PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan
antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan
Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks
pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia,
Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998) dan ke-109
(1999). Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu
pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah
diperbandingkan dengan Negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang
dalam meningkatkan SDM Indonesia untuk pembangunan bangsa.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah
standardisasi pengajaran, metode pengajaran, serta teorinya. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi biomedik, dan penerapannya dalam praktek kedokteran,
membangkitkan kecemasan di antara masyarakat umum dan menghadapkan
masyarakat terhadap masalah-masalah etik. Masyarakat mengekspresikan
keprihatinan tentang apa yang ditakutkan akan merupakan penyalahgunaan dalam
penyelidikan ilmiah dan teknologi biomedik. Hal ini dapat dipahami mengingat
metodologi penelitian eksperimental biomedik. Penelitian berawal dengan penetapan
hipotesis dan ini kemudian diuji dalam laboratorium serta pada hewan-hewan
percobaan. Agar hasil-hasil temuan dapat bermanfaat secara klinis, percobaan harus
dilakukan pada subyek manusia, dan meskipun dirancang secara hati-hati, penelitian
demikian membawa resiko pada subyek-subyek tersebut. Resiko ini dibenarkan tidak
karena manfaat pribadi bagi sang peneliti atau lembaga penelitian, tetapi lebih karena
manfaatnya bagi subyek manusia yang terlibat, serta kemungkinan sumbangannya
pada pengetahuan manusia, hilangnya penderitaan atau bertambahnya usia.
Perubahan fundamental dalam kehidupan manusia menyebabkan perubahan
peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Iptek yang sebelumnya merupakan
sarana penunjang berubah peran dan memberi landasan pada keseluruhan upaya
manusia. Khususnya dalam bidang ilmu kedokteran. Penelitian kesehatan atau
biomedical research oleh World Health Organization (WHO) meliputi penelitian
tentang farmasetik, peralatan kesehatan, radiasi medik dan imaging, prosedur bedah,
catatan medik, sampel biologik, penelitian epidemiologi, ilmu sosial dan psikologi.
Dibutuhkannya sampel biologik untuk penelitian, sehingga kode etik penelitian
kesehatan ada untuk menghargai martabat manusia dan hak asasi nya sebagai sesama
ciptaan. Etika adalah prinsip-prinsip yang secara moral mengatur tindakan suatu
individu atau kelompok profesional atau filosofi yang mendasari prinsip-prinsip.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian riset dan teori dalam ilmu pengetahuan ?
2. Apa contoh hasil riset dan teori yang punya kontribusi pada teknologi
pendidikan ?
3. Apa manfaat riset dalam perkembangan teknologi pendidikan ?
4. Bagaimana prinsip suatu penelitian kesehatan ?
5. Bagaimana prinsip uji klinik yang baik ?
6. Bagaimana fungsi Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Riset dan Teori
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi
yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk
menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan
intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek tertentu,
dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata
ini diserap dari kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Perancis
yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas".
Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau
kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori
juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia
membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena
tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah
laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan
(misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori
membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang
koheren dan saling berkaitan. Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan
sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah terobservasi.
Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan
sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum
pernah teramati di alam. Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah
teori ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain
tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi
hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan
hukum akan tetap menjadi hukum.
Dorin, Demmin, dan Gabel (1990) menjelaskan beberapa pengertian teori
yang meliputi :
a. Suatu teori menyajikan penjelasan umum berdasarkan pengalaman yang
dilakukan dalam jangka lama
b. Suatu teori menjelaskan dan meramalkan sesuatu
c. Suatu teori tidak dibangun dalam keraguan
d. Suatu teori dapat dimodifikasi
e. Kebanyakan teori tidak dapat dibuang seluruhnya bila diuji kembali, tetapi
teori dapat diterima dalam waktu yang lama kemudian menjadi usang dan
tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga tidak diterima lagi.
2. Contoh Hasil Riset Dan Teori Yang Punya Kontribusi Pada Teknologi Pendidikan
Contoh Riset
Dasar Terapan
ü Penelitian tentang tingkat-tingkat
ü Penelitian tentang hambatan-hambatan
perkembangan berfikir anak dalam dalam melaksanakan sistem SKS di
berbagai periode usia perrguruan tinggi
ü Penelitian tentang faktor-faktor yang
ü Penelitian tentang penggunaan berbagai
menyebabkan timbulnya kesulitan bentuk media dalam mata kuliah di
belajar perguruan tinggi
ü Penelitian tentang pengaruh berbagai
ü Penelitian tentang laju pertumbuhan
metode mengajar terhadap prestasi mahasiswa selam setahun terakhir di
belajar perguruan tinggi