Anda di halaman 1dari 1

Judul:

Implementasi LKS dengan Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and


Mathematics) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Permasalahan:
Keefektifan pendekatan STEM dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik
yang diimplementasikan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Latar Belakang dan Landasan Teori:


Seiring berkembangnya zaman diperlukan kemampuan-kemampuan khusus bagi para peserta
didik agar dapat bertahan di era modern ini seperti keterampilan berpikir logis, analisis, krisis,
dan kreatif. Namun faktanya, peserta didik Indonesia memiliki nilai prestasi yang berada di
bawah nilai rata-rata internasional sehingga dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa
kemampuan berpikir kritis dari peserta didik masih tergolong rendah. Pada pelaksanaan
Kurikulum 2013 telah mendukung perkembangan siswa dalam berpikir kritis, kreatif dan
komunikasi, sehingga dapat diintegrasikan dengan pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, And Mathematics) yang juga akan mendukung perkembangan keterampilan-
keterampilan tersebut sehingga diharapkan guru dapat memberikan dapat memberi dampak
positif bagi peserta didik juga membantu peserta didik memperoleh pengetahuan yang
menyeluruh dan berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan beserta
pengaplikasiannya. Begitu pula dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik
dapat dibantu oleh adanya Lembar Kerja Siswa atau LKS yang mengimplementasikan
pendekatan STEM.

Metode:
Sampel merupakan kelas VIII A sejumlah 31 siswa, dan populasinya seluruh kelas VIII dari
SMPN 1 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Desain uji coba produk
menggunakan one group pretest-posttest design, sedangkan dalam pengumpulan data
digunakan metode tes berupa soal uraian yang kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan
uji reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, uji normalitas, dan uji n-gain.

Hasil:
Dalam pengujian normalitas data pretest-posttest diperoleh hasil terdistribusi normal, lalu saat
dianalisis uji n-gain diperoleh skor 0,5 dan peningkatan yang terjadi dikategorikan tingkat
sedang. Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKS pendekatan STEM ini
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam berpikir kritis. Peningkatan
ini terjadi dalam 5 aspek berpikir kritis antara lain dalam aspek interferensi, aspek asumsi,
aspek interpretasi, aspek deduksi, dan aspek evaluasi.

Kesimpulan:
Peningkatan nilai n-gain pada nilai pretest-posttest setelah diberlakukan pembelajaran
menggunakan LKS pendekatan STEM memiliki arti bahwa penggunaan LKS pendekatan
STEM ini membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam berpikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai