Parasitologi mempelajari organisme yang hidup untuk sementara atau menetap didalam atau pada permukaan organisme lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh kebutuhan makanannya. Organisme ini disebut parasit (Djaenudin dan Ridad, 2005). Cacing merupakan salah satu parasit yang menghinggapi manusia. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing masih tetap ada dan masih tinggi prevalensinya, terutama di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Hal ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih perlu ditangani. Penyakit infeksi yang disebabkan cacing itu dapat di karenakan di daerah tropis khususnya Indonesia berada dalam posisi geografis dengan temperatur serta kelembaban yang cocok untuk berkembangnya cacing dengan baik (Kadarsan,2005) Penyakit kecacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi terutama pada kelompok masyarakat dengan kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Usia sekolah dasar merupakan golongan yang sering terkena infeksi kecacingan karena sering berhubungan dengan tanah. Salah satu penyakit kecacingan adalah penyakit cacing usus yang ditularkan melalui tanah atau sering disebut soil transmitted helminths. Jenis cacing yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) (Fitri, 2012). Penyakit Kecacingan tersebar luas, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Penyakit kecacingan di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang masih sangat tinggi yaitu antara 45-65%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara pengetahuan, perilaku dan sanitasi lingkungan dengan angka kecacingan pada anak Sekolah Dasar (SD) (Chaddijah, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah cara mengetahui prosedur dan pembacaan / iadentifikasi telur cacing dan larva cacing (Teknik Harada-mori) ? b. Bagaimana cara menjelaskan prosedur dan pembacaan / iadentifikasi telur cacing dan larva cacing (Teknik Harada-mori) ? 1.3 Tujuan a. Tujuan umum 1. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur dan pembacaan / iadentifikasi telur cacing dan larva cacing (Teknik Harada-mori) 2. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur dan pembacaan / iadentifikasi telur cacing dan larva cacing (Teknik Harada-mori) b. Tujuan khusus 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi / melakukan pembacaan telur dan larva cacing (Teknik Harada-mori) 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan membedakan unsur-unsur mikroorganisme pada sampel (Teknik Harada-mori) 1.4 Manfaat Manfaat Teoritis Manfaat dari penulisan paper ini secara teoritis diharapkan dapat memperluas pengetahuan mahasiswa dalam teknik pembacaan / iadentifikasi telur cacing dan larva cacing (Teknik Harada-mori) dalam sampel feses dan dapat menjadi referensi di bidang ilmu mikrobiologi mengenai teknik identifikasi dan perhitungan kultur pada sampel feses. Manfaat Praktis Dari praktikum dan dengan pembuatan paper ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai tambahan referensi sehingga dapat menambah keterampilan di bidang mikrobiologi khususnya mengenai teknik kultur pada sampel feses.