Anda di halaman 1dari 20

Oleh:

VERRUCA PLANTARIS Tiara Putri Utami


11/311652/KU/14246
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. NNF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 5 Mei 1990 (26 tahun)
Alamat : Rumdinas LP RT 1/RW 5 Kutoarjo
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Pemeriksaan: 22 Oktober 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Terdapat benjolan pada jempol kaki kanan.
RPS:
Sejak ± 3 bulan SPRS pasien merasa jempol kaki kanannya terdapat
benjolan kecil, nyeri (+) sedikit bila ditekan, nyeri untuk berjalan (-), gatal
(-). Riwayat trauma pada kaki (-), riwayat menggunakan sepatu tertutup
yang sesak (-), riwayat berenang di kolam renang umum sebelum ada
benjolan (-).
Sejak ± 2 bulan SPRS benjolan makin lama dirasakan membesar dan
semakin nyeri. Pada ± 1 minggu SPRS pasien merasa nyeri semakin
parah dan mengganggu aktivitas. Pasien memeriksakan diri ke Puskesmas
dan diberikan salep serta obat minum (pasien lupa jenis obatnya) namun
tidak dikonsumsi oleh pasien karena pasien menginginkan benjolannya
untuk diambil.
HPRS pasien mengeluhkan adanya benjolan pada jempol kaki kanan
yang nyeri terutama saat berjalan dan sudah mengganggu aktivitas.
Alergi (-), asma (-), HT (-), DM (-)
RPD:
Riwayat keluhan serupa (-)

RPK:
Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-), alergi (-), HT (-), DM (-).
PEMERIKSAAN FISIK
KU: Compos mentis, terlihat tidak nyaman saat berjalan.

Tanda vital:
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 78x/menit
Frekuensi napas : 16x/menit
Suhu tubuh : 36,7 °C
UKK:
Pada jempol kaki kanan terdapat nodul multipel, endofitik,
hiperkeratosis, permukaan kasar, batas tidak tegas, beberapa
terdapat bintik hitam di permukaan (pin point bleeding/ thrombotic
capillaries).
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Verruca plantaris
2. Clavus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.

Biopsi  gambaran histopatologi:


1. Epidermis akantosis (hiperplasia epidermis difus) dengan
papilomatosis, hiperkeratosis, dan parakeratosis.
2. Rete ridges memanjang ke arah sentral kutil.
3. Pembuluh darah kapiler prominen dan dapat pula terlihat
trombosis.
4. Dapat terlihat sel mononuklear
5. Koilositosis (keratinosit besar dengan nukleus yang dikelilingi halo
perinuklear)
6. Sel yang terinfeksi HPV dapat memiliki granul eosinofilik kecil
dan gumpalan padat granul basofilik
DIAGNOSIS UTAMA
Verruca plantaris tipe kutil mosaik
MANAJEMEN
 Asam salisilat 15-40%  keratolitik
 Electrodessication & curetage

Lini pertama: asam salisilat 15-40%


Lini kedua : cryotherapy, intralesi imunoterapi, pulsed dye laser therapy
Lini ketiga : injeksi intralesi (Bleomycin), eksisi
TEORI
DEFINISI
Verruca plantaris/plantar warts ialah kutil yang muncul pada area
telapak kaki.
EPIDEMIOLOGI
Kutil terjadi pada:
 Hampir 10% anak-anak dan dewasa muda
 Insidensi tertinggi pada usia 12-16 tahun (puncak insidensi 13 tahun
pada wanita dan 14,5 tahun pada pria)
 Wanita lebih sering daripada pria
ETIOLOGI
Verruca plantaris disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV tipe
1, 2, 4, 27, 29) pada lapisan epidermis.
Virus dapat memasuki kulit melalui adanya celah kecil pada kulit terutama
pada lingkungan yang lembap (misalnya pada lantai kamar mandi dan
area kolam renang).

Faktor resiko:
1. Anak dan remaja
2. Seseorang dengan imunitas lemah
3. Memiliki riwayat verruca plantaris sebelumnya
4. Memiliki riwayat berjalan tanpa alas kaki di mana HPV banyak
ditemukan, seperti kamar mandi umum.
PATOFISIOLOGI
Virus masuk ke epidermis melalui celah kulit seperti maserasi, fisura pada
kulit kering, dsb. Setelah virus masuk, salinan genom virus akan menetap
sebagai plasmid atau episome ekstrakromosomal di dalam nujkleus sel
basal epitelium. Ketika sel membelah maka genom virus juga bereplikasi
dan berpindah ke lapisan epitelium lain. Sintesis DNA banyak dilakukan
di atas lapisan malpigi. Protein virus E1-E4 akan menginduksi kolapsnya
jaringan filamen keratin sitoplasmik yang melingkupi nukleus yang berisi
virus. Hal ini diyakini akan memicu lepasnya virion dari
keratinosit/korneosit sehingga virus dapat mendeskuamasi lokasi lain.
HPV tidak memiliki lapisan lipoprotein sehingga resisten terhadap
pengeringan atau detergent nonoxynol-9 dan akan tetap infeksius selama
bertahun-tahun di dalam glycerol pada suhu ruangan atau dalam cairan
nitrogen.
Verruca biasanya muncul dalam 2-9bulan setelah infeksi.
Gejala:
1. Benjolan atau penebalan kulit pada suatu area di telapak kaki,
2. Terasa nyeri bila ditekan sehingga tidak nyaman saat berdiri
maupun berjalan,
3. Terdapat bintik-bintik hitam di permukaan kutil.

Temuan Klinis:
Papul atau nodul pada plantar, soliter maupun multipel dengan
permukaan kasar, dapat memiliki skuama dan “mata” bintik-bintik
hitam (Tanda trombosis setelah dikelupasnya permukaan keratinosit di
permukaan kutil).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi  gambaran histopatologi:
1. Epidermis akantosis (hiperplasia epidermis difus) dengan papilomatosis,
hiperkeratosis, dan parakeratosis.
2. Rete ridges memanjang ke arah sentral kutil.
3. Pembuluh darah kapiler prominen dan dapat pula terlihat trombosis.
4. Dapat terlihat sel mononuklear
5. Koilositosis (keratinosit besar dengan nukleus yang dikelilingi halo
perinuklear)
6. Sel yang terinfeksi HPV dapat memiliki granul eosinofilik kecil dan
gumpalan padat granul basofilik
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS : CLAVUS
Clavus merupakan penebalan kulit diakobatkan tekanan dan gerakan
berulang pada daerah sama.
Nyeri (+) pada penekanan langsung. Pada kutil nyeri dirasakan
dengan penekanan pada sisi lateral lesi.
UKK: tampak kulit hiperkeratosis (tebal)
Faktor resiko:
1. Menonjolnya tulang pada articulatio metakarpofalangeal dan
metatarsofalangeal
2. Menggunakan sepatu tertutup dan sering melakukan aktivitas
yang berulang (misal berlari)
PROGNOSIS
Verrruca plantaris dapat sembuh dengan sendirinya dengan perkiraan
waktu 2 tahun (tanpa pengobatan)

Anda mungkin juga menyukai