Laparatomi 2 PDF
Laparatomi 2 PDF
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian.
1. Laparatomi.
a. Indikasi.
hernia, kista ovarium, kanker serviks, kanker ovarium, kanker tuba falopi,
kanker uterus, kanker hati, kanker lambung, kanker kolon, kanker kandung
b. Jenis-jenis.
2. Kista ovarium.
Kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan yang terdapat
a. Kista fungsional.
Kista yang terjadi karena adanya folikel atau sel telur yang belum
pecah hingga beberapa waktu tertentu. Kista ini biasanya tidak memerlukan
pengobatan atau operasi dalam waktu yang tidak lama akan hilang dengan
sendirinya.
b. Kista dermoid.
d. Kista multiple.
B. Patofisiologi.
1. Etiologi.
c. Ada penulis lain menduga kista ini mempunyai asal yang sama dengan
d. Pola makan yang tidak baik seperti memakan makanan yang mengandung
2. Proses penyakit.
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut degraff. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
selama kehamilan apabila pertumbuhan dari sel-sel ovarium tak terkendali maka
3. Manifestasi klinik.
gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktifitas endokrin atau
a. Stadium awal.
1) Gangguan haid.
vesika urinaria.
b. Stadium lanjut.
4) Sesak napas.
4. Komplikasi.
a. Perdarahan.
b. Perputaran tangkai.
Terjadi jika dekat pada tumor ada sumber kuman pathogen, seperti
peradangan.
Pada torsi tangkai kista ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi
perlekatan.
e. Perubahan keganasan.
Dapat terjadi pada beberapa kista jinak seperti kista denoma ovarii
serosum. Kista denoma ovarii musirosum dan kista dermoid. Oleh sebab
C. Penatalaksanaan Medis.
1. Test diagnostik.
a. Laparaskopi.
berasal dari Ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
14
b. Ultrasonografi.
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium atau kandung kencing, apakah tumor
kistik atau solid dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut
c. Fotto rongsen.
dalam tumor.
d. Paresentesis.
Fungsi asites berguna untuk menentukan sebab asites. Perlu diingat bahwa
tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila
2. Terapi.
Kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus
15
luteum, dan kista ini akan mengalami pengecilan secara spontan dan
b. Laparatomi.
c. Histerektomi.
pengangkatan uterus.
D. Asuhan Keperawatan.
1. Pengkajian.
a. Identitas klien.
Indentitas klien terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
sakit.
b. Riwayat keperawatan.
2) Riwayat menstruasi.
3) Riwayat obstetri.
pemakaian.
7) Riwayat seksualitas.
c. Pemeriksaan fisik.
1) Sistem pencernaan.
berat badan.
18
2) Sistem pernapasan.
4) Sistem integument.
d. Pemeriksaan diagnosik.
1) Ultrasonografi.
2) Laparaskopi.
kanker.
2. Diagnosa keperawatan.
manipulasi bedah.
operasi.
insisi bedah.
3. Perencanaan.
atau hilang.
20
Kriteria hasil:
Intervensi
kembali normal.
Kriteria hasil:
Intervensi:
6) Kolaborasi:
tidak ada.
Kriteria hasil:
Intervensi:
atau muntah.
2) Bantuh klien untuk duduk pada tepi tempat tidur dan berjalan.
5) Kolaborasi:
sesuai indikasi.
intra operasi.
Kriteria hasil:
Intervensi:
mungkin.
Kriteria hasil:
Intervensi:
balutan.
Kriteria hasil:
pengobatan.
Intervensi:
akan datang.
penyembuhan.
fisik.
Kriteria hasil:
perawatan diri.
Intervensi:
mengubah posisi.
4. Pelaksanaan.
efektif, teknik komunikasi terapeutik serta penjelasan untuk setiap tindakan yang
5. Evaluasi.