Disusun Oleh :
Nama : MUBAROKAH
NIM : 19159010073
Kelas : B
1
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh :
Nama : MUBAROKAH
NIM : 19159010073
Kelas : B
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Mubarokah 19159010073
Tanggal Pemberian Asuhan 07 Januari 2020
Disetujui :
Kepala Puskesmas
Di : Puskesmas Bangkalan
Pembimbing Institusi
Di : Puskesmas Bangkalan
( Rila Rindi Antina, S.ST., M.AP., M.Kes )
NIDN 0713108605
Pembimbing Kasus
Tanggal : 07 Januari 2020
Di : Puskesmas Bangkalan
( Hj. Wahyuning Widiati, S.ST )
NIP. 19640816 198603 2 016
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu penulis
makalah ini, semoga laporan ini berguna bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
4
DAFTAR ISI
5
1. Pengkajian
...............................................................................................................16
5. Intervensi ........................................................................................................ 21
6. Implementasi .................................................................................................. 22
7. Evaluasi ........................................................................................................... 24
BABIV PEBAHASAN..........................................................................................25
BAB V PENUTUP............................................................................................... 26
1. Kesimpulan
...................................................................................................26
2. Saran .................................................................................................................26
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
- Merencanakan asuhan kekbidanan
- Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
- Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini hanya pada masalah
bayi baru lahir normal
1.4 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan penulis dalam membuat asuhan
kebidanan ini pada bayi Ny. “S” dengan bayi baru lahir normal
menggunakan metode studi kasus ini dengan pendekatan deskriptif dengan
melakukan tinjauan kasus melalui :
o Wawancara dan anamnese
Komunikasi langsung yang bertujuan mencari informasi guna melengkapi
data pasien dengan cara berkomunikasi dengan keluarga pasien untuk
memperoleh data yang akurat.
o Observasi
Dengan cara mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang kesehatan pasien
o Studi dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan melalui catatan atau status
pasien, catatan perkembangan dan hasilnya.
o Studi pustaka
Dari buku penunjang
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk.
Eliminasi baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekoneum berwarna hitam kehijauan dan lengket
10
mengakibatkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan
duktus arteriosus tali pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui
vena cava. Sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di
luar kandungan.
11
Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan cara :
1. Bayi dibungkus dengan kain hangat
2. Jangan membiarkan bayi dalam keadaan basah
3. Jangan memandikan bayi dengan kain dingin
4. Daerah kepala ditutupi.
Merawat tali pusat dengan menggunakan triple day
Mendekatkan bayi dengan ibu dan menetekkan setelah lahir
Membersihkan badan bayi dengan menggunakan kain waslap dengan air
hangat
Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi gonorhoe,
rubella dll.
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan tertukarnya bayi satu dengan
yang lain.
Memakaikan pakaian bayi.
12
F. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
Penatalaksanaan bayi baru lahir meliputi :
a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi saat melakukan penanganan
bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi
berikut :
o Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
o Pakai sarung tangan bersih
o Pastikan bahwa semua peralatan termasuk klem, gunting dan benang tali
pusat telah diinfeksi tingkat tinggi (steril)
o Pastikan semua pakaian, handuk, selimut, serta kain untuk bayi telah dalam
keadaan bersih.
o Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, temperature, stetoskop dan
benda-benda yang akan bersentuhan dengan bayi telah dalam keadaan
bersih.
b. Penilaian Awal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat
(0-30 detik). Jika bayi mengalami kesulitan Bernafas, menangis lemah,
lemas dan atau kulit berwarna pucat biru segera bersihkan asuhan untuk
membantu memulai pernafasan.
c. Pencegahan Kehilangan panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperature tubuhnya secara
memadai dan dapat dengan cepat mengalami kedinginan jika kehilangan
panas tidak segera dicegah. Jika bayi dalam keadaan basah atau tidak
diselimuti mungkin akan mengalami hipotermi meskipun berada dalam
ruangan yang relatif hangat.
Mekanisme kehilangan panas :
Evaporasi adalah cara kehilangan panas pada tubuh bayi yang terjadi
karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi yang tidak
cepat dikeringkan atau setelah bayi dimandikan.
