PERANCANGAN
PROSES METODA RANCANG
Kelompok 6
Ahmad Rodhi 18051010001
Rina Maya Safira 18051010068
Skolastika Virginia Audrey O W 18051010084
Gurith Indika 18051010092
DOSEN PENGAMPU:
Ir. Rullan Nirwansyah, M.T.
Adibah N.Y, BBE, MSc
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN 2019
TATANAN MASSA
Suatu bangunan yang memiliki ruang, apabila ditempati atau dihuni maka
akan terjadi suatu hubungan timbal balik antara ruang dengan penghuni
tersebut.
Dalam konteks ini tidak hanya manusia saja yang disebut penghuni ruang,
tetapi juga makhluk hidup lainnya yang menempati ruangan tersebut.Karena
selain rumah manusia juga ada rumah anjing, kandang sapi, kandang ayam,
sampai rumah semut.
Namun dalam konteks manusia dan arsitektur, manusialah yang memiliki
paling banyak macam korelasi dengan ruangan karena memiliki cipta rasa dan
karsa.Hubungan tersebut dibagi menjadi hubungan secara fisik maupun non fisik
(psikis) ruang.
Dalam hal ini arsitek memiliki peran untuk menjembatani antara ruang
dengan penghuninya agar terjadi hubungan timbal balik yang harmonis.
Menurut Dharma Yadnya (2012) pengembangan konsep bentuk dan pola
massa pada tapak memenuhi kreteria:
a) Memenuhi tuntutan fungsi bangunan pada tapak,
b) Kaidah-kaidah orientasi, dan
c) Kaidah-kaidah estetika berupa irama, tekanan, keseimbangan, proporsi dan
skala. Tidak seluruh bentuk dasar dari massa dapat dikembangkan,
pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhatikan
kriteria tersebut.
1. Axial
2. Radial
BANGUNAN UTAMA
Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang Iinier yang
berkembang menurut arah jari-jari.
Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur organisasi terpusat dan
linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah
organisasi linier berkembang menurut arah jari-jarinya.
Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang
memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi
radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar
Iingkupnya.
Ruang pusat pada suatu organisasi radial pada umumnya berbentuk teratur.
Lengan-lengan liniernya, mungkin mirip satu sama lain dalam hal bentuk dan
panjang untuk mempertahankan keteraturan bentuk organisasi secara
keseluruhan.
Lengan-lengan radialnya juga dapat berbeda satu sama lain untuk
menanggapi kebutuhan-kebutuhan akan fungsi dan konteksnya.
Variasi tertentu dari organisasi radial adalah pola baling-baling.
Susunan ini menghasilkan suatu pola dinamis yang secara visual mengarah
kepada gerak berputar mengelilingi ruang pusatnya.
3. Linear
Perulangan Bangunan
5. Cluster
Bangunan Utama
6. Memusat
Bangunan Sekunder
Bangunan Utama
1. Jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual
yang positif.
Linier
Pola linier adalah jalan yg lurus yg dapat menjadi unsur
pembentuk utama deretan ruang.
Tipe ruang ini biasanya menempatkan fungsi-fungsi yang ada
dalam satu tata atur yang menyerupai sebuah garis lurus yang
meneruskan fungsi dari ruang satu ke ruang yang lain sehingga
terjadi interaksi tatap muka langsung antar keduanya.
contoh :
Ruang ini dapat diakses melalui satu arah saja yaitu dari dari depan menuju
punggung ruangan. Ruang tipe ini dapat diperbesar kesamping namun tetap
memiliki arah yang sama.
Radial
Tipe Ruang radial merupakan perkembangan dari tipe ruang pertama hanya
saja pada tipe ini punggung saling berhadapan sehingga muka mengarah keluar
dan tidak ada akses masuk untuk kedalam.
Pada jenis tipe radial harus menentukan satu fungsi ruang yang akan
dijadikan pusat perhatian penghuni, dan ruang-ruang yang memiliki fungsi lain
akan selalu mengarah atau memusatkan pada ruang yang dijadikan pusat. Bisa
disebut juga pusat/center dari ruangam tersebut dimana langkah sesorang akan
otomatis mengarah pada ruangan itu.
contoh :
pola
Spiral
Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang bersasal dari titik pusat,
berputar mengelilinginya dan bertambah jauh darinya.
contoh :
Network
Pola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu
dalam ruang.
:
Ketiga gambar di atas memiliki hubungan dengan pola sirkulasi network
Campuran
Pola ini dalah kombinasi dari sirkulasi pada suatu bangunan, misalnya.
Karenya terbentuk orientasi yang membingungkan.
pola :
Contoh :
Dalam satu bangunan yang komplek memiliki sirkulasi yang beragam
(campuran)
RUANG LUAR
Ruang Luar adalah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal bawah
(bentang alam seperti tanah) dan batas vertikal (masa bangunan dan vegetasi).
Masa berupa bangunan atau vegetasi dan ruang luar yang terbentuk diantaranya.
Keduanya perlu disusun dan diintegrasikan dalam site untuk dapat menciptakan
lingkungan hunian yang baik.
Jenis ruang luar diklasifikasikan melalui beberapa cara sehingga setiap
klasifikasi membedakan jenis ruang luar dengan metode tertentu seperti fungsi
atau kegiatan yang dilakukan pada ruang tersebut. Berikut adalah Jenis Ruang
luar berdasarkan beberapa klasifikasi.
Ruang Aktif
Ruang Aktif adalah ruang-ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai ruang
untuk aktivitas olah raga, jalan, dan bermain. Ruang luar ini dapat berbentuk:
plaza, playround, lapangan Olah Raga, sidewalk.
Ruang Pasif
Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan utama. Ruang luar ini dapat berbentuk seperti
taman pasif, area hijau terbuka untuk penyerapan air hujan
Ruang luar juga bisa dikategorikan sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah jenis
ruang luar berdasarkan fungsinya :
Fungsional
Ruang Luar Fungsional merupakan ruang luar yang sebgaja dibentuk dengan
adanya fungsi/guna untuk melakukan kegiatan tertentu. Fungsi/guna tersebut
misalnya sebagai berikut :
Ekologis
Ruang luar ekologis artinya ruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi
ekologisnya. Fungsi ini terkait dengan pelestarian lingkungan dan pemeliharaan
alam yang dimulai dari skala kecil yaitu bangunan. Berikut adalah fungsi ruang
luar berdasarkan sisi ekologisnya :
Selain itu, arsitek memadukan filosofi Kapal Api melalui fasad bangunan yang
unik. Dinding- dinding miring yang berbeda arahnya di setiap lantai merupakan
aplikasi dari filosofi biji kopi yang merekah. Celah antara dinding yang miring ini
diberi jendela agar dapat masuk cahaya alami ke dalam ruangan dan
memungkinkan karyawan atau siapapun dapat melihat keadaan diluar Gedung .
Material yang digunakan pada bangunan yaitu
beton yang memberikan kesan bentukan
massive pada bangunan ini, sedangkan daerah
Jakarta sendiri bangunan kantor rata-rata
menggunakan material full kaca.
Penggunaan beton ini merespon tingkat
kebisingan di area site.
Permainan pada interior kantor ini juga menarik. Terdapat ruang meeting
terbuka, ruang santai, dan box khusus untuk siapapun yang ingin bekerja lebih
focus. Tidak hanya itu, pada interior bangunan ini, penataan furniture dan
penataan ruang di tata seperti sebuah kedai kopi.
Pada bangunan ini terbilang cukup unik dan hemat energi karena lobby dan
koridornya tidak menggunakan AC. Udara didapatkan dari udara yang mengalir
dari fasad dibagian atas berupa kisi-kisi. Ruangan ber-AC dijumpai saat memasuki
ruang kerja.
Interior bangunan ini mengkombinasikan material kayu yang hangat dengan
permainan warna cerah yang tematik di setiap area memungkinan karyawannya
dapat lebih kreatif dan bahagia.
Ditinjau dari site terlihat bahwa bangunan ini terletak pada site yang ramai.
Karena letak bangunan ini di tanah abang yang ramai dengan transportasi umum
yang ada membuat tidak enak dipandang. Sehingga view tidak dihadapkan ke
jalan karena lingkungannya yang kumuh.
Apabila di tinjau dari site plan dan denah, bentuk atap Toraja begitu jelas
terlihat pada bangunan ini, bentuk atap Toraja di sini juga tidak simetris antara
bagian depan dan belakangnya dengan bagian depan lebih panjang.
Bangunan ini tampak menghadap ke arah tenggara ke jl. Jati baru Raya,
dan ke arah barat daya ke jl. Taman jati baru barat, sehingga tingkat
keebisingan di site ini tergolong tinggi, inilah yang sudah menjadi tantangan si
arsitek sejak awal dan menjawab alas an penggunaan material beton.
Pola axial adalah Organisasi ruang yang terbentuk berdasarkan garis axis tertentu
yang menghubungkan antar ruang dan membuat sebuah pola. Pola axial ini bisa
juga merupakan pengembangan dari beberapa pola organisasi ruang linier
F. Analisis Skala Bangunan
3 4
5
1 2
Bangunan ini memiliki 1 pola lurus kemudian menyebar ke segala penjuru ruang.
Pola sirkulasi radial memiliki pola jalan yang berkembang dari, atau menuju suatu
pusat. Pada bangunan ini yang menjadi pusat pertama adalah pada bagian lobby.
Diawali dengan pintu masuk utama yang berjumlah 2 buah, kemudian lobi, dari
lobi ini pengunjung dapat menyebar ke segala penjuru, baik itu ke office room 1
(1), office room 2 (2), tangga menuju lantai atas (3), tangga menuju lantai
basement (4), lift, pantry, dan toilet (5).
Bangunan ini memiliki jalan masuk yang menjorok ke dalam, dengan kanopi kaca
dan teras menjorok ke luar. Ini dapat berfungsi sebagai lobby masuk atau
penanda bahwa ini merupakan jalur masuk menuju kebangunan (entrance )
terdapat penutup pada atasnya.
Menurut Prabawasari; ruang luar adalah ruang yang membatasi alam hanya
pada bidang alas dan dindingnya, sedangkan atapnya dikatakan tidak terbatas
dengan unsur bidang alas dan bidang dinding.
- Bidang Alas
Bidang alas dibagi menjadi dua, yaitu bidang alas massif dan bidang alas pasif
Pada bangunan ini terdapat bidang alas pasif berupa taman. Bidang alas pasif
berupa taman atau lapangan hijau, bidang alas ini dapat ditemukan pada banyak
sudut sekitar bangunan. Meskipun tidak menggunakan taman yang luas, tetapi
arsitek berusaha memberikan bidang alas pasif di sekitar site agar
Bidang alas masif pada bangunan ini berupa tempat parkir dan jalan untuk
kendaraan dengan perkerasan aspal/paving, dan perkerasan berupa plat terdapat
pada selasar, komunal space termasuk playground, dan lapangan olahraga.
Denah
2. Studi Kasus 8 Tallet
Apa bila di tinjau dari site plan dan denah bengunan ini akan terlihat
layaknya angka delapan yang menduduki sebuah lahan besar. pada bangian
tengah bangunan terdapan lubang besar yang di pisah oleh bentuk X sehingga
membentuk dua buah lubang, kedua lubang tersebut berfungsi sebagai ruang
komunal pada bangunan.
Pada salah satu bagian sisinya di buat lebih rendah dari bagian bangunan yang
lain sehingga memungkinkan bagian bangunan yang lain mendapatkan view
padang rumput yang luas
View
Pada apartemen ini terdapat sebuah bagian yang tampak lubang layaknya
huruf V, yang mem ungkinkan penghuni dalam bangunan untuk menikmati view
berupa padang rumputn yang terletak di sebelah bangunan. Tidak hanya berguna
untuk memberikan view, namun dengan adanya lubang tesebut juga
memungkinkan sinar matahri untuk masuk ke dalam bangunan, terutama ketika
matahari mulai tenggelam. Bagian yang berbentuk V ini juga menjadi sebuah
kaunikan tersendiri bagi bangunan, apabila dilihat dari luar bangunan.
1) Bentuk berawal dari bentuk balok mengikuti bentuk lahan dengan lubang
pada bagian tengah
2) bentuk di buat layaknya kue lapis. Tiap lapisan mewakili fungsi bangunan
3) ada keinginan untuk membuat plaza pada bagian timur-barat
4) bentuk di buat layaknya angka delapan, untuk mendapatkan ruang yang
berfungsi sebagai plaza. Selain itu juga pada bagian tengah juga dibuat lorong
untuk menghubungkan bagian timur-barat
5)pada sudut bagian belakang di tarik ke atas dan 6)penarikan sudut bagian belakang berguna agar
sudut bagian depan di tekan ke bawah bagian tersebut dapan menangkap sinar
matahari dan mendapatkan view
7)bagian yang ditekan ke bawah berguna untuk menghapuskan penghalang, agar
bagian bangunan lain lebih mandapatkan sinar matahari dan juga view yang di
inginkan
8)pada bagian berwarna hijau berfungsi sebagai rooftop garden
I. Analisis Sirkulasi
Bangunan
Pola tatanan Massa
bangunan
Sebuah ruang pusat
yang menjadi acuan
organisasi ruang-
ruang Iinier yang
berkembang
menurut arah jari-
jari. Organisasi radial
memiliki kemiripan
dengan sistem
organisasi central,
hanya saja
perletakannya
adalah
lingkaran.Contoh sederhana organisasi radial bisa dilihat pada beberapa stadion sepak bola
yang menggunakan tribun melingkar.
Sirkulasi radial memiliki pola jalan yang berkembang dari atau menuju suatu pusat.Pada
bangunan 8 house ini pada lantai dasar memakai pola sirkulasi radial yang meiliki 2 pusat
lalau menyebar ke segala arah. Pada saat memasuki bangunannya memakai pla sirkulasi
linier karena menyusuri koridor koridor antar lantai menuju ruang ruang yang lain.
Pusat dari bangunan ini merupakan 2 ruang komunal yang terbuka dan terletak dikelilingi
oleh bangunan.
POLA BANGUNAN
RADIAL
https://anggasvara.blogspot.com/2014/06/bab-i-pendahuluan-1.html
https://dimasseptiyanto.wordpress.com/category/arsitektur/teori-arsitektur/
https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-dan-organisasi-ruang-dalam.html
http://helena-hapsari.blogspot.com/2010/02/sirkulasi-adalah-elemen-yang-
sangat.html
p2kp.com
widix blog
elearning gunadarma
article-salmukom