Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Rizal Syahpoetra/64

Jurusan : SOSIOLOGI 2017 B

“PANDANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENGENAI MARXISME PASCA


G30SPKI”

Rumusan Masalah

1). Sejauh mana masyarakat Indonesia mengenali marxisme atau komunisme?

2). Sumber atau dasar apa yang dijadikan landasan pandangan masyarakat dalam mengenali
marxisme atau komunisme?

3). Bagaimana pandangan masyarakat mengenai komunisme, pasca G30SPKI?

4). Bagaimana pendapat masyarakat mengenai TAP MPRS yang mengecam marxisme dan
komunisme di NKRI?

Tujuan Penelitian

1). Identifikasi relasi antara pengetahuan sejarah masyarakat terhadap marxisme atau komunisme

2). Identifikasi sikap masyarakat terhadap marxisme atau komunisme pasca G30SPKI

3). Identifikasi relevansi penerapan marxisme di dunia

Penelitian Sebelumnya
 Penelitian oleh Benedict Anderson asal Universitas Cornell, AS. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa Gerakan 30S adalah inisiatif beberapa perwira menengah TNI yang
mengetahui adanya upaya untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno. Hal ini diperjelas
sama pidato Letkol Untung Syamsuri, yang waktu itu adalah kepala penjaga presiden, pas
ngambil alih stasiun RRI pagi harinya, bahwa penculikan yang dia lakuin adalah untuk
mencegah terjadinya kudeta terhadap Soekarno. Usaha para perwira menengah yang
usianya masih cenderung muda ini kebanyakan kecewa sama para petinggi TNI karena
kurang memperhatikan kesejahteraan para perwira menengah ke bawah.

Landasan Teori
 TEORI KONFLIK (KARL MARX)
Kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme. Perspektif ini juga melihat
masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah, terutama sebagai akibat dari dinamika
pemegang kekuasaan yang terus berusaha menjaga dan meningkatkan posisinya. Negara
tentunya memiliki kepentingan, oleh karenanya hal ini dimanfaatkan oleh para kaum
borjuis. Kelompok borjuis yang tentunya dapat memiliki dan juga memegang kendali atas
alat-alat produksi tentu meminta legitimasi atau bukti kepemilikan yang sah. Bukti
kepemilikan ini bisa didapatkan melalui negara. Oleh karena itu, kelompok borjuis
memiliki kekuasaan untuk menentukan apa yang akan diproduksi dan didistribusi.
Menurut Marx, dalam konteks ini hukum dan pemerintah lebih banyak berpihak pada
kaum borjuis dibanding proletar.
 TEORI KEKUASAAN (MACHIAVELLI)
fenomena sosial politik tidak merujuk pada sumber-sumber etis ataupun hukum. Inilah
pendekatan pertama yang bersifat murni scientific terhadap politik. Yang berarti, politik
hanya berkaitan dengan satu hal semata, yaitu memperoleh dan mempertahankan
kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai