Anda di halaman 1dari 3

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu peristiwa

terpenting dalam sejarah Indonesia. Pada 17 Agustus 1945 rakyat Indonesia


berhasil meraih kemerdekaan setelah dijajah oleh Belanda dan juga Jepang.

Setelah teks Proklamasi dibaca oleh Soekarno dan Mohammad Hatta,


Indonesia telah resmi merdeka. Meskipun sudah 72 tahun, tentunya kita
harus selalu bersyukur dan mengetahui seperti apa perjuangan para
pahlawan untuk mendapatkan kemerdekaan ini .

Berikut ini 4 peristiwa penting sebelum Proklamasi.

1. Jepang Menyerah Kepada Sekutu dan Dibentuknya BPUPKI dan PPKI

Kekalahan Jepang kepada Sekutu di Perang Dunia Kedua ditandai setelah


dijatuhkannya bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Nagasaki
pada 9 Agustus 1945. Berita kekalahan Jepang pun disambut baik oleh para
rakyat Indonesia untuk segera memproklamasikan diri dan segera bebas.

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau


Dokuritsu Junbi Cosakai didirikan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia
dengan dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. Setelah itu BPUPKI berganti
nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
Dokuritsu Junbi Inkai dan dipimpin oleh Soekarno dan Hatta.

Pada 12 Agustus 1945 perwakilan Jepang, Marsekal Terauchi, bertemu


dengan pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam.
Marsekal Terauchi memberitahukan bahwa Jepang akan memberikan
Indonesia kemerdekaan. Namun, Sutan Syahrir medesak Soekarno dan Hatta
agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan karena berpikir
hadiah kemerdekaan tersebut hanyalah tipu muslihat Jepang saja.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Golongan pemuda dan golongan tua dari para pejuang dulu sempat memiliki
argumen panas menanggapi kapan seharusnya Proklamasi dilakukan.
Golongan muda seperti Sutan Syahrir, Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni selalu
mendesak agar Proklamasi segera dilakukan. Mereka ingin mendapatkan
kemerdekaan dengan perjuangan sendiri dan bukannya karena hadiah dari
Jepang.

Pada 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda membawa Soekarno dan Hatta
ke Rengasdengklok. Para pemuda ingin kembali meyakinkan Soekarno dan
Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak terpengaruh
dengan Jepang. Mereka meyakinkan bahwa Jepang telah menyerah kepada
Sekutu dan itu adalah saat yang tepat untuk segera merdeka.

Ahmad Subardjo pun datang ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno


dan Hatta serta memberi keyakinan kepada para pemuda bahwa Proklamasi
akan dilakukan tapi tak boleh tergesa-gesa. Ia juga menyebutkan bahwa
Proklamasi akan dilakukan pada 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul
12.00 siang.

3. Dirumuskannya Teks Proklamasi

Setelah dari Rengasdengklok, Soekarno dan rombongan kembali ke Jakarta


dan segera melakukan pertemuan untuk membahas persiapan Proklamasi
kemerdekaan. Pertemuan itu dilakukan di kediaman Laksamana Maeda yang
saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang.

Di sana Soekarno, Hatta, Sukarni, Ahmad Soebardjo, Mbah Diro dan B.M.
Diah melakukan rapat untuk menentukan isi teks Proklamasi. Setelah
disepakati mengenai isi teks Proklamasi kemudian ditandatangani oleh
Soekarno dan Hatta yang menjadi wakil bangsa Indonesia sebab mereka
memiliki pengaruh yang besar bagi rakyat Indonesia.

Setelah itu, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks


Proklamasi. Dari awal rapat yang dimulai sejak dini hari pada 17 Agustus
1945, akhirnya baru diselesaikan pada pukul 04.00 pagi saat teks Proklamasi
selesai diketik dan ditandatangani. Berikut ini isi teks Proklamasi yang sudah
diketik oleh Sayuti Melik:

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l., diselenggarakan


dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen '05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno - Hatta
4. Pembacaan Teks Proklamasi

Pembacaan teks Proklamasi dilakukan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di


kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta (Jl. Proklamasi)
pada pukul 10.00 pagi. Para tokoh perjuangan serta rakyat Indonesia
berkumpul untuk menyaksikan teks Proklamasi dibacakan dan melihat
pengibaran bendera Merah Putih.

Setelah Soekarno yang didampingi Hatta membacakan teks Proklamasi,


bendera Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh ibu Fatmawati juga
dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Saat pengibaran bendera
para hadirin yang datang pun menyanyikan Indonesia Raya.

Indonesia pun dinyatakan telah merdeka dari penjajahan dengan perjuangan


tak kenal menyerah dari para pahlawan. Meskipun banyak menghadapi
kendala dan argumen akhirnya para tokoh bisa mempersatukan diri karena
memiliki cita-cita yang sama yaitu ingin merdeka.

Anda mungkin juga menyukai