
20
dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab dan lain sebagainya.

i) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.
Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian
yang tulus kepada yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan
semangat pada yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan
berdasarkan latar belakang sosial dan lain-lain.

9. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI

a. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.

b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan , baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang –
undangan.

2121
21
c. Whole Of Government
Whole of Government adalah sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk
menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi,
kerjasama antar instansi, actor pelayanan dalam menyelesaikan suatu
masalah pelayanan. Dengan kata lain, WoG menekankan pelayanan yang
terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam
melayani permintaan masyarakat dapat diselesaikan dalam waktu yang
singkat.

B. TUJUAN AKTUALISASI

Tujuan yang akan dicapai dalam Diklat ini adalah mampu


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan di lingkungan UPTD Puskesmas DTP Pulomerak, yaitu:

a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung


jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan;
b. Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai Pancasila;
c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
pelayanan masyarakat yang baik;
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang datang ke tempat
pelayanan publik;
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap
disiplin maupun menjaga kedisiplinan.
f. Mengaktualisasikan Manajemen ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
g. Mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang mampu memberikan jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

2222
22
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah prima dan bertanggung jawab.
h. Mengaktualisasikan Whole Of Government agar mampu memberikan
pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat diselesaikan dalam
waktu yang singkat.

2323
23
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Berdasarkan kriteria-kriteria dimana suatu fenomena dapat
diidentifikasi sebagai sebuah isu yang terdapat di UPTD Puskesmas DTP
Pulomerak, maka ditemukan beberapa isu sebagai berikut:
1. Tingginya jumlah anak yang menolak diimunisasi difteri di wilayah kerja
UPTD Puskesmas DTP Pulomerak
2. Tingginya pengidap anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Pulomerak
3. Tingginya penderita HIV/ AIDS di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP
Pulomerak
4. Rendahnya jumlah peserta screening IVA test di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Pulomerak
5. Tingginya angka rujukan FKTP ke FKTM di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Pulomerak

2424
24
1 B. Pemilihan dan Penetapan Core Isu
METODE
TOTAL RANKING
U S G
1. Tingginya jumlah anak yang
Klasifikasi menolak diimunisasi difteri di
4 4 3 11 II
Isu wilayah kerja UPTD Puskesmas
: DTP Pulomerak
2. Tingginya pengidap anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja UPTD 5 5 5 15 I
Puskesmas DTP Pulomerak
3. Tingginya penderita HIV/ AIDS di
wilayah kerja UPTD Puskesmas 3 3 4 10 III
DTP Pulomerak
4. Rendahnya jumlah peserta screening
IVA test di wilayah kerja UPTD 2 1 2 5 IV
Puskesmas DTP Pulomerak
5 Tingginya angka rujukan FKTP ke
FKTM di wilayah kerja UPTD 1 2 1 4 V
Puskesmas DTP Pulomerak
Isu yang Tingginya pengidap anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP
: Pulomerak
Diangkat
2 Tabel 2.1 Tabel Pemilihan dan Penetapan Core Isu

2525
25
Pada penggunaan Analisis APKL, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat empat faktor yang perlu dipertimbangkan. Keempat faktor
tersebut :
1. Aktual
Isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang komplek, sehingga perlu segera
diselesaikan
3. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak
Isu yang masuk akal/realistis dan relevan untuk diinisiasi pemecahan
masalahnya

Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas,
terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan . Ketiga faktor tersebut :
1. Urgency
Berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
2. Seriousness
Berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi. Dampak ini terutama yang akan menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa
manusia, sember daya dan sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka makin serius masalah tersebut.
3. Growth
Berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembangnya
maslaah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhanya. Suatu
masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi
permasalahan tersebut.

2626
26
C. Gagasan Pemecahan Core Isu
Penguatan Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya Percepatan Penurunan
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Pulomerak.

