Guru Pembimbing :
Siti Nur Latifah, S.Pd
Choirul Imam ()
Elfina Damayanti (12)
Fitriani Agustina (14)
M. Rofik ()
Siti Amelia ()
Siti Nur Rohmah A.P ()
1) Tujuan
Tujuan Kami melakukan pengamatan ini adalah untuk memahami jenis-jenis indikator
yang bersifat asam maupun basa dengan menggunakan indikator alami.
2) Alat dan Bahan
Tabung reaksi
Alu Mortar
Gelas Ukur
Alat penyaring
Plat Tetes
Pipet Air
Erlenmeyer
Rak Tabung Reaksi
Baskom
Indikartor alami (Bunga Mawar Merah, Bunga Kamboja, Bunga Bougenvil, Bunga
Sepatu, Kunyit, dan Daun Pacar Air)
Jeruk Nipis
Sabun
Obat Maag
Metil Orange
PP
Senyawa HCl dan NaOH
Lakmus merah dan biru
3) Cara Kerja
Buatlah indikator yang terdiri dari kunyit, bunga sepatu, bunga bougenvil,
kamboja, daun pacar air, dan bunga mawar merah.
Haluskan satu persatu indikator secara bergantian menggunakan alu mortar lalu
tambahkan air secukupnya.
Setelah indikator sudah siap, masukkan ke dalam tabung reaksi. Jangan lupa,
pada saat memasukkan indikator ke dalam tabung reaksi gunakan alat penyaring
yang telah disediakan.
Setelah semua indikator sudah tertata di dalam tabung reaksi, selanjutnya kita
membuat senyawa asam dan basa yang terbuat dari jeruk nipis, sabun, dan obat
maag secara terpisah.
Potong jeruk nipis menjadi dua bagian lalu peras dan masukkan air jeruk nipis
menggunakan gelas ukur.
Lalu buat senyawa basa menggunakan sabun dan obat maag yang telah
dilarutkan.
Setelah semua senyawa penguji sudah siap maka kita memulai pengamatan.
Siapkan pipet air untuk mengambil senyawa penguji beberapa tetes saja.
Teteskan senyawa HCl ke dalam plat tetes. Berikan label nama indikator di
atasnya
Lalu campurkan indikator alami beberapa tetes saja ke dalam larutan senyawa
HCl, dan amati perubahan warnanya.
Lakukakan hal yang sama dengan senyawa NaOH, Jeruk, Sabun, dan Obat Maag.
Terdapat dua indikator tambahan
Metil Orange (MM) diuji dengan larutan air jeruk nipis menghasilkan warna merah,
berarti MO bersifat asam
Fenolftalein (PP) diuji dengan larutan air jeruk nipis menjad ridak berwarna, sehingga
PP bisa disimpulkan bersifat asam.
5) Analisis
Menurut tabel pengamatan di atas, didapatkan hasil bahwa larutan HCl bersifat asam,
larutan NaOH bersifat basa, perasan air jeruk nipis bersifat asam, larutan sabun bersifat
asam, dan larutan obat promaag bersifat basa. Sebenarnya di dalam teori asam-basa, sabun
bersifat basa, akan tetapi di uji pengamatan menghasilkan sifat asam karena ada kesalahan
saat mencuci pipet air dalam satu wadah, karena jika semua indikator saling tercampur
maka akan terpengaruh kepada hasil penentuan suatu sifat asam-basa.
6) Dokumentasi