Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
EKOLOGI

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 :
Nama : 1. Gracea Puspa AP (A1D018043)
2. Diah Suprihatin (A1D018045)
3. Kori Jeselia (A1D018047)
4. Rinu Fitaloka (A1D018057)
5. Fadjri Fil Ahli H (A1d018059)
6. Jeni Marliyandari (A1d018060)
Laporan ke : 6 (Enam)
Asisten Dosen : 1.Arum Ultanitika (A1D015006)
2. Sonia Oktaviani (A1D015007)
3. Rike Monica Sari (A1D015008)
Dosen Pengampu : 1. Irwandi Ansori, M.Si
2. Nike Anggraini, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
1.Tujuan
1. Menyebutkan komponen-komponen biotik
2. Menyebutkan komponen-komponen abiotik
3. Menjelaskan hubungan timbal balikantara komponen biotik dan abiotik
4. Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem
2. Latar Belakang

Setiap manusia harus mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya,
serta sesama makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini alam bagi
manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang,
maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi
makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya.
Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap,
namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya. Dengan merenungkan
munculnya masalah-masalah pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi yang
mendapatkan keuntungan jangka pendek guna memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri
yang semakin hari semakin banyak, telah menyebabkan peranan ekologi semakin menonjol.

Ekologi merupakan cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari tentang hubungan
makhluk hidup dengan habitatnya. Pada dasarnya makhluk hidup bergantung pada
makhluk hidup lainnya ataupun habitatnya sehingga terjadi hubungan timbal balik antara
suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya ataupun dengan habitatnya. Hubungan
antar makhluk hidup ataupun dengan habitatnya inilah yang merupakan interaksi
yang dapat bersifat predasi, parasitisme, komensalisme, dan mutualisme . Dalam ekologi,
dikenal istilah rantai makanan. Rantai makanan merupakan lintasan konsumsi makanan yang
terdiri dari beberapa spesies organisme . Bagian paling sederhana dari suatu rantai
makanan berupa interaksi dua spesies yaitu interaksi antara spesies mangsa (prey) dengan
pemangsa (predator). Apabila antara dua spesies ini tidak terjadi interaksi dan lingkungan
tidak membatasi maka untuk spesies prey akan meningkat secara tidak terbatas yang
disebut sebagai model pertumbuhan eksponensial.

Oleh karna itu adapun alasan kami melakukan praktikum kali ini untuk mengetahui
komponen biotik dan abiotik, menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
abiotik, dan membedakan pengertian komunitas dan ekosistem.

3. Tinjauan Pustaka

Individu berasal dari bahasa latin yaitu (tidak) dan in idus (dapat dibagi), jadi individu
merupakan bagian dari organisasi kehidupan yang tidak dibagi lagi. Masing-masing unit yang
disebut individu tersebut dapat melakukakan proses hidup yang masing-masing terpisah. Setiap
individu seperti pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat hidup apabila dipisahkan dari
rumpunnya tersebut. Individu dalam ekologi memilki makna yang sangat penting, karena dari
individu dapat dikumpulkan bermacam-macam data untuk mempelajari tentang kehidupan dalam
hubungannya dengan lingkungannya (Campbell, 2004: 745).
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara tumbuhan dan binatang
dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa mereka
ada disitu. Kata ekologi berasala dari kata yunani “okos” yang berarti rumah atau alam
sekitarnya. Sejarah perkembangan tidak begitu jelas, dimulai kurang lebih pada abad ke-16 dan
17 yang timbul dari “ natural history” dan kemudian berkembang menjadi suatu disiplin ilmu
yang sistematik, analitik, dan objektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan. Apabila
dahulu pendekatnnya hanyalah bersifat deskriptif maka dalam ekologi muthakir telah digunakan
cara-cara kwantitatif dan statistik. Tapi walaupun demikian sebagaian besar cara deskriptif masih
dipakai sebagai alat untuk mempelajari fungsi sistem ekologi. Ekologi sekarang lebih
menekankan pada studi ospek-ospek kegunaan alam. Bagaimana bekerjannya sistem ekologi.
Proses atau mekanisme yang menentukan struktur dari sistem tersebut pada suatu keadaaan dan
waktu tertentu dan bagimana pola penyebaran dan penyebarannya ( Kimball,1986 :166).

Ekologi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan suatu sistem. Ekosistem adalah
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara organisme dengan
lingkunnya baik yang hidup maupun yang tak hidup (tanah,air,uadra atau kimia fisik) yang secara
bersma-sama membentuk suatu sistem ekologi (Priadi, 2010: 88).

Suatu lingkungan dapat terdiri dari komponen penyusun ekosistem, yaitu komponen yang
teridiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang menyertai suatu organisme dapat
berupa organisme hidup (biotik) dan dapat pula organisme. Secara garis besar komponen
penyusun ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotic (Ressosoedarm, 1986 : 200).

Didalam suatu ekosistem terjadi interkasi antara satu komponen biotik dengan komponen
biotik lainnya. Dan diantara komponen biotik dan komponen abiotic. Bentuk intraksi antara
komponen biotik dapat terjad antara spesies, yang sama maupun spesies yang berbeda. Interaksi
antara komponen komponen biotik dan abiotic mengakibatkan terjadinya aliran energy dan daur
biogeokimia (Sultikanti, 2013: 5).

Ekosistem adalah kesatuan interaksi yang seimbang antara komponen biotik dan abiotik
dalam suatu habitat. Habitat adalah suatu daerah kediaman mahluk hidup (Lilissari, 2013: 2).

Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang
dikelompokkan berdasarkan cara memperoleh makanan yaitu organisme autotroph merupakan
organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organic ( dapat membuat makanan
sendiri).

Komponen biotik ekosistem hutan yang diamati terdiri dari tanah,serasah,cahaya


matahari, dan kayu mati yang merupakan bahan organic dan anorganik. Kondisi tanah ditentukan
oleh derajat keasaman (PH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan
tanah terhadap penyerapan air , udara, uadra sangat penting bagi kehidupan organisme. Kondisi
udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi hal-hal berikut:
- Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk
memberikan pasokan oksigen ke lingkungan.
- Kelembapan, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan
penguapan dan kemampuan bertahan hewan terhadap kekeringan.
- Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan, topografi, iklim dan sebaginya
( Sulistyorini, 2009: 45).

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas.
Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau individu yang
lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi.
Contoh : di padang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota
populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan
imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu
daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput
terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap
individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor
biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur
tangan manusia (Andri, 2014 : 2).

4. Alat dan Bahan

a. Alat b. Bahan

1. Thermometer 1. Tali Rafia

2. Hygrometer 2. Pancang

3.Light Meter 3. Kertas Buram

4.Soil Tester

5. Langka Kerja

 Mengamati Komponen Biotik

a. Komunitas Tumbuhan (Pohon)

1. Lokasi di tentukan dan dibuat plot berukuran 8x8m

2. Jenis vegetasi pohon di cari pada plot percobaan

3. Hasil pengamatan yang di dapatkan di catat

b. Komunitas Tumbuhan (Perdu)


1. Lokasi di tentukan dan di buat plot berukuran 4x4m

2. jenis vegetasi perdu di cari pada plot percobaan

3. Hasil pengamatan yang di dapatkan di catat

c. Komunitas Tumbuhan (Semak)

1. Lokasi di tentukan dan di buat plot berukuran 1x1m

2. jenis vegetasi semak di cari pada plot percobaan

3. Hasil pengamatan yang di dapatkan di catat

d. Komunitas Hewan

1. Lokasi di tentukan dan di buat plot berukuran 1x1m

2. jenis vegetasi hewan di cari pada plot percobaan

3. Hasil pengamatan yang di dapatkan di catat

 Mengamati Komponen Abiotik

a. Mengukur suhu tanah

1.Termometer digantung diatas ranting pohon.

2.Dibiarkan 5 menit, lalu hasil dicatat.

b. Mengukur kelembapan udara

1. Lubang ujung hygrometer ditetesi dengan air.

2. Hygrometer di putar – putar setinggi badan selama + 15 menit.

3. Angka kering dan angka basah pada hygrometer dicatat.

c. Mengukur intesitas cahaya

1. Lightmeter diletakkan ditempat yang ingin diukur intesitas cahayanya.

2. Ditunggu selama 5 menitangka mata lightmeter.

3. Dilihat angka pada lightmeter.

d. Mengukur PH tanah
1. Soil tester ditancapkan pada tanah yang ingin dilihat keasamannya.

2. Ditunggu hingga 5 menit.

3. Dilihatr angka pada soil tester.

e. Mengukur suhu tanah

1. Soil thermometer ditancapkan pada tanah yang ingin diukur suhunya.

2. Ditunggu hingga 5 menit.

3. Dilihat angka pada soil termometer


6.Hasil

A. Komponen abiotik

1. Kelembaban tanah : kering (atas) =12


Basah (bawah) = 23
2. Suhu udara : 28
3. Ph tanah : 5 (Asam)
4. Identitas cahaya : 150

B. Komponen biotik

1.Komunitas tumbuhan

Plot 8x8

n Nama spesies dan Gambar Jumlah Klasifikasi


o
1 Pohon ulin (Eusideroxylon zwageri T. 3 Kingdom : Plantae
et B ) Divisi : Spermatophyte
Sub divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotiledoneae
Ordo : Laurales
Family : Lauraceae
Genus : Eusideroxylon
Species : Eusideroxylon zwageri T.
et B

2 Gadog (B. javanica ) 2 Kingdom : Plantae


Ordo : Malpighiales
Family : Phyllantaceae
Bangsa : Bischofieae
Genus : Bischofia
Spesies : B. javanica
Total 7

Plot 4X4

No Nama spesies dan Gambar Jumlah Klasifikasi


.
1 Salam (Syzgium polyanthum wigh 3 Kingdom : plantae
walp ) Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyte
Divisi : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzgium polyanthum
wigh walp

2 Jambu Biji (Psidium guajava L.) 1 Kingdom : Plantae


Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Magnoliopyta
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Total 4

Plot 1x1

No Nama spesies dan Gambar Jumlah Klasifikasi


1 Lantana sp( Lantana camara L. ) 2 Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Infra kingdom : Streptophyta
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Asteranae
Ordo : Lamiales
Family : Verbenaceae
Genus : Lantana L.
Spesies : Lantana camara L.

2 Sidaguri (S. rhombifiolia ) 2 Kingdom : Plantae


Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : sida
Spesies : S. rhombifiolia
Total 4

2.Komunitas hewan

no Nama spesies dan Gambar Jumlah Klasifikasi


1 Nyamuk ( Anopheles freeborni ) Tidak Kingdom : Animalia
terhinga Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Sub ordo : Nematocera
Infraordo : Culicomorpha
Super family : Culicoidae
Family : Culicidae
Spesies: Anopheles freeborni

2 Kepik (Nezara viridula ) 1 Kingdom : Animalia


Filum : Arthoropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Sub ordo : Heteroptera
Infra ordo: Pentatomomorpha
Super family: Pentatomoidae
Family: Pentamidae
Spesies : Nezara viridula

3 Semut (Dolichoderus thoracicus) Kingdom: Animalia


Ordo : Hymenoptera
Kelas : insekta
Filum : Artropod
Famili : formicide
Spesies : Dolichoderus thoracicus

4 Semut rang-rang (O. samargadina) 1 Kingdom: Animalia


Filum: Arthropoda
Ordo : Hymenoptera
Family: formicidae
Sub family : Formicinae
Bangsa : Oecophyllini
Genus : Oecophylla
Spesies : O. samargadina

5 Cacing (Lumbricus terrestris ) Tidak Kingdom : Aniamalia


terhingga Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Family: Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies: Lumbricus terrestris