2727
27
D. Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output Hasil Substansi Mata terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengurus perizinan 1. Melakukan koordinasi -Kartu Bimbingan Agenda II: Dengan adanya Dengan
Kegiatan Pendekatan dengan Mentor (Kepala Aktualisasi Mentor Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Ibu Hamil UPTD Puskesmas DTP -Dokumentasi Kepemimpinan, mendukung kegiatan ini,
Pulomerak) untuk koordinasi Tanggung jawab, tercapainya visi maka
pelaksanaan kegiatan Kejelasan, Etika organisasi yaitu memperkuat
Publik: Saling “Menjadi Salah nilai
menghormati, sopan Satu Pusat organisasi
santun, Komitmen Pelayanan yang Inovatif
mutu : Efektivitas, Berkualitas Kota
Anti-Korupsi: Cilegon 2021” dan
Peduli, Tanggung misi organisasi ke
jawab, kerja keras. 1 yaitu
Agenda III: WoG Menerapkan setiap
2. Melakukan koordinasi Surat Tugas Agenda II: komitmen dalam
dengan KaSubag TU Akuntabilitas: memberikan
untuk meminta Surat Kepemimpinan, Pelayanan
Tugas Tanggung jawab,
Kejelasan, Etika
Publik: Saling
menghormati, sopan
santun, Komitmen

2828
28
mutu : Efektivitas,
Anti-Korupsi:
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III: WoG
3. Melakukan koordinasi Jadwal Kegiatan Akuntabilitas:
dengan Bidan Tanggung jawab,
Koordinator KIA untuk Keadilan, Kejelasan,
pelaksanaan Kegiatan Nasionalisme:
Pendekatan Ibu Hamil Keadilan, Etika
dan jadwal pelaksanaan Publik: Saling
Kegiatan Pendekatan Ibu menghormati, sopan
Hamil di Kelas Ibu santun, Komitmen
Hamil. mutu : Inovasi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Kerja keras. Agenda
III: WoG
4. Melakukan koordinasi Susunan Kegiatan Agenda II:
dengan Bidan Kelurahan Akuntabilitas:
terkait Susunan Kegiatan Tanggung jawab,
Pendekatan Ibu Hamil Kepercayaan,
dan jadwal pelaksanaan Kejelasan, Etika
Kegiatan Pendekatan Ibu Publik: Saling
Hamil di Kelas Ibu menghormati, sopan
Hamil. santun, Komitmen
mutu : Inovasi,
kinerja yang
berorientasi mutu,

2929
29
Anti-Korupsi:
Peduli, Kerja Keras.
Agenda III: WoG
2. Menetapkan Sasaran 1. Melakukan koordinasi Data ibu hamil Agenda II: Dengan adanya Dengan
Kegiatan Pendekatan dengan Pemegang dengan anemia di Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Ibu Hamil Pengawasan Wilayah Kecamatan Transparansi, mendukung kegiatan ini,
Setempat (PWS) terkait Pulomerak dan Kepercayaan, tercapainya visi maka
pengumpulan data ibu dokumentasi Kejelasan, Etika organisasi yaitu memperkuat
hamil dengan anemia di Publik: Saling “Menjadi Salah nilai
wilayah kerja UPTD menghormati, sopan Satu Pusat organisasi
Puskesmas DTP santun, Komitmen Pelayanan yang Mengutama
Pulomerak mutu : Efektivitas, Berkualitas Kota kan
Anti-Korupsi: Jujur, Cilegon 2021” dan pelanggan
peduli, Kerja Keras. misi organisasi ke
Agenda III: WoG 3 yaitu
2. Melakukan koordinasi Data Sasaran Agenda II: Meningkatkan
dengan bidan kelurahan Kegiatan Pendekatan Akuntabilitas: manajemen
terkait pengumpulan Ibu Hamil Kepercayaan, pelayan di UPT
sasaran Kegiatan Keseimbangan, Puskesmas DTP
Pendekatan Ibu Hamil Kejelasan, Etika Pulomerak
Publik: Saling
menghormati, sopan
santun, Komitmen
mutu : Efektivitas,
efisiensi, Inovasi,
Nasionalisme:
Keadilan, Anti-
Korupsi: Peduli,

3030
30
Adil. Agenda III:
WoG
3. Melakukan koordinasi Data Sasaran Agenda II:
dengan kader terkait Kegiatan Pendekatan Akuntabilitas:
pengumpulan data Ibu Hamil Kepercayaan,
sasaran Kegiatan Keseimbangan,
Pendekatan Ibu Hamil Kejelasan, Etika
Publik: Saling
menghormati, sopan
santun, silaturahmi,
Komitmen mutu :
Efektivitas, efisiensi,
Anti-Korupsi:
Peduli, Tanggung
jawab, Kerja keras,
Agenda III: WoG,
Pelayanan Publik
3 Menyiapkan Alat 1. Membuat Materi Materi Penyuluhan Agenda II: Dengan adanya Dengan
dan Bahan Kegiatan Penyuluhan tentang Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Pendekatan Ibu Anemia Pada Ibu Hamil Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,
Hamil Kejelasan, tercapainya visi maka
Profesional, Etika organisasi yaitu memperkuat
Publik: Empati, “Menjadi Salah nilai
Komitmen mutu : Satu Pusat organisasi
Efektivitas, inovasi, Pelayanan yang Inovatif
Anti-Korupsi: Berkualitas Kota
Peduli, Mandiri, Cilegon 2021” dan
Tanggung jawab, misi organisasi ke

3131
31
kerja keras. Agenda 2 yaitu
III: Pelayanan Publik Meningkatkan
2. Membuat Soal Pre test Soal Pretest dan Agenda II: kompetensi SDM
dan Post test Postest Akuntabilitas: UPT Puskesmas
Tanggung jawab, DTP Pulomerak
Kejelasan,
Profesional, Etika
Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, inovasi,
Anti-Korupsi:
Peduli, Mandiri,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
3. Mempersiapkan tablet Tersedianya tablet Agenda II:
tambah darah dan Alat Fe dan Alat Cek Akuntabilitas:
Cek Kadar Hb Kadar Hb Tanggung jawab,
Etika Publik:
Empati, Komitmen
mutu : Efektivitas,
Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Mandiri, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III:
Pelayanan Publik
4. Membuat kartu kontrol kartu kontrol minum Agenda II:

3232
32
minum tablet tambah tablet tambah darah Akuntabilitas:
darah pada ibu hamil pada ibu hamil Tanggung jawab,
Kejelasan,
Profesional, Etika
Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, inovasi,
Anti-Korupsi:
Peduli, Mandiri,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
4 Melakukan 1. Mempersiapkan Tersedianya Agenda II: Dengan adanya Dengan
Screening (Deteksi pemeriksa, alat, dan pemeriksa, alat, dan Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Dini) Anemia pada bahan Screening (Deteksi bahan Screening Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,
Ibu Hamil Dini) Anemia (Deteksi Dini) Etika Publik: tercapainya visi maka
Anemia Empati, Komitmen organisasi yaitu memperkuat
mutu : Efektivitas, “Menjadi Salah nilai
Efisiensi, Anti- Satu Pusat organisasi
Korupsi: Peduli, Pelayanan yang Profesional
Mandiri, Tanggung Berkualitas Kota dalam
jawab, kerja keras. Cilegon 2021” dan bekerja dan
Agenda III: misi organisasi ke mengutama
Pelayanan Publik 4 yaitu kan
2. Melakukan Screening Hasil Screening Agenda II: Mempermudah pelanggan
(Deteksi Dini) Anemia (Deteksi Dini) Akuntabilitas: akses pelayanan
dan memberitahu hasil Anemia pada ibu Tanggung jawab, kepada masyarakat
pemeriksaan kepada ibu hamil dan Profesional, Etika

3333
33
hamil dokumentasi Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, Anti-
Korupsi: Peduli,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
3. Merekapitulasi hasil Hasil rekapitulasi Agenda II:
Screening (Deteksi Dini) Screening (Deteksi Akuntabilitas:
Anemia pada ibu hamil Dini) Anemia pada Tanggung jawab,
Ibu Hamil Transparansi, Etika
Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, Anti-
Korupsi: Jujur,
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III:
Pelayanan Publik
5 Melakukan Kegiatan 1. Mempersiapkan alat Tersedianya alat Agenda II: Dengan adanya Dengan
Penyuluhan Anemia dan bahan penyuluhan, dan bahan Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
pada Ibu Hamil soal pre test, dan soal penyuluhan, soal pre Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,
post test tentang Anemia test, dan soal post Etika Publik: tercapainya visi maka
pada Ibu Hamil test tentang Anemia Empati, Komitmen organisasi yaitu memperkuat
pada Ibu Hamil mutu : Efektivitas, “Menjadi Salah nilai
Efisiensi, Anti- Satu Pusat organisasi
Korupsi: Peduli, Pelayanan yang Profesional
Mandiri, Tanggung Berkualitas Kota dalam

