Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Aqidah

‘Aqidah (‫ُة‬
‫َﺪ‬
‫ْﻴ‬
‫ِﻘ‬
‫َﻌ‬
‫ْﻟ‬
‫َا‬
) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (‫ُﺪ‬
‫ْﻘ‬
‫َﻌ‬
‫ْﻟ‬
‫)ا‬
yang berarti ikatan, at-tautsiiqu(‫ﻖ‬
ُ‫ْﻴ‬
‫ِﺛ‬
‫ْﻮ‬
َ
‫ّﺘ‬
‫ )اﻟ‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan
yang kuat, al-ihkaamu (‫ُم‬
‫َﻜﺎ‬
ْ‫اﻹ‬
‫ﺣ‬ ِْ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan
ar-rabthu biquw-wah (‫ﻂ‬
ُ‫ْﺑ‬
َ
‫ّﺮ‬
‫ٍة اﻟ‬
َ
‫ّﻮ‬
‫ُﻘ‬
‫ِﺑ‬
) yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.

Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan
taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya,
Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa
yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara
yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush
Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara
amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih
serta ijma’ Salafush Shalih.

B. Ruang Lingkup Aqidah


Menurut Hasan al-Banna ruang lingkup pembahasan akidah terdiri dari[9]:

a) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah, nama- nama dan sifat- sifat Allah, Af’al
dan lain- lain.

b) Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan


dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab- kitab Allah,
mu’jizat, karamah dan sebagainya.

c) Ruhaniyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan


dengan alam metafisik seperti malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh dan lain- lain.

1
d) Sam’iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sami’ (dalil naqli berupa Al- Qur’an dan sunnah seperti alam
barzah, akhirat, azab kubur, tanda- tanda kiamat, surga neraka, dan
sebagainya)

Selain yang terpapar diatas, ruang lingkup aqidah bisa juga mengikuti
sistematika arkanul iman, yaitu:

1. Iman kepada Allah SWT

2. Iman kepada malaikat- malaikat Allah

3. Iman kepada kitab- kitab Allah

4. Iman kepada Nabi dan Rasul

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada qadha dan qadar Allah

C. Sumber-Sumber Aqidah

a. AL-Quran Sebagai Sumber Akidah

Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah


sholallahu ‘alaihi wassalam melalui perantara Jibril. Bahkan jika dicermati,
akan ditemui banyak ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan tentang akidah,
baik secara tersurat maupun secara tersirat. Oleh karena itu, menjadi hal yang
wajib jika kita mengetahui dan memahami akidah yang bersumber dari Al
Qur’an karena kitab mulia ini merupakan penjelasan langsung dari Rabb
manusia, yang haq dan tidak pernah sirna ditelan masa.
b. As Sunnah

Seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang


datang dari Alloh subhanahu wata’ala walaupun lafadznya bukan dari Alloh
tetapi maknanya datang dari-Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Alloh

2
“Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain
kecuali wahyu yang diwahyukan”(Q.S An Najm : 3-4)

c. Ijma’ Para Ulama


Ijma’ adalah sumber akidah yang berasal dari kesepakatan para
mujtahid umat Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam setelah beliau wafat,
tentang urusan pada suatu masa. Mereka bukanlah orang yang sekedar tahu
tentang masalah ilmu tetapi juga memahami dan mengamalkan ilmu.
d. Akal Sehat Manusia
Selain ketiga sumber akidah di atas, akal juga menjadi sumber hukum
akidah dalam Islam. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam sangat memuliakan
akal serta memberikan haknya sesuai dengan kedudukannya. Termasuk
pemuliaan terhadap akal juga bahwa Islam memberikan batasan dan petunjuk
kepada akal agar tidak terjebak ke dalam pemahaman-pemahaman yang tidak
benar. Hal ini sesuai dengan sifat akal yang memiliki keterbatasan dalam
memahami suatu ilmu atau peristiwa.
D. Hubungan Akidah dengan Amal

 Amal perbuatan yang dilakukan tidak berdasarkan aqidah yang benar maka
amal itu tidak diterima (QS. 24:39)

 Aqidah yang batil menyebabkan semua perbuatan yang pernah di perbuat


menjadi hangus (QS. 6:88)

 Hubungan aqidah dengan amal bagaikan pohon dan buah serta amal
perbuatan selalu dikaitkan dengan keimanan. (QS. 2:25; 16:97; 19:96)

E. Hubungan Aqidah dengan Ilmu

1. Keimanan dan Keislaman


2. Masalah-masalah gaibiyah – iman kepada hari akhir

3. Masalah taqdir
4. Masalah nubuwah (kenabian)

3
5. Al-Akhbar

F. Klasifikasi Manusia yang terikat dengan Aqidah

1. Mukmin : Orang yang taat kepada Allah.

2. Kafir : Orang yang membungkus kesesatan dengan petunjuk.

3. Munafik :

a) Jika berbicara berdusta.

b) Jika janji mengingkari.

c) Jika dipercaya berkhianat.

4. Musyrik : Menyekutukan Allah.

 DAFTAR PUSTAKA

 https://www.ayat-kursi.com/2017/01/pengertian-aqidah-islam-dan.html

 http://kita-klikyaoke.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-ruang-lingkup-aqida
h-dan.html

 http://prisai114.blogspot.com/2017/04/ada-empat-sumber-aqidah-islam.html

Anda mungkin juga menyukai