Anda di halaman 1dari 9

Cerita Nabi idris as

Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533 sampai dengan 4188 sebelum masehi. Nabi idris as
merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut merupakan Silsilah lengkap asal
usul nabi idris adalah, Idris bin yarid bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam.
Menurut kitab tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.

Nabi idris merupakan hamba Allah yang selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi adam as. Ia
juga mendapat gelar sebagai ”Asadul Usud” yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus
asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi
umatnya yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.

Selain sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai nabi Allah juga dianugrahi dengan berbagai
kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia juga dianugrahi kemampuan untuk
membuat berbagai peralatan untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Dalam
beberapa kisah islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai
berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan lain lain.

Pada masa nabi idris, pernah suatu ketika banyak manusia melupakan Allah, sehingga Allah pun
menghukum manusia dengan membuat kemarau yang panjang. Kemudian nabi idris pun turun
tangan, ia memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut. Allah
menghabulkan permohonan nabi idris itu, dan lalu musim kemarau pun berakhir, hujan turun.

Nabi Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan
beribadah menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi
pengikutnya supaya selamat dari siksaan di dunia maupun di akhirat.

Nabi Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama
yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj. Ketika
Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi
Indris as. Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu ”
Siapa orang ini?”

Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”

Nabi idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist ; Ibnu Abbas berkata,
”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu,
idris seorang penjahit dan musa adalah penggembala” (dari Al-Hakim)

Nasihat Nabi Idris as

Nabi Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain sebagai
berikut :

Kesabaran yang diserai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang
bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-
amal salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah
niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu, janganlah bersumpah palsu dan janganlah
menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu idak ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan
tundukklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan
puji kepada Allah. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karema mereka
tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui
kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang
diperolehnya, seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperoleh
itu.

Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Di antara
mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam menunggang kuda, pada saat itu
sedikit orang yang dapat menunggang kuda, ia dapat menulis. Ketika itu tidak ada umatnya
yang dapat menulis. Ia dapat menjahit pakaian, pada saat itu, belum ada yang mampu
menjahit pakaian.

Nabi idris as mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini berisi
jaran kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan
kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit
kembali ke jalan yang benar.

Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil

Setiap hari malaikat Izroid dan Nabi Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi
Idris as mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”

Nabi idris pun di bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat izroil telah
memohon izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.

Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para
malaikat pun takut untuk melihatnya”

Kemudian Nabi Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang, saya takut sekali kepada
azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal setelah melihatnya”

Saat malaikat izroil dan Nabi Idris sampai di dekat neraka, nabi idris as langsung pingsan.
Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan
menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris as tidak
sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada pemandangan
yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi yang
bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.

Nabi idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di bawah
oleh malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam kepada malaikat penjaga
pintu surga yaitu Malaikat Ridwan, Assalamu’alaikum …” berbeda dengan malaikat penjaga
neraka, malaikat Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri dan
dihiasai dengan senyum yang ramah. Siapaun akan senang untuk memandangnya. Selain itu
juga menampilkan sikap yang amat sopan, lemah lembut ketika mempersilahkan para
penguni surga memasuki tempat yang penuh kedamaian dan kenikmatan itu.
Tidak berbeda saat melihat neraka, nabi idris nyaris pingsan saat melihat surga, bukan karena
takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan menakjubkan apa yang ada di surga.
Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu
terpukau oleh keindahan surga.

Dilihatnya sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir
sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu ada
juga istana-istaina untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang
menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.

Nabi idris juga mempunyai kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan
surga. Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak mudah yang sangat
tampan wajahnya. Mereka menampilkan tingkah laku yang baik, dan sopan saat berbicara.
Tiba tiba nabi idris iingin meminum air sungai surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah
saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali”

Lalu malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum, inilah minuman untuk penguni
surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan surga datang membawa segelas minum yang terbuat
dari emas dan perak. Nabi idris kemudian meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu
bersyukur diberi kesempatan bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa
enak. Minuman yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah
berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah”

Setelah nabi idris puas melihat surga, akhirnya tiba jug waktu baginya untuk meninggalkan
surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi. Hatinya sudah
terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah yang maha kuasa.

Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada
Allah sampai hari kimata nanti,”

Malaikat izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua
amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang
beriman lainnya,”

Namun Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kebada Nabi-Nya. Allah pun
mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana, dan nabi idris merupakan
satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat
mulia itu, saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun. cerita nabi idris

Ada 4 ayat dalam Al Qur an yang berhubungan dengan kisah Nabi Idris as, ayat-ayat tersebut
saling terhubungan di dalam surah maryam dan surah Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai
muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an.
Sesungguhnya ia merupakan orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami
telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi (Qs. 19 : 56 – 57)

”Dan (ingatlah kisah) ismail, idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang
sabar. Kami telah memasukan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka
termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. 21 : 85 – 86)
Kisah Nabi Zakaria as

Nabi Zakaria adalah keturunan nabi Sulaiman AS. Selama hidupnya beliau selalu melakukan
dakwah seperti nabi-nabi lainnya. Isterinya bernama Ali Shahab seorang wanita bani Israil.
Ketika usianya semakin bertambah tua, nabi Zakaria semakin gelisah. Sebab mereka belum
dikaruniai seorang anak dari Allah. Nabi Zakaria mempunyai pikiran jika ia wafat dan tidak
ada lagi penerusnya tentu bani Israil akan mengalami kehancuran akhlak. Hal inilah yang
menjadi pemikirannya. Pada siang hari nabi Zakaria melakukan dakwah, sedangkan pada
malam harinya untuk berdoa meminta pada Allah agar segera dikaruniai anak. Namun dia itu
belum juga dikabulkan, sehingga masyarakat kota menganggap istrinya mandul.

Akhirnya Allah mengabulkan permintaan nabi Zakaria. Sebab sudah lama ia berdoa dengan
kesungguhan hati, sehingga pada suatu hari datanglah malaikat memberi tahu dirinya. Ketika
itu nabi Zakaria sedang ada di Mihrob untuk ibadah.

Malaikat Jibril yang diutus Allah untuk mengabari nabi Zakaria mengatakan bahwa tidak
lama lagi ia akan mempunyai seorang putra yaitu Yahya. Kelak anak itu akan menjadi
penerus dakwahnya. Tidak terlukiskan lagi kegembiraan nabi Zakaria. la segera bersujud di
Mihrob dan mensucikan nama Allah.

Khabar yang dibawa malaikat Jibril kepada nabi Zakaria telah diterangkan dalam Al Qur'an
surat Ali-lmron ayat 39 :

Artinya: Kemudian datanglah malaikat Jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri
sembahyang di Mihrob (katanya) : "Sesungguhnya Allah menggembirakan pada kamu
dengan kelahiran (seorang putra) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah menjadi ikutan, menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu) dan seorang nabi dan
keturunan orang-orang saleh". (Ali-lmron : 39)

Begitulah malaikat Jibril memberi khabar gembira. Namun ada syarat-syarat yang harus
dilaksanakan oleh nabi Zakaria. Selama tiga hari ia tidak boleh bicara dengan kaumnya.
Selama tiga hari itu ia harus menggunakan kata hati untuk berdzikir. Dengan adanya syarat
yang telah diajukan malaikat Jibril kepadanya, maka iapun tidak bicara. la hanya boleh
melihat dan mendengar. Meskipun begitu ia selalu berdzikir di dalam hati. Begitulah sampai
isterinya benar-benar melahirkan. Dengan demikian syarat yang diajukan padanya juga
merupakan tanda istrinya mulai hamil. Demikianlah kisah nabi Zakaria yang tidak pernah
berputus asa dalam menegakkan ajaran Allah. Selain itu ia tidak pernah berputus asa dalam
melakukan doa meskipun dalam waktu lama baru terkabul. Sebab ia yakin Allah akan
mengabulkan doa orang-orang yang beriman pada-Nya
Kisah Nabi Luth as

Nabi Luth as merupakan anak saudara laki-laki dari Nabi ibrahim as. Ayah Nabi Luth as
bernama hasa bin tareh merupakan saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Beliau pindah
bersama Nabi ibrahim as dari negeri babil ke negeri syam. Tetapi tidak lama kemudian
penghidupan memaksa kedua Nabi ini berpisah. Nabi Luth as menetap di sebuah dusun yang
bernama sadum, masih dalam wilayah palestina.

Allah mengutus Nabi Luth berdakwah di Kota Sadum

Nabi Luth as diutus oleh Allah yang maha bijaksana pegi ke negeri sadum yang
penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Sadum adalah bangsa yang tidak tahu malu,
mereka selalu melakukan kejahatan, merampok, membunuh sesama, menganiaya, sehingga
tidak ada yang bearni ke negeri tersebut

Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak
mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiaatan dan
kemungkaran merajalela dalam peragulan hidup mereka. pencurian dan perampasan harta
milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah
menjadi korban penidasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol
adalah perbuatan hom*o*sek di kalangan lelakinya dan les*bian di kalangan wanitanya.
Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga
merupakan suatu kebudayaan kaum sadum.

Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia
membawa barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jia ia melawan atau
menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu
seorang laki-laki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia kan menjadi rebutan
antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si
pendatang itu seorang perempuan muda maka akan menjadi mangsa dari pihak wanitanya
pula.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah
penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth as sebagai utusan dan Rasul-Nya untuk mengangkat
mereka dari lembah kenistaan, kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang
bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth as mengajak mereka beriman dan beribadah
kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan
kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. ia memberi penerang kepada mereka bahwa
Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perebuatan
mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai kenusiaan
dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang
berbuata baik dan beramal sholeh akan diganjar dengan surga di akhirat sedang yang
melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam
neraka jahanam.

Nabi Luth as berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan
perbuatan homoseksual dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati
nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam menciptakan manusia
menjadi dua jenis yaitu pria dan wanita. Juga kepada mereka diberi nasihat dan dianjurkan
supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan
perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan diantara sesama
mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sandum. Diterangkan bahwa
perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan
kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri masing-masing dari mereka tidak merasa
aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth as melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tuas risalahnya. Ia tidak
henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam pertemuan dengan kaumnya secara
berkelompok atau secara perseorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada
Allah serta menyembah-Nya, melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat
dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah sangat berakar di
dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan sayitan sudah begitu
kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajkkan Nabi Luth as yang
dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati
dan fikiran mereka. Telinga-telinga mereka telah tuli bagi ajaran-ajaran Nabi Luth as sedang
hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajara-jaran syaitan dan iblis.

Allah mengutus malaikat menimpakan azab untuk kaum Nabi Luth as

Pada akhirnya kaum Nabi Luth merasa kesal hati mendengar dakwah dan nasehat-nasehat
Nabi Luth as yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau
menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarga. Sudah tidak ada harapan
lagi bagi masyarakat sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral
mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran
serta menyia-nyiakan waktu, obat satu-satunya menurutf pikiran Nabi Luth as untuk
mencengah penyakit akhlak itu yang sudah parah menular kepada tentangga-tetangga
dekatnya, ialah membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kekerasan
kepada mereka, juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat di sekelilingnya. Beliau
memohon kepada Allah yang maha kuasa agar kaumnya yaitu masyarakat Sadum diberi
ganjaran berupa azab di dunia sebelum azab bagi mereka di akhirat kelak.

Jika mereka diberi nasehat mereka menjawab : “Datangkanlah siksaan Allah itu, hai Luth,
jika sekiranya engkau orang yang benar”

Setelah mendengar ejekan dari mereka, Nabi Luth as berdoa kepada Allah, sebagaimana
tersebut dalam Al qur an :

Luth berdoa : “Ya Tuhanku tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat
kerusakan itu” (QS. 29 : 30)

Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Allah
mengutus beberapa Malaikat untuk menurunkan azab terhadap kaum Nabi Luth as yang
durhaka dan meningkari Allah. Ketika datang kabar kepada Nabi Ibrahim as akan
dibinasakannya negeri Nabi Luth as dengan kaumnya, karena penduduknya yang selalu
durhaka dan maksiat, maka terperanjatlah Nabi Ibrahim as. Firman Allah dalam Al Qur’an :
Berrkatalah Ibrahim : “Sesungguhnya di kota itu ada Luth”

Para malaikat berkata : “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-
sungguh akan menyelamatkan dia, dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah
termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)” (QS. 29 : 32)

Tiga orang malaikat tersebut menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang
bertamu kepada Nabi Ibrahim as dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq
as, dan memeberi tahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan menurunkan
azab kepada kaum Nabi Lutuh as penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan
dimana Nabi Ibrahim as telah memohon agar penurunan azab atas kaum sadum ditunda,
kalau kalau mereka sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Nabi Luth as serta bertaubat
dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim as
mohon agar anak saudaranya, Nabi Luth as diselamatkan dari azab yang akan diturunkan
kepada kaum Sadum permintaan itu diterima oleh malaikat dan dijiamin bahwa Nabi Luth as
dan keluarganya tidak akan terkenal azab, kecuali istrinya.

Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yan berparas
tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalan mereka hendak memasuki kota,
mereka berselisih dengan orang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil air dari sebuah
sungai. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka
diterima ke rumah sebagai tamu. SI gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia
berundin terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu
oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberi tahu ayahnya

Si ayah yaitu Nabi Luth as sendiri mendengar laporan puterinya menjadi bingung jawaban
apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan akan
mengundang resiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang
tergila-gila oleh remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajan yang tampan. Sedang kalau
hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab terhadap
keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya
yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.

Setelah difikirkan akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth as kalau ia akan menerima mereka
sebagai tamu di rumahnya apapun yang akan terjadi sebagai akibat keputusanya ia
pasarahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lemudian pergilah Nabi Luth sendiri
menemui tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota lalu diajaklah mereka bersama-
sama ke rumah ketika koda Sadum sudah dalam keadaan gelap, dan juga para warganya
sedang di rumah masing-masing dalam keadaan tidur nyenyak.

Kepada istri dan kedua anaknya, Nabi Luth as berpesan dan berusaha agar mereka
merahasiakan kedatangan para tamunya, agar tidak diketahui oleh kaumnya yang bengis dan
haus maksiat. Namun karena istri Nabi lutuh yang berpihak dengan masyarakat Sadum yang
sesat, sehingga istrinya membocorkan rahasia atas para tamu tampan yang tinggal di
rumahnya.

Selanjutnya, apa yang dicemaskan oleh Nabi Luth benar benar terjadi. Ketika masyarakat
Sadum mengetahui bahwa di rumahnya ada pemuda, maka datanglah mereka ke rumahnya
untuk melihat tamunya yang tampan itu untuk memuaskan nafsunya. Tentu saja Nabi Luth
as tidak membukakan pintu untuk mereka, dan berseru meminta agar mereka pulang lagi ke
rumah masing-masing dan meminta tidan mengganggu para tamu Nabi Luth, yang
semestinya dihormati dan dimuliakan, bukan diganggu. Mareka dinasehati agar
meninggalkan kebiasaan yang keji yan bertentangan dengan fitrai manusia serta kodrat alam,
yaitu Tuhan telah menciptakan manusia untuk berpasangan antara pria dan wanita untuk
menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makluk ciptaannya yang
termulia di atas bumi. Nabi Luth as berseru meminta supaya mereka pulang pada istri-istri
mereka dan meninggalkan perbuatan mungkar dan maksiat yang tidak sepantasnya itu,
sebelum Allah memberikan mereka zab dan siksaan.

Namun Mereka yang telah sesat tidak dihiraukan dan dipedulikan juga seruan dan nasihat
dari Nabi Luth as. Bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumah Nabi Luth dengan paksa
dan kekerasan jika pintu rumahnya tidak segera dibuka. Karena Nabi Luth merasa dirinya
sudah tidak berdaya untuk menahan orang orang yang kaumnya yang sesat itu, maka Nabi
Luth as pun berkata secara terus terang kepada para tamunya.

Kaum Nabi Luth as ditimpa Azab dari Allah Yang Maha Perkasa

Setelah keluh kesahnya diucapkan oleh Nabi Luth as kepada para tamunya, para tamu
tersebut segra memperkenalkan diri kepada Nabi Luth, bahwa mereka adalah para malaikat
yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepada Nabi Luth, dan mereka mengatakan
bahwa tujuannya datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas dari Allah yaitu menurunkan
azab dan siksa atas kaumnya yang membangkang.

Para malaikat itu kemudian menyarankan Nabi Luth as untuk membuka pintu rumahnya lebar
untuk memberi kesmepatan bagi orang-orang yang sesak itu masuk. Namun ketika pintu itu
dibuka dan orang orang sesat itu masuk, secara tiba tiba mereka tidak bisa melihat apa apa.
Diusap usapnya mereka mereka, ternyata mata mereka sudah menjadi buta.

Ketika orang orang sesaat itu dalam keadaan buta dan berbenturan dengan satu sama lain.
Para tamu atau malaikat itu berseru dan meminta agar Nabi Luth as meninggalkan
perkampungan itu bersama keluarga yang ia sayangin, karena azab dari Allah swt telah tiba
waktunya untuk ditimpukkan. Nabi Luth as dan keluarganya diberi pesan oleh malaikat
dalam perjalan keluar dari Sadum tidak menengok ke belakang.

Sehabis tengah malam Nabi Luth as beserta keluarganya yaitu seorang istri, dan dua orang
putri berjalan cepat keluar kota, tidak menoleh ke kanan atau ke kiri sesuati pesan para
malaikat. Namun karena istrinya masih masih berpihak pada masyarakat sadum yang sesat
tidak tega meninggalkannya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth as berjalan secara
perlahan lahan tidak secepat langkah suaminya itu, dan tak henti hentinya menoleh ke
belakang untuk mengetahui apa yang akan ditimpa oleh masyarakat sadum itu, serta seolah-
olah ragu akan kebenaran ancaman para malaikat yang telah ia dengar dengan telinganya
sendiri.

Kemudian, ketika sewaktu fajar menyingsing Nabi Luth as dan dua putrinya telah melewati
batas kota sadum, begergetarlah dengan dahsyat bumi di bawah kaki masyarakat sadum,
begitu juga dengan istri Nabi Luth as yang munafik itu. Gentaran itu lebih hebat dan kuat dari
pada gempa bumi dan juga diiringi dengan angin kencang serta hujan batu yang
menghancurkan kota sadum dan para warganya yang sesat itu.

Anda mungkin juga menyukai