I. Identitas Klien
Nama : Tn. S No. RM : 11470838
Umur : 55 tahun 1 Bulan Pekerjaan : Buruh Bangunan
Jenis Kelamin : Laki-Laki Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 18-01-2020 jam 00.15
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 21-01-2020 jam 21.00
Alamat : Jalan A Yani RT 024 RW Sumber Informasi : Pasien, Keluarga Pasien,
007 Perawat, Rekam Medik
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluh pusing dan nyeri pada kepalanya
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak
kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
a. Input Cairan :
Infus 500 cc/8 jam = 500 x 3 = 1500 cc/ 24 jam
Air 220 cc x 2 gelas = 440 cc / 24 jam
Susu 200 cc x 3 gelas = 600 cc/ 24 jam
Obat 50 cc/24 Jam = 50 cc/24 jam
1500 cc + 440 cc + 600 cc + 50 cc = 2590 cc / 24 jam
b. Output cairan :
Urin sekitar 1400 cc/ 24 jam
IWL = = 15x 60 /24 = 37,5 cc/ jam x 24 jam = 900 cc /24 jam
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istri pasien mengatakan sebelum MRS pasien dapat melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri. Sejak MRS pasien memerlukan bantuan untu
melakukan aktivitas sehari-hari entah itu dari keluarga maupun dari
bantuan alat.
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Mobilitas di tempat tidur ✓
Berpindah ✓
Ambulasi / ROM ✓
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Keterangan Sebelum MRS Saat di RS
Durasi 7-8 jam/hari <7 jam/hari
Gangguan tidur Tidak ada Klien selalu terbangun
di malam hari dan tidak
sadar
(Berbicara Sendiri)
Keadaan bangun tidur Segar Lemas dan Mengantuk
Lain-lain - -
Interpretasi :
Pasien mengalami perubahan pola istirahat/tidur. Perubahan terjadi karena
adanya perubahan kondisi fisiologis pasien saat MRS.
7. Wajah
Inspeksi : bentuk wajah klien bundar, tidak ada pembengkakan,
terlihat bekas luka pada pipi sebelah kanan selebar 3cm tapi sudah
mengering.
Palpasi : nyeri tekan (-)
8. Dada
Paru- paru
Inspeksi : pernapasan dada simetris, tidak ada lesi, normal chest, tidak
ada nodul
Perkusi : suara paru sonor
Palpasi : nyeri tekan (-)
Auskultasi : vesikuler
Jantung
Inspeksi : pernapasan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada nodul
Perkusi : suara jantung pekak
Palpasi : nyeri tekan (-)
Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada nodul
Auskultasi : bising usus 11x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (-)
10. Urogenital
Urine pasien berwarna kuning keruh tidak ada distensi kandung kemih dan
tidak ada nyeri tekan. Klien terpasang dower cateter.
11. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi : tangan kanan terpasangi infus
Palpasi : CRT <2detik, kekuatan otot 5 | 5
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak ada lesi, kuku pendek dan sedikit kotor
Palpasi : nyeri tekan (-), kekuatan otot 5 | 5
12. Kulit dan kuku
Kulit : Kulit terasa hangat, kering dan merah, tidak ada lesi, tidak
ada nodul
Kuku : Pendek dan bersih
13. Keadaan lokal
Kondisi klien masih sedikit lemas, terkadang klien berbicara sendiri dan
tidak bisa dipahami oleh petugas dan keluarga. Klien berbicara ngelantur
dan menceritakan masa lalunya. Pada bagian kepala sampai pelipis klien
terpasang kasa bekas operasi.
V. Terapi
Indikasi dan Kontra Implikasi
NO Jenis Terapi Farmako dinamik dan farmako kinetik Dosis Rute Efek samping
Indikasi keperawatan
1. Infus NS Farmakodinamik : Cairan salin normal 1500cc/24jam IV Indikasi : Cairan Efek samping Perawat
terdiri atas 154 mmol/L natrium dan salin normal
yang banyak melakukan
154 mmol/L klorida. Serum memiliki diindikasi sebagai untuk cairan salin prinsip 6 benar
tingkat osmolaritas dan osmolalitas sumber cairan dan obat yaitu :
normal terjadi
yang serupa, 285-295 mOsm/L elektrolit pada baik 1.Benar Pasien
(osmolaritas) dan mOsm/kg untuk rumatan atau adalah reaksi 2. Benar Obat
(osmolalitas). Cairan salin normal penggantian cairan lokal pada tempat 3. Benar Dosis
memiliki tingkat osmolaritas dan yang hilang. Cairan penyuntikan, atau 4. Benar Rute
osmolalitas yang hampir serupa dengan salin normal juga tromboflebitis 5. BenarWaktu
serum sehingga disebut sebagai cairan dapat digunakanpada penggunaan 6. Dokumentasi
isotonik. Osmolaritas cairan infus ini sebagai media
jangka panjang.
adalah 308 mOsmol/L dan osmolalitas untuk memberikan
Interaksi obat
286 mOsmol/kg. obat intravena.
Cairan salin normal pada cairan salin
Cairan salin normal merupakan cairan juga digunakannormal dapat
kristaloid yang terdiri atas molekul sebagai terjadi
cairan pada
kecil air. Cairan salin normal irigasi steril. penggunaan
terdistribusi pada kompartemen produk darah atau
ekstraseluler yakni intravaskluar dan Kontraindikasi : litium.
intersisial. Selain cairan kristaloid, penggunaan cairan
terdapat juga cairan koloid yang dapat salin normal
digunakan sebagai pengganti volume intravena adalah:
cairan tubuh.
- Pasien dengan
Farmakokinetik : Cairan salin normal gagal jantung
diadministrasikan langsung dalam kongestif
sirkulasi sistemik dengan jalur - Pasien dengan
gangguan fungsi
intravena. Bioavaibilitas masing-masing ginjal berat
komponen aktifnya 100%. Setelah - Kondisi yang
pemberian dengan infus, cairan salin disertai dengan
normal terdistribusi pada retensi natrium
kompartemen ekstraseluler dan dan edema
bertahan dalam tubuh untuk waktu - Sirosis hepatis
yang lama. Pada pasien normovolemik, - Tidak boleh
pemberian cairan salin normal digunakan
membuat peningkatan cairan pada sebagai irigasi
kompartemen intrvaskular selama 6 pada prosedur
jam. Kelebihan air dieksresikan melalui elektrosurgical.
ginjal dan feses, sebagian kecil
diekskresikan melalui kulit dan paru-
paru.
2. Santagesik Santagesik merupakan sediaan obat 3x1gr IV Indikasi : Untuk Reaksi Perawat
dalam bentuk injeksi, sirup, dan tablet terapi nyeri akut anafilaksis/anafila melakukan
yang diproduksi oleh Sanbe Farma. atau kronik berat ktoid, 12yspnea, prinsip 6 benar
Santagesik mengandung Metamizole seperti sakit kepala, urtikaria, obat yaitu :
sodium anhydrate yang digunakan sakit gigi, tumor, angioedema berat 1.Benar Pasien
untuk mengatasi nyeri akut atau kronik nyeri pasca operasi atau 2. Benar Obat
berat seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri pasca bronkospasme; 3. Benar Dosis
tumor, nyeri pasca operasi dan nyeri cedera, nyeri berat aritmia kordis, 4. Benar Rute
pasca cedera, nyeri berat yang yang berhubungan hipotensi & syok 5. BenarWaktu
berhubungan dengan spasme otot polos dengan spasme otot sirkulasi. 6. Dokumentasi
(akut atau kronik) misalnya spasme polos (akut atau
otot atau kolik yang mempengaruhi The kronik) misalnya
gastrointestinal tract (GIT), ginjal, atau spasme otot atau
saluran kemih bagian bawah. kolik yang
mempengaruni GIT,
pasase bilier, ginjal,
atau saluran kemih
bagian bawah
Kontraindikasi :
Tidak boleh
digunakan oleh
pasien yang telah
diketahui memiliki
alergi terhadap
kandungan obat
Santagesik.
3. Metamizole Metamizole atau yang dikenal juga 1 gr IV Indikasi : - Beberapa efek Perawat
dengan metampiron atau dipiron Metamizole adalah samping yang melakukan
adalah obat yang berfungsi untuk obat untuk mungkin dapat prinsip 6 benar
mengurangi rasa sakit dan menurunkan mengobati banyak terjadi setelah obat yaitu :
panas. Nyeri yang dirasakan dapat tipe sakit seperti menggunakan 1.Benar Pasien
berupa sakit gigi, sakit kepala, tumor, sakit setelah metamizole 2. Benar Obat
arthralgia dengan intensitas ringan operasi, atau luka. adalah Pusing, 3. Benar Dosis
hingga sedang. Metamizole bekerja Obat ini juga dapat Sakit kepala, 4. Benar Rute
dengan cara menghambat diberikan ketika Mual, Muntah, 5. BenarWaktu
prostaglandin dalam menyebabkan pengobatan dalam Sakit maag, 6. Dokumentasi
reaksi peradangan berupa rasa nyeri, bentuk lain tidak Diare, Anemia,
pembengkakan, dan demam. menunjukkan efek Menurunnya
apapun. Metamizole jumlah sel darah
tidak digunakan putih, Tekanan
untuk menangani darah rendah
rasa sakit ringan atau hipotensi
(sakit gigi, sakit
kepala, nyeri haid). - Jika efek
Kontraindikasi : samping terjadi
Jangan secara
mengonsumsi obat berkepanjangan,
ini jika mempunyai mengganggu
kondisi medis aktivitas, atau
seperti: Anda mengalami
reaksi alergi,
Hipotensi seperti muncul
Gangguan ruam dan
jantung dan kemerahan pada
pembuluh darah kulit, segera
Riwayat hubungi dokter
tukak lambung untuk
maupun usus mendapatkan
Asma penanganan
bronkial
Gangguan
hati dan ginjal
berat
Kehamilan
dan menyusui
Pemberian ranitidin
juga perlu diawasi
pada kondisi gagal
ginjal.
Faal Ginjal
Ureum 16,6-48,5 mg/dL 25,0
Kreatinin <1,2 mg/dL 0,81
Elektrolit Serum
Natrium 136-145 mmol/L 140
Kalium 3,5-5,0 mmol/L 3,76
Klorida 98-106 mmol/L 108
Kimia Klinik
Analisa Gas
Darah
PH 7,35-7,45 7,29
pCO2 35-45 mmHg 37,4
pO2 80-100 mmHg 238,8
Bikarbonat 21-28 mmol/L 18,1
(HCO3)
Kelebihan Basa (-3)-(+3) % -8,7
(BE)
Saturasi O2 >95 99,7%
Hb g/dl 9,6
Suhu 0
C 37,00
Pemeriksaan Radiologi
-
(Zulfa Alfania)
NIM 1923110101048
ANALISIS DATA
Resiko
Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan
Otak
DO :
- Skala nyeri klien menurut skala nyeri
wajah yaitu berada pada skala7-9 Gangguan Suplai
(Meringis). darah ke otak
- Terlihat bekas luka operasi pada terganggu:
kepala sebelah kanan sepanjang 8 cm Iskemia
yang dibalut dengan kassa.
- Klien terlihat cemas dan tidak bisa
tenang.
- TTV : Prosedur Operasi
TD : 130/90mmHg TDH : ICH
N : 105x/m
RR : 18x/m
Suhu : 36,60C
Luka bekas insisi
dan jahitan
Merangsang Saraf
Nyeri
Nyeri Akut
5 5
Gangguan
4 4 Kesadaran
Kondisi Tubuh
Klien belum siap
(Proses
Penyembuhan)
Resiko Cedera
Rentannya
Kolonisasi Bakteri
Dan
Mikroorganisme
Pada Luka post Op
Resiko Infeksi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan Prioritas)
Tanggal Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Keterangan
Perumusan Pencapaian
1 Nyeri Akut b.d Agen Cedera 21 Januari 2020 23 Januari
Fisik (Luka Post OP) d.d
klien mengeluh nyeri kepla
pada bagian luka post op,
menurut istrinya klienakan
mengeluh nyeri (Pusing)
pada malam hari dan
bertambah mengeluh nyeri
saat klien bergerak ataupun
ingin duduk, skala nyeri
klien menurut skala wajah
yaitu berada pada skala 7-9
(Meringis). TTV : TD :
130/90 mmHg, N : 105x/m,
RR : 18x/M, Suhu : 36,6 0C
2 Resiko Ketidakefektifan 21 Januari 2020 -
Perfusi Jaringan Otak b.d
Trauma Kepala (Resiko
Hipoksiadan Dan Iskemia
Jaringan Otak) d.d klien
mengeluh pusing pada
kepala, klien mengatakan
ingin pulang dan bekerja
(Melantur), klien tampak
gelisah dan meronta-ronta,
klien terlihat kebingungan
dan selalu memanggil nama
istrinya, klien terlihat
meringisdengan pengukuran
nyeri skala wajah 7-9,GCS
3,5,6 TTv TD : 130 mmHg,
N : 105x/menit, RR : 18x/m,
Suhu : 36,60C.
5 5
4 4
2 Resiko Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Mananjemen Edema Serebral (2540)
Jaringan Otak b.d Trauma Kepala 3x24 jam, diharapkan Perfusi Jaringan : Serebral 1. Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif (nadi
(Resiko Hipoksiadan Dan Iskemia dapatditingkatkan dengan kriteria hasil: perifer, edema, CRT, warna, dan suhu ekstremitas)
Jaringan Otak) 2. Kaji kondisi ekstremitas meliputi kemerahan, nyeri,
Perfusi Jaringan :Serebral (0406)
atau pembengkakan
Indikator Skala Keterangan
3. Hindarkan cedera pada area dengan perfusi yang
Awal Akhir Skala
TD Sitolik 2 5 1. Deviasi Berat minimal
TD 2 5 dari Normal 4. Hindarkan klien dari posisi trendelenberg yang
Diastolik 2. Deviasi meningkatkan TIK
Nikai Rata- 2 5 cukupbesar dari 5. Hindarkan adanya penekanan pada area cedera
Rata kisaran normal 6. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program
Tekanan 3. Deviasi 7. Health education tentang keadaan dan kondisi pasien
Darah sedang dari
kepada keluarga
Sakit 1 5 kisaran normal
4. Deviasi ringan 8. Kolaborasi pemberian terapi medikamentosa
Kepala
Kegelisahan 1 5 dari kisaran
normal
Kecemasan 2 5 5. tidak ada
yang tidak deviasi dari
bisa kisaran normal
Dijelaskan
3 Resiko Cedera (00035) b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Lingkungan : Keselamatan (6486)
Penurunan Kesadaran karena 3x24 jam, diharapkan kejadian jatuh pada pasien
trauma kepala dapat diminimalkan serta pengetahuan : 1. Identifikasi kebutuhan keamanan
Pencegahan Jatuh pada keluarga dan Keluarga berdasarkan fungsi fisik dan kognitif
dapat diminimalkan dengan kriteria hasil. 2. Identifikasi hal-halyang membahayakan di
Kejadian Jatuh (1912) lingkungan (Bahaya fisik, Biologi, Kimiawi.)
Indikator Skala Keterangan 3. Gunakan Peralatan Perlindungan
Awal Akhir Skala
Jatuh saat 4 5 1. 10 dan lebih Pengekangan Fisik (6580)
berdiri 2. 7-9 4. Jelaskan tujuan, prosedur, dan
Jatuh saat 4 5 3. 4-6 periode intervensi pada pasien dan keluarga dalam
duduk 4. 1-3 bahasa yang mudah dipahami dan tidak menghukum.
Jatuh dari 4 5 5. Tidak Ada 5. Monitor respon pasien terhadap
tempat tidur prosedur
Jatuh saat 4 5 6. Hindari pengekangan yang ketat
dipindahkan pada peganggan sisi tempat tidur
7. Monitor kondisi kulitpada lokasi
Pengetahuan : Pencegahan Jatuh (1828) yang dilakukan restrain
Indikator Skala Keterangan 8. Monitor warna,suhu, dan sensasi
Awal Akhir Skala secara berkala padaekstremitas yang diikat
9. Berikan pergerakan dan latihan
Penggunaan 1 5 1. 10 dan lebih
sesuai kondisi dankemampuan pasien.
alat bantu 2. 7-9
10. Bsntu perubahan posisi tubuh
yang benar 3. 4-6
Penggunaan 1 5 4. 1-3 yang teratur
perangkat 5. Tidak Ada
keselamatan
yang benar
Tahu kapan 1 5
meminta
bantuan
professional
4. Risiko infeksi (00004) b.d Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Kontrol infeksi (6540)
Infeksi b.d Luka post OP Prosedur 3x24 jam, diharapkan kontrol risiko proses 1. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan
TDE+ ICH infeksi dapat ditingkatkan dengan kriteria hasil: untuk setiap pasien
Kontrol risiko: proses infeksi (1924) 2. Batasi jumlah pengunjung
Skala Keterangan 3. Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan
Indikator yang tepat
Awal Akhir skala
Mengidentifikasi 1 5 1. Tidak 4. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
faktor risiko pernah 5. Ajarkan pasien mengenai tanda dan gejala infeksi dan
infeksi menujukk kapan harus melaporkannya kepada penyedia
Mengetahui 1 5 an perawatan kesehatan
konsekuensi 2. Jarang 6. Mengecek tanda infeksi kalor, dolor, rubor dan
terkait infeksi menunjuk influsiolesa pada luka post op pasien.
Mengidentifikasi 1 5 kan
tanda dan gejala 3. Kadang-
infeksi kadang
Memonitor 1 5 menunjuk
perubahan kan
status kesehatan 4. Sering
menunjuk
kan
5. Secara
konsisten
menunjuk
kan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. 2 21-01-20 1. Mengkaji sirkulasi perifer secara komprehensif 1. Nadi : 96x/menit, tidak ada
21.35 (nadi perifer, edema, CRT, warna, dan suhu edema, CRT < 2 sekon, warna kulit sawo matang,
ekstremitas) suhu : 37,2 0C.
21.40 2. Mengkaji kondisi ekstremitas meliputi 2. Kondisi ekstremitas, kering,
kemerahan, nyeri, atau pembengkakan hangat dan merah, ketika disentuh tidak ada ras Zulfa
21.45 nyeri.
3. Menghindarkan cedera pada area dengan
3. Pasien terlihat nyaman
21.55 perfusi yang minimal dengan posisinya
22.10 4. Menghindarkan klien dari posisi trendelenberg 4. Pasien beradapada posisi
22.15 yang meningkatkan TIK supinasi dengan HE 200
5. Menghindarkan adanya penekanan pada area 5. Pasien menggunakan bantal
cedera saat tertidur
6. Mempertahankan cairan dan obat-obatan sesuai 6. Pasien diinjeksi phenytoin
100mg klien terpasang insung NS 1500/24jam
program
7. Keluarga memahami
7. Menginformasikan Health education tentang kondisipasien memang masih belum sadar
keadaan dan kondisi pasien kepada keluarga sepenuhnya.
8. Melakukan kolaborasi pemberian terapi 8. Pasien sudah diinjeksi
medikamentosa. phenytoin 100mg
3. 3 21-01-20
05.00 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan 1. Pasien masih mengalami
berdasarkan fungsi fisik dan kognitif penurunan kesadaran sehingga klien harus
05.50 2. Mengidentifikasi hal-hal yang membahayakan di beristirahat di tempat tidur Zulfa
lingkungan (Bahaya fisik, Biologi, Kimiawi.) 2. Pasien sering tidak sadar
05.10 3. Mengunakan Peralatan Perlindungan dan berniat menarik selang infus dan jahitandi
4. Menjelaskan tujuan, prosedur, dan periode kepala
05.15 intervensi pada pasien dan keluarga dalam bahasa 3. Pasien terpasang sedrail
yang mudah dipahami dan tidak menghukum. 4. Keluarga sudah paham
05.20 5. Memonitor respon pasien terhadap prosedur terkait dengan pemasangan restrain karena di
6. Menghindari pengekangan yang ketat pada ruangan sebelumnya sudah pernah
peganggan sisi tempat tidur diinformasikan
7. Memonitor kondisi kulit pada lokasi yang dilakukan 5. Respon pasien pada awalnya
restrain menolak dan tidak kooperatif namun
8. Memonitor warna,suhu, dan sensasi secara berkala pemasangan tetap dilakukan.
pada ekstremitas yang diikat 6. Restrain ditali dengan ikatan
9. Memberikan pergerakan dan latihan sesuai kondisi yang kuat namun tidak melukai pergelangan
dan kemampuan pasien. tangan pasien
10. Membantu perubahan posisi tubuh yang teratur 7. Kondisi kulit pasien lembab
dantidakadalesi atau perlukaan pada bekas
talian restrain.
8. Pasien mau melakukan ROM
aktif diatastempat tidur sesuai anjuran petugas
9. Pasien terkadang
membalikkanposisinya ketika sudah lelah dan
tidak nyaman.
4 4 21-01-20
05.25 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah 1. Ruangan
digunakan untuk setiap pasien selalu dibersihkan setiap pagi untuk
05.35 2. Membatasi jumlah pengunjung meminimalkan resiko infeksi Zulfa
05.40 3. Menganjurkan pasien mengenai teknik mencuci 2. Jumlah
tangan yang tepat pengunjung telah dibatasi oleh peraturan RS
05.50 4. Meningkatkan intake nutrisi yang tepat 3. Keluarga
05.55 5. Mengajarkan pasien mengenai tanda dan gejala mau menirukan cara melakukan cara cuci
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada tangan sesuai instruksi petugas
penyedia perawatan kesehatan 4. Pasien
06.00 6. Mengecek tanda infeksi kalor, dolor, rubor dan memakan diet yang disediakan rumah sakit
influsiolesa pada luka post op pasien. 5. Keluarga
pasien memperhatikan dan bertanya terkait
dengan tandagejalainfeksipadaluka
sepetikemerahan, peningkatan suhu tubuh,
nyeri berlebihan, dan terdapat pes
6. Luka klien
tidak memilikitanda gejalainfeksi
5 1 22-01-20
14.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. P : Nyeri pada kepala, luka post op
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi trepanasi, Q: kualitas nyeri seperti ditusuk
frekuensi ,kualitas, intensitas atau beratnya nyeri tusuk, R : Nyeri dirasakan pada daerah kepala
dan faktor pencetus bekas jahitan luka insisi, S: Ekspresi wajah
14.25 2. Memastikan perawatan analgesik bagi pasien menunjukkan skala nyeri 6 T : Nyeri hilang Zulfa
dilakukan dengan pemantauan ketat timbul semakin memberat saat klien bergerak.
14.30 3. Mengkolaborasi dengan memberikanan 2. Injeksi Klien Santagesik 3 x100 gr
analgetik untuk mengurangi nyeri 3. Klien mau mengikuti dan melakukan teknik
14.45 4. Menunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi nafas dalam dengan baik
pada klien 4. Klien mau melakukanteknik relaksasi nafas
15.00 5. Mendorong pengulangan teknik praktik relaksasi dalam ketika nyerilagi (pusing).
6 2 22-01-20 1. Mengkaji sirkulasi perifer secara komprehensif 1. Nadi : 86x/m, tidak ada
15.05 (nadi perifer, edema, CRT, warna, dan suhu edema pada ekstremitas klien, CRT < 2 sekon,
ekstremitas) warna ekstremitas kemerahan, tidak ada nyeri
15.10 tekan dan pembengkakan. Zulfa
2. Mengkaji kondisi ekstremitas meliputi
2. Kondisi ekstremitas klien
15.15 kemerahan, nyeri, atau pembengkakan hangat merah dan kering
3. Mempertahankan cairan dan obat-obatan sesuai 3. Klien diinjeksi phenytoin
program 100 mg,infus NS 1500 cc/24 jam, pemberian
16.00 4. Melakukan kolaborasi pemberian terapi manitol distop
medikamentosa.
7 3 22-01-20
16.05 1. Mengunakan Peralatan Perlindungan 1. Selalu mencuci tangan dan
16.10 2. Menghindari pengekangan yang ketat pada menggunakan handscoon saat berinteraksi
peganggan sisi tempat tidur dengan pasien
16.15 3. Memonitor kondisi kulit pada lokasi yang dilakukan 2. Klien menggunakan restrain
restrain denganikatan kuat namun longgar di sisi
16.20 4. Memonitor warna,suhu, dan sensasi secara berkala tempat tidur
pada ekstremitas yang diikat 3. Kondisi kulit klien lembab
16.30 5. Memberikan pergerakan dan latihan sesuai kondisi setelah diberikan lotion, tidak ada perlukaan,
dan kemampuan pasien. 4. Warna kulit :samaseperti
16.35 6. Membantu perubahan posisi tubuh yang teratur ekstremitas disekitarnya, suhu :36,60C,
menurut klien sensasimenggunakan restrain
sedikit tidak nyaman.
5. Klien ingin berbalik posisi.
8 4 22-01-20
16.40 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah 1. Ruangan selalu dibersihkan setiap pagi untuk
16.55 digunakan untuk setiap pasien meminimalkan resiko infeksi
17.00 2. Membatasi jumlah pengunjung 2. Jumlah pengunjung telah dibatasi oleh
17.25 3. Menganjurkan pasien mengenai teknik mencuci peraturan RS Zulfa
tangan yang tepat 3. Keluarga mau menirukan cara melakukan cara
4. Meningkatkan intake nutrisi yang tepat cuci tangan sesuai instruksi petugas
5. Mengajarkan pasien mengenai tanda dan gejala 4. Pasien memakan diet yang disediakan rumah
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada sakit
penyedia perawatan kesehatan 5. Keluarga pasien memperhatikan dan bertanya
6. Mengecek tanda infeksi kalor, dolor, rubor dan terkait dengan tandagejalainfeksipadaluka
influsiolesa pada luka post op pasien. sepetikemerahan, peningkatan suhu tubuh,
nyeri berlebihan, dan terdapat pes
6. Luka klien tidak memilikitanda gejalainfeksi
9 1 23-01-20
08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. P : Nyeri pada kepala, luka post op
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi trepanasi, Q: kualitas nyeri seperti ditusuk Zulfa
frekuensi ,kualitas, intensitas atau beratnya nyeri tusuk, R : Nyeri dirasakan pada daerah kepala
dan faktor pencetus bekas jahitan luka insisi, S: Ekspresi wajah
08.05 2. Memastikan perawatan analgesik bagi pasien menunjukkan skala nyeri 4 T : Nyeri hilang
dilakukan dengan pemantauan ketat timbul semakin memberat saat klien bergerak.
08.20 3. Mengkolaborasi dengan memberikanan 2. Injeksi Klien Santagesik 3 x100 gr
analgetik untuk mengurangi nyeri 3. Klien mau mengikuti dan melakukan teknik
08.30 4. Menunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi nafas dalam dengan baik
pada klien 4. Klien mau melakukanteknik relaksasi nafas
08.40 5. Mendorong pengulangan teknik praktik relaksasi dalam ketika nyerilagi (pusing).
10 2 23-01-20 1. Mengkaji sirkulasi perifer secara komprehensif 1. Nadi : 86x/m, tidak ada
08.45 (nadi perifer, edema, CRT, warna, dan suhu edema pada ekstremitas klien, CRT < 2 sekon,
ekstremitas) warna ekstremitas kemerahan, tidak ada nyeri
08.50 tekan dan pembengkakan.
2. Mengkaji kondisi ekstremitas meliputi
2. Kondisi ekstremitas klien Zulfa
kemerahan, nyeri, atau pembengkakan hangat merah dan kering
09.00 3. Mempertahankan cairan dan obat-obatan sesuai 3. Klien diinjeksi phenytoin
program 100 mg,infus NS 1500 cc/24 jam.
09.10 4. Melakukan kolaborasi pemberian terapi
medikamentosa.
11 3 23-01-20
10.00 1. Mengunakan Peralatan Perlindungan 1. Selalu mencuci tangan dan
10.15 2. Menghindari pengekangan yang ketat pada menggunakan handscoon saat berinteraksi
peganggan sisi tempat tidur dengan pasien
10.20 3. Memonitor kondisi kulit pada lokasi yang dilakukan 2. Klien menggunakan restrain Zulfa
restrain denganikatan kuat namun longgar di sisi tempat
10.30 4. Memonitor warna,suhu, dan sensasi secara berkala tidur
pada ekstremitas yang diikat 3. Kondisi kulit klien lembab
10.45 5. Memberikan pergerakan dan latihan sesuai kondisi setelah diberikan lotion, tidak ada perlukaan,
dan kemampuan pasien. 4. Warna kulit :samaseperti
11.00 6. Membantu perubahan posisi tubuh yang teratur ekstremitas disekitarnya, suhu :36,60C, menurut
klien sensasimenggunakan restrain sedikit tidak
nyaman.
