Anda di halaman 1dari 6

BAB 6

RESPIROMETER SEDERHANA

12 November 2018

6.1 Tujuan Pratikum


1. Mengetehui banyak oksigen yang dibutuhkan oleh serangga
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi respirasa pada serangga
3. Mengetahui faktor banyak sedikitnya oksigen yang dipengaruhi oleh
hewan pada saat bernafas persatuan waktu

6.2 Dasar Teori

Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecahkan


senyawa. Senyawa organic sehingga menghasilkan energy dan sisiberupa
CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses
difusi yang yang berlangsung pada alat pernafasan dapat berupa paru-paru,
lasang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran
gas O2 dan CO2 (Musfar, 2008).

Pada insekta dan beberapa anthropoda. Diplopoda dan beberapa


laba-laba mempunyai sistem pernapasan yang disebut sistem trakea: sistem
pernapasan ialah berupa saluran yang langsung menuju kejaringan. Udara
masuk kedalam tumuh melalui kurang lebih 20 lubang kecil yang ada
disepanjang permukanaan tubuh dan organ tersebut bias disebut dengan
sprakel ( Aryulina, 2007).
Proses pernapasan dengan masuknya oksigen melalui spirakel dan
diteruskan kedalam tabung trakia kedalam tabung trakea kemudian melalui
trakeolac cabang trakeal menuju kejaringan. Pada mekanisme ini, oksigen
menuju jaringan tidak dibawa oleh darah (Sisyanto, 2006).
6.3 Alat dan Bahan

ALAT :
Atk : Pipet tetes
Repirometer
Gelas kimia

BAHAN :
1.Jangkrik
2. Kapas
3. Vaselin
4. Kristal NaOH
5. Eosin
6. Tissue
7. Belalang

6.4 Cara Kerja

1. Bungkus Kristal NaOH dengan kapas, kemidian masukkan kedalam


tabung respirometer.
2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang kedalam
tabung respirometer.
3. Tutup tabung respirometer kemudian sambung penutupnya diberi
vaselin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar.
4. Teteskan eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan
pipet tetes secukupnya.
5. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara
berkala (2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan 10 menit
6.5 Hasil Pengamatan

Tanggal Pratikum

No Organisme Percobaan Jumlah Lama waktu yang


organisme berlangsung
5m 10 m 15 m
1. Jangkrik 1 1 0,56 0,82 0,10
2. Belalang 1 1 0,43 0,69 0,86
6.6 Pembahasan

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa


untuk pencobaan menggunakan respirometer sederhana biasanyadigunakan
untuk respirasi hewan cara menggunakan yaitu tabung yang terdapat pada
tabung respirometer tersebut dilepas dari tutupnya langsung menempel pada
pipa setelah dilepas masukkan kapas yang didalamnya telah diletakkan
KOH atau NaOH padat damun zat tersebut tidak dapat mengikat CO2
setelah dimasukkan kapas tadi lalu masukakan percobaan. Perlu
diperhatikan dalam memasukkan hewan tersebut mati akibat terjepit akibat
terjepit di dalam atau karena ruang didalamnya yang sesak atau kebanyakan
KOH (s). Setelah tabung tersebut dengan penutup yang langsung menempel
pada pipa kaca sebelum menutup berilah vaselian di bagian luar penutup
yang bersentuhan dengan bagian dalam tabung. Setelah ditutup pada bagian
yang terdapat pada cela antara penutup dengan menutup dengan mulut
tabung juga diberikan juga sedikit vaselin. Fungsi vaselin ini diharapkan
agar udara yang berada didalam tabung tidak dapat keluar dan udara yang
diluar tidak dapat masuk melalui cela-cela diantara mulut tabung dengan
penutup.

Ambil eosin dengan menggunakan pipet tetes lalu masukakan di


ujung pipa yang berlubang pada pada penutup respirometer sederhana.
Masukkan eosin sehinggga batas yang dikehendaki untuk penghitungan
dalam jangka waktu yang cukup lama eosin yang dimasukkan cukup sedikit
saja yaitu sampai batas 0,1 atau kurang dari itu pada alat respirometer
sederhana untuk jangka waktu yang pendek dapat melebihi serapo dari
ukuran pipa. Setelah eosin masuk amati apakah eosin itu bergerak menuju
specimen. Hingga perpindahn atau kenaikan eosin dari tempat semula. Hal
ini harus diperhatikan yaitu dalam menggunakan respirometer adalah dalam
penggunaan jangan sampai miring akan berpengaruh pada kecepatan
naiknya eosin dan ini menyebabkan percobaan gagal.
6.7 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil percobaan dapat di simpulkan sebagai berikut:


1. Respirometer merupakan alat yang digunakan untuk mengamati
respirasi dari tuatu hewan atau tumbuhan.
2. Pada respirasi sederhana yang perludiperhatikan dalam penggunaan
adalah letak respirometer tersebut jangan sampain miring dan hewan
yang dipakai jangan mati akaibat terjepit akibat ruangan sempit.
3. Pada respiromrter yang gonong yang perlu diperhatikan adalah letak
penutupnya dan kesejajaran organnya sebelum terjadi kenaikan.
4. Semua organisme membuktikan untuk berespirasi.
5. Kebutuhan organisme setiap organisme dipengaruhi oleh jenis
organisme, ukuran berat tubuh, serta aktifitas oraganisme tersebut.
6. Tidak semua enis hewan memiliki sistem respirasi yang sama, alat-
alat pernapasan dan lain sebagainya yang sama pula.
7. Habitat yang mereka tempati juga mempengaruhi sistem respirasi
manula. Walaupun pada jenis serangga ataupun jenis hewan yang
serupa.
8. Ketelitian pipa kapiler berskala
9. Laju respirasi jangkrik antan lebih besar disbanding betina
10. Eosin berfungsi sebagai endikator oksigen untuk berespirasi.

Anda mungkin juga menyukai