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.
13
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar
dengan udara sekitar yang telah dingin.
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan
dekat benda yang mempunyai temperature tubuh.
Mencegah kehilangan panas :
1. Keringkan bayi secara seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering dan hangat.
3. Tutup bagian kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
5. Jangan segera memandikan bayi baru lahir.
6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
d. Rangsangan Taktil
Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi, jika bayi
tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan serta
menunjukkan tanda-tanda kegawatan maka segera lakukan tindakan untuk
membantu pernafasan.
e. Asuhan Tali Pusat
Megikat tali pusat
Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan
benang desinfeksi tingkat tinggi atau klem plastic tali pusat kemudian
lakukan simpul kunci atau jepitan secara mantap klem tali pusat tersebut.
Perawatan tali pusat
- Jangan membungkus tali pusat/perut ataupun mengoleskan bahan atau
ramuan apapun ke puntung tali pusat.
- Pemakaian alcohol/betadin masih diperkenankan sepanjang tidak
menyebabkan tali pusat basah/lembab.
- Beri nasehat pada ibu tentang cara :
1) Melipat popok di bawah puntung tali pusat
2) Jika puntung tali pusat kotor cuci secara lembut dengan air matang dan
keringkan dengan kain bersih.
3) Beritahu ibu untuk mencari bantuan jika tali pusat menadi merah atau
mengeluarkan darah atau nanah.
14
f. Memulai Pemberian ASI
Pastikan pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir.
Jika mungkin anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui
bayinya segera setelah tali pusat diklem atau dipotong.
Keuntungan pemberian ASI secara dini :
Merangsang produksi ASI
Memperkuat reflek menghisap bayi
Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayi.
Memberikan kekebalan pasif melalui kolostrum
15
Pedoman Umum untuk Ibu saat Menyususui :
Mulai menyusui segera setelah lahir (dalam waktu 1 jam).
Jangan berikan makanan/minuman lain kepada bayi.
Berikan ASI saja selama 6 bulan pertama dan sesuai dengan kebutuhannya
selama bayi menginginkannya.
g. Pemberian Profilikus terhadap Gangguan pada Mata
Pemberian tetes mata profilaktif (larutan perak nitrat 1%) atau salep
(tetrasiklin 1% atau eritromisin 0,5%) harus diberikan dalam waktu 1 jam
pertama setelah kelahiran jika melebihi waktu tersebut, maka
pemberiannya tidak efektif terutama diafragmatik dan abdominal biasanya
masih tidak teratur dalam hal frekuensi dan ditanya pernafasan ini timbul
sebagai akibat aktifitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang
dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
16
6. Perdarahan, tidak (-)
7. Tanggal : …., Jam : ………., Tempat : ……….
8. Jenis Kelamin : ♀/♂
c) Riwayat Neonatal
1) AS ≥ 7
2) BB ≥ 2500 gram
3) PB ≥ 45 cm
4) 1 jam lahir minum PASI/ASI
5) Obat-obatan apa yang diberikan.
4. Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebaiknya bayi baru lahir langsung disusukan pada ibunya/ langsung
minum ASI tapi kalau ASI belum keluar bisa diganti dengan PASI. Tetapi
harus diutamakan ASI.
b. Istirahat
Biasanya bayi Cuma bangun kalau disusui, BAB dan BAK selain itu bayi
pasti tidur.
c. Pola aktifitas
Biasanya bayi normal akan menangis keras dan gerakan yang aktif.
d. Pola Eliminasi
BAB ± 1 kali sehari, BAK ± 5 kali sehari
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti : penyakit hipertensi, DM, asma, dll.
6. Riwayat Psikososial
Ibu dan keluarga sangat senang dan menerima bayinya dengan baik dan
penuh kasih sayang.
b. Data Subyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
17
BB : normal 2500 gr – 4000 gr
PB : normal 45 cm – 55 cm
RR : normal ≥ 30-80 x/menit
N : normal ≥ 120-160 x/menit
S : normal 36ºC – 37,5ºC (rectal).
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Inspeksi : bentuk memanjang, tidak ada caput succedaneum, tidak
ada chephalomatoma, rambut tipis dan halus.
