Anda di halaman 1dari 56

Malangnya Diriku..

Kelompok 12
5 Maret 2018
• Tutor : dr. Irma S.M. Delima, DTMH.
• Anggota :
Erlina Kurniati 405160025
Jason Arvin 405160171
Bernice Helsa (Notulen) 405170029
Rafi Mintardi 405170099
Ruth Brigitta Salim (Ketua) 405170112
Shamyra Radiance 405170115
Siti Fatimah Ruchjayani (Sekertaris) 405170116
Natasya Anditha Putri 405170161
Florencia Danyalson 405170183
Wahyu Eka Shaputri 405170197
Ella Windasari Gultom 405170208
Imelda Thanos 405170221
Kompetensi blok

• Mahasiswa mampu memahami konsep Neoplasma


• Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor faktor
yang berhubungan dengan penyakit Neoplasma
• Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan
Ginekolog dan Non-Ginekolog
Mata kuliah penunjang

• Kuliah Neoplasma(dr.Sony Sp.PA)


• Kuliah Patologi Anatomi (dr. Chandra S. Pratama,
MM.)
Pemicu 13
Malangnya diriku..
• Seorang perempuan berusia 37 tahun sangat khawatir setelah
menyadari adanya benjol pada ketiak kirinya sejak 1 minggu yang
lalu. Benjolan teraba hangat dan terasa nyeri saat ditekan. Saat
diperiksa oleh dokter, teryata ditemukan benjolan lain pada
payudara kirinya sebesar telur puyuh di kuadran lateral atas
mammae sinistra dengan konsistensi kenyal, mudah digerakan dari
dasarnya, dan tidak nyeri. Dokter menanyakan beberapa
pertanyaan seperti : apakah ada anggota keluarganya yang
menderita keluhan serupa, apakah pasien sering digigit nyamuk,
apakah pasien sering batuk-batuk lama. Pasien tersebut heran,
mengapa dokter menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan
malahan dokter menyarankan, serta meminta persetujuan untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan agar mengetahui penyebab
benjolan tersebut.
Learning issues
1. Memahami definisi benjolan
2. Memahami penyebab benjolan
3. Memahami definisi neoplasma
4. Memahami jenis-jenis neoplasma
5. Memahami jenis-jenis gangguan perkembangan sel
6. Memahami karsinogen dan kokarsinogen
7. Memahami jenis pemeriksaannya
8. Memahamimacam-macam sampel untuk diagnosis
9. Memahami cara pengambilan sampel dan meminta
persetujuan pasien
10. Memahami interpretasi tumor jinak dan ganas
11. Memahami pemeriksaan sediaan nematoda jaringan
12. Memahami pemeriksaan sputum dengan teknik Ziehl Neelsen
Review
Radang

Benjolan Penyebab Limfadenopati

Nematoda
Neoplasma
jaringan

-Definisi
-Jenis –jenis neoplasma dan definisi Cara
-Karsinogen dan non karsinogen Diagnosis dan
-Gangguan perkembangan sel pengambilan
(Anaplasia, metaplasia, dll) sampel
-Jenis pemeriksaan
-4 cara pengambilan sampel dan cara
persetujuan
-Interpretasi tumor jinak dan ganas
LI 1
MEMAHAMI DEFINISI BENJOLAN
LI 2
MEMAHAMI PENYEBAB BENJOLAN
• Parasit : nematoda jaringan
– Wuchereria bancrofti
– Brugia malayi dan Brugia timori
– Onchocerca volvulus
– Loa loa
– Occult filariasis
– Filariasis
• Radang
• Neoplasma : Tumor Jinak dan Tumor ganas
• Proses spesifik: TBC
Wuchereria bancrofti
 Ciri-ciri:
 Memiliki sarung
 Lengkung badan yang halus
 pada tubuhnya mempunyai inti yang halus, sama besar dan
tersusun teratur tanpa inti tambahan (nukleus terminalis) pada
ujung posterior

 Hospes: manusia
 Vektor: culex quinguefasciatus (kota), anopheles & aedes (pedesaan)

 Cacing dewasa: di pembuluh atau kelenjar limfe


 Mikrofilaria : di darah
 Penyakit : filariasis bancrofti, wuchereriasis, elefantiasis.
Brugia malayi/timori
 Ciri-ciri:  Cacing dewasa: di
 Memiliki sarung (warna pembuluh atau kelenjar
merah muda) limfe
 Ada inti tambahan di  Mikrofilaria : di darah
ekornya  Periodik: nokturna
 Lengkung badan kasar (timori), subnokturna,
 Intinya berkelompok
non periodik

 Vector: anopeles
barbirostris/nigerimus
 Penyakit : filariasis malayi,
limfangiatis, elefantiasis
 Tanda : adanya
limfadenopati superfisial
dan eosinofili yang tinggi.
Filariasis Onchocerca volvulus

• Filariasis tanpa gejala • Penyakit : onchocerciasis,


– Ditemukan pembesaran onchocercosis.
pada semua kelenjar limfe, • Hospes perantara : lalat hitam
terutama di daerah Simulium damnosum.
inguinal. • Onchocerciasis : infeksi di
• Filariasis dengan peradangan jaringan subkutis, kulit, & mata.
– Funiculitis, epididymitis, – Disebabkan oleh cacing
orchitis, limfangitis dewasa & mikrofilaria.
retrograd, pembengkakan, – Benjolan 5-25 mm.
kemerahan lengan & umumnya 3-6 benjolan.
tungkai, demam. – Timbul gejala alergi : gatal-
• Filariasis dengan penyumbatan gatal.
– elefantiasis
Loa Loa Radang
• Penyakit : Loaiasis, cacing mata,
pembengkakan Calabar - Tanda tanda radang
(sementara). - Tumor : bengkak atau tonjolan
• Vektor : Lalat Chrysops. - Terjadi akibat adema yaitu
terkumpulnya cairan
• Gejala loaiasis : ekstravaskular sebagai
– Pada mata terjadi bagian dari eksudat radang
rangsangan, penyumbatan, serta sel sel radang dan
bermigrasi ke tempat
nyeri, pembengkakan tersebut
kelopak mata, gangguan - Vasodilatasi -> hidrostatik
penglihatan. intravaskular meningkat ->
– Benjolan dibawah kulit tidak transudat -> transudasi ,
permeabilitas meningkat - >
sakit, tidak dapat ditekan, eksudat -> tekanan osmotik
mungkin sebesar telur ayam, cairan interstitial menurun -
sering tampak pada tangan, > mengalir nya air dan ion ke
lengan dan sekitar rongga dalam jaringan
ekstravaskular (adema)
mata.
Tuberkulosis
 Cara infeksi:
Berhadapan batuk(droplet) terhirup hidung sal nafas
paru2alveolibertemu makrofag alveoli berinteraksi

• Mycobacterium Tuberculosis berbentuk batang, berukuran


panjang 1-4 mm ,tebal 0,3-0,6 mm.
• bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen.
• Kuman ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil
Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat
yang gelap dan lembab.
• Myobacterium tubercolosis -> menyerang paru (tidak ada gejala
) -> menjalar ke bagian tubuh lainmisal : otak , kelenjar getah
bening -> kel. Getah bening ter infeksi -> mengalami
pembengkakan
LI 3
MEMAHAMI DEFINISI NEOPLASMA
• Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel

• Merutut Sir Rupert Wilis : massa jaringan yang abnormal,


tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan
normal dan tumbuh terus meskipun stimulus yang
menimbulkannya telah hilang.

• Dasar pertumbuhan neoplasma: hilangnya kontrol


pertumbuhan normal.

• Tidak punya tujuan, parasitik, tumbuh otonom.


