Anda di halaman 1dari 17

HERPES ZOSTER

OLEH
MADE AYU AMANDA PRAMAISWARI
1871121036
CAKUPAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Prevalensi kasus herpes zoster di
Herpes Zoster  reaktivasi varicella Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP
zoster virus  sel neuronal yaitu Sanglah periode Januari 2011-Desember
ganglion radiks dorsalis dan ganglion 2013 adalah 229 kasus.
sensorik saraf kranial ke dermatome
Faktor yang menyebabkan rekativasi
Di Amerika Serikat  > 1 juta kasus VZV  lanjut usia, keadaan
herpes zoster setiap tahun, pada usia immunocompromised, penggunaan
85 tahun  risiko sebesar 50% dapat obat-obatan imunosupresif, penderita
mengalami herpes zoster. HIV/AIDS, transplantasi organ, limfoma,
leukemia, terapi steroid jangka panjang,
stress psikologis, trauma, radiasi dan
Dari total 2232 pasien herpes zoster tindakan pembedahan
pada 13 rumah sakit pendidikan di
Indonesia tahun 2011 sampai 2013,
puncak kasus herpes zoster terjadi pada Komplikasi yang paling umum terjadi
usia 45- 46 tahun terdapat 851 kasus ( pada herpes zoster adalah Post Herpetic
37,95 % dari total kasus herpes zoster). Neuralgia (PHN)
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : NWP
• Umur : 84 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Br. Teges Kaja
• Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
• Nomor RM : 639324
• Tanggal Pemeriksaan : 18 Maret 2019
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama: Gatal

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar pada
tanggal 16 Maret 2019 dengan keluhan gatal di punggung, dada kanan dan lengan
kanan. Gatal dirasakan sejak 4 yang sebelum masuk rumah sakit. Gatal dirasakan
tiba-tiba dan hilang timbul disertai rasa nyeri. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk. Keluarga pasien juga mengatakan keluhan gatal pada pasien disertai
munculnya lesi kulit tiba-tiba berupa bintik kecil berisi air, kemudian semakin
lama semakin bertambah, dan disertai ruam kemerahan pada kulit. Tidak
terdapat faktor memperberat maupun memperingan keluhan pasien. Keluhan
lain yang dirasakan pasien adalah lemas.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami cacar air pada saat pasien masih anak-anak. Riwayat alergi
obat dan makanan disangkal keluarga pasien.

Riwayat Pengobatan
Sebelumnya pasien sempat berobat ke dokter umum dan hanya disuntikan vitamin saja.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien

Riwayat Sosial
Pasien tinggal bersama anak dan cucu, pasien sudah tidak bekerja. Pasien setiap hari lebih
sering berbaring saja dan kegiatan sehari-hari dibantu oleh anak dan menantunya.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present St General


• Keadaan Umun : Baik • Mata : anemis +/+, ikterus -/-
• Kesadaran : E4V5M6 • Thx :
• Laju Pernapasan: 20x/menit – Cor S1S2 tunggal regular
murmur (-)
• Denyut Nadi : 80 x/menit
– Pulmo: Ves +/+, Wh -/-, Rh -/-
• Suhu Axilla : 36 º C
• Abdomen : Distensi (-)
• Tekanan Darah :110/80mmHg
• Ext : Hangat : +/+/+/+
Status Dermatologis
• Lokasi : Regio antebracialis-bracialis dextra, thorak anterior-posterior dextra.
• Effloresensi
Vesikel, multipel, berbatas tegas, berbentuk bulat, ukuran miliar hingga gutata dengan
ekskoriasi dan krusta berwarna kuning dan kecoklatan, vesikel konfluens membentuk
susunan hepertiformis, distribusi diskret unilateral dermatoma
Darah Lengkap (16-03-2019) PEMERIKSAAN
WBC : 11,16 103/µ/L
Lymph% : 3,0%
PENUNJANG
Neu% : 88,6%
RBC : 3,76 106/µ/L
HGB : 12.3 g/dL Darah Lengkap (21-03-2019)
HCT : 34,8%
MCV : 92,2 fL WBC : 13,71 103/µ/L
MCH : 32,6 pg Lymph% : 4,9%
MCHC : 35,4 g/dL Neu% : 90 %
PLT : 229 103/µ/L RBC : 4,28 106/µ/L
HGB : 13,4 g/dL
Kimia Darah (16-03-2019) HCT : 38,9%
Gula Sewaktu : 104 mg/dL MCV : 90,9 fL
Ureum : 57 mg/dL MCH : 31,3 pg
Creatinin : 0,7 mg/dL MCHC : 34,4 g/dL
SGOT : 25 U/L PLT : 338 103/µ/L
SGPT : 18 U/L

Elektrolit (16-03-2019)
Natrium :123
Kalium : 3,8
Chlorida : 95
DIAGNOSIS BANDING
- Herpes Simpleks
- Dermatitis venenata

DIAGNOSIS KERJA
Herpes Zoster + infeksi sekunder
PENATALAKSANAAN
• NaCl 0,9%/D5 ~ 20 tpm
• Cefotaxime 3x 1 gr (IV)
• Acyclovir 5 x 800 mg (PO)
• Neurotropik 1 x 1 tab (PO)
• Natrium Fusidat cr 2x sehari(UE)

PROGNOSIS
Herpes zoster pada orang yang imunokompeten tanpa disertai komplikasi,
prognosis umumnya sangat baik, sedangkan pada orang yang imunokompromais,
semakin lanjut usia, dan terdapat komplikasi prognosisnya prognosinya buruk
Catatan Perkembangan Pasien

Senin, 18/03/2019 Selasa, 19/03/19 Rabu, 20/03/19


S: Gatal (+), nyeri pada lesi (+), S: Gatal (+), nyeri pada lesi (+), S: Gatal (+), nyeri pada lesi (+),
lemas (+), makan/minum (+/+), lemas (+), makan/minum (+/+), lemas (+), makan/minum (+/+),
mual/muntah (-/-), mobilitias (-) mual/muntah (-/-), mobilitias (-) mual/muntah (-/-), mobilitias (-)
O: O: O:
St. Dermatologi St. Dermatologi St. Dermatologi
Lokasi : Antebracialis hingga Lokasi : Antebracialis hingga Lokasi : Antebracialis hingga
bracialis dextra thorak anterior bracialis dextra thorak anterior bracialis dextra thorak anterior
hingga posterior dextra. hingga posterior dextra. hingga posterior dextra.
Eff : Vesikel, multipel, berbatas Eff : Vesikel, multipel, berbatas Eff : Vesikel, multipel, berbatas
tegas, berbentuk bulat, ukuran tegas, berbentuk bulat, ukuran tegas, berbentuk bulat, ukuran
miliar hingga gutata dengan miliar hingga gutata dengan miliar hingga gutata dengan
ekskoriasi dan krusta berwarna ekskoriasi dan krusta berwarna ekskoriasi dan krusta berwarna
kuning dan kecoklatan, vesikel kuning dan kecoklatan, vesikel kuning dan kecoklatan, vesikel
konfluens membentuk susunan konfluens membentuk susunan konfluens membentuk susunan
hepertiformis, distribusi diskret hepertiformis, distribusi diskret hepertiformis, distribusi diskret
unilateral dermatoma unilateral dermatoma unilateral dermatoma

A: Herpes zoster + infeksi sekunder A: Herpes zoster + infeksi sekunder A: Herpes zoster + infeksi sekunder

P: P: P:
- NaCl 0,9%/D5 ~ 20 tpm - Terapi lanjut - Terapi lanjut
- Cefotaxime 3x 1 gr (IV) - Kompres terbuka dengan NaCl
- Acyclovir 5x800 mg (PO) 0,9% 2xsehari selama 10-15 menit
- Neurotropik 1x1 tab (PO)
- Natrium fusidat Cr 2x sehari
- Paracetamol 2 x 1flash (IV)
Catatan Perkembangan Pasien

Kamis, 21/03/2019 Jumat, 22/03/19 Rabu, 20/03/19


S: Gatal (+) berkurang, nyeri pada S: Gatal (+) berkurang, nyeri pada S: Gatal (+) berkurang, nyeri pada
lesi (+) berkurang, lemas (+), lesi (+) berkurang, lemas (+), lesi (+) berkurang, lemas (+),
makan/minum (+/+), mual/muntah makan/minum (+/+), mual/muntah makan/minum (+/+), mual/muntah
(-/-), mobilitias (-) (-/-), mobilitias (-) (-/-), mobilitias (-)
O: O: O:
St. Dermatologi St. Dermatologi St. Dermatologi
Lokasi : Antebracialis hingga Lokasi : Antebracialis hingga Lokasi : Antebracialis hingga
bracialis dextra thorak anterior bracialis dextra thorak anterior bracialis dextra thorak anterior
hingga posterior dextra. hingga posterior dextra. hingga posterior dextra.
Eff : Vesikel, multipel, berbatas Eff : makula eritema, multipel, Eff : makula eritema, multipel,
tegas, berbentuk bulat, ukuran berbatas tegas, berbentuk bulat berbatas tegas, berbentuk bulat
miliar hingga gutata dengan hingga geografika, ukuran miliar hingga geografika, ukuran miliar
ekskoriasi dan krusta berwarna hingga gutata dengan ekskoriasi hingga gutata dengan ekskoriasi
kuning dan kecoklatan, vesikel dan krusta berwarna kuning dan dan krusta berwarna kuning dan
konfluens membentuk susunan kecoklatan, distribusi diskret kecoklatan, distribusi diskret
hepertiformis, distribusi diskret unilateral dermatoma unilateral dermatoma
unilateral dermatoma
A: Herpes zoster + infeksi sekunder A: Herpes zoster + infeksi sekunder
A: Herpes zoster + infeksi sekunder
P: P:
P: - Terapi lanjut - Terapi lanjut
- Terapi lanjut
PEMBAHASAN
TEORI : Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari varicella zoster virus dimana harus didasari oleh panajan
awal berupa cacar air / varicella , gejala prodormal berupa abnormal atau nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal,
parestesia sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar, dari ringan sampai berat.

• KASUS : Pada kasus pasien datang dengan keluhan utama gatal. Rasa gatal dirasakan disertai rasa panas
terbakar dan nyeri. Lalu pasien juga mengeluh muncul bintik-bintik berair dan kemerahan. Pasien pernah
mengalami cacar air saat berusia anak-anak

TEORI : Nyeri berbatas pada satu sisi tubuh ,pada fase akut selanjutnya muncul makula kecil eritematosa di
bagian tubuh yang nyeri, dalam 1-2 hari akan berubah cepat menjadi papul dan kemudian berkembang
menjadi vesikel, semakin hari menyebar dan membesar, dapat disertai dengan rasa gatal dan nyeri yang tak
tertahankan. Lesi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafi oleh satu
ganglion sensoris
• KASUS : Pada kasus lokasi herpes zoster pada regio antebracialis, bracialis dextra, torakalis anterior dan
posterior dextra, ditemukan vesikel, multipel, berbatas tegas, berbentuk bulat, ukuran miliar hingga gutata
dengan ekskoriasi dan krusta berwarna kuning dan kecoklatan, vesikel konfluens membentuk susunan
hepertiformis, distribusi diskret, unilateral dermatoma.
PEMBAHASAN

TEORI : Penatalaksanaan herpes zoster terdiri atas pengobatan sistemik dan topikal. Penatalaksaan sistemik
seperti antiviral, analgetik, antidepresan, kortiksteroid, antidepresan/ antikonvulsan. Terapi topikal dilakukan
kompres terbuka dengan Solusio Burowi dan Calamin untuk mengurangi nyeri dan pruritus. Kompres dengan
Solusio Burowi (alumunium asetat 5%) dilakukan 4-6 kali/hari selama 30-60 menit.

• KASUS : pada pasien diberikan pada kasus ini adalah pengobatan topikal dan oral. Pengobatan topikal
berupa kompres terbuka dengan NaCl 0,9% 2xsehari selama 10-15 menit dan diberikan krim natrium
fusidat. Pada pengobatan oral yang diberikan berupa acyclovir 5x800 mg dan neurotropik 1x1 tablet.
Selain itu, pasien juga diberikan pengobatan analgetik berupa paracetamol 2x1 flash dan cefotaxime 3x1
gram (IV).
KESIMPULAN
Pada kasus ini, pasien merupakan seorang perempuan berusia 84 tahun Pasien datang dengan
keluhan gatal pada lengan atas dan lengan bawah kanan serta punggung dan dada kanan, disertai
ruam kulit berwarna merah dan terdapat vesikel berkelompok dipermukaannya. Pasien mengeluh
gatal disertai rasa nyeri.

Status dermatologis adalah lokasi antebracialis hingga bracialis dextra thorak anterior hingga
posterior dextra dengan effloresensi vesikel, multipel, berbatas tegas, berbentuk bulat, ukuran
miliar hingga gutata dengan ekskoriasi dan krusta berwarna kuning dan kecoklatan, vesikel
konfluence membentuk susunan hepertiformis, distribusi diskret unilateral dermatoma.

Pasien didiagnosis dengan herpes zoster berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan pada pasien berupa pengobatan topikal yaitu kompres terbuka dengan NaCl
0,9% 2 x sehari selama 10-15 menit dan diberikan krim natrium fusidat. Pada pengobatan oral
yang diberikan berupa acyclovir 5 x 800 mg dan neurotropik 1x1 tablet. Selain itu, pasien juga
diberikan pengobatan analgetik berupa paracetamol 2x1 flash dan cefotaxime 3x 1 gram.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai