TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Konseling
1. Pengertian Konseling
satu pihak membantu pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat
dan kepercayaan yang sudah ada antara petugas dan klien, membantu
8
9
(NKKBS), agar tujuan ini tercapai, maka mereka akan merasa perlu
terkait dengan masalah yang tak bisa diatasi, dan masalah pengambilan
keputusan yang tepat terutama dalam pemilihan alat kontrasepsi yang baik
pasca persalinan.
2. Tujuan Konseling
tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, perlu
klien. Konselor harus tau bahwa sebelum menentukan pilihan klien harus
10
yang ingin digunakan klien atau metode yang secara mantap dipilih oleh
mereka pilih secara aman dan efektif, 5) memberi informasi tentang cara
3. Jenis Konseling
b. Konseling KB di klinik
2014).
4. Metode Konseling KB
bicara dengan klien dan klien juga berbicara kepada bidan. Dalam
untuk menolongnya.
SA: SAlam
T :Tanyakan
U : Uraikan
TU: BanTU
U : Ulangan
berikut:
a. SA: Sapa dan SAlam kepada klien secara sopan dan terbuka. Berikan
yang diinginkannya.
HIV/AIDS.
seksual.
(Sulystiawati, 2014).
sebelum konselor dan klien bertemu. Klien sering kali belajar terlebih
dari konselor. Sering kali klien merasa berat untuk datang dan
konselor.
apakah proses konseling bisa dilanjutkan atau tidak. Di saat ini pula
dengan menanyakan perasaan klien saat ini. Hal ini penting dilakukan
tetapi konselor harus dapat menjadi pendengar yang aktif, yang berarti
pada fase proses konseling ini, konselor harus menjajaki apakah klien
dihadapinya.
Usaha dalam mengakhiri proses konseling ini diambil bila klien telah
2006).
B. Konsep Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel spermisida
sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah
jika PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun yaitu reversibilitas tinggi
reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih berharap punya anak lagi,
efektifitas cukup tinggi, dapat dipakai 2-4 tahun sesuai dengan jarak
kehamilan risiko tinggi bagi ibu dan bayi sedangkan akseptor tidak
berharap punya anak lagi, dapat dipakai untuk jangka panjang, dan tidak
2. Jenis-Jenis Kontrasepsi
a. Kontrasepsi Alamiah
keduanya.
1. Metode Kalender
Peninggian suhu basal tubuh ini mulai 1-2 hari setelah ovulasi, dan
b. Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap pagi dan
dan vaginal.
volume.
basah dimulai dar 2-3 hari setelah menstruasi yang ditandai dengan
lender putih yang lengket, dan diikuti oleh 3-5 hari lendir
berlimpah dan licin. Dan tahap terakhir adalah ketika ada lendir
1. Kondom
2. Diafragma
sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma
8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Ukuran diafragma harus
sebanyak lebih dari 5 kg, diafragma telah dipakai selama lebih dari
3. Spermaticid
IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur
Nugroho dan Utama (2014) IUD adalah alat kontrasepsi kecil yang
terbuat dari sejenis plastik yang dimasukkan oleh tenaga ahli ke dalam
1. Copper-T
2. Copper-7
3. Multi Load
kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2
4. Lippes Loop
jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau
fertilisasi.
c. Kontrasepsi Hormonal
1. Pil
Jenis-jenisnya yaitu :
29
a) Pil Kombinasi
ovarium.
30
b) Pil Mini
bertambah dan mual). Kerugian mini pil yaitu mini pil kurang
mini pil, atau kegagalan dalam absorbs mini pil oleh sebab
kontraseptifnya.
2. Suntik
uterus.
3. Implan
jarak kelahiran yang tidak terlalu dekat, dan tidak dapat memakai
ini, proses reproduksi tidak lagi terjadi dan kehamilan akan terhindar
melakukan operasi kecil pada organ reproduksi (Nina & Mega, 2013).
1) Tubektomi
2) Vasektomi
dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas atau vasa deferensia
36
sebagian (0,5 cm-1 cm) pada vasa deferensia atau tindakan operasi
sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung
DAFTAR PUSTAKA