Anda di halaman 1dari 4

Tim perawatan dalam hal ini melibatkan sejumlah spesialis:

 Ahli bedah untuk mengatasi cleft bibir dan palatum


 Ortodontis
 Perawat
 Dokter Gigi
 Terapi bicara dan bahasa
 Dokter anak
 psikolog
 Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan
 Manajer koordinator. [8,9]

Perawatan cleft bibir dan palatum


1. Perawatan dan evaluasi dini
Penilaian awal cleft bibir pada anak dilakukan untuk mengetahui kondisi menyeluruh pada
abnormalitas yang terjadi. Spesialis akn menjelasakan pada orang tua mengenai kondisi
tersebut serta membahas rencana perawatan pada anak. Orang tua merasa khawatir mengenai
kecacatan ini sehingga sangat penting untuk menjelaskan kepada mereka mengenai kasus
sebelumnya yang telah dirawat untuk meningkatkan sisi psikologis orang tua. [8,9]

Hal paling penting adalah menyusui bayi. Berbagai pendukung dalam menyusu tergantung
pada jenis cleft yang terjadi. Misalnya, untuk bayi dengan bibir sumbing terisolasi, botol atau
payudara dapat digunakan. Sebaliknya, bayi dengan cleft pada bibir sumbing dan palatum
saat menyusu tidak mampu mengisap baik pada puting ibu atau dari botol. Maka dari itu,
dibutuhkan pendukung seperti puting susu, cross curt puting dan puting yang lebih panjang
sangat membantu dalam bayi dalam menyusu [8,9]

Ibu dapat mencoba memberi makan anaknya jika anak menginginkannya. Dalam hal bibir
sumbing ibu dapat menempatkan jari di atas bibir untuk memberikan penyokong antara
puting payudara dan abnormalitas pada bibir. Dalam kasus cleft palatum unilateral, ibu dapat
menempatkan puting payudara di sisi palatum yang sehat (Beumer et al., 2011). Dalam kasus
cleft palatum, ibu dapat menempatkan puting payudara pada sisi yang abnormal sambil
menopang payudaranya dengan jari. [1,8,9]

Setiap anak harus dievaluasi genetik dengan penilaian sebagai berikut ini:
 Riwayat kesehatan prenatal
Riwayat medis keluarga dengan sumbing
 Pemeriksaan anak untuk penyakit jantung bawaan, kelainan ekstremitas dan tungkai
 Setiap kelainan pada kelahiran yang mungkin memicu sumbing
 Evaluasi anggota keluarga harus dilakukan untuk menilai faktor genetiknya.
 Anak dirujuk untuk pemeriksaan dalam departemen-departemen tertentu
 Diagnosis sumbing baik bentuk sindrom maupun non sindrom. [1,8,9]

Perawatan Bedah
Perbaikan bibir, hidung, dan palatum anterior
Perbaikan bibir
Operasi ini dilakukan sekitar anak berusia 3 bulan dan melibatkan mobilisasi jaringan
abnormal pada bibir dan diseksi otot orbicularis oris. Ini memungkinkan bibir dapat menutup
(Gambar 3). [1,2,5,9]
Gambar 3a: Penampakan sebelum operasi Gambar 3b: penampakan setelah operasi
pada cleft bibr dan palatum unilateral sebelah kiri (Goodacre dan Swan, 2008)

Perbaikan palatum anterior


Perbaikan palatum anterior melibatkan penggunaan vomerine flap yang diambil dari septum
hidung untuk menutup celah. [1,2,5,9]

Perbaikan hidung
Perbaikan hidung melibatkan pemisahan adhesi antara kartilago ala dan kulit atasnya dan
mukosa dibawahnya dan kemudian struktur ini direposisi kembali menggunakan metode
fiksasi yang berbeda. [5,9]

Perbaikan cleft bibir dan palatum


Operasi cleft bibir dan palatum dilakukan pada anak usia sekitar 6 bulan dan melibatkan
mobilisasi mucoperiosteal flap pada palatum durum. Otot-otot palatum mole kemudian
dibedah dari tepi tulang palatum durum dan direposisi. Sayatan kemudian dibuat di bagian
lateral palatum untuk mengurangi ketegangan di bagian tengah (Gambar 4). [1,2,5,9]
Gambar 4 (a kiri dan b kanan). Sebelum dan saat operasi berlangsung pada perbaikan
palatum (Goodacre dan Swan,2008)
Graft tulang alveolar
Operasi ini melibatkan pengisian pada tulang yang mengalami celah dengan menggunakan
tulang cancellous (dari iliac crest atau tibial plateu) dan itu dilakukan pada saat gigi
campuran (7-14 tahun) (Gambar 5).

Tujuan dari penatalaksanaan ini untuk:


 Memungkinkan erupsi gigi permanen maksilaris (terutama gigi seri taring).
 Memfasilitasi perawatan ortodontik bila perlu.
 Memberikan dukungan untuk basis ala.
 Memberikan basis yang baik untuk rehabilitasi prostetik.
 Menutup celah antara rongga mulut dan hidung. [1,2,5,9]

Gambar 5 (a dan b): Sebelum operasi graft tulang pada cleft alveolus dan setelah operasi
dilakukan.

Operasi palatum sekunder


Dalam beberapa kasus perbaikan palatum tidak menyelesaikan masalah bicara. Untuk alasan
ini, operasi dilakukan untuk memberikan penutup pada velopharyngeal antara palatum mole
dan dinding faring. Operasi ini melibatkan peninggian dari myomucosal flap (flap
pharyngeal) dari dinding faring posterior dan kemudian flap melekat pada posterior dari
palatum mole untuk mencapai penutupan optimal antara palatum mole dan dinding faring.
[1,2,5,9]

Operasi ortognatik
Operasi ortognatik diindikasikan jika perawatan ortodontik tidak mampu mencapai hasil
optimal dalam oklusi dan estetika. Operasi ini dilakukan untuk mereposisikan rahang atas dan
rahang bawah di posisi yang benar. Dalam kasus retrognathia maksilaris, maksila direposisi
ke depan dengan menggerakkan mandibula ke belakang untuk mendapatkan hubungan class
I [1,2,5,9]

Psikolog klinis
Psikolog klinis memiliki peran penting dalam perawatan cleft bibir dan mulut pasien. Mereka
membantu dalam meningkatkan sisi psikologis pasien dalam masyarakat. Anak-anak dengan
cleft bibir dan palatum tidak mampu berkomunikasi dengan jelas dengan teman sebaya
mereka di sekolah dan di masyarakat. [1,2,5,9]

Peralatan yang bisa dilakukan dan fungsinya


1. Pencetakan nasoalvealar
Cetakan nasoalvealar adalah sebuah persiapan yang dilakukan sebelum operasi dengan
menyiapkan prostesis yang akan digunakan pada cleft unilateral maupun bilateral. Hal ini
untuk mengurangi derajat keparahan cleft dan memfasilitasi penutupan bibir dan palatum.
Sebagai tambahan prosthesis ini juga memfasilitasi pemberian makan pada pasien karena
dapat mengaburkan celah yang ada dengan cara memperpanjang columella. [1,2,5,9,10]

Cleft bibir dan palatum unilateral


Pembuatan cetakan alveolar hidung
Konstruksi rancangan NAM melibatkan beberapa langkah. Impresi primer menggunakan
dempul silikon. Penggunaan bahan alginat dan elastomer menjadi kontraindikasi karena
mereka dapat menempel di bagian bawah dan tidak bisa hilangkan. Bayi diposisikan terbalik
dengan penyokong pada kepala untuk mencegah lidah jatuh ke belakang (Gambar 6A dan B).
[8,10]
Impresi adalah cetakan dalam dental stone (Gambar 6C) dan cleft segmen ditutup dengan
lilin dan kemudian diduplikasi. Resin akrilik bening digunakan untuk membuat pelat
yang sesuai dengan ukuran palatum normal (Gambar a, b dan c). [8,10]

a.Selama pengambilan impresi b. impresi dengan dempul silikon c. Master cast


Gambar 6 (a-c): Pembuatan cetakan nasoalveolar pada cleft unilateral (Beumer et al, 2011)

a.master cast b. Bagian oral pada NAM c. NAM utuh


Gambar 7(a-c): Pembuatan cetakan nasoalveolar pada cleft unilateral (Beumer et al,2011)

Retensi pelat dilakukan menggunakan karet gelang dan pita perekat yang diletakkan di
tombol kecil yang berada pada anterior cleft. [8,10]

Anda mungkin juga menyukai