Anda di halaman 1dari 4

INOVASI PENGEMBANGAN DANA SOSIAL LANSIA

No. Kode : A/2/PAN/ /16/


Terbitan : 01
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN
PEMERINTAH Tgl. Mulai Berlaku : 2016
KABUPATEN UPT PUSKESMAS
BANJARNEGARA Halaman : 2/2 MADUKARA 1

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

A. Pendahuluan
MTBS singkatan dari Manajemen Terpadu Balita Sakit atau Integrated
Managemen of Childhood illness (IMCI dalam bahasa Inggris) adalah suatu
pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tata laksana balita sakit dengan fokus
kepada kesehatan anak usia 0 – 5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana
balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya yang ditujukan untuk menurunkan
kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti Puskesmas, pustu, polindes
poskesdes, dll.
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil bersalin, dan bayi
pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) di wilayah UPT Puskesmas Madukara 1.

B. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil bersalin dan bayi
pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB). Ibu hamil dan anak balita merupakan salah satu
kelompok paling beresiko terkena bermacam gangguan kesehatan (kesakitan dan
kematian). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
angka kematian ibu di Indonesia sebesar 226/100.000 kh, setiap jamnya terjadi 1
kematian ibu di Indonesia atau 24 kematian ibu perhari, 98 kematian ibu
perminggu. Penyakit-penyakit terbanyak pada balita yang dapat di tatalaksana
dengan MTBS adalah penyakit yang menjadi penyebab utama kematian, antara
lain, pnemonia, diare, malaria, campak dan kondisi yang diperberat oleh masalah
gizi (malnutrisi dan anemia). Langkah pendekatan pada MTBS adalah dengan
menggunakan algoritma sederhana yang digunakan perawat dan bidan untuk
mengatasi masalah kesakitan pada balita.

C. Tujuan
Umum
- Mengurangi kematian kesakitan dan kecacatan serta mempromosikan tumbuh
kembang balita
Khusus
- Mencegah tingkat keparahan penyakit pada bayi, balita, akibat ispa/
pneumonia
- Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan
anak.

D. Tata Nilai
Tata nilai yang berlaku dalam pengembangan MTBS adalah ROMANTIS yang
memiliki nilai :
RAMAH : Baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya;
memperlakukan dengan ramah; bersikap ramah kepada pasien/
pengunjung
OPTIMIS : Keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan
menyenangkan dan berpengharapan (berpandangan) baik dalam
menghadapi segala hal keyakinan diri/ perilaku yang tidak ragu-ragu,
selalu percaya bahwa sesuatu yang diinginkan pasti akan tercapai.
MANTAP : Tetap hati; kukuh; kuat; tetap; (tidak berubah, tidak bergoyah); tidak
ada gangguan; stabil;
TELITI : Sikap hati-hati mengerjakan sesuatu dengan penuh perhatian dan
hati-hati sehingga akan meminimalisasi kesalahan. Ketelitian dalam
mengerjakan segala hal mutlak diperlukan. Hal tersebut dikarenakan
sudah menjadi sunatullah jika manusia adalah tempatnya salah dan
lupa; memeriksa (menyelidiki dan sebagaimana) dengan cermat.
INOVATIF : Bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaharuan
(kreasi baru) / yaitu kemampuan seseorang dalam mendayagunakan
kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru.
SYUKUR : Pengakuan terhadap nikmat yang telah diberikan Allah yang
dibuktikan dengan ketundukan kepada-Nya; mempergunakan nikmat
Allah menurut kehendak Allah sebagai pemberi nikmat.
E. Kegiatan
1. Petugas menanyakan nama
2. Petugas menanyakan umur
3. Petugas menanyakan alamat
4. Petugas menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
5. Petugas mengukur suhu badan
6. Petugas menanyakan keluhan dan sudah berapa lama sakit
7. Petugas menanyakan sudah diobati apa belum
8. Petugas memeriksa tanda bahaya umum
- Apakah anak bisa minum atau menetek?
- Apakah anak mengalami muntah/memuntahkan semuanya
- Apakah anak mengalami kejang?
- Apakah anak letergis?
9. Setelah itu petugas menanyakan keluhan utama lain :
- Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas
- Apakah anak menderita diare
- Apakah anak demam
- Apakah anak mempunyai masalah telinga
- Memeriksa status gizi
- Memeriksa anemia
- Memeriksa status imunisasi
- Memeriksa status pemberian vitamin A
- Menilai masalah atau keluhan lain

F. Sasaran
1. Penemuan Penderita
No Kegiatan Standar Formulir Sasaran
1 Pelayanan balita 100% Bayi, balita yang Bayi, balita
sesuai dengan format berkunjung ke yang
MTBS Puskesmas berkunjung ke
Puskesmas

2. Pelayanan Program
Bayi, balita di wilayah Puskesmas Madukara 1.

G. Waktu
Setiap hari jam kerja : 07.30 WIB s/d 13.30 WIB

H. Pelaksana
Dokter, Bidan

I. Tempat
Sarana pelayanan kesehatan ruang poli MTBS di Puskesmas Madukara 1.

J. Biaya
Anggaran operasional Puskesmas Madukara 1 tahun 2016.

K. Penutup
Demikian kerangka acuan program MTBS dibuat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai