Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KONTROL

DIRI PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Intan C. Mariska

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma


Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat
intanchintya@student.gunadarma.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara kecerdasan spiritual dengan
kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Populasi Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang berusia 18 sampai 25 tahun dengan jumlah
sampel sebanyak 105 mahasiswa. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode
Purposive sampling. Pengambilan data melalui kuesioner dengan skala kecerdasan spiritual
dari Zohar dan Marshall, dan skala kontrol diri dari Averill. Hasil penelitian, menunjukkan
bahwa nilai koefisien korelasi (r) = 0,754 dengan nilai signifikansi 0,000 (p ≤ 0,01), artinya
ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kontrol diri
pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Artinya, semakin tinggi kecerdasan spiritual
maka semakin tinggi kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Sebaliknya,
semakin rendah kecerdasan spiritual maka semakin rendah kontrol diri pada mahasiswa di
Universitas Gunadarma.

Kata Kunci: Kecerdasan Spiritual, Kontrol Diri, Mahasiswa

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE


WITH SELF-CONTROL AT STUDENTS AT GUNADARMA UNIVERSITY

Abstract

The purpose of this study is to examine the relationship between spiritual intelligence and self-
control in students at Gunadarma University. Sample Population in this study are students in
Gunadarma University aged 18 to 25 years old with a sample of 105 students. Selection of this
research sample using Purposive sampling method. The data are obtained by a questionnaire
with the spiritual intelligence scale of Zohar and Marshall, and self-control scale from Averill.
The result indicates that correlation coefficient value (r) = 0,754 with significance value 0,000
(p ≤ 0,01), which means that there is a very significant positive relation between spiritual
intelligence with self control at student at Gunadarma University. That is, the higher the
spiritual intelligence then the higher the self-control of students in Gunadarma University.
Conversely, the lower the spiritual intelligence, the lower the self-control of students in
University Gunadarma.

Keywords :Spiritual Intelligence, Self-Control, Student

112 Mariska, Hubungan antara…


PENDAHULUAN

Perguruan tinggi merupakan salah seperti yang terjadi di Makassar. Hendro


satu lembaga pendidikan yang kebera- menyebutkan peristiwa tawuran di
daannya bertujuan untuk mendukung Makassar mengakibatkan dua mahasiswa
terwujudnya tujuan pendidikan nasional tewas, awalnya menurut informasi yang
(Badan Standar Nasional Pendidikan. La- dihimpun sekitar lokasi kejadian, tawuran
poran BSNP, 2010). Peran perguruan mahasiswa dua fakultas dalam satu kampus
tinggi adalah menghasilkan mahasiswa ini dipicu oleh lemparan batu yang
untuk menjadi generasi penerus dan tulang mengenai salah seorang mahasiswi fakultas
punggung dalam pembangunan bangsa teknik dan mahasiswa fakultas teknik
menurut bidang keahliannya masing- menuding pe-laku pelemparan batu itu
masing. Dalam kehidupan mahasiswa di adalah mahasiswa fakultas keguruan dan
perguruan tinggi, mahasiswa tentunya ha- ilmu pendidikan (FKIP) (Azwar, 1997).
rus taat dan patuh terhadap peraturan- Akhirnya mahasiswa teknik membalas-nya
peraturan yang ada. Pada umumnya, ma- dengan melemparkan batuk ke maha-siswa
hasiswa di perguruan tinggi diharapkan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
mampu mengerjakan tugas dan tanggung (FKIP) yang lokasinya tak terlalu jauh dari
jawabnya sebagai seorang mahasiswa. Ma- fakultas masing-masing.
hasiswa harus mengembangkan dan Sebagaimana contoh fenomena yang
menguasai serta mempelajari apa yang sudah dijelaskan bahwa kurangnya maha-
diharapkan oleh masyarakat dan kemudian siswa dalam mengendalikan diri yang baik,
dapat membentuk perilakunya sendiri agar dan juga menjadi cerminan bahwa maha-
sesuai dengan harapan sosial tanpa harus siswa terjadi kemrosotan nilai-nilai di
dibimbing, diawasi, didorong dan dian-cam masyarakat sekarang ini. Hal ini terjadi
seperti hukuman yang berlaku. karena beberapa faktor yang mempenga-
Hal ini berkaitan dengan kehidupan ruhi, misalnya tuntutan peran peran maha-
mahasiswa tidak terlepas dari berbagai ma- siswa yang ada dimasyarakat menye-
salah baik pada perkuliahan maupun pada babkan hal tersebut terjadi. Selain itu juga,
kehidupan sehari-hari. Jika mahasiswa ti- karena mahasiswa hanya berusaha untuk
dak dapat menyelesaikan berbagai masalah memenuhi kebutuhan jasmaninya saja
ter-sebut dengan baik. maka tidak jarang tanpa berusaha menyeimbangkannya deng-
dari mahasiswa akan menimbulkan penya- an kebutuhan rohaninya. Kebutuhan rohani
luran emosi yang salah. Penyaluran emosi yang dimaksudkan disini yaitu kebutuhan
yang salah adalah ketidakmampuan sese- antara manusia dengan Tuhannya, jika
orang dalam mengendalikan diri. kebutuhan rohani tersebut dapat dipenuhi
Adapun contoh fenomena mahasiswa juga dengan seimbang maka fenomena di
yang terjadi saat ini akibat kurangnya atas dapat dihindari atau bahkan tidak
dalam mengedalikan diri atau mengontrol terjadi pada mahasiswa.
diri adalah peristiwa tawuran antar ma- Pada dasarnya manusia diberikan
hasiwa yang terjadi di Jakarta Selatan. bermacam-macam kecerdasan dalam diri-
Kemudian, mengambil hak milik orang nya. Menurut Goleman, manusia memiliki
lain (mencuri, merampok, korupsi), pe- dua kecerdasan dalam dirinya yaitu ke-
nyalahgunaan obat-obatan terlarang dan cerdasan emosional (emotional quotient)
free sex (Azwar, 2013). Selain itu terdapat dan kecerdasan intelegensi (intellegent
peristiwa tawuran antar mahasiswa lainnya quotient) (Goleman, 1999). Kecerdasan

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 2 Desember 2017 113


emosional (emotional qoutient) adalah orang, dengan memiliki kecerdasan spiri-
kemampuan untuk memantau dan mengen- tual maka seseorang akan dapat berperilaku
dalikan perasaan sendiri dan orang lain, sesuai dengan norma yang berlaku dan
dan menggunakan perasaan-perasaan itu juga sesuai dengan hati nuraninya, selain
untuk memadu pikiran dan tindakan. Se- itu juga dapat menghindari seseorang dari
dangkan kecerdasan intelegensi (intellegent perilaku yang melanggar hukum maupun
quo-tient) adalah kemampuan untuk hati nurani. Orang dengan kecerdasan
melakukan abstraksi, serta berpikir logis spiritual yang baik juga akan lebih mampu
dan cepat sehingga dapat bergerak dan menjalani hidupnya dengan lebih baik,
menyesuaikan diri terhadap situasi baru. mampu melakukan hal-hal yang ber-
Selain IQ dan EQ, manusia juga memiliki manfaat dan bermakna, dan juga memiliki
kecerdasan spiritual dalam dirinya, akan pegangan dalam menjalankan kehidupa-
tetapi jarang disadari atau digunakan. nnya. Hal ini juga telah dibuktikan dengan
Menurut Zohar dan Marshall, kecerdasan adanya fenomena mengenai kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan untuk meng- spiritual yang dilakukan oleh Anonim
hadapi dan meme-cahkan persoalan makna mengatakan bahwa bagi mahasiswa selain
dan nilai (Zohar dan Marshall, 2007). kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi-
Kecerdasan spiritual sendiri meru- onal, dan kecerdasan spiritual perlu
pakan kemampuan untuk memberi makna dibangun untuk menjalani kehidupan, baik
ibadah terhadap setiap perilaku dan sebagai mahasiwa maupun individu yang
kegiatan, melalui langkah-langkah dan pe- kelak terjun kemasyarakat (Anonim, 2009).
mikiran yang bersifat fitrah, menuju Selain adanya kecerdasan spiritual
manusia yang seutuhnya dan memiliki pola dalam diri seorang individu, kontrol diri
pemikiran tauhid (integralistik) serta juga dibutuhkan oleh setiap individu. Me-
berprinsip “hanya karena Allah” (Agustian, nurut Chaplin, kontrol diri adalah kemam-
G. A., 2001). Pada umumnya, semua orang puan untuk membimbing tingkah laku
hanya mengetahui mengenai kecerdasan sendiri dalam arti kemampuan seseorang
intelegensi karena kecerdasan ini ber- untuk menekan atau merintangi impuls-
hubungan dengan IQ yang menjadi pato- impuls atau tingkah laku impulsif (Chaplin,
kan seberapa pintar seseorang, dan ke- 2004). Dengan kontrol diri, seseorang akan
cerdasan emosi yang berhubungan dengan mam-pu untuk memikirkan segala sesuatu
kemampuan seseorang dalam menguasai yang akan dilakukannya, baik ataupun
emosi dalam dirinya. Untuk dapat meman- buruk perilakunya dan konsekuensi dari
faatkan kecerdasan tersebut dengan baik, perilakunya tersebut, dan juga mampu
ketiga jenis kecerdasan itu harus dikom- membentengi dirinya dari perbuatan yang
binasikan dengan baik sehingga akan melanggar hukum maupun hati nurani.
menghasilkan pribadi atau individu yang Di dalam diri semua manusia pada
sebaik-baiknya. umumnya terdapat kontrol diri (self
Pada kenyataannya, dalam kehidupan control), akan tetapi kebanyakan tidak
sehari-harinya manusia hanya cenderung disadari karena tidak mampu menahan
untuk menggunakan atau melatih kecer- dorongan (keinginan atau nafsu) sehingga
dasan emosional dan kecerdasan intelegen- pada akhirnya dorongan tersebut menutup
sinya, tanpa menyadari bahwa kecerdasan “God Spot” sehingga menyebabkan
spiritual juga penting manfaatnya. Sebenar- seseorang menjadi tidak peka dan tidak
nya kecerdasan spiritual juga sangat mampu membaca kondisi batiniah dirinya
penting gunanya dalam kehidupan sese- dan juga lingkungannya. God Spot adalah

114 Mariska, Hubungan antara…


kejernihan hati dan pikiran manusia yang rendah 8,9% (9 responden). Kemudian
merupakan sumber-sumber hati suara hati menunjukkan data pada tingkat kontrol diri
yang selalu memberikan bimbingan dan pada santri kelas XI Madrasah Aliyah yang
informasi-informasi penting untuk ke- berdomisili di pondok pesantren yang
berhasilan dan kemajuan seseorang memiliki tingkat kontrol diri tinggi yaitu
(Agustian, 2001). 18,9 % (17 responden), tingkat sedang
Dari fenomena-fenomena yang 71,1% (64 responden), dan tingkat rendah
banyak terjadi di kalangan mahasiswa se- 10% (9 responden) dari output diatas dapat
perti yang telah dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa X2 terhitung = 3.35.
antara lain tawuran, mengambil hak milik Ketika X2 terhitung > X2 maka 3.35 >
orang lain (mencuri, merampok, korupsi), 216.982. Dari hasil tersebut dapat disim-
penyalahgunaan obat-obatan terlarang, free pulkan bahwa Ha diterima. Dari hasil
sex dan lain-lain. Hal ini dapat dikaitkan diatas dapat disimpulkan bajawa ada
dengan ku-rangnya kontrol diri yang hubungan antara spiritual quotient (kecer-
dimiliki oleh mahasiswa. Misalnya saja dasan spiritual) dengan kontrol diri pada
salah satu ciri dari kontrol diri yaitu santri pondok pesantren tebuireng jom-
memiliki kemampuan untuk mengontrol bang. Kemudian penelitian selanjutnya
perilaku impulsif, ketika seorang maha- yang dilakukan oleh Indahwati mengenai
siswa memiliki kemampuan ini dalam hubungan anatara kecerdasan spiritual
dirinya maka perilaku yang melanggar se- dengan kontrol diri pada remaja, dite-
perti melakukan tindak kekerasan atau mukan bahwa terdapat hubungan positif
tawuran kepada sesama mahasiswa lainnya yang sangat signifikan antara kecerdasan
dapat terhindarkan. Mahasiswa yang me- spiritual dengan kontrol diri pada remaja,
miliki kemampuan ini dalam dirinya akan yaitu ditemukan nilai r = 0,761 dengan p =
berusaha untuk mengendalikan segala peri- 0,000 pada taraf signifikansi 0,01 yang
laku yang membawa konsekuensi ne-gatif. artinya semakin tinggi kecerdasan spiritual
Akan tetapi jika mahasiswa tersebut tidak semakin tinggi pula kontrol dirinya. Nilai
memiliki kemampuan untuk mengontrol r2 diperoleh sebesar 0,579 yang berarti
tingkah laku yang baik dalam dirinya, bahwa kecerdasan spiritual memiliki sum-
maka hal-hal seperti tindak ke-kerasan, bangan efektif terhadap kontrol diri remaja
tawuran, pelanggaran disiplin dan lain-lain sebesar 57,9% (Indahwati, D., 2010).
akan lebih sering terjadi. Oleh karena itu, Penelitian yang terakhir dilakukan
kontrol diri sangat dibutuhkan dalam oleh Murtiani mengungkapkan bahwa hu-
mengontrol perilaku seorang maha-siswa bungan antara kecerdasan spiritual dengan
dalam kehidupannya sehari-hari. kontrol diri pada pegawai lembaga per-
Adapun dari penelitian sebelumnya masyarakatan terdapat hubungan positif,
yang telah dilakukan oleh Najibuddin karena menurutnya kita dapat membangun
(2015) mengenai hubungan antara kecer- sebuah etika baru salah satunya yaitu
dasan spiritual dengan kontrol diri santri kontrol diri (Murtiani, 2012). Kemudian,
pondok pesantren tebuireng jombang. berdasarkan hasil penelitian yang telah
Diketahui bahwa tingkat spiritual quotient dilakukan, menunjukkan bahwa nilai
pada santri kelas XI Madrasah Aliyah yang koefisien ko-relasi (r) = 0,580 dengan (p) =
berdomisili di pondok pesantren yang 0,000 yang artinya ada hubungan positif
memiliki tingkat spiritual quotient tinggi dan sangat signifikan antara kecerdasan
yaitu 17,8 % (16 responden), tingkat spiritual dengan kontrol diri. Artinya,
sedang 73,3 % (66 responden), dan tingkat semakin tinggi kecerdasan spiritual yang

