Oromaxillofacial
Aplasia
Kegagalan total perkembangan jaringan, ex:
Molar tiga.
Hipoplasia / Involution
Ketidakmampuan organ berkembang sampai
ukuran normal, ex: hipoplasia enamel,
amelogenesis imperfecta
Atrofi
Pengurangan massa organ / jaringan o.k.
penurunan jumlah dan ukuran sel
Kelainan Pertumbuhan & Perkembangan
Sel
Hipertropi
Meningkatnya masa jaringan atau organ
o.k. kenaikan ukuran sel
Hiperplasia
Meningkatnya masa organ atau jaringan
karena kenaikan jumlah selnya
Hamartoma
Kelebihan satu atau lebih unsur normal
yang ditemukan dalam jaringan atau
organ. (contoh: odontoma)
Kelainan Pertumbuhan & Perkembangan
Sel
Heterotopia
Pertumbuhan organ atau jaringan pada tempat
yang abnormal
Metaplasia
Perubahan dari satu jenis jaringan ke jenis lain
yang seringkali tidak khas dan mengenai epithel
Displasia
Perkembangan jaringan yang abnormal yang
menunjukkan gangguan umum pada bentuk epithel
Atipia
Kelainan yang menimbulkan perubahan morfologis
dari tiap sel epitel, dengan proliferasi dan
diffrensiasi abnormal, hiperkromatosis nuclear,
mitosis abnormal dan hilangnya maturasi normal.
Definisi Neoplasia
‘Moops’ ;
Pertumbuhan jaringan baru bersifat
otonom (tidak mementingkan
tubuhnya sendiri), tidak mempunyai
tujuan yang berguna dan
mengorbankan kepentingan tubuhnya
sendiri
Definisi Neoplasia
‘Willis’ ;
Massa abnormal dari jaringan dimana
pertumbuhannya yang terjadi adalah
melebihan kebutuhan jaringan normal
dan tidak terkoordinir. Pertumbuhan
tetap ada walaupun ‘stimuli’ berhenti
Neoplasia
Adalah massa jaringan atau populasi
sel abnormal dengan kemampuan
untuk tumbuh dan berkembang secara
tidak terkendali.
Kebanyakan berupa gumpalan
sehingga diberi istilah tumor
Pengertian
Neoplasia Semua pertumbuhan
baru pada suatu jaringan selain
hiperplasia dan inflamatory
Semua jaringan di dalam tubuh yang
memiliki kemampuan untuk
membelah memiliki kemampuan
berkembang menjadi neoplasia
Pengertian
Epitelial : + carsinoma
Non epitelial : + Sarcoma
Struktur jaringan Neoplasia :
1. I = T1 N0 M0.
2. II = T2 N0 M0.
3. III = T3 N0 M0 atau T1,2,3 N1 M0
4. IV =T apa saja N2,3 M0
T apa saja N apa saja M1 .
Berdasarkan Border’s Grading / Line :
I. Epithelial Tumor
1. Ameloblastoma
2. Acanthomatous Ameloblastoma
3. Odontogenik Adenomatoid tumor
(Adenoameloblastoma)
4. Neuroectodermal tumor of infancy
(Melanoameloblastoma)
Klasifikasi
II. Mesenchymal Tumor :
1. Cementoma
2. Benign Cementoblastoma (true
cementoma)
3. Cementifying Fibroma
4. Odontogenic Myxoma
5. Odontogenic Fibroma
6. Dentinoma
Klasifikasi
III. Mixed Tumor (Epithelial &
Mesenchymal)
1. Ameloblastik Fibroma
2. Granular Cell Ameloblastik Fibroma
3. Ameloblastik fibroodontoma
4. Ameloblastic Odontoma
(Odontoameloblastoma)
5. Odontoma (compound, Complex,
Cystic)
ODONTOMA
ODONTOMA
CONDENSING OSTEITIS
PAPILLOMA
LIPOMA
AMELOBLASTOMA
AMELOBLASTOMA
Undifentiated
Poorly Diff.
ANAPLASIA
Anaplasia histologi merupakan tanda pasti neoplasma ganas
KRITERIA:
1. PLEOMORFIA - UNIFORM
- PLEOMORFIA: BULAT, SPINDEL POLIHIDRAL BIZZARE DAN
CAMPURAN
AKIBAT:
1. Akan menimbulkan penekanan jaringan/ organ sekitar gangguan fungsi
2. Bila tumor terletak dipermukaan organ, maka akan menimbulkan atrofi
dan ulkus
3. Bila tumor lebih dari 6 cm bisa menimbulkan kel. Retrogresif
Tumor jinak dipermukaan mukosa biasanya bertangkai, sehingga mengisi
ruangan tersebut ( sessile)
Tumor jinak yang tidak bersimpai tumbuh invasi terbatas tanpa metastase
PERTUMBUHAN INVASIF / INFILTRATIF
AKIBAT:
1. MENIMBULKAN DESTRUKSI ORGAN SEKITAR (NEKROSIS)
2. DESTRUKSI KEPERMUKAAN ORGAN SEHINGGA TERJADI ULKUS
3. TIMBUL HUBUNGAN SATU ORGAN DENGAN ORGAN LAIN ( FISTULA)
4. ULKUS MERUPAKAN TEMPAT MASUK KUMAN SEHINGGA TERJADI
INFEKSIS
5. PERTUMBUHAN SEKITAR TUMOR INDUK AKAN TERJADI TUMOR
INVASIF/ SATELET NODULE
6. PERTUMBUHAN INVASIF + FIBROSIS PERLEKATAN
7. INVASIF KE PEMBULUH DARAH DAN PEMBULUH DARAH LIMFA
MENYEBABKAN TERJADI METASTASE
8. RUSAKNYA PEMBULUH DARAH – PERDARAHAN
METASTASE
SEL GANAS MASUK KE PEMBULUH DARAH / LIMFA BERUPA EMBOLI DAN TERSANGKUT PADA TEMPAT TERTENTU,
DAN TUMBUH MEMBENTUK TUMOR SEKUNDER
JALAN DAN CARA
1. SALURAN ALAMIAH (TERTUMPAH,
PEGETOID)
2. TRANSPLANTASI
3. LIMFOGEN
4. HEMATOGEN
FAKTOR MEMUDAHKAN
1. SIFAT SEL GANAS : KOHESI, KONTAK INHIBISI, MAMAPU BERGERAK, TIDAK MENGIKUTI UNIT PERTUMBUHAN,
MAMPU MELEKAT
2. SALURAN ALAMIAH
3. JUMLAH EMBOLI
4. JUMLAH PEMBULUH DARAH
5. TRAUMA
6. STATUS HORMONAL
7. STATUS IMUNOLOGIK
8. BESAR TUMOR, DERAJAT ANAPLASIA
AKIBAT:
1. LIMFOGEN – LIMFODENOPATI
2. TUMOR SEKUNDER MULTIPEL – PERDARAHAN, DESTRUKTIF ORGAN
3. PERDARAHAN DALAM CAVUM SEROSA