Anda di halaman 1dari 12

NAMA : FADILA AMALIA KARIM

NIM : 442416008

KELAS : KIMIA B

UJIAN : ELUSIDASI STRUKTUR

Metode dan konsep tambahan spektroskopis massa

 Ionisasi kimia (Chemical Ionisasi CI)


Spekroskopi massa merupakan teknik yang penting dalam mengidentifikasi senyawa
yang tidak diketahui, mempelajari struktur dan molekul dan meacak prinsip fundamental kimia.
Spektrometri massa merupakan teknik untuk menimbang molekul, berdasarkan partikel
bermuatan, yang disebut ion, dalam suatu bidang elektrik atau magnetik.Teknik ionisasi dapat
digunakan dalam spekttrometri massa. Kebanyakan teknik ionisasi mengeksitasi molekul analit
netral yang kemudian mengeluarkan elektron untuk membentuk kation radikal (M+). Teknik
ionisasi lain melibatkanreaksi ion molekul reaksi ion molekul yang menghasilkan ion adisi
(MH+) pertimbangan paling penting adalah status fisik dari analit dan energi ionisasi. Ionisasi
elektron dan ionisasi kimia hanya cocok untuk ionisasi fase gas. Pada ionisasi kimia (CI) spesis
terionisasi terbaru terbentuk ketika terbentuk ketika molekul gas berinteraksi dengan ion. Ionisasi
kimia dapat melibatkan trasfer sebuah elektron, proton atau spesis bermuatan lainnya anatara
reaktan. Teknik ionisasi kimia tidak cocok untuk mencocokan puncak (secara manual maupun
menggunakan computer) maupun berguna untuk eluidasi struktur, penggunaan utamanya ialah
untuk deteksi ion molekular dan membentuk berat molekul.
Sumber : (Pellegrini et al., 2002)
Fragmentasi :

 Ionisasi Kimia Langsung (Direct Chemical Ionization, DCI)


Radiasi pengion langsung adalah partikel bermuatan listrik (alpa, beta dan lain-lain).
Yang secara langsung menyebabkan terjadinya ionisasi pada atom atau molekul dalam suat
materi. Ionisasi kimia yang dihubungkan dengan DEP disebut dengan Desorption chemical
ionization (DCI). Pada DCI, analit yang berasal dari larutan atau suspensi dimasukan kedalam
kumparat kawat tipis tahan panas. Kemidian analit, dipaparkan secara langsung dengan plasma
o
gas reagen semntara dipanaskan secara cepat dengan kecepatan beberapa ratus C S-1 dan
o
temperatur mencappai 1500 C. DCI dapat diaplikasikan untuk mendeteksi senyawa arsenic
dalam lingkungan darat dan lautan, menentukan distribusi distribusi sekun unit ß-
hidroksialkalionat units pada kompoliester bakterial.
Metode iomisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan
menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seprti elektron atau lainnya. Ion bermuatan
negatif didapat ketika elektron bebas bertabrakan dalam kulit atom dengan potensial listrik
tertentu.
Sumber : (Zhang et al., 2013)

 Ionisasi Semprotan Elektron (Elektronsprav Ionization ESI)


Elektrospray ionization (ESI) merupakan teknik yang digunakan dalam massa
spektrometri untuk menghasilkan ion. Khususnya untuk menghasilkan ion dari makromolekul
karena ada kecenderungan molekul tersebut menjadi fragment saat ddiionisasi.
Sebelum dikembangkannya ESI, hanya ada satu cara metode ionisasi yang dilakukan yitu
dengan melakukan analiss sampel dengan fast atom bombardement (FAB). Tetapi tekhnik ini
menghasilkna perdominasi dari muatan ion tunggal dan yang paling baik adalah bebrapa muatan
ion pada kisaran instrumen yang mencapai m/z 8 kda. Massa spektrometry yang menggunakan
teknologi ESI disebut dengan electrospray (ES-MS) atau juga dengan sebutan electrospray massa
spectrometry (ES-MS).
Sumber : (Liu et al., 2014)

 Pengeboman Atom Cepat (Fast Atom Bombardment, FAB)


Pengeboman Atom Cepat (Fast Atom Bombardment, FAB) merupakan sumber ionisasi
yang mirip dengan MALDI karena menggunakan maktris dan sinar yang sangat aktif pada
partikel untuk disorpsi ion dari permukaan. Perbedaan antara MALDI dan FAB yaitu pada
MALDI sinar yang digunakan berupa getaran sinar laser, sedangkan FAB menggunakan sinar
ion kontinyu. Matriks MALDI biasanya berupa kristal padatan, sedangkan FAB biasanya
memiliki matriks cair. FAB 1000 kali lebih sensitif dibandingkan MALDI.
Pengeboman atom cepat FAB adalah sumber ionisasi lunak yang menggunakan probe
penyisipan langsung untuk pengenalan sampel dan atom netral Xe atau ion Cs untuk
menempelkan sampel dan matriks dari probe penyisipan permukaan langsung. Matriks FAB
memfasilitasi proses desorpsi dan ionisasi. Matriks FAB adalah bahan cair mudah menguap
dengan ampel baru seperti dibombardir oleh sinar ion.
Sumber : (Borges et al., 2001)
Fragmentasi
 Desopsi Medan (Field Desorption, FD)
Fuled desorption merupakn untuk material yang kuran volatil, ionisasi biasanya
dilakukan dekat permukaan elektroda melalui gradien medan listrik yang sangat tinggi. Awan
elektron dalam molekul didistorsi dan bagain molekul yang mengandung kelbihan elktron
berperan sebagai anoda. Ion yang terbentuk akan menolak oleh anoda lifetime dari ion ini sangat
singkat dibandingkan dengna ion hasil tumbukan elektron. Karena sedikit energi yang ditransfer
berupa energi dalam dan ion bergerak sangat cepat, dan fragmentasinya sangat sedikit, maka
berat molekul sangat mudah dideteksi.
Sumber : (Lattimer and Welch, 1978)

Fragmentasi FD-MS
 Ionisasi Kinetik Medan (Field Ionization Kinetic FIK)
Metode kinetik ionisasi medan (FIK) telah banayk digunakan, dengan berbagai
mekanisme reaksi ionik dengan metode ini kita dapat memahmi denfan baik. Sebagian besar
dengan kombinasi pelabelan isotop stabil. Biasanya intensitas sinyal FIK sangat rendah, tetapi
dalam 172 tingkat yang dinormalisasu baru-baru ini dimana kurva dapat ditentukan dengan
akurat. Pengukran ini sangat penting untuk memberikan bukti apakah ion dengan nilai m/z yang
berbeda dihasilkan melalui perantara atau tidak. Namun jenis sumber ini dimana laju proses
normalisasi pada tingkat maksimum.Implemntasi metode FIK baru-baru ini pada spektrometer
massa ZAB-2HF yang memilki daya peyelesaian energi kinetik yang tinggi (-15.000) dimana
telah memebrikan kesempatan memebrikan sinyal FIK dengan akurasi yang lebih besar pada
massa hidup ion yang lebih pendek.
Sumber : (Kluft and Nibbering, 1989)

Fragmentasi FIK-MS
 Metode Ionisasi (Ionization Methods)
Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan
menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya. Elektron
ionisasi adalah metode spektrometri massa yang paling banyak digunakn dari semua metode
ionisasi. Dalam proses EI.
kelebihan dari metode ini adalah sebagaian besarsenyawa organik dapt digunaka dalam
metode elktronik ionisasi ini. Secara khusus ia harus memilki tekanan uap setidaknya 10-6 torr.
Sampel yang digunakan adalah berebntuk padat, cair, atau gas dan dipanaskan ampe suhu 4000 C
untuk mencapai tekanan yang diperlukan. Kekurangan dari metode ini adalah dimana untuk
memberikan spectrum EI senyawa harus stabil. Karena sampel biasanya harus dipanaskan suhu
sampel lebih mungkin tidak bekerja, energi ionisasinya dapat dilakukan oleh probe langsung dan
GC-MS. Untuk synyawa yang tidak bekerja dengan energi ionisasi, metode alternative ionisasi
telah dikembangkan.
Sumber : (Robb, Covey and Bruins, 2000)
 Spektrometer GC-MS
GC-MS merupakan metode pemisahan senyawa orgnaik yang mengadung dua metode
analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa secara
kuantitatif dan secara kualitatif dan spektrometri massa (MS) untuk menaganlisis strktur molekul
senyawa anlit.
Kromatografi gas-spektrometer massa (GCMS) adalah metode yang mengkobinasi
kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi senyawa yang berbeda dalam
analisas sampel.kromatografi gas dan spektrometri massa memilki keunikan masing-masing
dimana keduannya memilki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengabungkan keduanya teknik
tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam menganalisis sampel dengan
menagmbil kelabihan masinh-masing teknik dan menimalisir kekurangannya.
Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan spektroskopi massa paduan
keduanya dapat mengahsilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengkapi dengan struktur molekulnya.
Sumber : (Mohammed, Omran and Hussein, 2016)
Fragmentasi GC-MS
DAFTAR PUSTAKA

Borges, C. Et Al. (2001) ‘Structural Characterisation Of Flavonoids And Flavonoid-O-Glycosides


Extracted From Genista Tenera By Fast-Atom Bombardment Tandem Mass Spectrometry’,
Rapid Communications In Mass Spectrometry, 15(18), Pp. 1760–1767. Doi: 10.1002/Rcm.436.

Kluft, E. And Nibbering, N. M. M. (1989) ‘Rate And Mechanism Of Alkyl Ion Formation From Alkyl
Halides As Studied By Field Ionization Kinetics’, International Journal Of Mass Spectrometry
And Ion Processes, 92(C), Pp. 171–184. Doi: 10.1016/0168-1176(89)83026-5.

Lattimer, R. P. And Welch, K. R. (1978) ‘Field Desorption Mass Spectra Of Polymer Chemicals’.
Brecksville.

Liu, X. Et Al. (2014) ‘Investigation On The Spectrum-Effect Relationships Of Da-Huang-Fu-Zi-Tang In


Rats By UHPLC-ESI-Q-TOF-MS Method’, Journal Of Ethnopharmacology, 154(3), Pp. 606–
612. Doi: 10.1016/J.Jep.2014.04.027.

Mohammed, G. J., Omran, A. M. And Hussein, H. M. (2016) ‘Antibacterial And Phytochemical Analysis
Of Piper Nigrum Using Gas Chromatography – Mass Spectrum And Fourier-Transform
Infrared Spectroscopy’, International Journal Of Pharmacognosy And Phytochemical
Research, 8(6), Pp. 977–996.

Pellegrini, M. Et Al. (2002) ‘Rapid Screening Method For Determination Of Ecstasy And Amphetamines
In Urine Samples Using Gas Chromatography-Chemical Ionisation Mass Spectrometry’,
Journal Of Chromatography B: Analytical Technologies In The Biomedical And Life Sciences,
769(2), Pp. 243–251. Doi: 10.1016/S1570-0232(01)00586-4.

Robb, D. B., Covey, T. R. And Bruins, A. P. (2000) ‘Atmospheric Pressure Photoionization: An


Ionization Method For Liquid Chromatography-Mass Spectrometry’, Analytical Chemistry,
72(15), Pp. 3653–3659. Doi: 10.1021/Ac0001636.

Zhang, T. Et Al. (2013) ‘Direct Desorption/Ionization Of Analytes By Microwave Plasma Torch For
Ambient Mass Spectrometric Analysis’, Journal Of Mass Spectrometry, 48(6), Pp. 669–676.
Doi: 10.1002/Jms.3212.

Anda mungkin juga menyukai