Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk
maupun lainnya yang sangat sederhana.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Air atau (Dihidrogen monoksida) adalah senyawa yang penting bagi semua
bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71
persen permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³)
tersedia di bumi. Rumus kimianya yaitu H2O, yang setiap molekulnya
mengandung satu oksigen dan dua hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan
kovalen. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es
(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam objek-objek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu : melalui penguapan, hujan dan
aliran air di atas permukaan tanah (run off, meliputi mata air, sungai, muara)
menuju laut.
Infiltrasi diatur oleh dua kekuatan, yaitu gravitasi dan kapiler. Pori-pori
yang lebih kecil dalam tanah akan memberikan “perlawanan” yang lebih besar
terhadap gravitasi karena pori-pori tersebut akan menarik air melalui kapilernya.
Kecepatan terserapnya air oleh tanah diukur dengan nilai inci per jam atau
milimeter per jam, biasa dikenal dengan istilah laju infiltrasi (infiltration rate).
Jika volume air di permukaan melebihi laju infiltrasi maka biasanya akan terjadi
limpasan air. Hal ini terkait dengan konduktivitas hidrolik jenuh pada tanah yang
dekat dengan permukaan (lapisan atas). Tanah dalam kondisi kering memiliki
daya serap yang tinggi, sehingga laju infiltrasi akan semakin besar. Kemampuan
tanah in secara perlahan-lahan akan berkurang apabila tanah tersebut mulai jenuh
terhadap air.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada laporan ini, yaitu :
Tujuan yang ingin diperoleh dari proses praktikum dan penyusunan laporan
ini, yaitu :
1.4 Manfaat
DASAR TEORI
Ketika air hujan menyentuh permukaan tanah, sebagian atau seluruh air
hujan tersebut masuk kedalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah. Proses
masuknya air hujan kedalam tanah ini disebabkan oleh tarikan gaya grafitasi dan
kapiler tanah.. laju infiltrasi yang dipengaruhi oleh gaya grafitasi dibatasi oleh
besarnya diameter pori-pori tanah. Dibawah pengaruh gaya grafitasi , air hujan
mengalir tegak lurus kedalam tanah melalui profil tanah. Pada sisi yang lain, gaya
kapiler bersifat mengelirkan air tersebut tegak lurus keatas, kebawah, dan kearah
horizontal. Gaya kapiler tanah ini bekerja nyata pada tanah dengan pori-pori yang
relatif kecil. Pada tanah dengan pori-pori besar , gaya ini dapat diabaikan
pengaruhnya, dan air mengalir ke tanah yang lebih dalam oleh pengaruh gaya
grafitasi. Dalam perjalanannya tersebut, air juga mengalami penyebaran kearah
lateral akibat tarikan gaya kapiler tanah, terutama ke arah tanah dengan pori-pori
yang lebih sempit.
Proses infiltrasi yang demikian, melibatkan tiga proses yang tidak saling
tergantung :
a. Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah
b. tertampungnya air hujan rtersebut di dalam tanah
c. proses mengalirnya air tersebut ketempat lain (bawah, samping, dan atas).
Infiltrasi (peresapan) merupakan perjalanan air melalui permukaan tanah dan
menembus masuk kedalamnya.
2.2.1 Pengertian
Model Horton adalah salah satu model infiltrasi yang terkenal dalam
hidrologi yang dikembangkan oleh Horton pada tahun 1933. Horton mengakui
bahwa kapasitas infiltrasi berkurang seiring dengan bertambahnya waktu hingga
mendekati nilai yang konstant. Ia menyatakan pandangannya bahwa penurunan
kapasitas infiltrasi lebih dikontrol oleh faktor yang beroperasi di permukaan tanah
dibanding dengan proses aliran di dalam tanah.
Besarnya laju infiltrasi dipengaruhi oleh faktor jenis tanah dan kondisi
kelengasannya. Laju infiltrasi tidak selalu sama selama berlangsungnya hujan.
Pada awal hujan, untuk kondisi lahan dengan lengas tanah kering - normal, laju
infiltrasi akan sangat tinggi kemudian berangsur-angsur menurun hingga akhirnya
konstan / tetap setelah kondisi lengas tanah menjadi jenuh.
Penentuan laju infiltrasi dengan Model Horton memerlukan data inflitrasi
tanah setempat rinci, dari waktu ke waktu dalam interval waktu yang cukup
pendek, misal 10 atau 15 menitan, sampai mendapatkan laju infiltrasi yang tetap /
konstan. Curah hujan netto dihitung dengan mengurangkan curah hujan total
dengan laju infiltrasinya.