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 2 Desember 2017 115


dimiliki pegawai lembaga permasyarakatan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada
maka semakin tinggi pula kontrol diri yang dan menghasilkan perilaku yang bermakna.
dimilikinya. Sebaliknya bila semakin ren- Akan tetapi individu yang memiliki
dah kecerdasan spiritual yang dimiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, tidak
pegawai lembagai permasyarakatan maka dapat dipastikan bahwa ia juga pasti
semakin rendah pula kontrol diri yang memiliki kontrol diri yang baik dan begitu
dimilikinya. pula sebaliknya. Maka dari penjelasan
Hasil perhitungan koefisien deter- diatas, akhirnya peneliti tertarik untuk
minan variabel (r2) diperoleh 0,336 atau mengambil judul penelitian yaitu Hu-
33,6% yang menandakan bahwa kecer- bungan antara Kecerdasan Spiritual dengan
dasan spiritual memiliki sumbangan yang Kontrol Diri pada Mahasiswa di Uni-
efektif terhadap kontrol diri sebesar 33,6%. versitas Gunadarma.
Sedangkan sisanya 66,4% dipenga-ruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh METODE PENELITIAN
peneliti. Oleh karena itu, di dalam diri
seseorang tidak hanya dibutuhkan kontrol Populasi dan Sampel Penelitian
diri yang baik, akan tetapi juga kecerdasan Populasi dalam penelitian ini adalah
spiritual untuk dapat menyeimbangkan mahasiswa Universitas Gunadarma. Karak-
segala perilakunya sehari-hari. Jika ke- teristik subjek dalam penelitian ini adalah
cerdasan spiritual dan juga kontrol diri ini mahasiswa/i Universitas Gunadarma yang
dimiliki oleh semua individu dalam berusia 18 sampai 25 tahun. Lokasi peng-
kehidupan sehari-harinya, mungkin akan ambilan sampel bertempat dengan bantuan
dapat membantu dalam mengurangi atau media sosial line. Jumlah sampel ber-
bahkan menghilangkan penyaluran emosi jumlah 105 sampel. Teknik pengambilan
yang salah ataupun perilaku menyim-pang sampel yang digunakan dalam penelitian
lainnya. ini adalah teknik purposive sampling
Berdasarkan penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spi- Teknik Pengumpulan Data
ritual merupakan kecerdasan atau kemam- Peneliti menggunakan skala kecer-
puan untuk menghadapi dan memecahkan dasan spiritual dengan kontrol diri dalam
persoalan makna dan nilai, yaitu kecer- bentuk skala Likert. Skala pada penelitian
dasan untuk menempatkan perilaku dan ini disusun berdasarkan komponen kecer-
hidup kita dalam konteks makna yang lebih dasan spiritual yang dikemukakan oleh
luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai Zohar dan Marshall (2002) yaitu, memiliki
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang kesadaran diri, memiliki visi, bersikap
lebih bermakna dibandingkan dengan yang fleksibel, berpandangan holistik, melaku-
lain. Kecerdasan spiritual dibutuhkan kan perubahan, sumber inspirasi, dan
untuk dapat memaknai setiap tindakan refleksi diri. Peneliti mengadaptasi dan me-
individu dalam kehidupan sehari-hari. modifikasi skala dari Putri (2015). Skala
Selain itu, di dalam diri setiap ini terdiri dari 44 aitem dan derajat
individu memiliki kontrol diri (self control) favorable sebanyak 26 aitem dan derajat
yang mampu mengendalikan atau meng- unfavorable 18.
atur individu dalam berperilaku. Kemu- Sedangkan, untuk skala kontrol diri
dian, jika kecerdasan spiritual dan kontrol disusun berdasarkan aspek-aspek kontrol
diri ini dimiliki oleh individu maka akan diri menurut Averill yaitu kontrol perilaku,
menghasilkan individu yang mampu ber- kontrol kognitif, kontrol keputusan, kontrol

