1. Mengetehui banyak oksigen yang dibutuhkan oleh serangga 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi respirasa pada serangga 3. Mengetahui faktor banyak sedikitnya oksigen yang dipengaruhi oleh hewan pada saat bernafas persatuan waktu
6.2 Dasar Teori
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecahkan
senyawa. Senyawa organic sehingga menghasilkan energy dan sisiberupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang yang berlangsung pada alat pernafasan dapat berupa paru-paru, lasang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2 (Musfar, 2008).
Pada insekta dan beberapa anthropoda. Diplopoda dan beberapa
laba-laba mempunyai sistem pernapasan yang disebut sistem trakea: sistem pernapasan ialah berupa saluran yang langsung menuju kejaringan. Udara masuk kedalam tumuh melalui kurang lebih 20 lubang kecil yang ada disepanjang permukanaan tubuh dan organ tersebut bias disebut dengan sprakel ( Aryulina, 2007). Proses pernapasan dengan masuknya oksigen melalui spirakel dan diteruskan kedalam tabung trakia kedalam tabung trakea kemudian melalui trakeolac cabang trakeal menuju kejaringan. Pada mekanisme ini, oksigen menuju jaringan tidak dibawa oleh darah (Sisyanto, 2006). 6.3 Alat dan Bahan
1. Bungkus Kristal NaOH dengan kapas, kemidian masukkan kedalam
tabung respirometer. 2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang kedalam tabung respirometer. 3. Tutup tabung respirometer kemudian sambung penutupnya diberi vaselin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar. 4. Teteskan eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya. 5. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan 10 menit 6.5 Hasil Pengamatan
Tanggal Pratikum
No Organisme Percobaan Jumlah Lama waktu yang
organisme berlangsung 5m 10 m 15 m 1. Jangkrik 1 1 0,56 0,82 0,10 2. Belalang 1 1 0,43 0,69 0,86 6.6 Pembahasan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
untuk pencobaan menggunakan respirometer sederhana biasanyadigunakan untuk respirasi hewan cara menggunakan yaitu tabung yang terdapat pada tabung respirometer tersebut dilepas dari tutupnya langsung menempel pada pipa setelah dilepas masukkan kapas yang didalamnya telah diletakkan KOH atau NaOH padat damun zat tersebut tidak dapat mengikat CO2 setelah dimasukkan kapas tadi lalu masukakan percobaan. Perlu diperhatikan dalam memasukkan hewan tersebut mati akibat terjepit akibat terjepit di dalam atau karena ruang didalamnya yang sesak atau kebanyakan KOH (s). Setelah tabung tersebut dengan penutup yang langsung menempel pada pipa kaca sebelum menutup berilah vaselian di bagian luar penutup yang bersentuhan dengan bagian dalam tabung. Setelah ditutup pada bagian yang terdapat pada cela antara penutup dengan menutup dengan mulut tabung juga diberikan juga sedikit vaselin. Fungsi vaselin ini diharapkan agar udara yang berada didalam tabung tidak dapat keluar dan udara yang diluar tidak dapat masuk melalui cela-cela diantara mulut tabung dengan penutup.
Ambil eosin dengan menggunakan pipet tetes lalu masukakan di
ujung pipa yang berlubang pada pada penutup respirometer sederhana. Masukkan eosin sehinggga batas yang dikehendaki untuk penghitungan dalam jangka waktu yang cukup lama eosin yang dimasukkan cukup sedikit saja yaitu sampai batas 0,1 atau kurang dari itu pada alat respirometer sederhana untuk jangka waktu yang pendek dapat melebihi serapo dari ukuran pipa. Setelah eosin masuk amati apakah eosin itu bergerak menuju specimen. Hingga perpindahn atau kenaikan eosin dari tempat semula. Hal ini harus diperhatikan yaitu dalam menggunakan respirometer adalah dalam penggunaan jangan sampai miring akan berpengaruh pada kecepatan naiknya eosin dan ini menyebabkan percobaan gagal. 6.7 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Respirometer merupakan alat yang digunakan untuk mengamati respirasi dari tuatu hewan atau tumbuhan. 2. Pada respirasi sederhana yang perludiperhatikan dalam penggunaan adalah letak respirometer tersebut jangan sampain miring dan hewan yang dipakai jangan mati akaibat terjepit akibat ruangan sempit. 3. Pada respiromrter yang gonong yang perlu diperhatikan adalah letak penutupnya dan kesejajaran organnya sebelum terjadi kenaikan. 4. Semua organisme membuktikan untuk berespirasi. 5. Kebutuhan organisme setiap organisme dipengaruhi oleh jenis organisme, ukuran berat tubuh, serta aktifitas oraganisme tersebut. 6. Tidak semua enis hewan memiliki sistem respirasi yang sama, alat- alat pernapasan dan lain sebagainya yang sama pula. 7. Habitat yang mereka tempati juga mempengaruhi sistem respirasi manula. Walaupun pada jenis serangga ataupun jenis hewan yang serupa. 8. Ketelitian pipa kapiler berskala 9. Laju respirasi jangkrik antan lebih besar disbanding betina 10. Eosin berfungsi sebagai endikator oksigen untuk berespirasi.