7. Pembahasan

Pada praktikum ekologi kali ini, kami melakukan percobaan pada komponen-komponen
biotik dan abiotik. Lalu kami juga menjelaskan hubungan timbal balik komponen biotik dan
abiotik. Dan juga membedakan pengertian komunitas dan ekosistem. Pada percobaan komponen
biotik komunitas tumbuhan kami melakukan tiga percobaan dengan ukran yang berbeda. Ukuran
pertama dengan plot 8mx8m. dengan menggunakan tali raffia kami membuat plot dengan ukuran
8mx8m. langkah keja yang kami lakukan yaitu mencari lokasi tepat untuk melakukan
pengamatan komponen biotik dan abiotik. Lokasi pengamatan ini di lakukan di hutan UNIB.
Setelah lokasi di temukan tali raffia dan beberapa pancang di ambil. Beberapa pancang di
tancapkan membentuk 8mx8m. setelah itu pancang di hubungkan dengan tali raffia. Setelah plot
di bentuk kami melakukan pengamatan pada komponen biotik yaitu kumunitas pohon. Komunits
pohon yang di temukan antara lain, pohon ulin yang berjumlah 3 dan pohon gadong berjumlah 4
dengan total yang kami temukan pada plot 8mx8m berjumlah 7.

Pengamatan pertama pada plot 8x8 yang kami temukan yaitu pohon ulin( Eusideroxylon
zwageri) atau disebut dengan bullian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan
tanaman khas Kalimantan. Ulin adalah jenis pohon asli Indonesia yang di golongkan kedalam
suku Lauraceae. Pohon ini memiliki tinggi pohon umumnya 30,5 m dengan diameter mencapai
120 cm. Tipe daun ullin menyirip, tipe akar pohon ullin berakar tunggang, Pohon ini termasuk
tumbuhan dikotil ber dasarkan pengamatan terlihat pohon nya yang berkambium.

Pengamatan kedua pada plot 8x8 kami menemukan pohon gadog, gintung atau kerinjing
(Bischofia javanica) adalah sejenis pohondari suku Phyllanthaceae. Pohon ini memiliki besar
sekitar 20m dengan diameter berkisar antara 20-25 cm. daun nya memiliki tipe tulang daun
menyirip. Batang ponon ini licin akar dari pohon ini akar tunggang. pohon ini termasuk
tumbuhan monokotil. Ditemukan sekitar 4 batang di area plot 8x8.

Pada pengamatan selanjutnyapada plot 4x4 kami membuat plot dengan ukuran 4x4.
Dengan cara yang sama dalam membuat plot ini kami mengamati perdu yang ada di dalam pot
ini. Perdu yang kami temukan ada dua jenis yaitu salam dan jambu biji.

Perdu yang pertama pada plot 4x4 bernama salam adalah nama pohon penghasil daun
rempah yang digunakan dalam masakan . Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 3 m. Kulit
batang berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik. Tipe tulang daun menyirip terletak
berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong. Tipe akar nya
ber akar tunggang.

Perdu yang ke dua pada plot 4x4 bernama jambu biji (Psidium guajava). Pohon ini
umummnya tumbuh ditanah yang gembur atau pun liat yang umumnya memiliki banyak air.
pohon ini ketinggianya berkiras 2-10 meter. Batang tanaman ini berkayu, keras, kulit batangnya
sedikit licin, bewarna coklat kehijauan dan mudah mengelupas . Daun nya berbentuk bulat agak
lonjong dan pertulangannya menyirip ujung daun runcing , tepi daun rata dan pangkal daun
tumpul , merupakan daun tidak lengkap terdiri dari tangkai daun dan helaian daun.

Lalu pengamatan selanjutnya kami mengamati tumbuhan semak. Pada pengamatankali ini
kami menggunakan plot dengan ukran 1x1 dengan membuat plot dengan cara yang sama. Di
dalam plot ini kami menemukan dua jenis semak yaitu bunga thi ayam dan sidaguri.

Pada pengamatan yang pertama pada plot 1x1 adalah bunga tahi ayam ( Lantana
cemara). Merupakan salah satu tanaman semak yang bisa tumbuh hingga ketinggian 4 meter.
Tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari.Daunnya
berbentuk bulat telur ujung pinggir bergerigi dan tulang daun menyirip, pada bagain atas daun
berambut banyak dan terasa kasar, panjangnya 5-8cm , lebar 3,5-5cm , warna hijau tua daunnya .
Batang pada tanaman ini berkayu dan berbentuk segi empat mempunyai banyak cabang dan
rantingnya sedikit berduri dan berambut. Bunga tahi ayam ini membulat dan perbungaannnya
majemuk bewarna putih, merah jingga dan warna lainnya.

Pada plot 1x1 kami juga menemukan semak bernama tumbuhan sidaguri. Sidaguri (Sida
rhombifolia) adalah tanaman herbal. Tanaman ini ketinggian nya berkisar 30-200 cm. daunnya
bercabang, dan ditumbuhi banyak bulu-bulu yang rapat tipe tulang daun nya menyirip, letaknya
berseling, bentuknya bulat telur, seperti jantung, atau melanset, tepinya bergerigi, ujungnya
runcing/bertoreh dengan bulu yang rapat.Bagian bawah daun berambut pendek dengan warna
abu-abu, dan berukuran 1-4 cm x 1-1,5 cm. Akarnya putih, dan kotor tipe akar serabut.

Setelah kami mengamatai tumbuhan dalam komponen biotik. Selanjutnya kami


mengamati komponen biotik hewan. Di dalam plot 1x1 dengan cara pembuatan yang sama kami
menemukan eberapa macam hewan yaitu nyamuk, semut, kepik, semut rangrang, dan cacig.

Pada pengamatan pertama pada plot 1x1 terlihat nyamuk. Nyamuk yang kami temukan
adalah nyamuk kebun atau nyamuk Aedes albopictus,dan jumlah yang kami temukan tak
terhingga karena banyak sekali nyamuk yang ada di kebun. Nyamuk ini biasanya banyak di temui
dekat batang-batang pohon yang sudah tumbang atau genangan-genangan air yang ada di kebun
Karena itu merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk kebun. Nyamuk kebun (Aedes
albopyctus) memiliki ciri seperti nyamuk Aedes aegypti, yaitu badan bewarna hitam, memiliki
badan berbelang-belang putih hitam dibagian kaki dan tubuhnya, tetapi bedanya nyamuk kebun
ukurannya lebih besar dari pada ukuran nyamuk Aedes aegypti dan juga nyamuk kebun (Aedes
albopictus) itu lebih aktif dibandingkan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk kebun (Aedes
albopictus) dapat terbang setinggi 400 hingga 600 meter.

Pada pengamatan yang kedua pada plot 1x1 kami meneukan hewan bernama
Kepik. Kepik termasuk ke dalam ordo Coleoptera (kumbang).Coccinelida termasuk kedalam
sebuah keluarga kumbang yang secara umum dikenal dengan sebutan Kepik. Ciri khas utama dari
hewan kepik adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Tubuh nya memiliki sayap
bening. Kepala kepik berwarna hitam namun jika terkena cahaya memantulkan warna-warni.
Tubuh kepik berwarna hitam bentuk tubuh nya seperti kubah, budar, atau oval dengan perut rata.
Memiliki 3 pasang kaki. Mata nya besar hampir 70% dari kepala kepik. Memiliki antenna.

Pada pengamatan ke tiga pada plot berukuran 1x1 kami menamukan komunitas
hewan benama semut rangrang. Semut rangrang berukuran agak lebih besar di banding dengan
semut yang lain. Semut ini berwarna coklat kemerahan atau hijau. Semut ini di temukan biasanya
pada batang pohon. Sebagai serangga sosial, semut rangrang hidup berkoloni Artinya semut ini
melakukan aktivitas nya secara seksama antara lain penjelajah wilayah, pengamann koloni dan
predator serta musuh, mecari makan, dan pembutan sarang. Semut rangrang bersifat predator dan
agresif sangat berbahaya apabila menyerang manusia karena memiliki racun yang berbahaya.
Semut ini berkembang biak dengan bertelur. Ukuran semut ini berkisar antara 8-10mm. Kepala
semut ini bulat memiliki mata berwarna hitam. Tubuh nya tiga bagian kaki nya memiliki 4
pasang.

Pada pengamatan keempat pada plot 1x1 kami menemukan komunitas hewan bernama
cacing tanah (lumricus terretris). Kami menemukan hewan ini di bawah tanah. Warna dari hewan
ini berwarna coklat tanah tubuh nya lunak dan tidak memiliki tulang belakang. Ukuran cacing
berkisar antara 1cm-6cm. Bentuk tubuh nya simetris bilateral(seperti tabung). Jika di perhatikan
cacing bersegmen (bercincin) di pisah oleh sekat (septa).Cacing berkembang biak dengan cara
bertelur. Cacing bersarang di tanah yang subur. Cacing memiliki klitelium pada bagian dekat
kepala. Cacing berjalan dengan otot dan bernafas dengan kulit. Di sini kami menemukan tidak
terhingga cacing yang berada di dalam tanah karena jumlah nya yang banyak.

Pada pengamatan komponen abiotic, kami melakukan pengukuran suhu tanah, PH


tanah, kelembapan udara, suhu udara dan intesitas cahaya. Pada pengukuran suhu kami
mendapatkan hasil 28°C. Untuk mengukur suhu tanah kami menggunakan thermometer dengan
cara menancapkan thermometer ke dalam tanah dengan kedalaman ± 5 cm dan diamkan selama 5
menit.

Pada percobaan selanjutnya , yaitu pengukuran PH tanah kami mendapatkan hasil bahwa
PH tanah adalah 5 PH dan termasuk asam. Untuk mengukur PH tanah kami menggunakan alat
soil tester dengan menancapkan soil tester ke dalam tanah dengan kedalaman ± 5 cm dengan
kurun waktu ± 5 menit.

Pada percobaan selanjutnya, yaitu pengukuran intesitas cahaya kami mendapatkan hasil
bahwa intesitas cahaya yang di dapat adalah 150. Untuk mengukur intesitas cahaya kami
menggunakan alat light meter dengan cara menancapka light meter ditanah yang terdapat cahaya
matahari. Dari hasil yang didapat diketahui bahwa hanya sedikit cahaya yg masuk ke dalam
karena banyak pohon” yang cukup rindang.

Pada pengamatan kelembapan udara . Kelembapan tanah yg bagian atas, yaitu bagian
kering hasilnya adalah 12, sedangkan bagian bawah, yaitu bagian basah hasilnya adalah 23. Kami
mengukur kelembapan tanah dengan menggunakan hygrometer dengan cara menetesi bagian
berlubang pada ujung hygrometer, kemudian hygrometer di putar-putar setinggi badan selama 5
menit.

Pada pengamatan terakhir, yaitu pengamatan suhu udara kami mendapatkan hasil bahwa
suhu udaranya adalah 28°C. Untuk mengukur suhu tanah kami menggukan thermometer dengan
cara menggantungkan thermometer pada ranting tanaman, lalu diletakkan pada pada daun atau
pada ranting dan di diamkan salama 5 menit.

Menurut literature Lilisari (2013:2)ekosistem adalah kesatuan interaksi yang seimbang


antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu habitat. Habitat adalah suatu daerah kediaman
mahluk hidup. Berdasarkan hasil pengamatan kami kami menemukan ekosistem yang terdiri dari
kompone biotik dan abiotic. komponen biotik tumbuhan yang kami temukan yaitu pohon ulin,
pohon gadong, salam , jambu biji, lantana camara, sidaguri. Komponen biotik hewan yaitu,
nyamuk, kepik, semut rangrang, dan cacing. Komponen abiotic yang kami temukan yaitu,
kelembaban tanah, suhu udara, ph tanah, identitas cahaya. Oleh karena itu adanya bukti bahawa
hubungan timbal balik antara komponen abiotic dan biotik yang saling berhubungan sehingga
tidak bisa di pisahkan satu sama lain. Salah satu contohnya caing tidak bisa hidup di ph tanah
yang basa atau ph tanah yang lebih dari tujuh. Cacing membantu kualitas kesuburan tanah
sehingga membantu tumbuhan yang tumbuh di atasnya.

Menurut (Andri,2014: 2) komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di
suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Berdasarkan hasil
pengamatan kami, kami menemukan beberapa komunitas hewan . Contoh: di hutan terjadi saling
interaksi antar populasi semut, populasi cacing, populasi semut rang-rang dan populasi ny

8 Penutup.

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Komponen – komponen biotik, yaitu mencakup semua makhluk hidup, antara lain hewan
dan tumbuhan.
2. Komponen – komponen abiaotik, yaitu mencakup semua benda yang tak hidup, yaitu
antar lain seperti tanah, suhu, air, udara dll.
3. Adanya bukti bahwa hubungan timbal balik antara komponen abiotic dan biotik yang
saling berhubungan sehingga tidak bisa di pisahkan satu sama lain..
4. Pengertian komunitas dan ekosistem itu berbeda, yaitu komunitas merupakan kumpulan
dari dari populasi biotik dan abiotik kecil, sedangkan ekosistem merupakan kumpulan
dari komunitas atau hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik dalam
suatu lingkungan.

B. Saran

1. Pada saat praktikum kita harus berhati – hati dalam membuat plot, agar tidak terjadi
kesalahan karena langsung turun ke alam.
2. Tidak merusak alam dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
3. Pada saat praktikum sebaiknya harus mengetahui apa yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Andri, 2014. Penerapan Ekosistem dan Komunitas Tetap Ekologi Pertanian.

http://andriecaale.blogspot.com

Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. 2011. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga

Kimball, John. W. 1988. Biologi Edisi Kelima. Bogor: Erlangga

Lilisari. 2013 . Biologi dan Ekologi Thioridae di Danau Sentar Papua. hhtp://www. e

journal. Unicen. ac. id/ index. Php/ JBP/ article/ view/ 56 ( diakses 16 November
2018 )

Priadi, Arif. 2010. Biologi Umum. Jakarta : Yudhistira

Resosoedarmo, S. K. Kartawinata, A. soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung :

Remadja Rosdakarya

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta : Erlangga

Surtikanti. 2013. Kajian Ekologi untuk Pembangunan Budidaya Rumput Laut. http:// www.

scholar google/ repository. ac. id/ handle/ 11666 ( diakses 16 November )


LAMPIRAN 1

Jawaban pertanyaan

1. Apa yang dimaksud : Ekosistem, komunitas, populasi dan habitat?


Jawab :
a. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal
balik antara hubungan biotik ( makhluk hidup ) dan abiotic ( benda mati ), yaitu
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkunga, yaitu hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkunganya.
b. Komunitas adalah sebuah kelompok social dari berbagai organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
c. Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama spesies yang hidup
ditempat yang sama dan memilki kememapuan bereproduksi diantara sesamanya.
d. Habitat adalah tempat suatu mahluk hidup tinggal dan berkembang biak.

2. Sebutkan komponen biotik dan abiotik?

Jawab:

a. Komponen biotik antara lain : rumput, pohon , semut , nyamuk, cacing, dan
tumbuhan sp.
b. Komponen abiotic antara lain : tanah, udara dan air.

3. Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan tanah, suhu tanah, dan ph
tanah?
Jawab:
a. Hygrometer : alat pengukur kelembapan tanah
b. Soil thermometer : alat pengukur suhu tanah
c. PH meter : alat pengukur ph tanah
Foto percobaan

Foto percobaan pengamatn pada komponen biotik


Foto percobaan pengamatan pada komponen abiotik

Anda mungkin juga menyukai