Palpasi : ubun-ubun posterior dan sutura harus teraba, ubun-ubun
anterior tidak boleh terasa tegang/cekung.
b. Wajah
Inspeksi : bentuk oval, tidak ada oedema ataupun luka, warna kulit
kemerahan.
c. Mata
Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan pada mata, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak icterus, tidak ada perdarahan.
d. Hidung
Inspeksi : bersih/tidak, adakah pengeluaran secret, adakah
pernafasan cuping hidung.
e. Mulut
Inspeksi : bersih, bibir tampak merah muda, reflek menelan dan
menghisap kuat, tidak ada kelainan.
f. Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan
g. Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan
Palpasi : tidak teraba massa
h. Ketiak
Inspeksi : tidak ada benjolan
18
i. Dada
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan
kombinasi antara dada dan perut
Palpasi : tidak ada benjolan yang abnormal
Auskultasi : tidak ada bunyi wheezing
j. Abdomen
Inspeksi : simetris, keadaan tali pusat baik (tali pusat terbungkus
kassa), tidak ada perdarahan.
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak kembung
Auskultasi : tidak terdapat bising usus.
k. Genetalia
Inspeksi : tidak ada kelainan, labia mayora sudah menutupi labia
minora, introitus kadang-kadang ada lendir
l. Ekstremitas
Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan, jari tangan dan kaki lengkap
Palpasi : tidak ada oedema baik kedua tangan dan kaki
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek moro/reflek terkejut baik
b. Reflek menggenggam baik
c. Reflek roating baik
d. Reflek sucking/menghisap baik
e. Glabella reflek baik.
19
RR : 30 – 80 x/menit
N : 120 – 160 x/menit
S : 36ºC - 37ºC
Jenis kelamin : perempuan
E. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan
2. Lakukan Observasi keadaan umum dan TTV 4 jam sekali
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
3. Lakukan Perawatan dengan teknik aseptic
R/ Pencegahan infeksi
4. Berikan kehangatan pada bayi
R/ Pencegahan terjadinya hipotermi
5. Melakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dengan cara
membungkus tali pusat dengan kasa steril yang telah diberi alcohol.
R/ Pencegahan dini terjadinya tetanus neonatorum
6. Ajarkan pada ibu cara menjaga kebersihan dan perawatan tali pusat sehari-
hari.
R/ Pemberian informasi pada ibu membuat ibu mengerti cara merawat
bayinya.
7. Anjurkan ibu untuk memberi ASI Eksklusif pada bayi
R/ Kekebalan bayi terhadap bayi secara dini dan alami
20
8. Berikan KIE tentang Imunisasi pada Ibu
R/ Imunisasi sebagai upaya pemberian kekebalan pada bayi.
9. Berikan KIE pada Ibu tentang perawatan bayinya.
R/ Menambah pengetahuan ibu
10. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan lebih lanjut
R/ Fungsi dependent
F. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan Intervensi
G. EVALUASI
Mengacu pada kriteria hasil.
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
22
Riwayat penyakit menurun, menular dan menahun seperti DM, jantung,
hepatitis, hipertensi, TBC.
b. Riwayat Natal
Ibu melahirkan dengan UK 40-41 mgg dengan persalinan spontan
belakang kepala. Bayi lahir tanggal 6 Januari 2020 jam 07.45 WIB
dengan Apgar Skor 8-9, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3000
gr, dan panjang badan 49 cm serta tidak ada kelainan congenital dan anus
berlubang.
c. Riwayat Neonatal
- AS : 8-9
- BB lahir : 3000 gr
- PB : 50 cm
- Anus : (+)
- 1 jam setelah lahir bayi minum PASI
- Obat-obatan yang diberikan
- Injeksi Vit K 1 mg (IM)
4. Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
Minum susu setiap 2 jam sekali atau setiap menangis dengan takaran 60
cc.
b. Pola Eliminasi
BAB : 1 kali berupa mekoneum berwarna hijau tua
BAK : 3 kali, berwarna kuning jernih
c. Pola Istirahat
Bayi tidur saat setelah diberi minum susu
d. Pola aktivitas
Menangis keras bila lapar, BAB dan BAK
23
keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang mempunyai faktor
keturunan kembar.
6. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan bahwa persalinannya saat ini adalah persalinan yang
pertama. Ibu sangat senang dan menerima bayinya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 3000 gram
PB : 50 cm
RR : 40 x/menit
N : 128 x/menit
S : 36,7ºC
A-S : 8-9
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada caput succedaneum, cephal hematoma
ataupun luka, rambut tipis dan halus.
Wajah : bentuk oval, tidak ada oedema maupun luka, warna kulit
kemerahan.
Mata : Simetris tidak ada kelainan pada mata, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak icterus, tidak terdapat perdarahan pada
mata.
Hidung : Simetris, hidung berlubang kanan dan kiri, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Mulut : Bersih, bibir berwarna merah, reflek menelan dan
menghisap kuat, tidak ada kelainan.
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan
Leher : Simetris, tidak ada kelainan
Ketiak : tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
24
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan
kombinasi dada dan perut.
Abdomen : Simetris, keadaan tali pusat baik (tali pusat terbungkus
kassa), tidak ada kelainan.
Genetalia : tidak ada kelainan, labia mayora sudah menutupi labia
minora. Introitus vagina kadang-kadang ada lendir
Anus : tidak ada kelainan, anus berlubang
Ekstremitas : Simetris, tidak ada kelainan, jari tangan dan kaki
lengkap.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen : tidak ada benjolan, tidak kembung
Ekstremitas : tidak ada oedema baik kedua tangan dan kaki.
c. Auskultasi
Dada : tidak ada bunyi ronchi maupun wheezing
Abdomen : tidak terdapat bising usus
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro : Bayi menimbulkan gerakan terkejut ketika
diberi sentuhan mendadak.
b. Reflek Menggenggam : jari tangan bayi menggenggam ketika
disentuh oleh tangan
c. Reflek roating : Bayi menoleh sewaktu pipinya disentuh
dengan jari
d. Reflek Sucking : hisapan bayi pada putting susu kuat
4. Pemeriksaan Anthropometri
a. BB bayi : 3200 gr
b. PB bayi : 50 cm
c. LD : 34 cm
25
d. LILA : 11 cm
e. Lingkar Kepala
- Diameter sub oksipito bregmatika : 9,5 cm
- Diameter sub oksipito frontalis : 11 cm
- Diameter gronto oksipitalis : 12 cm
- Diameter mento oksipitalis : 13,5 cm
- Diameter sub mento bregmatika : 9,5 cm
- Diameter biparietalis : 9,5 cm
- Diameter bitemporalis : 8 cm
26
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro : Bayi menimbulkan gerakan terkejut ketika
diberi sentuhan mendadak.
b. Reflek Menggenggam : jari tangan bayi menggenggam ketika
disentuh oleh tangan
c. Reflek roating : Bayi menoleh sewaktu pipinya disentuh
dengan jari
d. Reflek Sucking : hisapan bayi pada putting susu kuat
Masalah :-
Kabutuhan:-
3.5 INTERVENSI
Dx : Usia 3 hari
Tujuan : Bayi terhindar dari asfiksia dan hipotermi
Kriteria hasil :
a. Bayi lahir tidak kedinginan
b. Jalan nafas tidak tersumbat
c. Bayi tidak terjadi icterus dan tidak terjadi infeksi
d. TTV dalam batas normal (RR : 30-60 x/menit, N = 120-160 x/menit, suhu:
36ºC – 37,5ºC)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan serta penjelasan pada ibu pasien dan keluarganya
tentang tindakan yang akan dilakukan
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan.
27
2. Lakukan tindakan dengan aseptic
R/ Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi
3. Berikan kehangatan pada bayi
R/ Mencegah terjadinya hipotermi
4. Lakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dengan cara
membungkus tali pusat dengan kassa steril yang telah diberi alcohol.
5. Berikan KIE pada ibu tentang perawatan bayinya.
R/ Menambah pengetahuan ibu
6. Anjurkan ibu untuk memberi ASI Eksklusif pada bayi
R/ Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan bagi ibu dan bayi
7. Anjurkan pada ibu untuk imunisasi bayinya dengan lengkap
R/ Meningkatkan kekebalan pada bayi
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 7 Januari 2020 Jam : 09.00 WIB
Dx : Usia 3 hari
Jam 09.00 WIB
1. Melakukan pendekatan serta penjelasan pada ibu dan keluarga pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas sehingga pasien dan
kelarga lebih kooperatif dengan tindakan yang dilakukan petugas.
Jam 09.15 WIB
2. Melakukan tindakan aseptic
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi, saat melakukan
penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi, yaitu :
a. mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan
bayi.
b. Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
c. Pastikan bahwa semua peralatan yang akan digunakan bersih dan
steril.
d. Pastikan bahwa pakaian, handuk, selimut serta kain yang
digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih.
28
e. Pastikan bahwa timbangan berat badan sudah diberi alas, pita
ukur, thermometer, stetoskop dalam keadaan bersih.
Jam 10.00 WIB
3. Berikan Kehangatan pada bayi
a. Menyelimuti bayi dengan selimut/kain bersih dan hangat
b. Menutupi bagian kepala bayi
c. Tidak memandikan bayi paling tidak 6 jam setelah lahir.
Jam 10.15 WIB
4. Lakukan Perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dengan cara
membungkus tali pusat dengan kassa steril yang diberi alcohol
Jam 10.30 WIB
5. Berikan KIE pada ibu tentang perawatan bayinya yaitu:
a. Anjurkan pada ibu untuk memberi ASI sesuai dengan kebutuhan
setiap 2-3 jam mulai dari hari pertama.
b. Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
c. Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan
mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan
d. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, terlalu
panas dapat menyebabkan dehidrasi karena kemampuan
pengaturan suhu bayi masih dalam perkembangan.
e. Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus bersih
f. Sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi
g. Kalau bayi sakit segera periksakan ke tenaga kesehatan.
Jam 11.00 WIB
6. Anjurkan ibu untuk memberi ASI Eksklusif pada bayi
a. Keuntungan pada bayi
- ASI yang pertama (colostrum) mengandung zat antibody yang
dapat memberi kekebalan pada bayi
- Dengan menetek dan dipeluk Ibu maka bayi akan merasa hangat
dan nyaman.
- Bayi akan merasa mendapat kasih sayang Ibunya.
b. Keuntungan Pada Ibu
29
- Dengan meneteki bayinya akan merangsang kontraksi uterus
sehingga mencegah perdarahan.
- Mempererat tali kasih ibu dan anak.
Jam 11.30 WIB
7. Anjurkan pada Ibu untuk imunisasi bayinya dengan lengkap, karena
dengan imunisasi bayi akan mendapat kekebalan.
Jam 12.30 WIB
3.7 EVALUASI
Tanggal : 7 Januari 2020 Jam 12.45 WIB
Dx : Usia 3 hari
S : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi perempuan pada
tanggal 6 Janurai 2020 jam 07.45 WIB secara normal.
O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
A : Usia 3 hari
P :- Lakukan kunjungan ulang
30
BAB IV
PEMBAHASAN
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir perlu dilakukan penatalaksanaan awal yang meliputi :
- Pencegahan infeksi
- Penilaian awal
- Pencegahan kehilangan panas
- Rangsangan taktil
- Asuhan perawatan tali pusat
- Memulai pemberian ASI
Karena bayi yang dilahirkan juga berada di dalam kondisi yang
optimal, memberi pertolongan dengan segera, aman dan bersih pada bayi
baru lahir adalah bagian essensial dari Asuhan Bayi Baru Lahir.
B. Saran
1. Bayi tenaga kesehatan khususnya bidan maupun mahasiswi kebidanan
hendaknya bisa memberikan penanganan secara tepat dan cepat pada bayi
baru lahir sehingga angka kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir
semakin berkurang.
2. Dengan adanya Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, pembaca dapat
mengerti bagaimana cara penatalaksanaan awal pada bayi baru lahir.
32
LEMBAR BIMBINGAN
NAMA : MUBAROKAH
NIM : 19159010073
RUANGAN : KIA
PKM/ RS : PUSKESMAS BANGKALAN
33