116 Mariska, Hubungan antara…


informasi, kontrol retrospektif (Sarafino, pun istilah reliabilitas mempunyai berbagai
2008). Peneliti mengadaptasi dari (Lestari, nama lain seperti konsistensi, keterandalan,
2015). Skala ini terdiri dari 40 aitem yang keterpecayaan, kestabilan, keajegan dan
disusun berdasarkan derajat favorable sebagainya. Namun gagasan pokok yang
sebanyak 22 aitem dan derajat unfavorable terkandung dalam konsep reliabilitas ada-
sebanyak 18 aitem. lah sejauhmana hasil suatu proses pengu-
kuran dapat dipercaya. Suatu pengukuran
Daya Diskriminasi Aitem dan dikatakan memiliki reliabilitas yang baik
Reliabilitas apabila dalam beberapa kali pengukuran
terhadap kelompok subjek diperoleh hasil
Daya Diskriminasi Aitem yang sama. Hasil yang ditunjukkan relatif
Menurut Azwar, daya diskrimiasi sama walaupun terdapat perbedaan yang
aitem atau daya beda adalah sejauh mana kecil. Namun jika perbedaan nya cukup
aitem mampu mebedakan antara individu besar maka pengukuran tersebut dikatakan
atau kelompok yang memiliki dan tidak tidak reliable.
memiliki atribut yang diukur. Indeks daya Pada penelitian ini, reliabilitas alat
diskriminasi aitem dengan funsi skala ukur dilakukan dengan menggunakan tek-
secara keseluruhan yang dikenal dengan nik alpha cronbach. Teknik alpha cron-
konsistensi aitem total. Prinsip kerja yang bach digunakan untuk meyakinkan bahwa
dijadikan dasar untuk menyeleksi aitem belahan-belahan tes yang diperoleh dapat
adalah memilih aitem-aitem yang fungsi memenuhi asumsi paralel. yaitu, semakin
ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi besar koefisien reliabilitas berarti semakin
ukur skala sebagaimana di-kehendaki kecil kesalahan pengukuran maka semakin
konstraknya (Azwar, 1997). reliabel alat ukur tersebut. Begitu juga se-
Dalam kriteria pengembangan tes baliknya, semakin kecil koefisien relia-
sebagai instrumen pengukuran seleksi bilitas berarti semakin besar kesalahan
aitem berdasarkan statistik daya diskri- pengukuran maka semakin tidak reliabel
minasi aitem merupakan salah satu teknik alat ukur tersebut. dan aitem-aitem dalam
guna mening-katkan reliabilitas skor tes. penelitian ini dikatakan memiliki relia-
Daya diksriminasi aitem memiliki korelasi bilitas tinggi jika memiliki koefisien ≥
aitem skor total lebih dari ≥ 0,30 maka skor 0,70 (Azwar, S.,2013).
dapat dikatakan baik. Begitu pula se-
baliknya, apabila korelasi antara aitem total Validitas
bernilai rendah di bawah atau kurang dari Menurut Azwar, validitas adalah ten-
(≤ 0,30) atau negatif, berarti pernyataan tang sejauh mana keakuratan suatu tes.
tersebut tidak baik (Azwar, 1997). Dalam Apabila suatu tes dinyatakan memiliki
penelitian ini untuk menguji daya diskrimi- validitas yang tinggi, berarti tes tersebut
nasi aitem alat ukur peneliti menggunakan memiliki keakuratan yang tinggi pula. Va-
teknik item total correlation. liditas dapat diartikan pula sebagai kemam-
puan suatu alat tes dalam mencapai tujuan
Reliabilitas pengetesan atau pengukuran (Azwar,
Reliabilitas menurut Azwar (2013), 2013).
reliabilitas merupakan suatu pengukuran Validitas dalam penelitian ini meng-
yang mampu menghasilkan data yang gunakan content validity. Content validiy
memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut yang digunakan yaitu logical validity dan
sebagai pengukuran yang reliabel. Walau- face validity. Logical validity adalah

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 2 Desember 2017 117


sejauhmana isi alat ukur merupakan re- hasilkan korelasi aitem-total yang berada
presentasi dari aspek yang hendak diukur. pada kisaran 0,335 sampai 0,680. Total
logical validity yang digunakan dengan aitem yang gugur adalah sepuluh aitem.
melakukan expert judgement. sedangkan Hasil pengujian reliability αlpha cronbach
face validity adalah validitas yang hanya skala kontrol diri diperoleh skor sebesar
berdasarkan format penampilan antara ke- 0,908. melalui teknik correted item total.
sesuaian aitem dengan tujuan pengukuruan Hal ini berarti koefisien reliabilitas pada
dan merupakan taraf validitas yang rendah skala kecerdasan spiritual dengan kontrol
signifikansinya. Namun face validity tetap diri pada mahasiswa menunjukkan adanya
penting untuk meyakinkan subjek yang konsistensi nilai dan stabilitas nilai yang
dikenai pengukuran. Jika suatu tes memiiki baik.
face validity yang tinggi akan memancing
dan memotivasi subjek untuk mengerjakan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan sungguh-sungguh. Face validity
yang digunakan dengan melakukan item Hasil Uji Normalitas
wording. Item wording dilakukan untuk Uji normalitas dalam penelitian ini
memeriksa apakah kalimat yang diper- menggunakan program SPSS versi 20.0 for
gunakan sudah dimengerti oleh pembaca windows yaitu uji Kolmogorov Smirnov.
dan dipahami sama sebagaimana yang Berdasarkan pengujian normalitas Kolmo-
dikehendaki oleh peneliti. gorov Smirnov pada variabel kecerdasan
spiritual dengan kontrol diri pada ma-
Teknik Analisis Data hasiswa diperoleh hasil signifiknasi sebesar
Teknik analisis data yang digunakan 0.200 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan
dalam penelitian ini adalah analisis korelasi bahwa sebaran skala kecerdasan spiritual
product moment dari Karl Person, yaitu dengan kontrol diri pada mahasiswa pada
menganalisis hubungan antara kecerdasan penelitian berdistribusi normal.
spiritual sebagai variabel bebas dengan
kontrol diri sebagai variabel terikat. Uji Linearitas
Analisis data yang dilakukan menggunakan Uji linearitas bertujuan untuk menge-
bantuan program SPSS version 20.0 for tahui apakah dua variabel mempunyai hu-
Windows. bungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Hasil dari uji linearitas pada
Hasil Uji Daya Diskriminasi Aitem dan skala kecerdasan spiritual dan kontrol diri
Reliabilitas menunjukkan hasil yang linear dengan
Pengujian daya diskriminasi item nilai F = 135.445 dan nilai signifikansi
pada skala kecerdasan spiritual penelitian sebesar 0,000 (p ≤ 0,05). Dari hasil
ini dilakukan correlation yang meng- tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
hasilkan korelasi aitem-total yang berada hubungan yang linear antara kecerdasan
pada kisaran 0,330 sampai 0,573. Total spiritual dengan kontrol diri pada ma-
aitem yang gugur adalah sepuluh aitem. hasiswa di Universitas Gunadarma.
Hasil pengujian reliability αlpha cronbach
skala kecerdasan spiritual diperoleh skor Uji Hipotesis
sebesar 0,900. melalui teknik correted item Uji hipotesis pada penelitian ini,
total. Sedangkan, Pengujian daya diskrimi- menggunakan teknik product moment per-
nasi item pada skala kontrol diri penelitian son, yaitu menunjukan hasil hasil analisis
ini dilakukan correlation yang meng- data diperoleh nilai koefisien korelasi