5. Klien ingin berbalik posisi.
12 4 23-01-20
11.10 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah 1. Ruangan selalu dibersihkan setiap pagi untuk
digunakan untuk setiap pasien meminimalkan resiko infeksi
11.15 2. Membatasi jumlah pengunjung 2. Jumlah pengunjung telah dibatasi oleh
11.20 3. Menganjurkan pasien mengenai teknik mencuci peraturan RS
tangan yang tepat 3. Keluarga mau menirukan cara melakukan cara
11.35 4. Meningkatkan intake nutrisi yang tepat cuci tangan sesuai instruksi petugas
11.45 5. Mengajarkan pasien mengenai tanda dan gejala 4. Pasien memakan diet yang disediakan rumah Zulfa
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada sakit
penyedia perawatan kesehatan 5. Keluarga pasien memperhatikan dan bertanya
12.00 6. Mengecek tanda infeksi kalor, dolor, rubor dan terkait dengan tandagejalainfeksipadaluka
influsiolesa pada luka post op pasien. sepetikemerahan, peningkatan suhu tubuh,
nyeri berlebihan, dan terdapat pes
6. Luka klien tidak memilikitanda gejalainfeksi
REVIEW DAN
TANGGAL HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI
/ JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
PPJP / DPJP
21-01-20 Perawat Diagnosa I
06.00 S:
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri
seperti ditusuk tusuk, nyeri masih dirasakan ketika klien
terlalu banyak bergerak tapi tidak terlalu nyeri seperti
kemaren hari.
O:
- TD :130/90mmHg
- Nadi : 102x/mnt
- RR : 18x/mnt
- Suhu : 36,6⁰C
- Nyeri :
P: Luka insisi bedah post prosedur TDE + ICH
Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
R:nyeri dirasakan pada daerah perut bagian kiri atas
S:nyeri sedang skala 7-9
T:nyeri hilang timbul, memberat saat digunakan untuk
bergerak miring kanan dan kiri
A:
Nyeri akut (00132) b.d Agen Cedera Fisik (Luka Post OP)
P:
Lanjutkan perencanaan 1,2,6,9
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa II
S:
Pasien mengatakan masih sedikit pusing pada area kepala,
keluarga klien mengatakan klien sudah lebih mendingan.
O:
- GCS : 4,5,6
- Kesadaran klien penuh, klien bisa diajak bicara namun
masih sedikit kesulitan mencerna obrolan
- Klien masih meringis kesakitan menahan nyeri saat
bergerak
- TD :130/90mmHg
- Nadi : 102x/mnt
- RR : 18x/mnt
- Suhu : 36,6⁰C
Diagnosa III
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Klien ingin turun dari tempat tidur
- Klien berusaha melepaskan ikatan restrain di kedua
tangannya
5 5
4 4
- Klien terkadang kesaldan ingin melepaskan perban
yang ada dikepalanya.
Kejadian Jatuh (1912)
Indikator Skala Keterangan
Awal Akhir Skala
Jatuh saat 4 5 1. 10 dan lebih
berdiri 2. 7-9
Jatuh saat 4 5 3. 4-6
duduk 4. 1-3
Jatuh dari 4 5 5. Tidak Ada
tempat tidur
Jatuh saat 4 5
dipindahkan
A:
Resiko Cedera (00035) b.d Penurunan Kesadaran karena
trauma kepala
P:
Lanjutkan perencanaan 3,6, dan10
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa IV
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Tidak ada tanda resiko infeksi pada luka
- Luka terlihat bersih ,tidak ada pes, jahitan rapi
sepanjang 8cm,
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Mengidentifikasi 1 5 6. Tidak pernah
faktor risiko infeksi menujukkan
Mengetahui 7. Jarang
konsekuensi terkait 1 5 menunjukkan
infeksi 8. Kadang-kadang
Mengidentifikasi menunjukkan
tanda dan gejala 1 5 9. Sering
infeksi menunjukkan
Memonitor 10.Secara konsisten
perubahan status 1 5 menunjukkan
kesehatan
REVIEW DAN
TANGGAL HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI
/ JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
PPJP / DPJP
22-01-20 Perawat Diagnosa I
21.00 S:
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri
seperti ditusuk tusuk, nyeri masih dirasakan ketika klien
terlalu banyak bergerak tapi tidak terlalu nyeri seperti
kemaren hari.
O:
- TD : 140/90mmHg
- Nadi : 86x/mnt
- RR : 21x/mnt
- Suhu : 37,2⁰C
- Nyeri :
P: Luka insisi bedah post prosedur TDE + ICH
Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
R:nyeri dirasakan pada daerah perut bagian kiri atas
S:nyeri sedang skala 6
T:nyeri hilang timbul, memberat saat digunakan untuk
bergerak miring kanan dan kiri
A:
Nyeri akut (00132) b.d Agen Cedera Fisik (Luka Post OP)
P:
Lanjutkan perencanaan 1,2,6,9
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa II
S:
Pasien mengatakan masih sedikit pusing pada area kepala,
keluarga klien mengatakan klien sudah lebih mendingan.
O:
- GCS : 4,5,6
- Kesadaran klien penuh, klien bisa diajak bicara namun
masih sedikit kesulitan mencerna obrolan
- Klien masih meringis kesakitan menahan nyeri saat
bergerak
- TD : 140/90mmHg
- Nadi : 86 x/mnt
- RR : 21 x/mnt
- Suhu : 37,2⁰C
Diagnosa III
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Klien ingin turun dari tempat tidur
- Klien berusaha melepaskan ikatan restrain di kedua
tangannya
5 5
4 4
- Klien terkadang kesaldan ingin melepaskan perban
yang ada dikepalanya.
Kejadian Jatuh (1912)
Indikator Skala Keterangan
Awal Akhir Skala
Jatuh saat 4 5 1. 10 dan lebih
berdiri 2. 7-9
Jatuh saat 4 5 3. 4-6
duduk 4. 1-3
Jatuh dari 4 5 5. Tidak Ada
tempat tidur
Jatuh saat 4 5
dipindahkan
A:
Resiko Cedera (00035) b.d Penurunan Kesadaran karena
trauma kepala
P:
Lanjutkan perencanaan 3,6, dan10
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa IV
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Tidak ada tanda resiko infeksi pada luka
- Luka terlihat bersih ,tidak ada pes, jahitan rapi
sepanjang 8cm,
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Mengidentifikasi 1 5 11. Tidak pernah
faktor risiko infeksi menujukkan
Mengetahui 12.Jarang
konsekuensi terkait 1 5 menunjukkan
infeksi 13.Kadang-kadang
Mengidentifikasi menunjukkan
tanda dan gejala 1 5 14.Sering
infeksi menunjukkan
Memonitor 15.Secara konsisten
perubahan status 1 5 menunjukkan
kesehatan
REVIEW DAN
TANGGAL HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI
/ JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
PPJP / DPJP
23-01-20 Perawat Diagnosa I
14.00 S:
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri
seperti ditusuk tusuk, nyeri masih dirasakan ketika klien
terlalu banyak bergerak tapi tidak terlalu nyeri seperti
kemaren hari.
O:
- TD : 130/90mmHg
- Nadi : 92x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Suhu : 37,00⁰C
- Nyeri :
P: Luka insisi bedah post prosedur TDE + ICH
Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
R:nyeri dirasakan pada daerah perut bagian kiri atas
S:nyeri sedang skala 6
T:nyeri hilang timbul, memberat saat digunakan untuk
bergerak miring kanan dan kiri
A:
Nyeri akut (00132) b.d Agen Cedera Fisik (Luka Post OP)
P:
Lanjutkan perencanaan 1,2,6,9
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa II
S:
Pasien mengatakan masih sedikit pusing pada area kepala,
keluarga klien mengatakan klien sudah lebih mendingan.
O:
- GCS : 4,5,6
- Kesadaran klien penuh, klien bisa diajak bicara namun
masih sedikit kesulitan mencerna obrolan
- Klien masih meringis kesakitan menahan nyeri saat
bergerak
- TD : 130/90mmHg
- Nadi : 92 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- Suhu : 37,0⁰C
Diagnosa III
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Klien ingin turun dari tempat tidur
- Klien berusaha melepaskan ikatan restrain di kedua
tangannya
5 5
4 4
- Klien terkadang kesaldan ingin melepaskan perban
yang ada dikepalanya.
Kejadian Jatuh (1912)
Indikator Skala Keterangan
Awal Akhir Skala
Jatuh saat 4 5 1. 10 dan lebih
berdiri 2. 7-9
Jatuh saat 4 5 3. 4-6
duduk 4. 1-3
Jatuh dari 4 5 5. Tidak Ada
tempat tidur
Jatuh saat 4 5
dipindahkan
A:
Resiko Cedera (00035) b.d Penurunan Kesadaran karena
trauma kepala
P:
Lanjutkan perencanaan 3,6, dan10
I:
Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:
Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa IV
S:-
O:
- GCS 4,5,6 Composmentis
- Tidak ada tanda resiko infeksi pada luka
- Luka terlihat bersih ,tidak ada pes, jahitan rapi
sepanjang 8cm,
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Mengidentifikasi 1 5 16. Tidak pernah
faktor risiko infeksi menujukkan
Mengetahui 17.Jarang
konsekuensi terkait 1 5 menunjukkan
infeksi 18.Kadang-kadang
Mengidentifikasi menunjukkan
tanda dan gejala 1 5 19.Sering
infeksi menunjukkan
Memonitor 20.Secara konsisten
perubahan status 1 5 menunjukkan
kesehatan