3434
34
jawab, kerja keras. Cilegon 2021” dan bekerja,
Agenda III: misi organisasi ke Ramah, dan
Pelayanan Publik 3 yaitu Mengutama
2. Melakukan pre test Soal pre test tentang Agenda II: Meningkatkan kan
dan memeriksa hasil pre anemia pada ibu Akuntabilitas: manajemen pelanggan
test tentang anemia pada hamil yang telah Transparansi, pelayan di UPT
ibu hamil diisi dan diperiksa Tanggung jawab, Puskesmas DTP
Kejelasan, Pulomerak
Profesionalisme,
Etika Publik: Saling
menghormati,
Empati Komitmen
mutu : Efektivitas,
Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Kerja Keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
3. Melakukan Daftar Hadir, Agenda II:
penyuluhan tentang notulensi, dan Akuntabilitas:
Anemia pada Ibu Hamil dokumentasi Tanggung jawab,
disertai tanya jawab Kejelasan,
kepada peserta Kelas Ibu Profesionalisme,
Hamil dan keluarga Etika Publik: Saling
menghormati,
Empati Komitmen
mutu : Efektivitas,
Efisiensi, Inovasi,
Anti-Korupsi:

3535
35
Peduli, Kerja Keras,
Adil. Agenda III:
Pelayanan Publik
4. Melakukan post test, Soal post test yang Agenda II:
memeriksa dan telah diisi, diperiksa, Akuntabilitas:
membahas hasil post test dan dibahas Transparansi,
tentang anemia pada ibu Tanggung jawab,
hamil Kejelasan,
Profesionalisme,
Etika Publik: Saling
menghormati,
Empati Komitmen
mutu : Efektivitas,
Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Kerja Keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
6 Memberikan Tablet 1. Mempersiapkan tablet Tersedianya tablet Agenda II: Dengan adanya Dengan
Tambah Darah pada tambah darah dan kartu tambah darah dan Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Ibu Hamil dan Kartu kontrol minum tablet kartu kontrol minum Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,
Kontrol Minum tambah darah pada ibu tablet tambah darah Kejelasan Etika tercapainya visi maka
Tablet Tambah hamil pada ibu hamil Publik: Empati, organisasi yaitu memperkuat
Darah pada Ibu Komitmen mutu : “Menjadi Salah nilai
Hamil Efektivitas, Satu Pusat organisasi
Efisiensi, Anti- Pelayanan yang Mengutama
Korupsi: Peduli, Berkualitas Kota kan
Tanggung jawab, Cilegon 2021” dan pelanggan
kerja keras. Agenda misi organisasi ke

3636
36
III: Pelayanan Publik 3 yaitu
2. Memberikan tablet Dokumentasi Agenda II: Meningkatkan
tambah darah dan kartu Akuntabilitas: manajemen
kontrol minum tablet Tanggung jawab, pelayan di UPT
tambah darah pada ibu Kejelasan Etika Puskesmas DTP
hamil peserta Kelas Ibu Publik: Empati, Pulomerak
Hamil Komitmen mutu :
Efektivitas,
Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
3. Memberikan Dokumentasi Agenda II:
penjelasan tentang tablet Akuntabilitas:
tambah darah dan kartu Tanggung jawab,
kontrol minum tablet Kejelasan Etika
tambah darah pada ibu Publik: Empati,
hamil kepada peserta Komitmen mutu :
Kelas Ibu Hamil dan Efektivitas,
keluarga Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
7 Melakukan 1. Mempersiapkan Tersedianya Agenda II: Dengan adanya Dengan
Pemeriksaan Ulang pemeriksa, alat, dan pemeriksa, alat, dan Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
kadar Hb dan bahan pemeriksaan ulang bahan pemeriksaan Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,

3737
37
Memantau kartu kadar Hb Hb ulang Kejelasan Etika tercapainya visi maka
kontrol minum tablet Publik: Empati, organisasi yaitu memperkuat
tambah darah pada Komitmen mutu : “Menjadi Salah nilai
ibu hamil Efektivitas, Satu Pusat organisasi
Efisiensi, Anti- Pelayanan yang Profesional
Korupsi: Peduli, Berkualitas Kota dalam
Tanggung jawab, Cilegon 2021” dan bekerja dan
kerja keras. Agenda misi organisasi ke mengutama
III: Pelayanan Publik 1 yaitu kan
Menerapkan setiap pelanggan
komitmen dalam
memberikan
Pelayanan
2. Melakukan Peserta diperiksa Agenda II:
pemeriksaan ulang kadar ulang kadar Hb dan Akuntabilitas:
Hb dan pemantauan kartu Kartu Monitoring Tanggung jawab,
kontrol minum tablet Pemberian Fe Kejelasan,
tambah darah pada ibu terpantau Profesionalisme,
hamil Etika Publik:
Empati, Komitmen
mutu : Efektivitas,
Efisiensi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Tanggung jawab,
kerja keras. Agenda
III: Pelayanan Publik
3. Merekapitulasi dan Rekapan dan Agenda II:
mengevaluasi hasil evaluasi hasil Akuntabilitas:

3838
38
pemeriksaan ulang kadar pemeriksaan ulang Tanggung jawab,
Hb kadar Hb Transparansi,
Profesional Etika
Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, Anti-
Korupsi: Jujur,
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III:
Pelayanan Publik
4. Menyampaikan hasil Dokumentasi Agenda II:
evaluasi kegiatan yang Akuntabilitas:
telah dilaksanakan Tanggung jawab,
kepada Kepala Transparansi,
Puskesmas, Pokja UKM, Profesional Etika
dan Pemegang Program Publik: Empati,
KIA. Komitmen mutu :
Efektivitas, Anti-
Korupsi: Jujur,
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III:
Pelayanan Publik,
WoG
8 Menyusun laporan 1. Mengumpulkan Data dan Agenda II: Dengan adanya Dengan
aktualisasi sumber data dokumentasi Akuntabilitas: Kegiatan ini, maka adanya
Tanggung jawab, mendukung kegiatan ini,

3939
39
Transparansi, tercapainya visi maka
Profesional. Etika organisasi yaitu memperkuat
Publik: Empati, “Menjadi Salah nilai
Komitmen mutu : Satu Pusat organisasi
Efektivitas, Anti- Pelayanan yang Profesional
Korupsi: Jujur, Berkualitas Kota dalam
Peduli, Tanggung Cilegon 2021” dan bekerja,
jawab, kerja keras. misi organisasi ke inovatif,
Agenda III: 2 yaitu dan
Pelayanan Publik, Meningkatkan mengutama
WoG kompetensi SDM kan
2. Bimbingan atau Kartu Bimbingan Agenda II: UPT Puskesmas pelanggan
konsultasi dengan Aktualisasi Mentor Akuntabilitas: DTP Pulomerak
Mentor Dokumentasi Kepemimpinan,
Tanggung jawab,
Kejelasan, Etika
Publik: Saling
menghormati, sopan
santun, Komitmen
mutu : Efektivitas,
Anti-Korupsi:
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III: WoG
3. Bimbingan atau Kartu Bimbingan Akuntabilitas:
konsultasi dengan Coach Aktualisasi Coach Tanggung jawab,
Dokumentasi Keadilan, Kejelasan,
Nasionalisme:

4040
40
Keadilan, Etika
Publik: Saling
menghormati, sopan
santun, Komitmen
mutu : Inovasi, Anti-
Korupsi: Peduli,
Kerja keras. Agenda
III: WoG
4. Menyusun Laporan Laporan Aktualisasi Agenda II:
Aktualisasi Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Transparansi,
Profesional Etika
Publik: Empati,
Komitmen mutu :
Efektivitas, Anti-
Korupsi: Jujur,
Peduli, Tanggung
jawab, kerja keras.
Agenda III:
Pelayanan Publik,
WoG

Tabel 2.2. Tabel Rancangan Aktualisasi

4141
41
E. Jadwal Implementasi Aktualisasi

NO KEGIATAN Minggu Ke Minggu Ke


(Bulan Juni) (Bulan Juli)
1 2 3 4 1 2

1. Menetapkan Sasaran Kegiatan


Pendekatan Ibu Hamil
2. Mengurus perizinan Kegiatan
Pendekatan Ibu Hamil
3. Menyiapkan Alat dan Bahan
Kegiatan Pendekatan Ibu
Hamil
4. Melakukan Screening (Deteksi
Dini) Anemia pada Ibu Hamil
5. Melakukan Kegiatan
Penyuluhan Anemia pada Ibu
Hamil
6. Memberikan Tablet Tambah
Darah (Fe) pada Ibu Hamil

4242
42
dan Kartu Monitoring
Pemberian Fe
7. Melakukan Pemeriksaan
Ulang kadar Hb dan
Memantau Kartu Monitoring
Pemberian Fe

8. Menyusun laporan aktualisasi

Tabel 2.3. Jadwal Implementasi Aktualisasi

4343
43

Anda mungkin juga menyukai