Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pkn kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warganegara.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
kelompok 6
Daftar Isi
Kata pengantar…………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………….
Pendahuluan…………………………………………………………....
1.1 Latar Belakang……………………………………………..
1.2 Rumusan masalah………………………………………….
1.3 Tujuan……………………………………………………...
Pembahasan……………………………………………………………
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara………………………….
2. Bentuk kasus pelanggaran hak warga negara……………………
3. Bentuk kasus pengingkaran kewajiban negara………………….
Kesimpulan…………………………………………………………….
Daftar pustaka…………………………………………………………
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
kewajiban merupakan tanggungan yang benar-benar harus kita
lakukan. Jika kita tidak melakukannya, maka kita telah ingkar terhadap diri
sendiri maupun orang lain. Mengingkari kewajiban juga dapat menimbulkan
pelanggaran hak, karena pada hakikatnya hak dan kewajiban itu sangat
berkaitan.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di suatu negara (undang-undang). Adanya pelanggaran hak, erat kaitannya
dengan pengingkaran kewajiban.
Landasan Hukum
1. Pasal 6A ayat (1) UUD Negara RI tahun 1945 yang dinyatakan bahwa
“presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat”
2. pasal 27 ayat (1) UUD negara RI tahun 1945 telah menyatakan bahwa
“semua orang berkedudukan sama di depan umum”
3. pasal 28B ayat (2) UUD Negara RI tahun 1945 “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
4. pasal 28c ayat (1) UUD Negara RI tahun 1945 “Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kese-jahteraan umat manusia”
5. 30 ayat (1) UUD Negara RI tahun 1945 “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara”
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara adalah…
a. Kegiatan cinta terhadap tanah air bangsa dan negara
b. Kegiatan membela tanah air bangsa dan negara
c. Tindakan yang membuat program pembangunan tidak berjalan dengan
lancer
d. Merupakan akibat dari pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban
baik dilakkukan oleh pemerintah maupun masyarakat
e. Semua benar
5. Setiap warga Negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban. Salah satu
kewajiban sebagai warga Negara adalah …
a. Membayar pajak
b. Mendapat perlindungan hukum
c. Mendapatkan pelayanan kesehatan
d. Mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak
e. Memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-
masing
7. Pasal yang mengatur tentang ketidakadilan hukum bagi orang miskin yang
merupakan tidak berkedudukan sama di depan umum adalah
9. Dalam UUD 1945 Pasal yang berisi tentang kewajiban warga negara
menjaga keamanan negara adalah…
a. Pasal 30 ayat 1
b. Pasal 29
c. Pasal 32
d. Pasal 27 ayat 1
e. Pasal 31
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-
kewajiban.html
2. https://adorablechy.wordpress.com/2012/10/06/makna-dari-uu-pasal-30-
ayat-1-sampai-5-dan-pasal-27-ayat-3/
3. http://budhivensius.blogspot.co.id/2010/02/penjelasan-dari-isi-uud-1945-
pasal-28.html
4. http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-
kewajiban-warga-negara.html
5. http://sule-epol.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pengingkaran-hak-dan-
kewajiban.html
KESIMPULAN
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai warga negara
indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata
baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk
“bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh.
Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi
impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli
hak – hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat
yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka
dioerhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah
yang lebih memihak kepada mereka.
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada
beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada
beberapa hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada
beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak
yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara
dan warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD
1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara
negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan
proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan
kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak
oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan kewajibannya. Tidak
mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang kewajibannya diabaikan. Bila
ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang
lain, masyarakat bangsa dan negara.