118 Mariska, Hubungan antara…


sebesar r= 0,754 dimana nilai signifikansi com/read/2009/01/135665291/cek.ke
sebesar 0,000 (p < 0,01). Berdasarkan hasil mampuan.kontrol.diri.anda
uji hipotesis tersebut, maka hipotesis Agustian, G. A. (2001). Rahasia sukses
penelitian ini diterima yang artinya ada membangun kecerdasan emosi dan
hubungan positif yang sangat signifikan spiritual ESQ emotional spiritual
antara kecerdasan spiritual dengan kontrol quetient berdasarkan rukun 6 rukun
diri pada mahasiswa di Universitas Gu- iman dan 5 rukun islam. Jakarta :
nadarma. Penerbit Arga.
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan validitas
SIMPULAN DAN SARAN edisi 3. Yogyakarta : pustaka pelajar.
Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas
Dari hasil analisis yang telah dilaku- edisi 4. Yogyakarta : pustaka pelajar.
kan, maka dapat disimpulkan bahwa hipo- Badan Standar Nasional Pendidikan.
tesis dalam penelitian ini positif dan sangat Laporan BSNP. (2010).
signifikan. Dengan demikian, hipotesis http://www.bsnp-
yang berbunyi ada hubungan positif yang indonesia.org/id/wp-
sangat signifikan antara kecerdasan content/uploads/2012/04/. (Laporan –
spiritual dengan kontrol diri pada maha- BSNP - 2010.pdf)
siswa di Universitas Gunadarma. Chaplin, J. (2004). Kamus lengkap
Berdasarkan hasil penelitian dike- psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
tahui bahwa subjek dalam penelitian ini Jakarta.
memiliki kecerdasan spiritual dan kontrol Goleman, D. (1999). Working With
diri yang sama-sama berada ditaraf yang Emotional Intellegence: Kceredasan
tinggi. yaitu, semakin tinggi kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak
spiritual, maka semakin tinggi kontrol diri Prestasi (penerjemah Alex Tri Kntjo
pada mahasiswa di Universitas Guna- Widodo). Jakarta: Gramedia Pustaka
darma. Oleh karena itu, besar kemungkinan Utama.
bagi mahasiswa yang memiliki kecerdasan Indahwati, D. (2010). Hubungan antara
spiritual yang tinggi mampu mengontrol kcerdasan spiritual dengan kontrol
diri atau tindakan yang merugikan, baik diri pada remaja.
bagi dirinya sendiri maupun bagi orang Lestari, D. (2015). Hubungan antaran
lain serta dapat mengambil makna disetiap kontrol diri dengan kecenderungan
tindakannya. Begitu juga sebaliknya, se- perilaku bullying pada remaja awal.
makin rendah kecerdasan spiritual maka Murtiani. M. A, (2012). Hubungan antara
semakin rendah kontrol diri pada kecerdasan spiritual dengan kontrol
mahasiswa di Universitas Gunadarama. Se- diri pada pegawai lembaga
lain itu, juga ditemukan katagorisasi pemasyarakatan. Malang : Fakultas
responden penelitian berdasarkan usia dan Psikologi Muhammadiyah Malang.
fakultas dalam penelitian ini juga memiliki Putri, D. M. (2015). Hubungan antara
kecerdasan spiritual dan kontrol diri yang kecerdasan spiritual dengan coping
sangat tinggi. stress pada ibu rumah tangga.
Sarafino, E. P. (2008). Health psychology
DAFTAR PUSTAKA biopsychosocial interaction. New
York: McGraw-Hill Inc.
Anonim, (2009). Biasakan anak melatih Zohar, D. & I. Marshall. (2002) SQ:
kontrol diri Health.kompas. Memanfaatkan SQ dalam Berpikir

Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 2 Desember 2017 119


Holistik untuk Memaknai Kehidupan.
Cetakan Kelima. Mizan, Bandung.
Diterjemahkan oleh Rahmani Astuti,
Ahmad Nadjib Burhani & Ahmad
Baiquni dari SQ: Spiritual
Intelligence-The Ultimate
Intelligence.
Zohar, D dan Marshall, I. (2007). SQ :
Kecerdasan spiritual. Bandung :
Mizan.

120 Mariska, Hubungan antara…

Anda mungkin juga menyukai