• Sekarang istilah Tumor digunakan untuk Neoplasma
• Ilmu yang mempelajari tentang tumor: Onkologi
(oncos: tumor)
• Proliferasi fisiologik/ non – neoplastik : pada sel tubuh normal
yang pembelahannya terkendali dan seimbang, terbatas pada
jumlah yang diperlukan tubuh, bila kebutuhan terpenuhi
maka pembelahan sel berhenti.
• Proliferasi neoplastik :
proliferasi terus – menerus meskipun rangsag yang
memulainya hilang.
• Sifat : progresif, parasitik, tidak bertujuan, tidak
memperdulikan jaringan sekitar, tidak ada hubungannya
dengan kebutuhan tubuh.
“Kanker” (cancer)
– terminologi umum untuk semua tumor ganas.
– diambil dari bahasa Latin: kepiting (crab).
LI 4
MEMAHAMI JENIS-JENIS NEOPLASMA
• Berdasarkan sifat biologisnya tumor dibagi 3:
– Tumor jinak/benigna: tetap terlokalisasi, tidak
menyebar ke tempat lain, umumnya dapat dikeluarkan
dengan operasi.
– Tumor ganas/ maligna/ kanker. Tumor menyerbu dan
merusak jaringan sekitar (destruktif) dan dapat
menyebar jauh/ metastasis dan menyebabkan
kematian
– Intermediate: invasif lokal, kemampuan metastasis
terbatas. Contoh: Basalioma/karsinoma sel basal
• Klasifikasi atas dasar sel / jaringan
(histogenesis)
Sel Totipoten Sel yang dapat berdiferensiasi kedalam
tiap jenis sel tubuh, paling sering
dijumpai pada gonad(sel germinal)

Sel embrional Dapat berdiferensiasi ke dalam berbagai


pluripoten jenis sel dan sebagian tumor akan
membentuk berbagai jenis stuktur alat
tubuh

Sel berdiferensiasi Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi,


terdapat dalam bentuk sel alat-alat
tubuh pada kehidupan postnatal
Klasifikasi berdasarkan Tata Nama
• Semua tumor jinak dan ganas mempunyai 2
komponen dasar: Parenkim dan Stroma
• Parenkim: sel yang mengalami transformasi/
neoplastik
• Stroma: pendukung sel parenkim terdiri atas
jaringan ikat dan pembuluh darah
Tata Nama Tumor Jinak Tata Nama Tumor Jinak Epitelial
Mesenkimal
• Adenoma: Kelenjar
Secara umum dengan menambah • Papiloma: Epitel permukaan,
menghasilkan tonjolan seperti
akhiran “oma” pada sel asal tumor. jari (squamous cell papilloma,
transisional cell papilloma)
• Polip: Massa menonjol pada
-Fibrosit : Fibroma permukaan mukosa
-Lipid : Lipoma • Kistadenoma: Massa kistik
berongga, khas pada ovarium
-Osteosit : Osteoma
-Chondrosit :Chondroma Pengecualian : neoplasma jinak
-Otot polos : Leiomyoma sel epitel plasenta disebut
Mola Hidatidosa
-Otot bergaris :Rhabdomyoma
-pembuluh darah :Hemangioma,
dst.
Tata nama tumor ganas
> mesenkimal: akhiran “sarcoma” > epitelial; akhiran “carcinoma”
Contoh:

- Fibrosit :Fibrosarcoma – Adenoma :adenocarcinoma


- Lipid :Liposarcoma – Squamous cell papilloma : squamous
- Osteosit :Osteosarcoma cell carcinoma
– Cystadenoma :cystadenocarcinoma
- Chondrosit :Chondrosarcoma
- Otot polos :Leiomyosarcoma • Pengecualian:
- Otot bergaris :Rhabdomyosarcoma – Hepatoma = hepatocellular carcinoma
- pembuluh darah :Angiosarcoma, dst. – Basalioma = basal cell carcinoma
– seminoma = carcinoma dari testicular
epithelium
• Pengecualian: limfoma – Choriocarcinoma = neoplasma ganas
(= limfo sarcoma) tumor ganas jaringan dari epitel plasenta
limfoid (bentuk ganas dari Mola Hidatidosa)
– Melanoma = tumor ganas sel
melanosit (jinak: nevus)
Tumor Campuran Tumor campur lainnya :
• Adenoma Pleomorfik: campuran epitel dan jaringan
epitel, stroma miksoid, kadang mesenkim:
ada tulang rawan dan tulang. • Hamartoma: Lesi
Pada kelenjar liur menyerupai tumor,
• Fibroadenoma: Epitel dan stroma
pertumbuhan ada
koordinasi dgn jaringan
pada payudara individu bersangkutan.
• Teratoma: berasal dari sel Terdiri 2/> alat tubuh yang
totipoten pada testis dan sebenarnya ada di organ
ovarium tdr: tulang, tulang tersebut tetapi tersusun
rawan, epitel, lemak, otot, saraf. acak. Mis:Tulang rawan
dan epitel bronkial
• Koristoma / heterotopik:
Berdiferensiasi baik: jaringan yang pada
matur jinak keadaan normal tidak ada
pada tempatnya. Mis:
jaringan pankreas pada
Berdiferensiasi kurang baik: lambung
imatur ganas
LI 5
MEMAHAMI JENIS-JENIS GANGGUAN
PERKEMBANGAN SEL
Jenis Contoh

1. Atropi • Disuse atropi


(pengecilan ukuran sel) • Desakan/ preassure atropi
• Degenerasi senilis
• Atropi fisiologik
• Hilangnya rangsang endokrin

2. Hiperplasia • Hiperplasia endometrium


(peningkatan jumlah sel) • Hiperplasia prostat
Jenis Contoh
3. Hipertrofi • Hipertrofi otot skelet
(peningkatan ukuran sel) • Hipertrofi kompensatorik

4. Metaplasia • Hemoroid  tekanan dari


(perubahan sel matur jenis penggunaan celana ketat
tertentu menjadi sel matur jenis • Metaplasia Serviks
lain) • Metaplasia Vesica urinaria
• Metaplasia Traktus
respiratorius
• Metaplasia Esophagus  as.
Lambung yang naik
Jenis Contoh

5. Displasia • displasia serviks


(Perubahan yg tak normal
dalam ukuran, bentuk dan
pengaturan sel-sel matang.
Displasia hampir selalu
mendahului kanker)

6. Anaplasia • kariolisis
(kemunduran dari tingkat • kariorheksis
diferensiasi tinggi ke tingkat • pleomorfik
diferensiasi rendah) • hiperkromatik
LI 6
MEMAHAMI KARSINOGEN DAN
KOKARSINOGEN
A. Karsinogen
• Bahan kimia
Karsinogen kimia memiliki kelompok elektofil reaktif yg tinggi, yg langsung akan
merusak DNA, dgn menimbulkan mutase dan kemudian tjd kanker
- Agen yg bekerja langsung: agen ini tdk membutuhkan perubahan metabolit utk
mjd karsinogen. Umumnya bersifat karsinogen lemah. Co: obat kemoterapi dpt
menyembuhan suatu jenis kanker (mis: hodgkin’s) tapi menimbulkan jenis kanker
lain biasanya leukimia.
- Agen yg bekerja tidak langsung: adl zat kimia yg membutuhkan perubahan
metabolit utk mjd aktif. Co: hidrokarbon polisklik pd minyak fosil.
• Energi radiasi
- Radiasi ion mengakibatkan patahnya kromosom, translokasi dan gaak jarang tjd
mutase titik, megakibatkan kerusakan genetic dan tjd karsionogenesis
- Sinar UV menginduksi pembentukkan dimer pirimidin dlm DNA, mengakibatkan
tjdnya mutase. Shg sinar UV dpt menyebabkan karsinoma sel skuamosa dan
melanoma kulit
• Virus
- Virus DNA: HPV, Virus hepatitis B, cytomegalovirus (CMV), Epstein Barr Virus (EBV)
- Virus RNA: HLTV1 (leukimia sel T), HIV (limfoma sel B pd penderita AIDS)
B. Kokarsinogen
• Hormon: Ex: Estrogen membantu pembentukan kanker endometrium
dan kanker payudara.
• Mikotoksin: toksin yang dibuat oleh jamur. Aspergilus flavus → pada kacang –
kcangan yang kurang baik pengolahan dan penyimpanannya → aflatoksin,
Terutama aflatoksin B1 (karsinogenik kuat, karsinoma sel hati)
• Parasit: Trematoda : -Schistosoma -> kanker kandung kemih (karsinoma sel
skuamosa), -Clonorchis Sinensis -> adenokarsinoma kandung empedu.
• Umur
Pada usia lanjut 55-75 th, sering terjadi ketidakseimbangan hormon dan waktu
yang lama menyebabkan karsinogen bekerja lagi untuk menimbulkan kanker
• Lingkungan dan geografik
terpapar sinar matahari, pekerjaan diwilayah radiasi, dan perkotaan risiko tinggi
terkena kanker
• Herediter : Kanker familial: kanker payudara, ovarium, kolon. Khas: umur lebih
muda, 2/>keluarga, multipel/bilateral
• Penyakit pre-neoplastik
Penyakit ini menjadi awal munculnya kanker. Contoh: schistosomiasis menimbulkan
karsinoma kandung kemih.
Pemeriksaan
LI 7 : MEMAHAMI JENIS PEMERIKSAAN
LI 8 : MEMAHAMI MACAM-MACAM SAMPEL
UNTUK DIAGNOSIS
LI 9 :MEMAHAMI CARA PENGAMBILAN SAMPEL
DAN MEMINTA PERSETUJUAN PASIEN
• Informed Consent (persetujuan setelah penjelasan)
– sebelum penelitian/pemeriksaan dilaksanakan
peneliti/dokter harus memberikan penjelasan
yang memadai (inform)
– Gunakan:
• bahasa atau cara yang mudah dimengerti
kepada semua subjek atau wakil sah dari
subjek
– meminta persetujuan dari setiap subjek yang
akan diikutsertakan sebagai subjek
penelitian/pemeriksaan
– Tujuan :
• menjamin semua subjek memahami tujuan
penelitian yang dilakukan serta resiko dan
keuntungan yang mungkin akan dialaminya
serta hak dan kewajibannya.
Pengambilan Sampel dan Media transport
Cara Pengambilan Sampel untuk Pemeriksaan Tumor
a. Eksfoliasi : sel-sel yang terlepas secara fisiologis
misalnya cairan ascites, kerokan kulit, saliva.
b. Scruffing : pada lapisan mukosa tertentu dengan hati-
hati sehingga menimbulkan traumatik yang sedikit mungkin,
misalnya pap smear, kerokandinding hidung.
Pemeriksaan mikosis subkutan

A. SPESIMEN
Spesimen dari kerokan atau biopsi lesi
B. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK  Hasil kerokan ditempatkan
dalam KOH 10% dan diperiksa secara mikroskopis untuk
mencari sel sferis yang gelap. Penelusuran badan skleroatik
bersifat diagnostik untuk kromoblastomikosis tanpa
memandang agen etiologinya. Potongan jaringan
memperlihatkan granuloma dan hiperplasia luas jaringan
dermis.
C. BIAKAN  Spesimen harus dibiakkan pada agar kapang
inhibitorik atau agar Sabouraud dengan antibiotik.
Dematiaseosa sp. diidentifikasi berdasarkan karakteristik
struktur konidia. Terdapat banyak kapang dematiaseosa
saprofitik yang serupa, tetapi kapang tersebut berbeda dari
spesies patogen karena tidak mampu tumbuh pada suhu 37 °C
dan mencerna gelatin.
Pemeriksaan Sporothrix schenckii
A. SPESIMEN
Spesimen dapat berupa bahan biopsi atau eksudat dari lesi granulosa atau
ulseratif.
B. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
diperiksa secara langsung dengan KOH atau pewarnaan calcofluor white,
C. BIAKAN
Spesimen digoreskan pada agar kapang inhibitorik atau agar Sabouraud
yang mengandung antibiotik antibakteri dan diinkubasi pada suhu 25-30
°C. Identifikasi ditegakkan dengan pertumbuhan pada 35 °C dan terjadi
perubahan bentuk menjadi ragi.
D. SEROLOGI
serum pasien yang terinfeksi.
Pemeriksaan Pseudallescheria boydii
• Granula dapat didiseksi keluar dari pus atau bahan biopsi untuk
pemerilaaan dan biakan pada medium yang sesuai. Warna, tektur, dan
ukuran granula serta adanya hialin atau hifa berpigmen (atau bakteri)
membantu menentukan agen penyebab. Misetoma drainase sering
mengalami superinfeksi oleh stafilokokus dan streptokokus.
1. Anamnesis dan Pemeriksaan makroskopik Fisik
Termasuk melakukan inform concern dan palpasi untuk mengetahui
ukuran, lokasi,dan konsistensi dari tumor secara garis besar. Kecurigaan
dapat mengarah kekeganasan apabila pertumbuhannya cepat, adanya
riwayat keluarga yang mengalami tumor/kanker, usia muda, tekstur
keras,dll.

2. Frozen section (potong beku)


dipotong dengan mikrotom, difiksasi dengan
formalin buffer. Pewarnaan HE.
-Menentukan keganasan dan tepi sayatan operasi
(+) Cepat dan akurat (-) gambaran rinci sel tumor tidak jelas
– Biopsi aspirasi jarum halus (BAJH/ FNAB)
• Sel-sel tumor diaspirasi dari massa tumor, dibuat smear,
dan diwarnai
• Paling sering digunakan untuk tumor-tumor di
permukaan tubuh yang dapat diraba
• USG-> untuk memandu masuknya jarum biopsi

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
pemeriksaan penunjang tumor
• Tumor yang disebabkan oleh neoplastik:
 Biopsi
Biopsi adalah suatu prosedur yg dilakukan untuk mengambil jaringan dari tubuh
guna pemeriksaan secara mikroskopis.
Ada beberapa biopsi yang dilakukan di kamar operasi karena membutuhkan
anestesi.
Macam – macam biopsi :
• Biopsi Endoskopi (Endoscopic Biopsy)
• Biopsi Incisional (Incisional Biopsy)
• Biopsi Eksisi (Excisional Biopsy)
• Punch Biopsy (Biopsi dengan melubangi jaringan)
• Biopsi Iris/Cukur (Shave Biopsy)
• Biopsi Sumsum tulang (Bone Marrow Biopsy)
• Biopsi Kulit (Skin Biopsy)
• Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration)
Sumber : dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K) Onk. Buku Ajar Onkologi Klinik, Buku Kedokteran, Jakarta:EGC
Sumber : Dr. Julisar Lestadi MIAC. Penuntun Diagnostik Praktis Sitologi Payudara. Jakarta:Widya Medika
 Pemeriksaan sekret sitologi
Bahan Pemeriksaan :
1. Sekret/Cairan atau darah yang
keluar secara spontan.
2. Sekret/Cairan yg berasal dari
ulkus payudara.

Fiksasi dan pulasan :


1. Pulasan Papanicolaou (fiksasi
basah : Alkohol 95%, fiksasi kering :
dry fix atau hair spray)
2. Pulasan May Grunwald Giemsa
(cukup dikeringkan di udara
terbuka)

Sumber : Dr. Julisar Lestadi MIAC. Penuntun Diagnostik Praktis Sitologi Payudara. Jakarta:Widya Medika
Contoh pemeriksaan sitologik ginekolog : Pemeriksaan Pap smear
(bag. Vagina squamou colummar junct)
- Diluar waktu haid, posisi litotomi, spekulum, spatel ayre, sarung
tangan, kaca objek, fisasi alkohol 95%, Cytospray, pewarnaan
Papanicolaou. Sediaan jaringan dikirm dalam keadaan seluruh
jaringan terndam dalam cairan fiksasi formalin 10%
• Tumor yang disebabkan oleh respon radang:
Pemeriksaan Darah
Tata cara pengambilan (Pemeriksaan Darah Vena) :
• Cuci tangan
• Pasang perlak/ kain pengalas dibawah daerah/ tempat yang akan diambil
darahnya
• Ikat bagian diatas daerah yang akan diambil darahnya dengan karet
pembendung/tourniquet, pasien dianjurkan mengepalkan tangannya.
• Disinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alcohol secara sirkuler
• Tegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan/tangan kiri
• Tusukkan jarum kedalam vena dengan tangan dominan, lalu aspirasi apakah jarum
sudah masuk vena
• Buka karet pembendung ,lepaskan kepalan tanganya kemudian hisap sesuai
kebutuhan.
• Tarik jarum bersama spuitnya lalu bekas tusukan tekan dengan kapas alcohol dan
diplester
• Masukkan darah dalam spuit kedalam botol yang tersedia (memasukkan
agak miring dan tidak terlalu keras saat menyemprotkannya)
• Beri label pada botol dan siap dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan
• Setelah selesai, penghisap spuit dikeluarkan dan diletakkan kedalam bengkok
• Cuci tangan. Sumber : Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi Edisi 1, 2006
• Pemeriksaan Tumor yang disebabkan oleh - Formulir permintaan pemeriksaan
infeksi: • Nomor urut
 Pemeriksaan Basil Tahan Asam • Nomor identitas sediaan dahak
(Untuk Bakteri Mycobakterium) • Nama tersangka penderita
Pengumpulan Sputum • Umur dan jenis kelamin
Ada 3 cara : 1.Dahak semalam 2.Dahak pagi • Alamat lengkap
3.Dahak sewaktu. • Nomor registrasi laboratorium
 Untuk mendapatkan hasil yg sebaiknya - Label wadah :
disarankan dahak pagi atau dahak semalam  Tanggal pengambilan spesimen
sebanyak 3-5 ml setiap wadah dahak.
 Identitas pasien (terutama nama dan
nomor urut).
 Jenis sampel
- Cara Pengambilan Dahak
• Pasien dalam posisi berdiri atau jika pasien lemah, pasien boleh duduk agak condong
kedepan. Pasien disuruh berkumur dahulu sebelum pengambilan dahak.
• Pagi hari setelah bangun tidur biasanya rangsangan
• batuk sangat kuat, tetapi penderita dianjurkan untuk menahannya kuat – kuat dan
tarik nafas dalam dalam.
• Kemudian segera batukkan sekuat-kuatnya sampai merasakan dahak yg dibatukkan keluar
dari dada bukan dari tenggorok.
 Terapi
 Kemoterapi
• Jenis jenis obat kemoterapi : Agen Alkilasi (Agen kemoterapi non spesifik), Analog
platinum, Antimetabolit, Antibiotik antitumor, Alkaloid tanaman (Alkaloid Vinca,
Epipodophyllotoxin, Campthothecin, Taxane.)
 Radioterapi
Menggunakan Radiasi Elektromagnetik (sinar X dan sinar γ) dan Radiasi partikel (radiasi
elektron, proton, partikel α, neutron, dan ion bermuatan besar)

• Untuk Tumor yang disebabkan Respon Radang :


 Pemberian obat anti-inflamasi : NSAIDs ataupun kortikosteroid.
• Untuk Tumor yang disebabkan oleh infeksi :
 Oleh Bakteri
Pemberian obat antibiotik
 Oleh Virus
Pemberian obat antivirus
 Oleh Fungi
Pemberian obat antimikotik
 Oleh Parasit (Cacing)
Pemberian obat anthelmetika (dietilcarbamasin)
Sumber : dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K) Onk. Buku Ajar Onkologi Klinik, Buku Kedokteran, Jakarta:EGC
LI 10
MEMAHAMI INTERPRETASI TUMOR
JINAK DAN GANAS
Cara membedakan karakteristik neoplasma jinak atau ganas dapat di bedakan
berdasarkan deferensiasi dan anaplasia , kecepatan pertumbuhan , invasi
lokal , dan mestasis

deferensiasi dan anaplasia: hanya mengacu pada selparenkim pembentuk


elemen neoplasma yang alami transformasi.
• Jinak : berdiferensiasi baik, mitosis sangat jarang ditemukan dan konfigurasi
normal
• Ganas : sel tidak berdiferensiasi (anaplastik)
Kecepatan pertumbuhan
• Jinak : tumbuh perlahan
• Ganas : tumbuh jauh lebih cepat, akhirnya menyebar ke sekitar dan
ketempat jauh hingga menyebabkan kematian
Invasi lokal :
• Jinak : tetap berada di tempatnya berasa. Karena tidak memiliki
kemampuan untuk menginfiltrasi, menginvasi, atau menyebar ke tempat
jauh
• ganas : tumbuh secara infiltrasi, invasi, destruksi dan penetrasi progresif ke
jaringan sekitar
Mestasis : menunjukan terbentuknya implan sekunder (metastasis) yang
terpisah dari tumor primer, mungkin di jaringan yg jauh .
Beberapa Karakteristik Tumor Jinak & Ganas
NO Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas
1 Batas tumor Jelas Tidak jelas
2 Kapsul Jelas Tidak jelas/ pseudo kapsul
3 Kecepatan tumbuh Umumnya lambat Umumnya cepat
4 Infiltrasi Tidak ada Ada, bahkan merupakan ciri
khas
5 Nekrose/ulserasi Sangat jarang Sering
6 Struktur jaringan Khas menunjukkan asal Atypi, sering sulit
jar. menentukan asal jar.
7 Bentuk sel Uniform Polikromasi
8 Warna inti sel Normal Hiperkromasi/ polikromasi
9 Warna sitoplasma Normal Hiperkromasi/ polikromasi
10 Rasio nukleus/ plasma Normal naik
11 Metastase Tidak ada Sering
12 Residif Jarang Sering
13 Efek sistemik Jarang kec. Tumor sering
endokrin
LI 11
MEMAHAMI PEMERIKSAAN SEDIAAN
NEMATODA JARINGAN
• Cara penularan nematoda : • Identifikasi
1. memakan telur infektif ( mengandung -Sampel pemeriksaan berupa:darah,
biopsi kulit, kadang-kadang urine,
telur matang atau larva). cairan otak.
2. larva cacing menembus kulit atau - Identifikasi ditegakan dengan
infiltrasi. menemukan stadium filaria
maupun mikrofilaria
3. memakan larva yang terdapat dalam - Perlu mengenal sifat periodisitas
kista. dari parasit tersebut.
4. vektor hewan arthropoda. -Periodisitas adalah : waktu/periode
dimana mikrofilaria berada di
dalam darah.
- Morfologi umum Nematoda jaringan ada 2 sifat periodisitas :
Memiliki 2 stadium utama : 1. nocturnal (malam)
1. filaria (cacing dewasa), spt benang/ 2. diurnal (hari terang)
tali.lebih sering di dalam jaringan tubuh, -Saat pengambilan sampel darah
saluran / pembuluh limfe harus tepat waktu sesuai
periodisitas.
2. mikrofilaria (larva) peredaran darah tepi
- Identifikasi spesies dapat dilakukan
hewan/manusia,mata, punggung hidung dengan melihat sarung
mikrofilaria (sheath).
LI 12
MEMAHAMI PEMERIKSAAN SPUTUM
DENGAN TEKNIK ZIEHL NEELSEN
Pewarnaan tahan asam Ziehl Neelsen
1. Suspensi kuman diwarnai dengan karbol fukshin,
dipanaskan dengan api sampai berasap 3x dan
dinginkan 5 menit
2. Cuci, beri larutan HCl alcohol 3% selama 3 detik
3. Cuci, beri biru metilen 2 menit
4. Cuci, keringkan, lihat di bawah mikroskop

Hasil : kuman tahan asam bewarna merah. Sifat tahan


asam karena asam mikolat pada dinding sel. Dinding sel
terdiri dari peptidoglikan, arabinoglikan dan lipid (50%nya
asam mikolat).
Daftar Pustaka
• Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S, editors. Buku Ajar
Parasitologi Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI ; 2015
• Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Editor: Staf Pengajar Bagian
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi revisi.
• Mikrobiologi kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg / Geo F. Brooks,
Janet S. Butel, Stephen A. Morse ; alih bahasa, Huriawati Hartanto . fet al.]
; editor edisi bahasa Indonesia, Retna Neary Elferia . Edisi.23- Jakarta :
EGC. 2007.
• Ivan agueldo . Sporotrichosis: medscape. Infectious disease society of
america [internet] 2016 Mar [cited: 2016 Mar 5]. Available from:
http://emidicine.medscape.com/article /228723-overview
• Sutanto I, Suhariah I Ismid, Sungkar saleha dkk. Parasitologi Kedokteran.4th
ed. Jakarta: 2013
• Staf pengajar bagian Patolgi Anatomi FKUI. Patologi. Jakarta: 1994
• Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins and Cotran Pathologic
Basis of Disease. 8th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010
• Pringgoutomo S, Himawan S, Tjarta A, editors. Buku Ajar Patologi I
(umum). 1st ed. Jakarta: Sagung Seto; 2002

Anda mungkin juga menyukai