Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM BEDAH MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

POST OPERASI ALVEOLEKTOMI

Nama Penderita : A.A. Raka Damayanti


Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Puputan Baru, Gg D No. 24 Denpasar
Pekerjaan : Pegawai Swasta
No. OD : 15722/VI/14
No. Reg. BM : 00204/VI/14
Tanggal Diskusi : 4 September 2014
Tanggal Operasi : 11 September 2014
Diagnosa : Eksostosis pada soket regio 34
Terapi : Alveolektomi
Instruktor : drg. Putu Sulistiawati Dewi
Operator : Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG
Ass. Op I : Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG
Ass. Op. II : Steven Winarto, SKG
Ass. Op. III : Pradana Kusuma Negara, SKG

I. PERSIAPAN
A. Alat
1. Sikat Tangan
2. Handuk
3. Lap Meja
4. Duck dan Clamp
5. Handscoon
6. Masker
7. Kaca Mulut 2 pasang
8. Sonde 2 buah
9. Excavator 2 buah
10. Pinset Anatomi
11. Nerbecken 3 buah
12. Spuit 3 cc
13. Spuit 1 cc
14. Suction Tip
15. Cheek Retraktor
16. Scalpel (Blade no.15+ handle)
17. Rasparatorium
18. Straight hand piece
19. Contra Angle Hand Piece
20. Bur:
- Fissure Long Shank
- Fissure Diamond Bur
- Steel Bur

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

21. Knable Tang / Bone Rongeur


22. Bone File
23. Spuite Irigasi
24. Needle Holder
25. Needle
26. Pinset Chirurgis
27. Scissor
28. Arteri Clamp
29. Tang Trismus

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam operasi ini adalah:
1. Sabun Cuci
2. Alkohol 70 %
3. Betadine Solution 10 %
4. Pehacaine
5. Vaseline
6. Larutan Saline
7. Suture (Silk)
8. Spongostan 2 buah
9. Tampon + Kasa
Emergency Kit
1. Adrenalin 2 mg 2 ampul
2. Tabung Oksigen
3. Spuit 1 cc

C. Sterilisasi Alat dan Bahan


Cara Kerja:
1. Semua alat operasi yang terbuat dari steinless steel dicuci dengan bersih
kemudian dimasukkan ke dalam autoclave, pada suhu 132º C dengan
tekanan 2 atm selama 5 menit tanpa drying, sedangkan alat-alat operasi non
steinless steel disterilkan dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121º
C dengan tekanan 1 atm selama 20 menit dan drying selama 5-15 menit
(Catatan: telah melakukan observasi cara sterilisasi menggunakan autoclave
di RSGM FKG UNMAS Denpasar).
2. Meja dan dental chair diulasi dengan alkohol 70%.

D. Sterilisasi Operator dan Asisten Operator


Cara Kerja:
1. Cuci tangan dan lengan dengan sabun cuci dan bilas dengan air mengalir.
2. Ambil sikat halus steril, beri sabun cuci, gosokkan pada jari, sela jari,
telapak tangan, punggung tangan, lengan hingga siku (dengan kedudukan
lengan lebih rendah daripada telapak tangan).
3. Bersihkan dengan air mengalir.
4. Ulangi menyikat ± 15 menit (3X).
5. Keringkan dengan handuk steril mulai dari jari satu sisi pada satu tangan.
6. Bilas dengan alkohol 70%.
7. Pakai hand scone dan masker (jika hand scone robek, harus diganti).
8. Jaga agar tidak memegang benda yang tidak steril.

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

Gambar Cara Mencuci Tangan Gambar Cara Menggunakan Handscoon Steril

II. TAHAPAN KERJA


A. Pre Operasi
1. Persiapan Alat
a. Meja tempat alat dan dental table diulasi dengan alkohol dan juga pada
suction tip, high speed dan low speed bur.
b. Alat-alat yang sudah steril disiapkan di meja dan atur alat sesuai dengan
urutan kerja, letakkan pada posisi yang mudah dijangkau oleh
operator/asisten operator.
c. Alat yang steril jangan dicampur dengan alat yang tidak steril.

2. Persiapan Penderita
a. Periksa vital sign penderita di luar kamar operasi.
b. Penderita didudukkan pada posisi terbaik untuk prosedur kerja.
c. Asepsis ekstra oral dengan Betadine 10% dan Alkohol 70% di sekitar
bibir, mulai dati region yang akan di operasi dengan arah melingkar
searah jarum jam. Caranya Betadine 10% diulasi tiga kali dengan
menggunakan kapas yang steril, kemudian dilanjutkan dengan Alkohol
70% sebanyak tiga kali dengan menyisakan daerah yang diulasi
Betadine untuk dapat membedakan antara daerah yang steril dan non
steril.
d. Asepsis intra oral dengan Betadine 10%.
e. Ulasi kedua sudut bibir penderita dengan Vaseline steril.
f. Tutup wajah dengan Duck steril dan hanya pada bagian yang dioperasi
yang terlihat.

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

B. Pelaksanaan Operasi
Cara Kerja
1. Posisi Tulang
Eksostosis pada soket regio 34

Pemeriksaan Pre Operasi (Pukul 09.10 Wita)


a. Keadaan umum pasien : baik dan siap menerima perawatan.
b. BP : normal (120/70 mmHg).
c. Pulse : normal (77 x/menit).

2. Anastesi (Pukul 09.35 Wita)


a. Dilakukan sesuai rencana dengan menggunakan tehnik Mandibular
Block: spuite + Pehacaine (Lidocaine 2% + Adrenaline) 2 cc, masing-
masing dideponir pada:
- 1 cc pada N. Alveolaris Inferior
- 0,5 cc pada N. Lingualis
- 0,5 cc pada N. Bukalis

3. Insisi (Pukul 09.50 Wita)


a. Buat bleeding point insisi dengan menggunakan sonde, dibuat bleeding
point di bagian mesial dan distal 34 sebanyak 2 buah, di bagian bukal
regio 34 sebanyak 2 buah (di atas bukal fold).
b. Insisi horizontal dengan scalpel no.15 mulai dari distal regio 34 ke arah
mesial kemudian turun melewati bagian bukal regio tulang yang
menonjol secara kontinyu, tegak lurus tulang dengan melibatkan
periosteum sehingga insisi akan berbentuk L. Kondisi pasien dalam
keadaan baik.

4. Pembukaan Flap (Pukul 09.55 Wita)


Dilakukan sesuai rencana yaitu flap dibuka sesuai insisi dengan
menggunakan rasparatorium, dari bagian distal dan mesial regio 34
dilanjutkan ke bukal dengan melibatkan periosteum sampai tampak tulang
dengan tanda warna putih dan perdarahan yang sedikit. Kondisi pasien
dalam keadaan baik.

5. Pengambilan Tulang (Pukul 10.25 Wita)


Dilakukan sesuai rencana yaitu pengambilan tulang menggunakan knable
tang atau bone rongeur dan fissure bur tanpa tekanan sampai tulang alveolar
berbentuk lebih melandai dan sejajar dengan edentulous ridge di
sebelahnya. Pasien dalam keadaan baik.
6. Debridement (Pukul 10.28 Wita)
Dilakukan debridement dengan menghaluskan tulang yang tajam
menggunakan bone file, sisa jaringan nekrotik diambil, irigasi dengan
larutan saline steril. Pasien dalam keadaan baik.

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
Pandangan Bukal Pandangan Oklusal
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

7. Penutupan Flap dan Suturing (Pukul 10.45 Wita)


a. Flap dikembalikan pada posisi semula, bila ada overlapping dipotong,
kemudian dijahit dengan suture (silk). Pasien dalam keadaan baik
b. Penjahitan dilakukan sesuai rencana 3 buah jahitan yaitu pada distal
regio 34 serta antara regio 34 dan bukal regio 34.

8. Operasi Selesai (Pukul 10.50 Wita)

9. Post Operasi
Instruksi pada pasien:
a. Gigit tampon 30 menit
b. Luka bekas operasi tidak boleh dihisap dan jangan digunakan untuk
mengunyah, sebaiknya gunakan regio sebelahnya.
c. Diet makanan lunak
d. Tingkatkan OH
e. Istirahat yang cukup
f. Jangan berkumur terlalu keras dan boleh berkumur setelah 24 jam
setelah operasi
g. Obat diminum sesuai petunjuk
h. Jaga kebersihan luka
i. Hubungi operator jika terjadi komplikasi
j. Kontrol:
- Kontrol I : 1 hari setelah operasi → untuk mengetahui kondisi
dari jahitan dan komplikasi dari post odont.
- Kontrol II : 3 hari setelah operasi → untuk mengetahui apakah ada
komplikasi atau infeksi (dry soket).
- Kontrol III : 7 hari setelah operasi (buka jahitan) → untuk
mengetahui efektifitas dari obat dan membuka jahitan.

10. Resep

R/ Clindamycin capl 300 mg No. XII


∫ 3. dd. 1

R/ Dentacid capl 500 mg No. XII


∫ 3. dd. 1

R/ Cataflam tab 50 mg No. X


∫ 2. dd. 1

11. Kontrol
a. Kontrol I : 1 hari post operasi

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

- Ax : Pasien datang ingin memeriksakan luka bekas operasi yang dilakukan


1 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat sesuai anjuran dengan sisa
obat: Clindamysin 9 biji, Dentacid 9 biji, dan Cataflam 7 biji.
- EO : Wajah simetris, bengkak (-), kemerahan (-), palpasi (-).
- IO : Ketiga jahitan utuh, palpasi (-), kemerahan (+), bengkak (-).
- Tx : Irigasi dengan larutan saline steril dan solux selama 3 menit.
- Instruksi : OH ditingkatkan dan obat dilanjutkan

b. Kontrol II : 6 hari post operasi


- Ax : Pasien datang ingin memeriksakan luka bekas operasi yang dilakukan
6 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat sesuai anjuran dengan sisa
obat: Clindamysin 2 biji, Dentacid 2 biji dan Cataflam sudah habis.
- EO : Wajah simetris, bengkak (-), kemerahan (-), palpasi (-).
- IO : Jahitan lepas dua, palpasi (-), kemerahan (+), bengkak (-).
- Tx : Irigasi dengan larutan saline steril dan solux selama 3 menit.
- Instruksi : OH ditingkatkan dan obat dilanjutkan

c. Kontrol III : 7 hari post operasi


- Ax : Pasien datang ingin memeriksakan luka bekas operasi yang dilakukan
7 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat sesuai anjuran dan semua
obat telah habis.
- EO : Wajah simetris, bengkak (-), kemerahan (-), palpasi (-).
- IO : Jahitan lepas dua, palpasi (-), kemerahan (-), bengkak (-).
- Tx : Irigasi dengan larutan saline steril dan buka jahitan.
- Instruksi : OH ditingkatkan.

Denpasar, September 2014

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;
LABORATORIUM BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

Instruktor Operator

(drg. Putu Sulistiawati Dewi) (Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG)

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Putu Sulistiawati Dewi


Operator– Ida Ayu Utami Ari Pebiyanti, SKG;Ass. Op. I – Kadek Meila Nurcahya Dewi, SKG;
Ass.Op II – Steven Winarto, SKG;Ass. Op. III – Pradana Kusuma Negara, SKG;

Anda mungkin juga menyukai