Anda di halaman 1dari 3

Asslmkm, bismillah..

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita semua kesehatan, shalawat
serta salam kpd junjungan nabi besar muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Dr. Melly Latifah, M.Si selaku komisi pembimbing 1, lalu
2. ibu Dr. Dwi Hastuti M.Sc selaku komisi pembimbing 2, dan
3. ibu Dr. Istiqlaliyyah M.Si. Selaku moderator kolokium hari ini. dan
4. semua teman-teman yang telah menyempatkan untuk hadir disini

perkenalkan nama saya Zahro Malihah akan mempresentasikan proposal


penelitian saya yang berjudul….

Kemudian pada kali ini ada enam yang akan saya sampaikan
Pertama…… Ke enam metode yang mencangkup ….

 Remaja adalah generasi penerus bangsa. Remaja merupakan masa penting


yang akan dialami oleh setiap orang. Masa remaja sangat beresiko
terhadap masalah-masalah penyimpangan perilaku, seperti kenakalan
remaja, penggunaan obat-obat narkotika termasuk perilaku seksual pra
nikah. Perilaku seksual pranikah ini biasanya diawali oleh remaja melalui
perilaku berpacaran.
 Tak dapat dipungkiri adanya pergeseran budaya serta pola tingkah laku
remaja jaman sekarang yang suka mengikuti budaya barat menjadikan
mereka ingin lebih mempertontonkan sikap mereka dalam berhubungan
antara sepasang kekasih.
 Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012) menyatakan bahwa
tren persentase persepsi bahwa wanita harus menjaga keperawanannya
menurun dibandingkan tahun 2007, baik dikalangan remaja wanita
maupun remaja pria.

Selain itu, data terbaru pada tahun 2017, menunjukan bahwa 82 persen
remaja di Indonesia mengaku pernah berpacaran. Perilaku seksual yang
pernah dilakukan selama berpacaran adalah berpegangan tangan 69.5
persen, ciuman bibir 40 persen, diraba atau meraba 13 persen, juga sekitar
2 persen remaja wanita usia 15-24 tahun dan 8 persen remaja pria di
rentang usia yang sama, telah melakukan hubungan seksual sebelum
menikah. Sebanyak 12 persen di antaranya mengaku mengalami
kehamilan tidak diinginkan (SDKI, 2017).
 Mengingat bahaya perilaku seksual pranikah terhadap pengembangan
sumberdaya manusia yang berkualitas maka sangat penting untuk meneliti
pengaruh kelekatan remaja dengan ibu, kecerdasan spiritual remaja dan
kontrol diri remaja terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja
berpacaran di Kota Bogor.
KARAKTERSTIK
 (Browning et al, 2004), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
seksual pranikah diantaranya adalah jenis kelamin norma agama, dan
norma keluarga.
 Rosdarni (2015) yaitu remaja laki-laki berpeluang lebih hampir 1,5 kali
untuk perilaku seksual pranikah yang berisiko dibandingkan oleh remaja
perempuan.
 Aseltine et al (2010), menemukan bahwa remaja diusia dini hidup dengan
orang tua yang bercerai signifikan berisiko melakukan hubungan seksual.
ATC
 Far & Delgoshaei (2014) bahwa kelekatan orang tua-remaja meningkatkan
level kecerdasan spiritual siswa.
 Hibbard (2013) menunjukkan adanya hubungan negatif antara kelekatan
tidak aman dengan kemampuan remaja dalam mengontrol diri. Penelitian
tersebut menunjukkan kelekatan tidak aman pada remaja berhubungan
dengan rendahnya kemampuan remaja dalam mengontrol diri yang
ditunjukkan dengan kesulitan dalam meregulasi emosi.
 Aspy, (2007), adanya keterkaitan antara hubungan orang tua dengan anak
yang positif dengan berkurangnya keterlibatan remaja dalam perilaku
seksual.
 Dittus & Jaccard (2000) bahwa ketika ibu memberitahu anak remajanya
untuk tidak terlibat dengan perilaku seksual, mereka cenderung untuk
tidak terlibat dalam perilaku seksual bahkan ketika ada pengaruh dari
orang lain untuk aktif secara seksual.
SQ
 Respati dan Syifa (2008), membuktikan bahwa ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dan kontrol diri pada remaja.
Remaja yang dapat mengendalikan tingkah lakunya memiliki kontrol diri
yang baik, sehingga akan berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah
yang berlaku.
 Rachmawati & Prasetyo (2015) bahwa terdapat hubungan yang negatif
yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kecenderungan
perilaku seksual pranikah remaja.
SC
 Khairunnisa (2013) menunjukkan semakin tinggi kontrol diri yang
dimiliki seorang remaja maka semakin rendah perilaku seksual pranikah
remaja yang muncul.

 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.


 Lokasi penelitian yang dipilih yaitu di Wilayah Kota Bogor. Menurut
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010,
diketahui sebanyak 51% remaja di Jakarta, Bogor Depok, Tangerang dan
Bekasi (Jabodetabek) telah melakukan hubungan seksual. Dinas
Kesehatan Kota Bogor pun mengakui hal tersebut bahwa setiap tahunnya
seks bebas yang terjadi di Kota Bogor mencapai 15% lebih.
 Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 15-24 tahun.
 Contoh dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Bogor yang pernah atau
sedang berpacaran yang masih memiliki ibu kandung.
 Jumlah contoh yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 120 orang.
 Alat yang digunakan adalah kuesioner
 Remaja berpacaran, remaja berusia 15-24 tahun yang pernah atau sedang
berpacaran
 Kelekatan remaja- ibu adalah ikatan emosi yang kuat remaja dengan ibu
biologis melalui kepercayaan, komunikasi, dan pengasingan.
 Kecerdasan spiritual remaja adalah kemampuan remaja untuk
memberikan nilai dan memaknai persoalan hidup berdasar pada kesadaran
akan aspek non material yang terdiri atas berpikir kritis eksistensial,
pembentukan persepsi pribadi, kesadaran transendental, dan
pengembangan area kesadaran
 Kontrol diri merupakan kemampuan dalam diri remaja dalam
mengendalikan emosi, pikiran maupun perilaku yang ditunjukkan dalam
performa kerja, perilaku impulsif, penyesuaian psikologis, hubungan
interpersonal, dan emosi moral remaja.
 Perilaku seksual pranikah adalah tindakan yang dilakukan responden
dengan pasangannya yang berhubungan dengan kehidupan seks tanpa
terikat komitmen pernikahan seperti remaja melakukan berbagai macam
perilaku seksual beresiko yang terdiri atas tahapan-tahapan tertentu yaitu
dimulai dari berpegangan tangan, cium kering, cium basah, berpelukan,
memegang atau meraba bagian sensitif, petting, oral sex, dan bersenggama
(sexual intercourse).
Sekian presentasi proposal penelitian saya, terimakasih atas perhatiannya
wassalamm..

Anda mungkin juga menyukai